BAB 6 SHINING UP TO THE SKY
Pada tahap ini, perancang mulai mengembangkan penyusunan dari sebuah konsep desain menjadi sebuah lembar kerja yang lebih detail dan menjelaskan ide
realisasi dari luas, perletakan ruang, serta sirkulasi di dalam bangunan sehingga akan terwujudnya suatu bangunan yang memenuhi standar. Hal yang pertama kali yang akan
perancang lakukan dalam mengembangkan suatu adalah menyusun tata letak ruang pada boutique hotel dan apartemen yang di desain berdasarkan fungsi dari kebutuhan ruang
tersebut, sehingga ruang yang tercipta lebih tertata dan nyaman bagi pengunjung hotel dan penghuni apartemen.
Perancang memulai pembahasan susunan ruang yang berada di boutique hotel,
Pada bagian lantai dasar hotel terdapat sebuah entrance lobby yang besar yang berfungsi
sebagai area titik temu dan interaksi sosial Gambar 6.1. di dalam area entrance lobby
hotel terdapat bellman counter dan taxi order, sehingga memudahkan para tamu untuk memenuhi standar kebutuhan pada hotel.
Gambar 6.1 Interaksi sosial yang terdapat di kawasan lobby hotel.
Sumber: hotelbeam.com
Lobby ini juga berfungsi sebagai akses, apabila mengakses ke bagian kanan lobby terdapat sebuah resepsionis hotel,
ATM Center, drugstore, money changer, kantor
53
pengelola dan sebuah akses menuju ke plaza, riverwalk dan ampliteater Istana Maimun
sedangkan bagian kiri lobby, terdapat sebuah BarLounge yang difungsikan sebagai area
tunggu dan tempat pertemuan, pengunjung hotel juga bisa menikmati fasilitas BarLounge seperti memesan minuman dan cemilan dengan pemandangan sebuah Istana
Maimun dan di kawasan BarLounge juga terdapat sebuah toko roti bakery.
Selain itu, toilet hotel juga terdapat di bagian kiri lobby, desain toilet hotel di buat senyaman mungkin berdasarkan standar butik hotel, yaitu terdapat sebuah area khusus
yang di dalamnya terdapat sebuah sofakursi, kaca besar dan wastafel Gambar 6.2.
Gambar 6.2 Contoh penerapan toilet pada boutique hotel.
Sumber: hotelchatter.com
Pada bagian tengah lobby terdapat sebuah tangga dan lift hotel, tangga lobby difungsikan sebagai akses langsung menuju
ballroom hotel di lantai 2 sehingga lebih memudahkan pengunjung hotel untuk mengakses
ballroom yang terdapat di lantai 2 hotel.
Coffee shop terletak di bagian belakang hotel karena terdapat berbagai pemandangan yang ditawarkan di sini yaitu berupa kawasan
riverwalk, kawasan hijau jogging track dan sebuah Plaza yang terdapat di belakang Istana Maimun. Tamu hotel
biasanya menikmati coffee shop pada saat breakfast, sehingga suasana dengan berbagai
pemandangan yang ditawarkan, tamu hotel akan memiliki kesan khusus saat breakfast di
hotel ini Gambar 6.3. Selain itu, akses langsung menuju area hijau jogging track bisa
di akses melalui coffee shop ini. Coffee shop juga melayani para tamu hotel selama 24
jam sehingga memudahkan para tamu hotel untuk menikmati sarapan, makan siang dan makan malam
dinner.
Gambar 6.3 Contoh penerapan coffee shop yang terkesan menyatu dengan suasana di luar
bangunan. Sumber: dreamstime.com
Pada kawasan service terdapat di bagian kiri belakang hotel, di dalam area
service terdapat area loading dock yang langsung mengakses ke berbagai area service lain yang saling berkoneksi, seperti gudang umum
, utilities storage, dapur, lift barang, ruang housekeeping, ruang loundry hotel, dan ruang karyawanstaf. Tata letak area service di
desain dengan menghubungkan antara ruang satu ke ruang yang lainnya sehingga terciptalah suatu kawasan s
ervice yang mudah dan tertata untuk kinerja fasilitas yang diberikan pada hotel. Berikut rancangan denah lantai 1
boutique hotel Gambar 6.4.
Gambar 6.4 Rancangan denah lantai dasar boutique hotel.
Di bagian lantai 2 boutique hotel, terdapat sebuah void, akses tangga dan lift
hotel, ruang ini merupakan sebagai jalur perantara menuju ke berbagai ruang yang terdapat di lantai 2 hotel. Apabila ke kiri hotel, terdapat sebuah restoran khas yang
memiliki kualitas restoran hotel bintang empat. Restoran ini memiliki fasilitas exclusive
dimana para tamu hotel dan pengunjung yang datang akan mendapatkan menu makanan dan minuman khas pada pagi hari, siang, ataupun malam Gambar 6.5. Untuk
menciptakan suatu restoran yang berkelas dan berkesan harus memiliki tata letak ruang yang nyaman, citarasa makanan yang lezat dan berkesan, nuansa restoran yang hangat
dan berkelas, memiliki daya tarik dengan mengaplikasikan sebuah jendela yang besar dan penggunaan material kaca di jendela sehingga pengunjung dapat melihat pemandangan ke
Istana Maimun.
Gambar 6.5 Contoh pernerapan restaurant yang memiliki jendela yang besar.
Sumber: fluidlondon.co.uk
Pada bagian kiri hotel, terdapat sebuah gallery yang difungsikan sebagai tempat
pameran display, toilet, meeting room yang disewakan untuk umum apabila ingin
mengadakan pertemuan atau meeting di hotel ini dan kawasan business center. Business
center merupakan kebutuhan sarana penunjang aktivitas bisnis dan dapat mempermudah pekerjaan dan kebutuhan para tamu hotel saat hendak liburan Gambar 6.6. Di dalam
kawasan business center terdapat berbagai fasilitas bisnis yang telah disediakan pihak
hotel yaitu seperti jaringan internet, meja kerja, mesin fotokopiprinter, telepon dan secretarial service.
Gambar 6.6 Penerapan Business Center pada hotel.
Sumber: gayot.com
Untuk menuju ke ballroom terdapat sebuah prefunction area yang difungsikan
sebagai tempat pertemuan atau juga bisa disebut sebagai sebuah hallkoridor yang multifungsi. Letak
ballroom berada di bagian belakang hotel karena tata letak ballroom berada di kawasan bentang lebar, luas
ballroom sebesar 796 m
2
. Ballroom Merupakan
sebuah ruangan yang sangat besar dan sekaligus tempat berkumpulnya orang untuk melakukan suatu acara.
Di dalam kawasan ballroom terdapat sebuah ruang khusus seperti VIP Room,
lebih digunakan untuk para tamu penting yang menginap atau memiliki acara di ballroom
ini. Desain ballroom di desain dengan penyampaian unsur heritage yang mewah dan
megah. Tempat ini biasanya dimanfaatkan sebagai acara pernikahan dan acara besar suatu perusahaan. Area service untuk
ballroom diletakkan di samping kiri ballroom, didalamnya terdapat berbagai ruang seperti,
preparation room, kitchen, gudang ballroom, dan akses menuju lift barang. Berikut merupakan rancangan denah
boutique hotel lantai 2 Gambar 6.7.
Gambar 6.7 Rancangan denah lantai 2 boutique hotel.
Pada lantai 3 hotel lebih bersifat semi publik, akses untuk menuju lantai 3 ini dengan menggunakan lift. Pada lantai ini terdapat sebuah kawasan pusat kebugaran
seperti fitness center, tempat SPA dan Sauna, roof garden dan kolam renang. Tata letak
ruang dan fungsi ruang pada lantai 3 ini di desain saling menciptakan suatu hubungan antar ruang yang saling berinteraksi sehingga menciptakan suatu kawasan kebugaran
yang tertata dan sejalan. Di bagian kiri hotel terdapat kawasan
fitness center dengan pemandangan Istana Maimun sehingga tamu hotel akan memiliki kesan
heritage tersendiri saat sedang berolahraga.
Fitness center Merupakan tempat kebugaran dan aktifitas olahraga untuk menyegarkan dan menyehatkan tubuh. Tata letak ruangan ini harus berdekatan dan
memiliki koneksi dengan sarana olahraga lain seperti kolam renang agar terciptanya suatu kawasan kebugaran yang mudah di akses oleh tamu hotel. Di dalam area
fitness center terdapat sebuah
locker room ruang ganti. Roof garden berdekatan dengan kawasan fitness center karena ingin menciptakan
suasana hijau di dalam kawasan kebugaran sehingga memiliki kesan segar pada saat sesudah melakukan aktifitas olahraga Gambar 6.8.
Gambar 6.8 Roof garden dengan pemandangan sekitar kawasan.
Sumber: homegardenair.com
Letak kolam renang berada di bagian luar bangunan outdoor area sehingga
suasana kolam renang lebih tropis karena sesuai dengan kondisi iklim di kota Medan. Kolam renang merupakan sebuah sarana tempat olahraga air dan berjemur yang
merupakan sebuah fasilitas yang wajib dimiliki oleh hotel berbintang. Fungsi kolam renang ini adalah untuk berolahraga, berekreasi, tempat santaiberjemur, tempat bermain
bagi para tamu hotel. Di dalam kawasan kolam renang terdapat tempat berjemursunbathing area yang berhadapan kearah plaza hotel dan
riverwalk. Locker room terdapat di bagian kanan hotel yang terdapat di antara kolam renang
dan tempat SPA dan Sauna. Selain itu, letak bar counter berada di bagian tengah hotel,
karena ingin menciptakan suatu pemandangan ke Istana Maimun langsung dan kemudahan akses ke berbagai tempat kebugaran seperti kawasan
fitness center, SPA dan sauna, kolam renang dan
roof garden. SPA dan sauna terdapat di bagian kanan hotel, setelah masuk melalui lift dan
melewati lobby di lantai 3 setelah itu terdapat area SPA dan Sauna. Pada saat memasuki tempat SPA terdapat sebuah tempat tunggu dan resepsionis, setelah itu terdapat sebuah
pintu untuk memasuki berbagai akses ruang berdasarkan kebutuhan dan fungsi tempat SPA Sauna seperti
locker room, ruangan SPA dan ruangan sauna.
Untuk kawasan servis lantai 3 berada di bagian belakang core bangunan yang terdapat ditengah hotel atau tepatnya antara ruang
roof garden dan bar counter. Di area servis ini hanya terdapat sebuah lift barang dan shaft sampah dan shaft elektrikal dan
plumbing. Kawasan servis ini di desain lebih tertutup karena fungsi ruang yang lebih privasi. Berikut merupakan hasil rancangan ruang denah lantai 3 hotel Gambar 6.9.
