Flavor Citarasa Odor Bau Taste Rasa

FLAVOR CITA RASA

1. Flavor Citarasa

Flavor atau citarasa merupakan sensasi yang dihasilkan oleh bahan makanan ketika diletakkan dalam mulut terutama yang ditimbulkan oleh rasa dan bau. Jadi ada 3 tiga komponen yang berperan yaitu bau, rasa dan rangsangan mulut. Studi mengenai falvor dapat dijelaskan sebagai berikut : - Komposisi makanan dan senyawa-senyawa yang merupakan pemberi “rasa” dan bau. - Interaksi senyawa-senyawa ini dengan reseptor organ perasa dan penciuman dimana signal yang dihasilkan dibawa menuju pusat susunan syaraf untuk memberi pengaruh dari flavor. Rasa : Sesuatu yang diterima oleh lidah Bau : Sesuatu yang dirasakan oleh hidung t Aktivitas susunan syaraf t Otak t Sensasi dari “rasa” dan “bau” Cut Fatimah Zuhra : Flavor Cita Rasa, 2006 USU Repository © 2006

2. Odor Bau

Bau-bauan baru dapat dikenali bila berbentuk uap dan molekul- molekul komponen tersebut menyentuh silia sel olfaktori dan diteruskan ke otak dalam bentuk impuls listrik. Kadar yang ditangkap ternyata sangat rendah, misalnya vanillin konsentrasi 2 x 10 -10 mLg per liter udara. Manusia mampu mendeteksi dan membedakan lebih kurang 16 juta jenis bau dan ini lebih kecil bila dibandingkan dengan indera penciuman hewan. Bau tidak tergantung pada penglihatan, pendengaran dan sentuhan. Pada umumnya bau yang diterima oleh hidung dan otak lebih banyak merupakan berbagai ramuan atau campuran 4 empat bau utama yaitu : harum, asam, tengik dan hangus. Indera penciuman sangat sensitif terhadap bau, kecepatan timbulnya bau lebih kurang 0,18 detik. Kepekaan indera penciuman diperkirakan berkurang 1 setiap bertambahnya umur satu tahun. Kelelahan daya penciuman terhadap bau dapat terjadi dengan cepat, misalnya orang yang belum terbiasa menghirup gas H 2 S akan segera mengenalnya sebaliknya seseorang yang setiap hari bekerja di laboratorium tidak akan segera mengenalnya meskipun konsentrasi H 2 S di udara cukup tinggi. Cut Fatimah Zuhra : Flavor Cita Rasa, 2006 USU Repository © 2006

3. Taste Rasa

Penginderaan cecapan dapat dibagi menjadi 4 empat cecapan utama yaitu manis, pahit, asam dan asin. Ada tambahan respon yang terjadi bila dilakukan modifikasi antara lain : rasa kecut, pedas, panas, dingin dan sebagainya. Sensitifitas dari rasa terdapat pada ujung-ujung lidah, masing- masing terdistribusi pada empat jenis daerah reseptor, yaitu : - Rasa manis : pada ujung lidah - Rasa pahit : pada pangkal lidah - Rasa asam : pada sisi belakng lidah - Rasa asin : pada sisi depan lidah Bayi lahir denga mulut yang penuh kuncup cecapan, setelah dewasa kebanyakan lenyap tinggal yang terpusat pada lidah dengan pasukan pemandu yang kurang. Otak kerap kali memerlukan bukti penunjang dari : penciuman, penglihatan dan sentuhan untuk mengetahui apa yang dikecap oleh mulut. Misalnya orang sakit dengan mata tertutup tidak dapat membedakan antara sari jeruk atau anggur. Sel-sel cecapan mengalami degenerasi dan biasanya diganti dengan sel yang baru setiap 7 hari. Jumlah kuncup perasa pada manusia sekitar 9 – 10 ribu. Semakin tua manusia maka semakin rendah jumlah kuncup perasanya. Perbedaan persepsi terhadap rasa antara setiap orang adalah umum, yaitu disebabkan antara lain oleh : usia, jenis kelamin dan perokok Cut Fatimah Zuhra : Flavor Cita Rasa, 2006 USU Repository © 2006 berat lebih dari 20 batanghari maka akan memberikan respon yang buruk. Selain “rasa” dan “bau” ada hal lain yang mempengaruhi kualitas untuk sensasi yang dihasilkan secara keseluruhan yaitu tekstru kehalusan, kekesatan, butir-butiran dan viskositas. Perubahan viskositas dapat mengubah rasabau yang timbul karena dapat mempengaruhi kecepatan timbulnya rangsangan terhadap sel reseptor olfaktori dan kelenjar air liur. Semakin kental suatu bahan maka penerimaan terhadap intensitas rasa, baud an citarasa akan semakin berkurang. Misalnya penambahan CMC Carboxy Methyl Cellulose dapat mengurangi rasa asam sitrat, rasa pahit kafein ataupun rasa manis sukrosa sebaliknya akan meningkatkan rasa asin NaCl dan rasa manis sakarin

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasa a. Senyawa Kimia