Pengujian Validitas Uji Coba Instrumen

92 Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilaksanakan di SMAN 8 dan SMAN 21 Kota Bandung dengan 30 responden yang dipilih secara acak. Responden untuk uji instrumen ini ditetapkan dengan pertimbangan bahwa 30 orang guru tersebut memiliki karakteristik yang relatif sama dengan subjek penelitian sesungguhnya dalam permasalahan yang dihadapi guru dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.

1. Pengujian Validitas

Untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur yang digunakan untuk mengukur variabel penellitian menunjukkan tingkat validitas yang optimal, maka diperlukan uji validitas instrumen. Sugiyono 2007:98 menjelaskan bahwa : Dalam suatu penelitian mempunyai validitas internal bila yang dihasilkan merupakan fungsi dari rancangan dan instrumen yang digunakan dan validitas eksternal dimana hasil penelitian dapat diterapkan pada sampel lain, tetapi masih dalam populasi yang sama atau dapat digeneralisasikan. Selanjutnya Sugiyono 2007:137 menjelaskan bahwa “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Masih menurut Sugiyono 2007:1441-147 “validitas instrumen dapat diuji dengan menggunakan berbagai pengujian yaitu: pengujian validitas konstruksi, pengujian validitas isi dan pengujian validitas eksternal”. Pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan cara mengkonsultasikan instrumen yang telah disusun berdasarkan teori tertentu kepada para ahli dan kemudian diujicobakan. Hal ini sependapat dengan Sugiyono 2007:114 yang mengatakan bahwa “setelah pengujian konstruksi selesai dari para ahli, maka diteruskan dengan uji coba instrumen”. 93 Menurut Arikunto 1995 dalam Riduwan 2008:109-110 menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Formula yang digunakan untuk menguji validitas instrumenangket dalam penelitian ini adalah Pearson’s Coefficient of Correlation Product Moment Coefficient dari Karl Pearson atau “rumus korelasi product moment”, yaitu sebagai berikut: [ ][ ] 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n r xy Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ = Sugiyono; 2007:213 Keterangan: r xy = besarnya koefisien korelasi n = jumlah responden X = skor variabel X Y = skor variabel Y 94 Kesesuaian harga r hitung diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan rumus di atas dibandingkan dengan tabel Tabel t untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = N-2. Kaidah keputusannya adalah sebagai berikut : • jika harga r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel atau r hitung ≥ r tabel , maka item pertanyaan pada instrumen tersebut valid. • Jika harga r hitung lebih kecil dari r tabel atau r hitung r tabel , maka butir instrumen tersebut tidak valid. Pengujian validitas instrumen menggunakan bantuan microsoft excel. Hasil pengujian validitas instrumen melalui uji coba instrumen terlampir lampiran 3.

2. Pengujian Reliabilitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI TENTANG KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA GURU TERHADAP KEEFEKTIFAN SMA NEGERI DI KOTA GUNUNGSITOLI.

0 2 44

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI, DAN KETERAMPILAN GURU Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah, Budaya Organisasi, Dan Ketrampilan Guru Terhadap Kinerja Guru SD Di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan

0 1 14

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI, DAN KETERAMPILAN GURU Kontribusi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah, Budaya Organisasi, Dan Ketrampilan Guru Terhadap Kinerja Guru SD Di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan

0 1 16

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG.

1 2 71

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN PROFESIONALITAS GURU TERHADAP PRODUKTIVITAS SEKOLAH : Analisis Deskriptif pada Sekolah Dasar di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang.

0 0 50

PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP BUDAYA SEKOLAH PADA SMA NEGERI DI KABUPATEN BANDUNG.

1 1 43

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DI SMP NEGERI DAN SWASTA WILAYAH KOTA BANDUNG.

0 1 93

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP MUTU SEKOLAH DI SMPN KOTA BANDUNG.

0 0 62

Microsoft Word PIDATO PENGUKUHAN GURU BESAR TRISNO MARTONO

1 2 38

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI GURU, KOMPETENSI GURU DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SERTA IMPLIKASINYA PADA KOMPETENSI LULUSAN SMA NEGERI DI KOTA BANDUNG, KOTA CIMAHI, KABUPATEN BANDUNG, DAN KABUPATEN BANDUNG BAR

0 0 29