Gambar 6.9 Rancangan denah lantai 3 boutique hotel.
Pada bagian tower bangunan hotel yang berada pada lantai 4 dengan memiliki
tinggi bangunan 10 lantai, didalamnya hanya terdapat fasilitas kamar hotel dengan sifatnya yang lebih privasi. Jenis tipe ruangan kamar hotel terdapat 4 jenis tipe kamar
bangunan tetapi memiliki besaran yang berbeda pada masing-masing tipe, karena desain tower hotel di desain tidak tipikal dengan lantai berikutnya. 4 jenis tipe kamar hotel ini
diantaranya yaitu, tipe standar, deluxe room, executive room dan suite room.
Pada lantai 4 dan 5 tower hotel terdapat 3 jenis tipe kamar yaitu, tipe standar yang berada di bagian kanan dan kiri hotel dengan menawarkan berbagai view mulai dari
view ke sungai Deli dan kawasan sekitar istana, tipe deluxe yang berada di tengah kanan
dan kiri hotel dengan view menghadap sungai Deli dan executive di bagian tengah hotel
dengan view ke arah istana dan kawasan sekitar istana. Berikut adalah rancangan denah boutique hotel lantai 4 Gambar 6.10.
Gambar 6.10 Rancangan denah lantai 4-5 boutique hotel.
Pada rancangan denah ruang lantai 6-7, terdapat 3 tipe kamar hotel yaitu tipe standar yang terdapat di bagian kiri dan kanan bangunan dengan menawarkan view
sungai Deli. Tipe deluxe terdapat di bagian kiri dan kanan bangunan dengan view
menghadap ke arah Istana Maimun dan kawasan sekitar istana. Dan ketiga adalah terdapat tipe
executive yang berada di bagian tengah bangunan dengan menghadap view ke arah Istanan Maimun dan sekitarnya Gambar 6.11.
Gambar 6.11 Rancangan denah lantai 6-7 boutique hotel.
Pada denah lantai 8 boutique hotel terdapat 3 jenis tipe kamar hotel yaitu tipe
standar yang terdapat di bagian kiri dan kanan hotel dengan menawarkan 2 view
mengarah ke sungai Deli dan Istana Maimun. Tipe deluxe terdapat di bagian kiri dan
kanan bangunan dengan menawarkan view menghadap ke sungai Deli. Tipe executive
terdapat di bagian tengah, kiri dan kanan bangunan dengan menawarkan view menghadap ke Istana Maimun dan sekitarnya Gambar 6.12.
Gambar 6.12 Rancangan denah lantai 8 boutique hotel.
Pada denah lantai 9 terdapat 3 jenis tipe kamar, yaitu tipe standar, executive dan
suite. Tipe standar berada di bagian kiri dan kanan bangunan dengan menawarkan view ke arah sungai Deli. Tipe
executive berada di bagian kiri dan kanan bangunan dengan view menghadap ke arah sungai Deli dan di bagian tengah bangunan yang menawarkan
view kawasan sekitar Istana. Tipe Suite berada di bagian kiri dan kanan bangunan dengan
menghasilkan view menghadap ke arah kawasan sejarah sekitar istana Gambar 6.13.
Gambar 6.13 Rancangan denah lantai 9 boutique hotel.
Pada bagian lantai 10, hanya terdapat 1 jenis tipe kamar yaitu tipe kamar suite
yang merupakan tipe paling mahal dari semua tipe yang ditawarkan di boutique hotel ini.
Tipe suite terdapat di bagian kiri dan kanan dengan menampilkan semua view yang
berada di kawasan sungai Deli dan Istana Maimun Gambar 6.14. Pada lantai 10 tower
hotel terdapat sebuah outdoor area difungsikan sebagai tempat bersantai dengan memiliki pemandangan sekitar kawasan istana dan kota medan. Didalamnya terdapat fasilitas
pendukung seperti tendagazebo kecil sebagai peneduh, tanaman hias, meja dan kursi.
Gambar 6.14 Rancangan denah lantai 10 boutique hotel.
Pada basement hotel terdapat beberapa jenis ruangan-ruangan servis yang
memiliki fungsi yang berbeda-beda Gambar 6.15. Diantaranya adalah ruang ME , main
storage, ruang AHU, fire control, ruang trafo, ruang generator, dan tangki air bawah. Didalam ruang ME terdapat segala aktifitas yang berhubungan dengan bagian elektrikal.
Ruang AHU adalah ruang yang berhubungan dengan sistem pengudaraan tempat mesin pendinginan udara. Ruang trafo adalah sebuah ruangan yang mengatur daya listrik arus
bolak-balik dari suatu rangkaian ke rangkaian lainnya. Main storage merupakan sebuah
gudang besar untuk menyimpan barang-barang yang sedang tidak digunakan. Ruang tangki air bawah berisi tangki air yang bertindak sebagai reservoir air untuk menampung
air dari PDAM. Selain itu, ruang tangki air juga berisi boiler untuk memanaskan air.
Basement hotel ini dapat menampung kapasitas mobil sebanyak 98 mobil, parkiran sepeda motor berada di bagian lahan parkir yang terdapat di luar bangunan.
Gambar 6.15 Rancangan Denah basement boutique hotel.
Hotel boutique ini memiliki 4 tipe kamar yaitu tipe standar, deluxe, executive dan suite. Tipe standar merupakan tipe yang paling kecil dan low price, tipe standar ini
memiliki luas 26m
2
. Tersedia jenis tempat tidur dengan varian single bed dan twin bed,
memiliki fasilitas tambahan seperti balkon untuk menikmati kawasan di sekitar site dengan menawarkan 2 view langsung yaitu menghadap kearah sungai Deli dan kawasan
Istana Maimun Gambar 6.16.
Gambar 6.16 Jenis kamar tipe standar
Tipe deluxe memiliki luas 52m
2
. Tersedia jenis tempat tidur dengan varian single
bed dan twin bed. Memiliki semua fasilitas yang terdapat di tipe standar di tambah fasilitas berupa ruang makan yang terdapat meja makan untuk 2 orang Gambar 6.17.
Gambar 6.17 Jenis kamar tipe deluxe.
Tipe executive memiliki luas 78 m
2
. Tersedia tempat tidur dengan ukuran single
bed yang berukuran king size. Area tempat tidur di desain memiliki ruang sendiri dan di dalamnya terdapat sebuah meja kerja. memiliki semua fasilitas yang dimiliki tipe
deluxe di tambah area ruang santai seperti ruang keluarga dan ukuran meja makan untuk 4 orang
Gambar 6.18.
Gambar 6.18 Jenis kamar tipe executive.
Tipe suite merupakan tipe yang paling besar dan eksklusif dengan ukuran 120 m
2
. Memiliki harga yang paling mahal dari semua tipe yang ada dan memiliki semua fasilitas
yang dimiliki tipe executive di tambah sebuah ruang kamar untuk tamu apabila kamar ini
di pakai oleh pejabat atau tamu penting. Kamar mandi utama memiliki sebuah jacuzzi. Terdapat sebuah dapur kecil dan kamar mandi untuk bagian service Gambar 6.19.
Gambar 6.19 Jenis kamar tipe suite.
Setelah perancang membahas tentang susunan ruang dan rancangan denah tiap lantai
boutique hotel selanjutnya perancang akan membahas susunan ruang tiap lantai pada apartemen beserta rancangan denah tiap lantainya. Pada bagian lantai dasar
apartemen memiliki 2 akses pintu masuk ke entrance bangunan apartemen, pintu utama
berada di bagian tengah apartemen dan lebih di prioritaskan untuk penghuni apartemen dan tamu apartemen, sedangkan pintu kedua berada di bagian
foodcourt. Aktifitas publik di bagian
entrance apartemen di sini lebih bersifat semi publik karena ingin menciptakan suasana yang lebih privasi serta aman dan nyaman saat
memasuki halllobby apartemen. Di bagian tengah atau entrance lobby terdapat sebuah
common hall, yang memiliki fasilitas berupa tempat tunggu, Taxi order, resepsionis, lift penghuni dan
mail box Gambar 6.20. Lift penghuni apartemen terdapat 4 unit, 2 unit di bagian kiri apartemen dan 2 unit lagi terdapat di bagian kanan apartemen, begitu juga
kotak mail yang terdapat di kanan dan kiri apartemen bersebelahan dengan area lift penghuni.
Gambar 6.20 Kotak mailbox yang terdapat di kawasan lobby apartemen.
Sumber: horizondbm.com
Kawasan ini diciptakan di bagian tengah apartemen karena ingin menciptakan suasana aman dan nyaman sehingga memudahkan akses dan kebutuhan bagi penghuni
yang tinggal di apartemen ini. Dengan suasana common hall yang di desain dengan
menciptakan kesan terbuka dengan mengaplikasikan sebuah jendela yang besar dan material kaca, sehingga
common hall di apartemen ini lebih bernuansa ramah dan hangat. Pada bagian lift apartemen di desain dengan mengaplikasikan sebuah pagar atau tembok
yang terbuat dari material kaca. Untuk akses masuk ke dalam ruangan ini menggunakan sebuah tandakartu penghuni digital, sehingga yang bisa mengakses lift ini hanya untuk
penghuni apartemen saja. Untuk para tamu apartemen yang ingin berkunjung, mereka bisa melaporkan ke bagian resepsionis untuk melapor, setelah mendapatkan izin dari
penghuni, tamu akan diantar oleh karyawan ke lift untuk mendapatkan akses langsung menuju kamar apartemen penghuni.
Untuk pintu masuk ke dua di prioritaskan untuk publik dan pengunjung yang akan mengakses masuk ke kawasan
foodcourt center yang terdapat di bagian kanan apartemen. Di depan entrance pintu terdapat sebuah kawasan parkir tamu apartemen,
dengan konsep tata letak ruang seperti ini akan lebih memudahkan pengunjung untuk parkir dan masuk ke kawasan ini sehingga terciptalah suatu kebutuhan ruang yang saling
berinteraksi antar ruang ke ruang lain yang saling berhubungan. Akses menuju dapur melewati koridor yang berada dekat toilet, tata letak dapur diletakkan di kawasan servis
difungsikan karena memudahkan akses servis untuk memfasilitasi kebutuhan ruang pada dapur.
Di bagian kiri apartemen terdapat kawasan retail dan kebutuhan rumah tangga seperti mini market, kawasan ini diletakkan di bagian kiri apartemen, karena pada
kawasan di sekitar kiri apartemen terdapat koneksi langsung ke plaza yang terdapat di belakang Istana Maimun sehingga aktifitas semi publik disini agak lebih ditonjolkan. Di
dalam kawasan di bagian kiri apartemen ini terdapat 5 unit retail souvenir store, ATM
center, toko roti, laundry dan mini market Gambar 6.21. Letak mini market sendiri berada di paling ujung kiri apartemen karena mini market dapat di akses langsung melalui
plaza dan di dalam kawasan retail. Pembatas kawasan ini di desain dengan menggunakan material pembatas berbentuk kaca dengan sebuah pintu geser untuk mengakses ke area
common hall yang terdapat di bagian tengah apartemen.
