Lovely Nanda Putra, 2013 Pengaruh Physical Evidence Terhadap Keputusan Menggunakan Maskapai Batavia Air Rute
Jakarta-Padang Survei pada pengguna Maskapai Batavia Air di UPI, UNPAD dan ITB Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4 Jumlah Sampel
NO UNIVERSITAS
POPULASI SAMPEL
1 UPI
50 15
2 ITB
125 35
3 UNPAD
70 25
TOTAL 245
75
Langkah-langkah teknik purposive sampling adalah sebagai berikut: 1.
Banyak dan beragamnya jumlah penumpang Batavia Air maka penulis hanya menentukan sampel penumpang yang berprofesi sebagai Mahasiswa yang
berasal dari Sumatra Barat. 2.
Mengambil 3 Universitas di ambil menjadi sampel. Hal ini dikarenakan karakteristik penumpang heterogen sehingga tidak dilakukan penelitian
kepada seluruh Penumpang untuk rute Jakarta-Padang, selain itu juga keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia dalam melaksanakan
penelitian. 3.
Membagi populasi sasaran penumpang ke dalam sub populasi atau kelompok, yaitu mahasiswa .
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang lengkap dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik penelitian seperti berikut :
1. Studi kepustakaan,
yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, makalah, situs web- site, majalah guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-
Lovely Nanda Putra, 2013 Pengaruh Physical Evidence Terhadap Keputusan Menggunakan Maskapai Batavia Air Rute
Jakarta-Padang Survei pada pengguna Maskapai Batavia Air di UPI, UNPAD dan ITB Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah dan variabel yang diteliti yang terdiri dari physical evidence dan keputusan mengunakan.
2.
Observasi Di dalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan
pengamatan yaitu kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera.
Pada penelitian ini, teknik observasi yang dilakukan adalah teknik observasi partisipatif dimana pengamat terlibat langsung pada kegiatan. Dan melalui
kegiatan observasi ini pula penulis melakukan studi pendahuluan dimana melalui teknik ini dapat melihat, mengenal, mengidentifikasikan masalah yang
diteliti khususnya mengenai pengaruh physical evidence terhadap keputusan menggunakan maskapai Batavia Air rute Jakarta-Padang survey terhadap
pengguna maskapai Batavia Air di UPI ITB dan UNPAD. 3.
Kuesioner angket Angket adalah alat pengumpul data yang berisi sejumlah pernyataan tertulis
untuk dijawab oleh responden. Hal ini sejalan dengan pendapat yang diutarakan oleh Suharsimi Arikunto 2009:151 yang menyatakan bahwa
”Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,
atau hal- hal yang ia ketahui.”
Kuesioner berisi pertanyaan dan pernyataan mengenai karakteristik responden, pengalaman responden pada maskapai Batavia Air. Langkah-langkah
pengusunan angket adalah sebagai berikut:
Lovely Nanda Putra, 2013 Pengaruh Physical Evidence Terhadap Keputusan Menggunakan Maskapai Batavia Air Rute
Jakarta-Padang Survei pada pengguna Maskapai Batavia Air di UPI, UNPAD dan ITB Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4. Menyusun kisi-kisi angket atau daftar pertanyaan.
5. Merumuskan item-item pertanyaan alternatif jawabannya. Jenis
instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang bersifat tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dan disertai
alternatif jawaban yang telah disediakan, sehingga responden hanya memilih alternatif jawab yang tersedia.
6. Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. Pada
penelitian ini setiap pendapat responden atas pertanyaan diberi nilai dengan skala 1-5.
7. Studi Literatur
Dengan teknik ini penulis berusaha untuk mencari informasi serta data baik berupa teori-teori, pengertian-pengertian dan uraian-uraian dengan cara
mempelajari buku-buku, makalah, situs, website dan majalah sebagai landasan teoritis khususnya mengenai masalah dan variabel yang diteliti yang terdiri
dari physical evidence dan keputusan menggunakan. Wawancara
Wawancara yaitu dengan melakukan pertanyaan secara lisan dalam pertemuan tatap muka langsung terhadap individu atau kelompok yang sedang diteliti,
dalam hal ini wawancara dibedakan menjadi dua macam yaitu: 9.
Wawancara terstruktur, yang digunakan apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh
Lovely Nanda Putra, 2013 Pengaruh Physical Evidence Terhadap Keputusan Menggunakan Maskapai Batavia Air Rute
Jakarta-Padang Survei pada pengguna Maskapai Batavia Air di UPI, UNPAD dan ITB Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
10. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas dimana peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap dengan pengumpulan datanya.
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas