48
dijelaskan bahwa variabel PAD secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap Belanja Modal Y.
3. DAU X3 mempunyai nilai signifikansi 0,042 yang berarti nilai ini lebih besar dari 0,05, sedangkan nilai t hitung 5,778 t tabel 2,0048. Berdasarkan
kedua nilai tersebut disimpulkan bahwa H0 diterima Ha ditolak atau dijelaskan bahwa variabel DAU secara parsial berpengaruh secara signifikan
terhadap Belanja Modal Y.
4.2.4.2 Uji F
Uji-F dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Alokasi Umum secara simultan terhadap alokasi belanja modal.
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-F adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
1.891E12 3
6.303E11 266.744
.000
a
Residual 1.181E11
50 2.363E9
Total 2.009E12
53 a. Predictors: Constant, DAU, PAD, PDRB
b.Dependent Variable: Belanja Modal
Sumber: Diolah dari SPSS 17.0
Universitas Sumatera Utara
49
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai F hitung sebesar 266.744 dengan tingkat signifikansi 0,000, jauh lebih kecil dari 0,05. Oleh karena itu maka model
regresi bisa dipakai untuk memprediksi pengalokasian Belanja Modal. Dengan kata lain, PDRB, Pendapatan Asli Daerah PAD dan Dana Alokasi Umum
DAU secara simultan berpengaruh terhadap pengalokasian Belanja Modal.
4.2.4.3 Koefisien Determinan
Koefisien determinan atau R
2
digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik
turunnya variabel dependen. Pada umumnya nilai koefisien determinan berada di antara angka 0 dan 1 0 R
2
1. Hasil pengujian koefisien determinan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil Koefisien Determinan
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.970
a
.941 .938
4.860818E4 a. Predictors: Constant, DAU, PAD, Pertumbuhan Ekonomi
Sumber: Diolah dari SPSS 17.0
Berdasarkan hasil penelitian di atas, nilai R sebesar 0,970 menunjukkan bahwa hubungan antara belanja modal dengan pertumbuhan ekonomi, Pendapatan
Asli Daerah, dan Dana Alokasi Umum, sangat erat, yaitu sebesar 97,0. Angka
Universitas Sumatera Utara
50
adjusted R Square sebesar 0,941 menunjukkan bahwa 94,1 faktor-faktor pengalokasian anggaran belanja modal dapat dijelaskan oleh pertumbuhan
ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Alokasi Umum, sedangkan selebihnya 5,9 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum berpengaruh secara signifikan
terhadap alokasi belanja modal. Sedangkan PDRB tidak berpengaruh secara signifikan terhadap alokasi belanja modal.
Hasil pengujian secara parsial ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Syafitri Irma 2009 bahwa variabel pertumbuhan ekonomi dan
dana alokasi umum tidak berpengaruh signifikan terhadap belanja modal. Selain itu, penelitian ini berlawanan pula dengan penelitian yang dilakukan oleh
megawati Fitria 2013 yang menyatakan Dana Alokasi Umum tidak berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal.
Hasil pengujian secara parsial ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Darwanto dan Yulia Yustika Sari 2007 yang menunjukkan bahwa hanya
variabel Pertumbuhan Ekonomi yang tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Belanja Modal, dan penelitian yang dilakukan Prakosa 2004 yang membuktikan
secara empiris bahwa besarnya jumlah Belanja Modal dipengaruhi oleh Dana Alokasi Umum yang diterima dari pemerintah pusat.
Universitas Sumatera Utara