Gambar 6.21 Contoh mini market yang terdapat di kawasan apartemen.
Sumber: lettersfromlima.com
Letak café berada di bagian belakang apartemen, café merupakan sebuah restoran kecil dan biasanya menghidangkan berbagai jenis makanan berupa cake, cemilan khusus
dan makanan ringan lainnya. Café di apartemen ini hanya dimanfaatkan untuk penghuni apartemen saja, café ini tidak diperuntukkan oleh publik dan café ini merupakan sebuah
fasilitas yang diberikan oleh pihak pengelola apartemen sebagai tempat acara seperti acara ulang tahun, pesta kecil maupun acara pesta kebun. Suasana café dengan
pemandangan berbagai macam view seperti pemandangan kawasan hijau taman hijau, jogging track, playground dan kawasan riverwalk Gambar 6.22. Akses menuju café
dengan melewati kawasan common hall setelah itu melewati area marketing office yang
terdapat di bagian belakang common hall. Sehingga tata letak café di desain dengan
suasana yang lebih privasi sehingga penghuni apabila mengadakan acara di café ini akan merasakan suasana yang tenang dan aman karena letaknya yang berada di belakang.
Gambar 6.22 Contoh suasana café dengan view garden.
Sumber: paris-update.com
Pada kawasan service terdapat di bagian kanan belakang apartemen, di dalam area service terdapat area
loading dock yang langsung mengakses ke berbagai area service lain yang saling berkoneksi, seperti gudang umum,
utilities storage, dapur, lift barang, ruang stafkaryawan dan ruang
housekeeping. Tata letak area service di desain dengan menghubungkan antara ruang satu ke ruang yang lainnya sehingga terciptalah
suatu kawasan service yang mudah dan tertata untuk kinerja fasilitas yang diberikan pada apartemen. Berikut merupakan rancangan denah apartemen lantai 1 Gambar 6.23.
Gambar 6.23 Rancangan denah lantai dasar apartemen.
Pada bagian lantai 2 apartemen terdapat ruang antara kawasan pusat kebugaran dan kamar apartemen penghuni. Diantara kedua ruang ini terdapat sebuah pembatas yang
terdapat di tengah-tengah apartemen. Letak kamar apartemen di bagian kiri, depan tengah apartemen dan di bagian kanan apartemen. Sementara kawasan pusat kebugaran berada di
bagian tengah belakang apartemen. Di dalam kawasan pusat kebugaran terdapat sebuah fasilitas SPAsauna,
fitness center, kolam renang dengan fasilitas sunbathing, outdoor area, minibar dan cafetaria. SPAsauna berada di tengah apartemen dengan melewati
pembatas yang dilapisi material kaca, Pada saat memasuki tempat SPA terdapat sebuah tempat tunggu dan resepsionis, setelah itu terdapat sebuah pintu untuk memasuki
berbagai akses ruang berdasarkan kebutuhan dan fungsi tempat SPA Sauna seperti locker room, ruangan SPA dan ruangan sauna Gambar 6.24.
Gambar 6.24 Contoh penerapan ruangan SPA Sauna. Sumber: nobswall.com
Untuk mengakses fitness center dan kolam renang terdapat 2 koridor di bagian
kiri koridor untuk mengakses ke fitness center dan di bagian kanan koridor untuk
mengakses ke kolam renang. Letak fitness center berada di bagian belakang kiri
apartemen dan kolam renang berada di bagian kanan apartemen. Namun, hubungan antara ruang
fitness center dan kolam renang di desain berhubungan sehingga menciptakan suatu kawasan pusat kebugaran yang mudah di akses dan nyaman. Fasilitas yang ditawarkan
untuk kolam renang adalah dengan pemandangan langsung ke kawasan hijau dan sungai Deli
riverwalk serta fasilitas pendukung seperti minibar, kolam renang anak, sunbathing area, outdoor activities dan cafetaria. Pada kawasan fitness center terdapat berbagai jenis
alat kebugaran dan area locker room.
Di bagian kiri, kanan dan tengah depan apartemen terdapat kawasan hunian unit apartemen dengan berbagai tipe kamar apartemen, yaitu tipe 2 dan tipe 3. Untuk tipe 2
berada di bagian kiri belakang dan kanan belakang dengan menawarkan berbagai macam pemandangan berupa kawasan sungai Deli dan kawasan hijau. Sementara itu, pada tipe 3
terdapat di bagian kiri depan, kanan depan dan tengah apartemen menawarkan pemandangan berupa Istana Maimun dan Kawasan di sekitar istana Gambar 6.25.
Gambar 6.25 Rancangan denah lantai 2 apartemen.
