Dana Alokasi Umum DAU Belanja Modal

14 menghasilkan pendapatan daerah. Semakin besar pendapatan asli daerah yang diterima, maka akan semakin besar pula kewenangan pemerintah daerah tersebut dalam melaksnakan kebijakannya. Upaya meningkatka kemampuan penerimaan daerah, khususnya penerimaan dari pendapatan asli daerah harus diarahkan pada usaha yang terus menerus dan berlanjut agar pendapatan asli daerah tersebut terus meningkat, sehingga pada akhirnya diharapkan akan dapat memperkecil ketergantungan terhadap sumber penerimaan dari pemerintah diatasnya pemerintah pusat.

2.1.4 Dana Alokasi Umum DAU

Menurut Pemendagri 13 Tahun 2006, “Kelompok pendapatan dana perimbangan dibagi menurut jenis pendapatan yang terdiri atas: dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus.” Menurut UU No. 34 Tahun 2004, “Dana Alokasi Umum, selanjutnya disebut DAU adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.” Menurut Halim 2004 : 141, “Dana Alokasi Umum adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.” DAU dialokasikan dengan tujuan pemerataan dengan memperhatikan potensi daerah, luas daerah, keadaan geografi, jumlah penduduk, tingkat Universitas Sumatera Utara 15 pendapatan masyarakat di daerah, sehingga perbedaan antara daerah yang maju dengan daerah yang belum berkembang dapat diperkecil. Pada dasarnya, dengan diberlakukannya otonomi daerah diharapkan ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat tentang keuangan daerah diharapkan semakin kecil sumbangan DAU kecil, atau dengan kata lain sumber pendapatan daerah bisa bersumber pada daerah sendiri sumbangan PAD besar.

