Teknik Pengumpulan Data Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Adapun yang menjadi populasi penelitian adalah kelompok masyarakat Sumber Data

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dari penelitian kepustakaan library research dan penelitian lapangan field research untuk menghimpun data sekunder 68 dari para responden maupun data primer berupa peraturan perundang-undangan yang berlaku, teori-teori dan asas-asas hukum, doktrin-doktrin dan yurisprudensi-yuriprudensi yang berkaitan dengan materi penelitian.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kantor Pertanahan Kota Medan, mengingat Kota Medan adalah Pusat Pemerintah Propinsi Sumatera Utara, sehingga perbuatan hukum dalam melakukan pendaftaran hak atas tanah sangat banyak ditemukan.

4. Populasi dan Sampel Penelitian Adapun yang menjadi populasi penelitian adalah kelompok masyarakat

yang hendak mengurus pendaftaran tanah di Kantor Pertanahan Kota Medan. Sedangkan sebagai sampel penelitian ditentukan dengan cara purpossive sampling, yaitu dengan cara menentukan jumlah sampel yang dipilih yang dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi. Adapun alasan penulis menggunakan cara purpossive sampling dalam penelitian ini adalah karena populasi penelitian yang menyebar sedemikian rupa, 68 Ronny Hantijo Soemitro, Metode Penelitian Hukum, Jakarta : Ghalian Indonesia, 1982, halaman 24. Meiji Morico : Prinsip Transparansi Dalam Pendaftaran Tanah di Kantor Pertanahan Kota Medan, 2007 USU e-Repository © 2008 dimana jumlah masyarakat yang hendak melakukan atau mengurus pendaftaran hak atas tanahnya sangat banyak, sehingga dalam penelitian ini, dipilih sampel sebanyak 2 orang dari beberapa Kecamatan di Kota Medan, yang dipilih dengan sistem acak. Sedangkan nara sumber dalam rangka perolehan data pendukung data primer adalah sebagai berikut : 1. Kantor Pertanahan Kota Medan. 2. Masyarakat yang mengurus Pendaftaran Hak Atas Tanahnya

5. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan studi dokumen maka data sekunder atau bahan pustaka lebih diutamakan dari pada data primer. Data sekunder yang diteliti terdiri 3 tiga bahan hukum : 1. Bahan Hukum Primer, yaitu bahan hukum yang mengikat, yang terdiri dari : a. Peraturan Perundang-Undangan yang berhubungan dengan hukum Agraria khususnya yang terkait dengan permasalahan. b. Undang-Undang Pokok Agraria c. Keputusan-keputusan Menteri Agraria serta peraturan pelaksanaannya yang berkaitan dengan penelitian d. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata 2. Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan tentang bahan hukum primer yang terdiri dari : Meiji Morico : Prinsip Transparansi Dalam Pendaftaran Tanah di Kantor Pertanahan Kota Medan, 2007 USU e-Repository © 2008 a. Tulisan atau pendapat pakar hukum dan pakar hukum Agraria khususnya yang terkait dengan permasalahan b. Hasil penelitian yang merupakan data dari studi dokumen c. Karya-karya Ilmiah d. Hasil-hasil penelitian dari beberapa pakar hukum bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional yang menyangkut masalah pendaftaran tanah e. Makalah dan simposium di bidang pertanahan khususnya dalam pendaftaran tanah 3. Bahan hukum Tertier, yaitu penjelasan sebagai informasi lebih lanjut mengenai bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang terdiri dari : a. Kamus Besar Bahasa Indonesia b. Kamus Sosiologi dan tulisan serta pendapat pakar yang berkaitan dengan sosiologi hukum c. Kamus Hukum d. Berbagai majalah hukum dan kliping dari media massa dan internet yang berkaitan dengan masalah yang diteliti tersebut

6. Alat Pengumpul Data