Tata letak ruang pun di desain berdasarkan susunan yang baik dan berdasarkan kebutuhan dan fungsi ruang yang saling berhubungan sehingga memudahkan penghuni untuk
mengakses. Untuk lantai tower apartemen hanya terdapat kamar apartemen dari lantai 3
sampai lantai 12 apartemen dengan 3 jenis tipe kamar yang berbeda namun ada beberapa kamar yang memiliki keunggulan yang lebih seperti pembesaran terhadap ruang karena
desain tower apartemen di desain tidak tipikal dengan lantai berikutnya. 3 jenis tipe kamar apartemen ini diantaranya yaitu, tipe studio dengan 1 kamar tidur, tipe 2 dengan 2
kamar tidur, dan tipe 3 dengan 3 kamar tidur. Pada lantai 3 dan 4 tower apartemen terdapat 3 jenis tipe kamar apartemen, yaitu
tipe studio yang berada di bagian kiri dan kanan apartemen dengan pemandangan sungai Deli dan kawasan Istana Maimun. Pada hunian tipe 2 berada di bagian kiri, kanan dan
bagian tengah apartemen dengan pemandangan kawasan sungai Deli dan kawasan sekitar Istana Maimun. Hunian tipe 3 terdapat di bagian depan tengah tower apartemen dengan
peemandangan Istana Maimun dan sekitarnya dan tipe 3 yang terdapat di bagian kiri dan kanan apartemen dengan pemandangan sungai Deli dan Sekitarnya Gambar 6.26.
Gambar 6.26 Rancangan denah lantai 3-4 apartemen.
Pada lantai 5 dan 6 tower apartemen terdapat 3 jenis tipe kamar apartemen, yaitu tipe studio yang berada di bagian kiri dan bagian tengah apartemen dengan pemandangan
sungai Deli dan sekitarnya. Pada hunian tipe 2 berada di bagian kiri, kanan dan bagian
tengah apartemen dengan pemandangan kawasan sekitar Istana Maimun kawasan dan kawasan sungai Deli. Hunian tipe 3 terdapat di bagian depan tengah tower apartemen
dengan pemandangan kawasan sekitar Istana Maimun dan tipe 3 yang terdapat di bagian kiri dan kanan belakang apartemen dengan pemandangan sungai Deli Gambar 6.27.
Gambar 6.27 Rancangan denah lantai 5-6 apartemen.
Pada lantai 7-9 tower apartemen terdapat 2 jenis tipe kamar apartemen, yaitu tipe 2 dan tipe 3. Tipe 2 berada di bagian kiri dan kanan apartemen dengan pemandangan
kawasan sungai Deli dan sekitarnya, tipe 2 yang terdapat di bagian tengah belakang apartemen dengan pemandangan kawasan sungai deli dan sekitarnya. Sementara itu,
untuk tipe 3 berada di bagian kiri, kanan dan tengah depan apartemen dengan menawarkan pemandangan Istana Maimun dan sekitarnya Gambar 6.28.
Gambar 6.28 Rancangan denah lantai 7-9 apartemen.
Pada lantai 10 dan 11 tower apartemen terdapat 3 jenis tipe kamar apartemen, yaitu tipe studio, tipe 2 dan tipe 3. Tipe studio hanya terdapat di lantai 11 tower
apartemen di bagian kiri dan kanan sudut apartemen dengan pemandangan sekitar Istana Maimun dan sekitarnya. Pada tipe 2 berada di bagian kiri dan kanan dan tengah
apartemen dengan pemandangan sekitar sungai Deli dan pemandangan Kota Medan. Tipe 3 berada di bagian kiri, kanan dan tengah depan apartemen dengan pemandangan Istana
Maimun dan Sekitarnya serta pemandangan kota Medan. Berikut hasil rancangan denah apartemen pada tower lantai 10 Gambar 6.29.
Gambar 6.29 Rancangan denah lantai 10 apartemen.
Pada lantai 11 memiliki semua tipe hunian yang terdapat di lantai 10 namun, jumlah unitnya pada lantai 11 lebih sedikit dari lantai 10. Hasil rancangan denah
apartemen pada tower lantai 11 Gambar 6.30.
Gambar 6.30 Rancangan denah lantai 11 apartemen.
Pada lantai 12 tower apartemen terdapat tipe 2 berada di bagian kiri dan kanan dan tengah apartemen dengan pemandangan sekitar sungai Deli dan pemandangan Kota
Medan. Tipe 3 berada di bagian kiri, kanan dan tengah depan apartemen dengan pemandangan Istana Maimun dan Sekitarnya serta pemandangan kota Medan dan tipe 3
yang berada di bagian kiri dan kanan belakang apartemen dengan menawarkan pemandangan ke sungai Deli dan pemandangan kota Medan Gambar 6.32.
Gambar 6.31 Rancangan denah lantai 12 apartemen.
Pada basement hotel terdapat beberapa jenis ruangan-ruangan servis yang
memiliki fungsi yang berbeda-beda Gambar 6.32. Diantaranya adalah ruang ME, ruang AHU,
fire control, ruang trafo, ruang generator, dan tangki air bawah. Basement hotel ini dapat menampung kapasitas mobil sebanyak 228 mobil, parkiran sepeda motor
sebanyak 81 unit.
Gambar 6.32 Rancangan denah basement B1 dan B2 apartemen.
Hunian apartemen ini memiliki 3 tipe kamar yaitu tipe studio, tipe 2 dan tipe 3. Tipe studio memiliki luas 48m
2
. Fasilitas yang ditawarkan berupa 1 unit kamar tidur, ruang keluarga, kamar mandi dengan
shower, dapur dan ruang makan. Memiliki fasilitas tambahan seperti balkon untuk menikmati kawasan di sekitar site, menawarkan 2 view
kearah sungai deli dan kawasan Istana Maimun Gambar 6.33.
Gambar 6.33 Jenis hunian kamar apartemen tipe studio.
Hunian tipe 2 memiliki luas 64m
2
. Fasilitas yang ditawarkan berupa 2 unit kamar tidur, ruang keluarga, kamar mandi dengan
bathup, dapur dan ruang makan. Memiliki fasilitas tambahan seperti balkon untuk menikmati kawasan di sekitar site seperti kawasan
sungai Deli dan Istana Maimun Gambar 6.34.
Gambar 6.34 Jenis hunian kamar apartemen tipe 2.
Pada hunian Tipe 3 merupakan tipe yang paling besar diantara tipe-tipe hunian yang ada di apartemen ini, memiliki luas 96m
2
. Fasilitas yang ditawarkan berupa 1 unit kamar tidur utama dengan ukuran besar, 2 unit kamar tidur, ruang keluarga, 2 unit kamar
mandi yang menyediakan fasilitas shower dan bathup, pantry, dapur dan ruang makan.
Memiliki fasilitas tambahan seperti balkon untuk menikmati kawasan di sekitar site dan menawarkan 2 view kearah sungai Deli dan kawasan Istana Maimun Gambar 6.35.
Gambar 6.35 Jenis hunian kamar apartemen tipe 3.
Pada bagian tampak bangunan boutique hotel dan apartemen, fasade bangunan
mengambil bentukan modern dengan pengaplikasian jendela yang menggunakan sistem
double skin. Sesuai dengan tema arsitektur kontekstual kontras yang di pakai di bangunan ini, fasade terlihat sangat kontras dengan Istana Maimun namun desain bangunan tetap
akan meningkatkan kualitas istana maimun karena penerapan desain bangunan yang tidak berlebihan.
pada bagian lantai podium hampir keseluruhan bangunan memiliki lapisan double
skin karena terdapat jendela besar di bagian fasade podium. Untuk bagian tower, bentukan tampak bangunan terlihat semakin mengecil dan bertingkat dimaksudkan agar
bentuk bangunan tidak terlihat kaku. Pada bagian jendela tower menggunakan penerapan double skin di setiap jendela tetapi ukuran jendela tidak sebesar yang ada di bagian
podium bangunan boutique hotel dan apartemen. Desain jendela pada bagian tower
bangunan sengaja di desain lebih kecil karena menyesuaikan kondisi iklim tropis demi kenyamanan ruang yang ada di dalam. Berikut adalah desain tampak bangunan
boutique hotel Gambar 6.36
Gambar 6.36 Tampak depan dan tampak belakang boutique hotel.
Pada bagian fasade apartemen, peletakan double skin terdapat di bagian tengah depan apartemen dan bagian podium lantai 1 dan 2, selain itu, double skin juga
diaplikasikan pada jendela kamar hunian apartemen yang terdapat di bagian tower apartemen namun ukuran double skin untuk jendela kamar tidak sebesar double skin yang
terdapat di bagian podium dan bagian tengah apartemen. Berikut adalah desain tampak bangunan apartemen Gambar 6.37
Gambar 6.37 Tampak depan dan tampak belakang apartemen.
Pada sistem utilitasplumbing terdiri dari 3 pipa, yaitu pipa air bersih, pipa air pembuangan dan ketiga pipa air kotor. Sistem utilitasplumbing merupakan sebuah sistem
teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan saluran air bersih, saluran pembuangan dan saluran air kotor.
Saluran air bersih menyediakan dan menyalurkan air bersih ke tempat yang dituju berdasarkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas air tersebut dengan memenuhi syarat
tertentu. Saluran pembuangan yaitu membuang air kotor yang berasal dari floor drains,
wastafel, shower, bathup, tempat pencucian piring mengalir menuju penampungan untuk proses treatment dan di buang ke saluran pembuangan kota. Ketiga, saluran air kotor
kotoran dari Kloset, yaitu membuang kotoran yang berasal dari pembuangan kloset menuju ke tempat yang disebut dengan STP untuk diproses kemudian dibuang ke sumur
peresapan dan saluran pembuangan kota Gambar 6.38.
Gambar 6.38 Konsep cara kerja sistem utilitas bangunan. Sumber: ibec.or.jp
Dari gambar diatas, perancang memiliki sebuah penerapan konsep yang akan dikembangkan dan diaplikasikan ke dalam bangunan
boutique hotel dan apartemen. Pada umumnya penerapan sistem utilitas plumbing pada bangunan yang ada di Indonesia
memiliki sistem yang sama. Berikut adalah rancangan 3d skematik plumbing yang di desain oleh perancang untuk bangunan
boutique hotel dan apartemen Gambar 6.39.
Gambar 6.39 Gambar skematik utilitas plumbing pada boutique hotel dan apartemen.
Untuk penerapan sistem pendingin udaraAC Air Conditioner Sistem AC Air
Conditioner yang digunakan pada hotel dan apartemen adalah menggunakan sistem AC central dan menggunakan AC split. penggunaan AC Central terdapat di ruangan yang
bersifat publik seperti kawasan lobby, restaurant dan ballroom. Sementara AC split
terdapat di ruangan yang bersifat privasi seperti ruangan kamar dan ruang manager. Pengertian
AC Central itu sendiri adalah alat pendingin udara yang dapat mengkondisikan udara lebih dari satu ruangan untuk satu perangkat AC, dimana suatu
proses pendinginan udara di dalam suatu ruang tertutup dan diproses oleh AHU yang ditempatkan pada ruang lain yang terpisah Gambar 6.40. Udara dingin dari AHU
dialirkan melalui ducting supply diffuser kemudian didistribusikan ke dalam suatu
ruangan dan udara panas dari ruangan tersebut dikembalikan lagi ke AHU untuk
didinginkan melewati grille ducting return, demikian seterusnya sehingga tercipta
suatu siklus tertutup.
Gambar 6.40 Sistem penggunaan AC central.
Penggunaan AC split yang biasanya diaplikasikan pada ruangan kamar hotel dan unit hunian apartemen.
Prinsip kerja AC Split maupun pada mesin pendingin model lainnya adalah sama yaitu menyerap panas udara didalam ruangan yang didinginkan,
kemudian melepaskan panas keluar ruangan. Jadi pengertian AC split adalah seperangkat alat yang mampu mengkondisikan suhu ruangan sesuai yang kita inginkan, terutama
mengkondisikan suhu ruangan menjadi lebih rendah suhunya dibanding suhu lingkungan sekitarnya Gambar 6.41.
Sistem AC split ini terdiri dari unit indoor dan unit outdoor, namun satu unit
outdoor bisa terhubung sampai 60 buah unit indoor tergantung tipe dan merek AC yang dipakai.
Pada Air Conditioner udara ruangan terhisap dan disirkulasikan secara terus
menerus oleh blower pada indoor unit melalui sirip evaporator yang mempunyai suhu
yang lebih dingin dari suhu ruangan, saat udara ruangan bersirkulasi melewati evaporator, udara ruangan yang bertemperatur lebih tinggi dari evaporator diserap panasnya oleh
bahan pendinginrefrigeran evaporator, kemudian calor yang diterima evaporator dilepaskan ke luar ruangan ketika aliran refrigeran melewati condenser unit
outdoor.
Gambar 6.41 Sistem AC split yang terdiri dari unit indoor dan outdoor.
Sumber: eastwesthydro.com
Pada sistem Elektrikal hotel dan apartemen, sistem distribusi elektrikal di desain dan dibangun untuk memasang daya listrik bagi sekelompok beban dan hal tersebut
merupakan suatu sistem yang cukup komplek. Sesuai dengan batasan, sistem distribusi elektrikal yang di bahas adalah instalasi listrik dalam hotel dan apartemen, dengan
pasokan tegangan dari sumber PLN dengan sumber cadangan dari genset. Menggunakan instalasi penyulang yang merupakan sebuah jaringan kabel penyalur tegangan
menengah dari gardu distribusi PLN ke peralatan TM di gardu pengguna. Setelah pasokan tegangan dari PLN, kemudian dialirkan menuju gardu pengguna
dialirkan menuju ke ruang trafo. Trafo atau bisa disebut dengan transformator adalah suatu alat untuk “memindahkan” daya listrik arus bolak-balik dari suatu rangkaian ke
rangkaian lainnya. Dari ruang trafo dialirkan ke sebuah panel utama. Dari panel utama ini, listrik didistribusi ke beberapa mini
circuit breaker MCB yang tersebar pada tiap lantai bangunan. Dari MCB ini, listrik kemudian dialirkan ke saklar lampu dan stop
kontak Gambar 6.42.
Gambar 6.42 Sistem tahapan skematik mekanikal elektrikal bangunan.
Berikut adalah rancangan 3d skematik mekanikal elektrikal yang di desain oleh perancang untuk bangunan boutique hotel dan apartemen Gambar 6.43.
Gambar 6.43 Gambar skematik rancangan mekanikal elektrikal boutique hotel dan apartemen.
Sistem struktur yang diguanakan pada pengembangan pembangunan boutique
hotel dan apartemen ini mengaplikasikan sistem rigid frame dengan modul 8 meter dengan ukuran kolom 80x80 cm dan balok berukuran 70x70 cm. Perancang memilih
sistem struktur ini karena sistem struktur ini sangat banyak diterapkan bangunan tinggi yang ada di Indonesia.
Pada struktur grid, sistem penyusunan pola grid baloknya benar-benar identik, beban akan sama di sepanjang sisi kedua balok. Setiap balok akan memikul setengah dari
beban total dan meneruskan ke tumpuan. Apabila balok-balok tersebut tidak identik maka bagian terbesar dari beban akan dipikul oleh balok yang lebih kaku. Apabila balok
mempunyai panjang yang tidak sama, maka balok yang lebih pendek akan menerima bagian beban yang lebih besar dibandingkan dengan beban yang diterima oleh balok yang
lebih panjang. Hal ini karena balok yang lebih pendek akan lebih kaku. Kedua balok tersebut akan mengalami defleksi yang sama di titik pertemuannya karena keduanya
dihubungkan pada titik tersebut. Agar defleksi kedua balok itu sama, maka diperlukan beban yang lebih besar pada balok yang lebih pendek. Dengan demikian, balok yang
lebih pendek akan memikul bagian beban yang lebih besar. Pada grid yang lebih kompleks, baik aksi dua arah maupun torsi dapat terjadi.
Semua elemen berpartisipasi dalam memikul beban dengan memberikan kombinasi kekuatan lentur dan kekuatan torsi. Defleksi yang terjadi pada struktur grid yang
terhubung kaku akan lebih kecil dibandingkan dengan defleksi pada struktur grid terhubung sederhana.
Berikut adalah rancangan 3d struktur kolom, plat lantai dan balok yang di desain oleh perancang untuk bangunan
boutique hotel dan apartemen Gambar 6.44.
Gambar 6.44 Gambar sistem struktur boutique hotel dan struktur apartemen.
BAB 7 BRIGHT LIGHTS