PENGGUNAAN MEDIA KERTAS LIPAT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN : Penelitian Tindakan Kelas akan dilaksanakan terhadap siswa kelas V di SDN 1 Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
No Daftar : 110/S/PGSD-Reg/8/Juli/2014/ PENGGUNAAN MEDIA KERTAS LIPAT UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN
(Penelitian Tindakan Kelas akan dilaksanakan terhadap siswa kelas V di SDN 1 Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat)
SKRIPSI
diajukan untuk sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh Ratna Andriyani
1003405
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
PENGGUNAAN MEDIA KERTAS LIPAT UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN
DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN
Oleh Ratna Andriyani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Ratna Andriyani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
(4)
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ... i
PENGESAHAN ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... v
UCAPAN TERIMAKASIH ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah. ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Hasil Penelitian ... 4
BAB II PENGGUNAAN MEDIA KERTAS LIPAT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN A. Tinjauan Tentang Bilangan Pecahan ... 6
B. Operasi Hitung Penjumlahan Dan Pengurangan Pecahan di Sekolah Dasar ... 7
C. Konsep Dasar Media Pembelajaran Kertas Lipat ... .8
D. Pemahaman Konsep ... 15
E. Penelitian yang Relevan ... 17
F. Hipotesis ... 17
(5)
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Metode Penelitian ... 19
B. Model Desain Penelitian ... 20
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21
D. Subjek Penelitian ... 21
E. Definisi Operasional ... 22
F. Instrumen Penelitian ... 22
G. Prosedur Penelitian ... 24
H. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 30
B. Hasil Pembahasan ... 53
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... .58
B. Rekomendasi ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 62
LAMPIRAN
(6)
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Rubrik penskoran jawaban siswa ... 26
3.2 Interpretasi skor gain ternormalisasi ... 28
3.3 Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa ... 29
4.1 Hasil tes siklus I ... 35
4.2 Analisis indicator pemahaman konsep siklus I ... 36
4.3 Ketuntasan belajar siswa siklus I ... 37
4.4 Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa siklus I ... 37
4.5 Hasil tes siklus II ... 44
4.6 Analisis indicator pemahaman konsep siklus II ... 45
4.7 Ketuntasan belajar siswa siklus II ... .46
4.8 Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa siklus II ... 46
4.9 Gain siklus I ke siklus II ... 47
4.10 Hasil kuesioner penggunaan media kertas lipat ... 49
4.11 Ketuntasan belajar siswa secara keseluruhan ... 51
4.12 Analisis pemahaman konsep secara keseluruhan ... 52
(7)
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR Gambar
2.1 Pecahan menggunakan benda konkret ... 7
2.2 Operasi penjumlahan bilangan pecahan biasa……….12
3.1 Siklus PTK ... 21
4.1 Diagram batang persentase ketuntasan belajar siswa secara keseluruhan . 51
(8)
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A
A.1 RPP Siklus I ... A.2 RPP Siklus II ... LAMPIRAN B
B.1 Instrumen Penilaian RPP………... B.2 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I………... B.3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ………. B.4 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II …………..……… B.5 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ………
B.6 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I……….
B.7 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II………
B.8 Soal Evaluasi Siklus I……….. B.9 Soal Evaluasi Siklus II……… B.10 Angket Siswa ……….. LAMPIRAN C
C.1 Instrumen Penilaian RPP Siklus I dan II ……….
C.2 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I………... C.3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I………. C.4 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II …………..……… C.5 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ……… C.6 Tes Evaluasi Siklus I………. C.7 Tes Evaluasi Siklus II……… C.8 Angket untuk siswa ………..
C.8 Penjabaran skoring berdasarkan indikator pada Siklus I…………..
C.9 Penjabaran skoring berdasarkan indikator pada Siklus II……...
LAMPIRAN D
D.1 Dokumentasi Siklus I……… D.2 Dokumentasi Siklus II………..
64 72 80 82 84 86 88 90 93 95 96 97 99 103 107 111 115 119 125 131 137 139 141 142
(9)
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LAMPIRAN E
E.1 Surat Keputusan Dosen Pembimbing……… E.2 Surat Izin Penelitian dari Fakultas……….
E.3 Surat Izin Penelitian dari Universitas………
E.4 Surat Izin Penelitian dari Kabupaten………. E.5 Surat Pernyataan dari Sekolah………... E.6 Kartu Bimbingan Skripsi………...
