Uji F Pengujian Hipotesis Regresi Majemuk Secara Keseluruhan Uji R

Tyas Sasetyowati, 2013 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Gambar 3.3 Uji Pihak Kiri Kriteria uji t adalah sebagai berikut: Jika nilai -t-hitung nilai -t-tabel, maka: H ditolak dan H a diterima artinya signifikan. Jika nilai -t-hitung nilai -t-tabel, maka: H diterima dan H a ditolak artinya tidak

1.8.2.2 Uji F Pengujian Hipotesis Regresi Majemuk Secara Keseluruhan

Pengujian F statistik digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat. Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji F dengan rumus : F = Sudjana, 1996: 385 Hipotesis  H : β = 0, artinya tidak terdapat pengaruh variabel modal, perilaku kewirausahaan dan persaingan X1, X2 dan X3 terhadap variabel pendapatan Y.     k n R 1 1 k R 2 2    Tyas Sasetyowati, 2013 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu  H 1 : β ≠ 0, artinya terdapat pengaruh variabel modal, perilaku kewirausahaan dan persaingan X1, X2 dan X3 terhadap variabel pendapatan Y. Kriteria Uji F 1. Jika F hitung F tabel maka H diterima dan H 1 ditolak artinya keseluruhan variabel bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y. 2. Jika F hitung F tabel maka H ditolak dan H 1 diterima artinya keseluruhan variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y.

1.8.2.3 Uji R

2 Koefisien Determinasi Menurut Gujarati 2001 : 98 dijelaskan bahwa koefisien determinasi R 2 yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X. Nilai R 2 berkisar antara 0 dan 1 0 R 2 1, dengan ketentuan sebagai berikut :  Jika R 2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.  Jika R 2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh atau tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik. Tyas Sasetyowati, 2013 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sembako Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 133 4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat menarik kesimpulan tentang pengaruh modal, perilaku kewirausahaan dan persaingan terhadap pendapatan usaha melalui suatu kasus pada pedagang sembako di pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran. Adapun kesimpulannya sebagai berikut: 1. Modal, perilaku kewirausahaan dan persaingan secara bersama-sama simultan berpengaruh terhadap pendapatan pedagang sembako di Pasar Pananjung. 2. Modal berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap pendapatan usaha pedagang sembako di Pasar Pananjung Kecamatan Pangandaran. Artinya semakin besar atau meningkatnya modal yang dimiliki maka pendapatan yang diperoleh akan semakin meningkat dan sebaliknya jika modal yang dimiliki kecil atau mnurun maka pendapatan yang diperoleh pun akan menurun. 3. Perilaku kewirausahaan berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap pendapatan usaha pedagang sembako di Pasar pananjung Kecamatan Pangandaran. Artinya ketika perilaku kewirausahaan yang dimiliki pedagang semakin meningkat maka pendapatan akan meningkat dan begitu pun sebaliknya. 4. Persaingan berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap pendapatan. Artinya semakin ketatnya persaingan akan membuat pedagang semakin terpacu