33
3.7.2.1 Uji Signifikan Parsial Uji-t
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Bentuk
pengujiannnya adalah : Ho : b1,b2,b3=0 , artinya Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan
Dana Alokasi Umum secara Parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengalokasin anggaran Belanja Modal.
Ha : b1,b2,b3≠0 , artinya Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pengalokasian anggaran Belanja Modal. Pengujian dilakukan menggunakan uji –
t dengan tingkat pengujian pada α 5 derajat kebebasan degree of freedom atau df = n – k.
Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika t hitung t tabel Ha diterima jika t hitung t tabel
3.7.2.2 Uji Signifikan Simultan Uji F
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara
signifikan. Pengujian simultan ini menggunakan uji F, yaitu dengan membandingkan antara nilai signifikansi F dengan nilai signifikansi yang
digunakan yaitu 0,05.
Universitas Sumatera Utara
34
Bentuk pengujiannya adalah : Ho : b1=b2=b3=0 , artinya variabel Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli
Daerah dan Dana Alokasi Umum secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengalokasian anggaran Belanja Modal.
Ha : b1≠b2≠b3≠0 , artinya Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap pengalokasian anggaran Belanja Modal. Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika F hitung F tabel Ha diterima jika F hitung F tabel
3.7.2.3 Koefisien Determinan
�
�
Pengujian Koefisien Determinan R² digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik
turunnya variabel dependen. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R² ≤ 1 . Hal ini berarti bila R² = 0 menunjukkan tidak adanya
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila R² semakin besar mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen dan bila R² semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen.
Universitas Sumatera Utara
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian
Sumatera Utara berada di bagian barat Indonesia, terletak pada garis 1° - 4° Lintang Utara dan 98°- 100° Bujur Timur atau terbesar ketujuh dari luas wilayah
Republik Indonesia. Batas wilayah Sumatera Utara sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Nangroe Aceh Darussalam.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Sumatera Utara dan Riau. 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia.
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka. Berdasarkan letak dan kondisi alamnya, Sumatera Utara dibagi atas 3
kelompok wilayah yaitu : 1 Pantai Barat Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Sibolga, dan Nias.
2 Dataran Tinggi Tapanuli Utara, Simalungun, Pematang Siantar, Karo, dan Dairi.
3 Pantai Timur Medan, Binjai, Langkat, Tebing Tinggi, Asahan, Tanjung Balai, dan Labuhan Batu.
Pusat pemerintahan Sumatera Utara terletak di kota Medan. Sebelumnya, Sumatera Utara termasuk ke dalam Provinsi Sumatra sesaat Indonesia merdeka
pada tahun 1945. Pada tahun 1950. Provinsi Sumatera Utara dibentuk meliputi
Universitas Sumatera Utara
36
sebagian Aceh. Tahun 1956, Aceh dipisahkan menjadi Daerah Otonom dari Provinsi Sumatera Utara. Luas daratan provinsi Sumatera Utara adalah
72.981,23 km²
dibagi kepada 25 kabupaten, 8 kota, 325 kecamatan, dan 5.456 kelurahandesa.
Sumatera Utara merupakan provinsi keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia, yang dihuni oleh penduduk dari berbagai suku seperti Melayu,
Batak, Nias, Aceh, Minangkabau, Jawa, dan Banjar dan menganut berbagai agama seperti Islam, Kristen, Buddha, Hindu dan berbagai aliran kepercayaan lainnya.
Menurut hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk SP 2000, penduduk Provinsi Sumatera Utara berjumlah 11,5 juta jiwa seperlima dari 203,5 juta jiwa
penduduk Indonesia dengan pertumbuhan 1,20 per tahun sejak tahun 1990. Kepadatan penduduk Sumatera Utara pada tahun 1990 adalah 143 jiwa per km²
dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 178 jiwa per km². Dengan Laju Pertumbuhan Penduduk dari tahun 2000-2010 sebesar 1,10 persen.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KabupatenKota Sumatera Utara yang terdiri dari 25 kabupaten dan 8 Kota. Setelah dilakukan pemilihan
sampel dengan kriteria yang telah ditetapkan, sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 Kabupaten dan 3 Kota.
Universitas Sumatera Utara
37
4.2 Analisis Hasil Penelitian 4.2.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai nilai minimun, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation PDRB
54 174.740
43303.960 5801.63056
9500.443888 PAD
54 2000.000
1758787.835 1.22213E5
3.219344E5 DAU
54 193665.000
1270244.794 5.02984E5
2.647361E5 Belanja Modal
54 65155.925
1201667.115 2.16665E5
1.946884E5 Valid N listwise
54
Sumber: Diolah dari SPSS 17.0
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat dijelaskan bahwa dalam jutaan Rupiah:
1. Nilai rata-rata PDRB adalah 5801.63056 dengan standar deviasi sebesar 9500.443888
dan data berjumlah 54. Nilai terendah pertumbuhan ekonomi X
1
sebesar 174.740 dan nilai tertinggi sebesar 43303.960 2. Nilai rata-rata Pendapatan Asli Daerah adalah 1.22213E5 dengan standar
deviasi sebesar 3.219344E5 dan data berjumlah 54. Nilai terendah pendapatan asli daerah X
2
sebesar 2000.000 dan nilai tertinggi sebesar 1758787.835.
Universitas Sumatera Utara
38
3. Nilai rata-rata Dana Alokasi Umum adalah 5.02984E5 dengan standar deviasi sebesar 2.647361E5 dan data berjumlah 54. Nilai terendah Dana
Alokasi Umum X
3
sebesar 193665.000 dan nilai tertinggi sebesar 1270244.794.
4. Nilai rata-rata belanja modal adalah 2.16665E5 dengan standar deviasi sebesar 1.946884E5 dan data berjumlah 54. Nilai terendah belanja modal
Y sebesar 65155.925 dan nilai tertinggi sebesar 1201667.115.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas