Imunisasi campak adalah vaksin hidup yang dilemahkan dari galur virus dengan antigen tunggal yang dibiakkan dalam embrio ayam Baratawidjaja dkk,
2009. Menurut Soegijanto 2008 pada tahun 1963, telah dibuat dua jenis vaksin
campak: a.
Vaksin yang berasal dari virus campak yang hidup dan dilemahkan tipe Edmonston B.
b. Vaksin yang berasal dari virus campak yang dimatikan artinya virus
campak yang berada dalam larutan formalin yang dicampur dengan garam aluminium Ranuh dkk, 2008.
2.4.1. Sifat-Sifat Vaksin
Seperti virus campak, virus vaksin campak sangat stabil bila disimpan pada suhu antara -70°C dan -20ºC. berdasarkan persyaratan WHO, paparan panas
terhadap lyophilized vaksin campak pada suhu 37°C selama satu minggu tidak boleh mengurangi geometric mean titer GMT virus melebihi 1 log
10.
dosis minimum yang harus disuntikkan adalah 1000 unit infeksi. kehilangan
kemampuan vaksin untuk menyusun potensinya kembali sebanyak 50 bila berada pada suhu 20ºC selama 1 jam, dan seluruh potensinya akan hilang bila
berada pada suhu 37°C selama 1 jam. Vaksin sangat sensitif terhadap sinar matahari, oleh karena itu ia harus disimpan dalam botol gelas yang berwarna.
disarankan untuk menyimpan vaksin ditempat gelap dengan temperatur 2º-8°C dan harus digunakan dalam waktu 6 jam Setiawan, 2008.
2.4.2. Dosis dan cara pemberian
Menurut Soegijanto 2008 dosis dan cara pemberian imunisasi campak ialah :
Dosis baku minimal untuk pemberian vaksin campak yang dilemahkan adalah 1000 TCID50 atau sebanyak 0,5 ml.
Untuk vaksin hidup, pemberian dengan 20 TCID50 mungkin sudah
dapat memberikan hasil yang baik.
Universitas Sumatera Utara
Pemberian diberikan pada umur 9 bulan, secara subkutan walaupun
demikian dapat diberikan secara intramuskular.
Daya proteksi vaksin campak diukur dengan berbagai macam cara. Salah satu indikator pengaruh vaksin terhadap proteksi adalah
penurunan angka kejadian kasus campak sesudah pelaksanaan program imunisasi. Imunisasi campak diberikan lagi pada saat masuk sekolah
SD Ranuh dkk, 2008.
2.4.3. Efek Samping Vaksinasi Campak
Efek samping vaksin campak hidup tunggal atau gabungan umumnya adalah ringan dan terbatas untuk anak-anak yang rentan. Tetapi Anak yang
mendapatkan imunisasi campak suhu tubuhnya akan meningkat antara hari ke-7 sampai ke-12 sesudah mendapat imunisasi. Suhu tubuh sampai mencapai 39,5°C
biasanya terjadi pada hari ke-9 sampai ke-10 sesudah mendapat imunisasi. Disamping itu, gejala ikutan yang terjadi kebanyakan tidak disebabkan oleh
vaksin itu sendiri, tetapi terjadi secara kebetulan. Namun dengan menggunakan vaksin virus hidup yang dilemahkan, maka reaksi efek samping yang timbul
kurang dibandingkan dengan vaksin virus mati. Tetapi sekitar 5-15 anak yang mendapat imunisasi akan mengalami demam tinggi sampai 39,4ºC. Suhu tubuh
umumnya meningkat pada hari ke-7 sampai hari ke-12 sesudah imunisasi dan lamanya 1 sampai 2 hari. Tetapi panas yang timbul dirasakan tidak mengganggu
anak. Kadang-kadang dapat terjadi kejang-demam dan Ruam pada kulit muncul sekitar 5 anak yang mendapat imunisasi, biasanya terjadi pada hari ke-7 sampai
hari ke-10 sesudah mendapat imunisasi, dan lamanya sekitar 2 hari Setiawan, 2008.
Efek samping pada imunisasi ulang umumnya lebih ringan dan jarang terjadi dibandingkan dengan imunisasi pertama, karena anak sudah mendapat
dosis pertama maka ia sudah imun, sehingga pada imunisasi kedua virus vaksin tidak dapat bereplikasi. Efek ikutan imunisasi kedua lebih sering terjadi bila
diberikan pada umur 4-6 tahun. gejala ikutan yang terjadi 1 bulan sesudah imunisasi pada anak yang berumur 10-12 tahun sangat jarang terjadi 1,7 atau
Universitas Sumatera Utara
1000, dan yang paling sering berupa munculnya ruam pada kulit dan nyeri sendi Setiawan, 2008.
2.5. Pengetahuan