17
cacat subjek penelitian tetapi jenis cacat yang dialami hanya cacat fisik, penglihatan dan pendengaran.
C. DINAMIKA ANTAR VARIABEL
Setiap individu mengharapkan memiliki kondisi fisik dan psikologis yang baik, namun pada kenyataannya tidak semua orang dapat memiliki kondisi fisik
dan psikologis yang baik. Keterbatasan ini bisa dialami siapa saja, termasuk suami yang berperan sebagai kepala keluarga. Perubahan kondisi fisik ini tentu menuntut
suami untuk dapat menyesuaikan diri akan kondisinya. Kondisi lingkungan sangat penting dalam penyesuaian diri. Begitu juga
pada suami yang mengalami cacat, suami yang mendapat dukungan dari orang- orang terdekatnya seperti keluarga dan teman-temannya akan mampu
menyesuaikan diri dengan baik. Dukungan sosial ternyata mempengaruhi kondisi kesehatan Brennan Spencer, 2012.
Ketika suami tidak mampu menghadapi dalam hal ini menyesuaikan diri dengan perubahan fisik dan perubahan lain yang dialaminya, suami bisa
mengalami kemarahan, kecemasan bahkan depresi. Sehingga penting bagi suami untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisinya yang sekarang. Penyesuaian
diri terhadap kondisi stres yang dihadapi akan berkaitan dengan strategi coping yang digunakan. Optimisme berkaitan positif dengan dengan penggunaan strategi
coping yang lebih adaptif Carr, 2004. Coping pada individu yang optimis berbeda dengan individu yang pesimis Carver Scheier, 2002. Optimisme
diharapkan dapat menjadi pelindung individu ketika menghadapi kondisi stres ini.
Universitas Sumatera Utara
18
Jadi suami cacat yang optimis akan lebih mampu untuk beradaptasi dengan kondisi baru yang dihadapinya dibandingkan dengan suami yang pesimis.
Optimisme diharapkan dapat membantu suami menyesuaikan diri dengan kondisi yang dialaminya dan perubahan-perubahan lain yang terjadi akibat cacat yang
dialaminya tersebut.
Universitas Sumatera Utara
19
D. PARADIGMA
Pernikahan
Suami Istri
Kepala Keluarga
Cacat
Stres
Adaptasi dan Coping Optimis??
Perubahan
Universitas Sumatera Utara
20
BAB III METODE PENELITIAN
Berdasarkan yang telah dijabarkan di bab pertama, jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Penelitian deskriptif menganalisis dan
menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk difahami dan disimpulkan Azwar, 2014. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk
menggambarkan optimis pada suami yang mengalami cacat. Berikut disajikan identifikasi masalah, definisi operasional penelitian, populasi, sampel, dan metode
pengambilan sampel penelitian, dan alat ukur serta metode analisis data.
A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah optimis.
B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
Optimis pada penelitian ini adalah individu yang yang memiliki keyakinan dapat mencapai tujuan walaupun mengalami kesulitan. Alat ukur LOT-R
Life Orientation Test-Revised dikembangkan oleh Carver dan Scheier untuk mengukur optimisme. Alat ukur ini merupakan hasil revisi dari alat ukur
sebelumnya LOT yang terdiri dari 8 aitem yang diukur 4 aitem favourable dan 4 aitem unfavourable dan 4 aitem filler. LOT-R terdiri dari 10 aitem, 6 aitem yang
diukur 3 favorable dan 3 unfavourable dan 4 aitem filler. Dua aitem LOT dihilangkan karena ternyata berdasarkan hasil penelitian, 2 aitem tersebut bukan
Universitas Sumatera Utara