2.1.5 Belanja Modal

Menurut Halim 2004 : 73, “Belanja Modal merupakan belanja pemerintah daerah yang manfaatnya melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah belanja yang bersifat rutin seperti biaya pemeliharaan pada Kelompok Belanja Administrasi Umum.” Berdasarkan Peraturan Menteri dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Pasal 53 ayat 1 : “Belanja modal sebagaimana dimaksud dalam pasal 50 huruf c digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelianpengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 duabelas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya”. Syaiful 2006 menjelaskan bahwa belanja modal dapat dikategorikan dalam 5 kategori utama : 1. Belanja Modal Tanah Universitas Sumatera Utara 16 Belanja Modal Tanah adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaan, pembelian, pembebasan penyelesaian untuk balik nama dan sewa, pengosongan, pengurungan, perataan, pematangan tanah, pembuatan sertifikat dan pengeluaran lainnya sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dan sampai tanah dimaksud dalam kondisi siap pakai. 2. Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Peralatan dan Mesin adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaanpenambahanpenggantian, dan peningkatan kapasitas peralatan dan mesin serta inventaris kantor yang memberikan manfaat lebih dari 12 dua belas bulan dan sampai peralatan dan mesin dimaksud dalam kondisi siap pakai. 3. Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Gedung dan Bangunan adalah pengeluaran biaya yang digunakan untuk pengadaanpenambahanpenggantian, dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan pengelolaan pembangunan gedung dan bangunan yang menambah kapasitas sampai gedung dan bangunan dimaksud dalam kondisi siap pakai. 4. Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaan penambahan penggantian peningkatan pembangunan pembuatan serta perawatan, dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan pengelolaan jalan irigasi dan Universitas Sumatera Utara 17 jaringan yang menambah kapasitas sampai jalan irigasi dan jaringan dimaksud dalam kondisi siap pakai. 5. Belanja Modal Fisik Lainnya Belanja Modal Fisik Lainnya adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaan penambahan penggantian peningkatan pembangunan pembuatan serta perawatan terhadap Fisik lainnya yang tidak dapat dikategorikan kedalam kriteria belanja modal tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, dan jalan irigasi dan jaringan, termasuk dalam belanja ini adalah belanja modal kontrak sewa beli, pembelian barang- barang kesenian, barang purbakala dan barang untuk museum, hewan ternak dan tanaman, buku-buku, dan jurnal ilmiah. Berikut ini adalah tabel komponen biaya yang termasuk dalam belanja modal : Tabel 2.1 Jenis Belanja Modal dan Komponen-Komponennya Jenis Belanja Modal Komponen Biaya yang Dimungkinkan di dalam Belanja Modal Belanja Modal Tanah 1 Belanja Modal Pembebasan Tanah 2 Belanja Modal Pembayaran Honor Tim Tanah 3 Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah 4 Belanja Modal Pengurugan dan Pematangan Tanah 5 Belanja Modal Biaya Pengukuran Tanah 6 Belanja Modal Perjalanan Pengadaan Tanah Belanja Modal Gedung dan Bangunan 1 Belanja Modal Bahan Baku Gedung dan Bangunan 2 Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis Gedung dan Bangunan 3 Belanja Modal Sewa Peralatan Gedung dan Bangunan 4 Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Gedung dan Bangunan Universitas Sumatera Utara 18 5 Belanja Modal Perizinan Gedung dan Bangunan 6 Belanja Modal Pengosongan dan Pembongkaran Bangunan Lama Gedung dan Bangunan 7 Belanja Modal Honor Perjalanan Gedung dan Bangunan Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1 Belanja Modal Bahan Baku Peralatan dan Mesin 2 Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis Peralatan dan Mesin 3 Belanja Modal Sewa Peralatan, Peralatan dan Mesin 4 Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Peralatan dan Mesin 5 Belanja Modal Perizinan Peralatan dan Mesin 6 Belanja Modal Pemasangan Peralatan dan Mesin 7 Belanja Modal Perjalanan Peralatan dan Mesin Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 1 Belanja Modal Bahan Baku Jalan dan Jembatan 2 Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Tekhnis Jalan dan Jembatan 3 Belanja Modal Sewa Peralatan Jalan dan Jembatan 4 Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan 5 Belanja Modal Perizinan Jalan dan Jembatan 6 Belanja Modal Pengosongan dan Pembongkaran Bangunan Lama, Jalan dan Jembatan 7 Belanja Modal Perjalanan Jalan dan Jembatan 8 Belanja Modal Bahan Baku Irigasi dan Jaringan 9 Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis Irigasi dan Jaringan 10 Belanja Modal Sewa Peralatan Irigasi dan Jaringan 11 Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Irigasi dan Jaringan 12 Belanja Modal Perizinan Irigasi dan Jaringan 13 Belanja Modal Pengosongan dan Pembongkaran Bangunan Lama,Irigasi dan Jaringan 14 Belanja Modal Perjalanan Irigasi dan Jaringan Belanja Modal Fisik Lainnya 1 Belanja Modal Bahan Baku Fisik Lainnya 2 Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Pengelola Teknis Fisik Lainnya 3 Belanja Modal Sewa Peralatan Fisik Lainnya 4 Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Fisik Lainnya 5 Belanja Modal Perizinan Fisik Lainnya 6 Belanja Modal Jasa Konsultan Fisik Lainnya Universitas Sumatera Utara 19

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu Nama dan Tahun Variabel Penelitian Hasil Penelitian Halim dan Abdullah 2004 Variabel Dependen: Belanja Pemda Variabel Independen: Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Hasil Daerah Secara parsial dan simultan DAU dan PAD berpengaruh signifikan positif terhadap belanja daerah Hadi 2006 Variabel Dependen: PDRB dan PAD Variabel Independen: Belanja Pembangunan Belanja Pembangunan memberikan dampak postif dan signifikan terhadap PAD maupun pertumbuhan ekonomi Siagian 2008 Variabel dependen: Belanja Pemerintahan daerah Variabel independen: Dana Alokasi Umum DAU, Pendapatan Asli Daerah PAD dan pendapatan lain-lain yang dianggap sah Secara parsial maupun secara simultan DAU, PAD dan pendapatan lain-lain yang dianggap sah berpengaruh signifikan positif terhadap belanja daerah Anggara 2012 Variabel Dependen: belanja modal Variabel Independen: PAD dan DAU Terdapat pengaruh yang signifikan antara Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Modal Megawati 2013 Variabel dependen: belanja modal Variabel independen: pertumbuhan ekonomi, PAD, DAU Terdapat pengaruh yang signifikan antara PDRB, Pendapatan Asli Daerah, DAU terhadap Belanja Modal

2.3 Kerangka Konseptual

Belanja Modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetapinvestaris yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi, termasuk didalamnya Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

7 86 98

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Luas Wilayah terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 85 80

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 90 92

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Propinsi Sumatera Utara

1 41 93

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Anggaran Belanja Modal Pada Pemko/Pemkab Sumatera Utara

1 65 74

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori 2.1.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2.1.1.1 Pengertian APBD - Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal

0 1 15

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11