Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

26 Ratna Andriyani, 2014 Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Analisis Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Lembar observasi ini untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu dengan menerapkan media kertas lipat. b. Analisis Data Kuantitatif Selain menggunakan analisis data kualitatif, juga diperlukan pendekatan kuantitatif. Mengenai pendekatan kuantitatif, Sugiyono 2009: 7 menyatakan bahwa: ”data kuantitatif berbentuk angka-angka dan analisis menggunakan statistik”. Angka-angka tersebut diperoleh dari kuisioner angket dengan cara penskoran. Kemudian, analisis data kuantitatif disini, hanyalah satistik sederhana yaitu memprosentasekan peningkatan kemampuan mengemukakan pendapat siswa dari siklus satu ke siklus berikutnya. 1 Menghitung skor akhir dengan rumus. Menurut Charles Randal 1987. Pedoman penskoran dapat disajikan pada tabel 3.1 berikut ini : Tabel 3.1 Rubrik penskoran jawaban siswa 27 Ratna Andriyani, 2014 Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan tabel 3.1 tersebut, cara menghitung skor akhir yaitu dengan rumus : 2 Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus. Menurut Nana Sudjana 2013 : 109 “Mean atau rata-rata diperoleh dengan menjumlahkan skor dibagi dengan banyaknya siswa”. Secara sederhana rumusnya adalah: Keterangan : X = rata-rata mean = jumlah seluruh skor = banyaknya subjek 3 Menghitung persentase ketuntasan belajar No Soal Jawaban Siswa Skor 1 – 8 A. Kosong B. Jawaban salah dan tidak ada cara yang dikerjakan Dikerjakan dengan cara salah dan jawaban salah 1 A. Dikerjakan dengan cara salah dan jawaban salah, tetapi sebagian prosesnya benar B. Dikerjakan dengan cara benar tetapi prosesnya belum selesai C. Dikerjakan dengan cara benar tetapi proses yang dilakukan salah dan jawaban salah atau tidak ada jawaban D. Jawaban benar tetapi dikerjakan dengan cara salah E. Jawaban benar tetapi tidak ada cara yang dikerjakan 2 A. Dikerjakan dengan cara benar, proses sebagian benar tetapi jawaban salah B. Dikerjakan dengan cara benar, proses benar tetapi jawaban salah atau tidak ada jawaban C. Dikerjakan dengan cara benar, jawaban benar tetapi tidak jelas 3 Dikerjakan dengan cara benar dan jawaban benar 4 28 Ratna Andriyani, 2014 Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Setelah peneliti menghitung nilai rata-rata dari setiap siklus, data tersbut dapat dihitung persentase ketuntasan belajar. Ketuntasan tersebut disesuaikan dengan KKM pada sekolah SDN 1 Cibodas, yaitu 67. Siswa yang memperoleh nilai ≥ 67 dinyatakan tuntas, sedangkan siswa yang memperoleh nilai 67 dinyatakan tidak tuntas. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa daoat dihitung dengan rumus : Persentase ketuntaan belajar = x 100 4 Menghitung indeks gain Prabawanto 2013 dalam Resti Fitriani 2013 : 45. “Cara menghitung skor gain yaitu dengan rumus” : g 1 = S 2 – S 1 Keterangan : g 1 = gain peningkatan siklus I ke siklus II S 1 = skor siklus I S 2 = skor siklus II 5 Menghitung Skor Gain ternormalisasi Prabawanto 2013 dalam Resti Fitriani 2013 : 45. „Cara menghitung skor gain ternormalisasi yaitu dengan rumus‟ : Keterangan : g 1 = indeks gain peningkatan siklus I ke siklus II SMI = skor maksimal ideal yaitu 100 S 1 = skor siklus I S 2 = skor siklus II Tingkat perolehan skor gain ternormalisasi dikategorikan kedalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Interpretasi skor tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut : Tabel 3.2 29 Ratna Andriyani, 2014 Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Interpretasi skor gain ternormalisasi Skor gain ternormalisasi Interpretasi g 0,7 Tinggi 0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang g 0,3 Rendah 6 Ketuntasan belajar siswa secara klasikal Menurut Depdiknas dalam Gumilar, 2013 : 38 bahwa „kelas dikatakan tuntas secara klasikal jika telah mencapai 85 dari seluruh siswa ‟ memperoleh Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditentukan oleh SDN 1 Cibodas yaitu 67. Dengan berpedoman pada hal tersebut, untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran perlu diadakannya perhitungan persentase jumlah siswa yang tuntas atau telah memenuhi KKM pada mata pelajaran Matematika yaitu 67. Pengolahan data ketuntasan klasikal dihitung dengan menggunakan rumus : Aqib dalam Gumilar, 2013 : 39 Tabel 3.3 Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa Tingkat keberhasilan Klasifikasi 80 Sangat tinggi 60 – 79 Tinggi 40 – 59 Sedang 20 – 39 Rendah 20 Sangat rendah 30 Ratna Andriyani, 2014 Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ratna Andriyani, 2014 Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan maka diperoleh kesimpulan umum yaitu dengan menerapkan media kertas lipat telah mampu meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan pada bab I, mendapatkan hasil yaitu : 1 Perencanaan Perencanaan pembelajaran pada siklus I mengalami peningkatan kepada siklus II. Hal tersebut dapat dilihat dari kesiapan guru sebelum mengajar, pada siklus I kesiapan guru dalam melakukan pembelajaran kurang optimal, dan pada siklus I ini media yang digunakan kurang banyak sehingga media yang digunakan dipakai berkali-kali oleh siswa dan hal tersebut membuat siswa kebingungan dalam melakukan pembelajaran. RPP yang digunakan dalam siklus I ini penulis melakukan bimbingan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing dan wali kelas. Perencanaan pembelajaran pada siklus II guru sudah siap dalam melakukan pembelajaran, dan sudah optimal dalam menyiapkan media. Media yang digunakan siswa pada siklus II adalah sebanyak lima lembar kertas lipat, sehingga dalam pembelajaran siswa dapat menggunakan media kertas lipat tersebut dengan optimal. RPP yang digunakan dalam siklus II ini penulis melakukan bimbingan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing dan wali kelas. Selain RPP dan media pembelajaran, penulis menyiapkan instrumen tes dan instrumen non tes. Instrumen tes yang digunakan dalam siklus I dan siklus II ini adalah berupa butir soal yang terdiri Ratna Andriyani, 2014 Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dari empat indikator pemahaman konsep. Selain instrumen tes, digunakan juga instrumen non tes, yaitu berupa lembar observasi dan angket atau kuisioner yang diberikan kepada setiap siswa. 2 Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan di kelas V-A SDN 1 Cibodas untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep. Berdasarkan hasil penelitian dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru selama proses pembelajaran melalui media pembelajaran kertas lipat yang dilakukan dari siklus I sampai dengan siklus II. Peneliti melihat bahwa selama pembelajaran berlangsung dengan menerapkan media pembelajaran kertas lipat sebanyak dua siklus dapat meningkatkan kemampuan pemahaman siswa. Pemahaman konsep siswa meningkat dengan menerapkan media kertas lipat dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan. Peserta didik pun dapat dikatakan paham apabila memenuhi indikator 1 Kemampuan menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari; 2 Kemampuan mengklasifikasi objek-objek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut; 3 Kemampuan menerapkan konsep secara algoritma; 4 Kemampuan mengaitkan berbagai konsep 3 Peningkatan Peningkatan pemahaman konsep setelah diterapkannya media kertas lipat dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media kertas lipat telah berhasil meningkatkan

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

PENGGUNAAN MEDIA KANCING BERMUATAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR.

0 7 35

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS TENTANG OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SMILE FACE : Pada Siswa Kelas IV Di SDN 2 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

0 1 28

PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG : Penelitian tindakan kelas pada siswa kelas v b sdn 1 cibodas kecamatan lembang kabupaten bandung barat tahu

1 2 11

PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN KARTU DOMINO PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV di SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran

0 0 30

PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV A SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang.

0 0 53

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR ILUSTRATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN 1 KAMARANG KECAMATAN GREGED KABUPATEN CIREBON.

0 0 39

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR ILUSTRATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN 1 KAMARANG KECAMATAN GREGED KABUPATEN CIREBON TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 47

PENERAPAN TEKNIK STORY TELLING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERMAIN PERAN PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA: Penelitian Tindakan Kelas Dilaksanakan Pada Siswa Kelas V SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012 / 2013.

0 1 34

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Cipeundeuy Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.

0 5 42