143 144 145 146 147 148
(10)
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penggunaan Media Kertas Lipat untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan pada Siswa Kelas V di SDN 1
Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Oleh
Ratna Andriyani
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia
Abstrak
Matematika merupakan mata pelajaran yang penting, tetapi pada kenyataannya mata pelajaran matematika masih kurang diminati oleh siswa.. Berdasarkan pengamatan peneliti pada kelas V di SDN 1 Cibodas siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta pembelajaran dilaksanakan oleh guru masih secara konvensional. Hal ini mengakibatkan nilai siswa rendah dan media pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi, sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Untuk itu penulis melalui penelitian ini mencoba meningkatkan pemahaman konsep siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan dengan menerapkan media kertas lipat. Pemahaman konsep merupakan penggabungan antara ide fungsional dan ide matematika. Media pembelajaran merupakan perantara pembelajaran agar pesan tersampaikan dengan baik Penelitian tindakan kelas ini dirancang melalui empat tahap yang meliputi tahapan perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan tahap refleksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Taggart. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi instrumen tes dan non tes, instrumen tes berupa butir soal dan instrumen non tes berupa lembar observasi dan angket atau kuisioner penggunaan media kertas lipat. Hasil dari penerapan media kertas lipat ini adalah hasil tes yang dilakukan siswa setiap siklusnya mengalami peningkatan. Peningkatan siswa tidak hanya dilihat dari hasil tes yang dilakukan pada akhir setiap siklus, tetapi juga dalam keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan soal-soal yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu pembelajaran matematika akan lebih bermakna apabila pembelajaran tersebut menggunakan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi membuat pembelajaran lebih bermakna dan materi pembelajaran akan tersampaikan dengan baik.
Kata-kata kunci : Pembelajaran matematika, pemahaman konsep, media
(11)
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
The Use of Folded-Paper to Increase Concept Understanding in Addition and Subtraction of Fractions in Class V Students of SDN 1 Cibodas Kecamatan
Lembang Kabupaten Bandung Barat By:
Ratna Andriyani
Education of Primary School Teacher Study Program of Indonesia University of Education
Abstract
Mathematics is an important subject, but in fact mathematics is less enthused by the students. According to observational study in class V students of SDN 1 Cibodas, they experience the difficulties in learning addition and subtraction of fractions operation, and also learning activities implemented by teachers works conventionally. This is caused the low of students’ score and learning medias used are less variable, so that the students are less active in learning process. Therefore, through this study, the writer tries to increase concept understanding of the students in addition and subtraction of fractions operation by applying folded-paper media. Concept understanding is a merger between functional and mathematics ideas. Learning media is a learning intermediary so that the message conveyed properly. This classroom action research is designed through four stages that is planning stage, implementation stage, observation stage, and reflection stage. The method used in this study is Classroom Action Research (PTK) and the model of PTK used in this study is Kemmis and Taggart model. Data collection technique used in this study includes test and non-test instruments, test instrument is in form of questions and non-test instrument are in form of observation sheets and the use of folded-paper media questionnaire. The result of applying this folded-paper media is there is an increasing in test result done by the students in each cycle. The increasing is not only seen by test result in the end of each cycle, but also in students’ liveliness in answering the questions given by the teacher. Therefore, Mathematics is more meaningful if learning can be implemented by using learning media. The use of varies learning media makes learning activity more meaningful and learning material can be delivered well.
(12)
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
(13)
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU Sisdiknas pasal 3).
Matematika adalah suatu mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh seluruh siswa Sekolah Dasar (SD), yang mendasari sebuah perkembangan teknologi modern, serta memiliki peranan penting dalam berbagai disiplin dan kemajuan daya pikir manusia. Russefendi dalam Erna Suwangsih (2006:4) menyatakan bahwa :
Pembelajaran matematika sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti pecahan. Di tingkat SD, seorang Guru dalam proses belajar mengajarnya harus memperhatikan tingkat perkembangan berpikir anak, sehingga pengajar mampu menentukkan metode maupun media pembelajaran yang sesuai untuk anak didiknya. Sesuai dengan teori Piaget tentang perkembangan mental anak. Anak usia SD pada umumnya berada pada tahap berpikir operasional konkret usia 7-12 tahun. Piaget berpendapat
(14)
2
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bahwa siswa yang berada pada tahap berpikirnya masih ada pada tahap operasional konkret yaitu tahapan umur pada anak SD tidak akan dapat memahami operasi logis dalam konsep matematika tanpa dibantu oleh benda-benda konkret.
Kenyataan yang terjadi pada kelas V di SDN 1 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, pada pembelajaran pecahan mengenai penjumlahan dan pengurangan pecahan, secara umum siswa kurang paham mengenai bagaimana cara mengerjakan operasi hitung pecahan. Terutama pada penjumlahan dan pengurangan pecahan yang berpenyebut tidak sama. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa factor berikut ini :
1. Masih banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan
yang diberikan oleh guru.
2. Siswa belum dapat menjawab soal dengan benar pada operasi
bilangan pecahan dengan tepat. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil evaluasi siswa, terutama dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan dengan penyebut yang berbeda. Disini, siswa masih salah dalam menentukan KPK dari kedua bilangan pecahan berpenyebut berbeda.
3. Siswa belum dapat memahami konsep bilangan pecahan. Hal
ini dapat terlihat pada siswa ketika diberikan soal, dimana siswa tidak menyamakan penyebutnya terlebih dahulu, dan siswa langsung melakukan operasi pada bilangan pecahan tersebut.
4. Proses pembelajaran di kelas tidak didukung dengan media
pembelajaran yang dapat mempermudah siswa untuk memahami konsep operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan. Hal ini mengakibatkan lebih dari 51% hasil
(15)
3
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belajar siswa di bawah KKM yang ditentukan di SDN 1 Cibodas, yaitu 67.
Salah satu cara untuk menanamkan konsep operasi hitung bilangan pecahan adalah dengan menggunakan media yang memungkinkan siswa terlibat aktif pada materi operasi hitung pecahan. Peneliti menggunakan media pembelajaran kertas lipat. Penggunaan kertas lipat menekankan kepada keaktifan siswa dalam memanilpulasi benda konkret, sehingga siswa terlibat dalam proses belajar yang menyenangkan.
Penulis mengambil media pembelajaran kertas lipat, karena media kertas lipat ini memungkinkan siswa terlibat aktif dan dapat menanggulangi berbagai macam masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran dan masalah-masalah yang menyebabkan siswa kurang paham mengenai operasi hitung pecahan.
Sebagaimana yang telah dipaparkan diatas, penerapan media pembelajaran kertas lipat pada operasi hitung pecahan sangat diperlukan. peneliti menduga bahwa kemampuan pemahaman siswa akan meningkat melalui penggunaan media pembelajaran kertas lipat. Dan berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul
“Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Pecahan (Penelitian Kelas akan dilaksanakan di Kelas V Semester 2 SDN 1 Cibodas
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, masalah-masalah penelitian yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan sebagai berikut :
(16)
4
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Bagaimanakan perencanaan pembelajaran dengan menerapkan media
kertas lipat pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan biasa?
2) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan media
kertas lipat pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan biasa?
3) Bagaimanakah peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa
dengan menerapkan media kertas lipat pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan biasa pada siswa kelas V SDN 1 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian yang akan dilakukan ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang :
1) Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan media kertas lipat
pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan biasa.
2) Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan media kertas lipat
pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan biasa.
3) Peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa dengan
menerapkan media kertas lipat pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan biasa.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :
(17)
5
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai media yang bisa digunakan dalam materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan yaitu dengan menerapkan media kertas lipat. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki mutu Pendidikan Indonesia, bahwa dalam pembelajaran yang menyenangkan itu dengan menggunakan media pembelajaran, penerapan media pembelajaran akan membuat siswa lebih paham mengenai materi yang disampaikan oleh guru.
2) Secara Praktis
a. Bagi peneliti
Peneliti bisa mengetahui perbedaan pembelajaran dengan menggunakan media kertas lipat dengan yang tidak menggunakan kertas lipat pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan pada kelas V SD.
b. Bagi Guru
1) Penelitian ini diharapkan bisa memudahkan guru SD dalam
menyampaikan materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan terutama dengan menggunakan media pembelajaran kertas lipat.
2) Penelitian ini diharapkan bisa mengembangkan kreatifitas guru
dalam merancang pembelajaran menjadi lebih aktif dan kreatif dengan adanya media pembelajaran.
c. Bagi Siswa
1) Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
pemahaman konsep siswa mengenai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan.
2) Penelitian ini diharapkan dapat menarik minat siswa untuk
belajar materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan.
(18)
6
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Bagi Sekolah
1) Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi para guru untuk
terus memperbaiki sistem pembelajaran terutama dalam mata pelajaran matematika.
(19)
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian
Metode penelitian secara umum diartikan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut dengan Classroom Action Research yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di dalam kelas.
Sejalan dengan pendapat di atas Arikunto (2009:2) mengemukakan bahwa ada 3 hal yang termuat dalam istilah penelitian tindakan kelas, yaitu:
1) Penelitian. Merujuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2) Tindakan. Merujuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
3) Kelas. Dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas,
tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula
Berikutnya, Suhardjono (2009:61) mengemukakan “tujuan PTK
adalah untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran, meningkatkan profesionalisme, dan
menumbuhkan budaya akademik”.
Ciri khas dari PTK yaitu dengan adanya siklus-siklus. Dalam tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu merencanakan (planning), melakukan
(20)
20
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tindakan (acting), mengamati (observing), dan merefleksikannya (reflecting).
B. Model Desain Penelitian
Pada penelitian ini, model PTK yang digunakan yaitu model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Dalam desain ini terdiri dari empat tahap yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati, dan merefleksikannya. Penulis menggunakan model ini karena model ini terkenal dengan proses siklus putaran spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana tindakan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan kembali yang merupakan dasar ancang-ancang pemecahan masalah.
Adapun rencana alur penelitian yang akan dilaksanakan dalam PTK ini adalah dua siklus hingga tujuan yang diinginkan tercapai. Untuk melihat sejauh mana perubahan tersebut, maka ada beberapa prosedur yang harus dilakukan peneliti. Prosedur tindakan pertama, sebelum peneliti melakukan tindakan pertama, langkah awalnya adalah membuat rencana kegiatan pembelajaran. Kedua, setelah rencana disusun secara matang barulah tindakan itu dilakukan. Ketiga, bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan itu sendiri dan akibat yang ditimbulkannya melalui lembar observasi. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan.
Jika hasil refleksi menunjukan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan yang telah dilakukan, maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi agar tindakan yang dilaksanakan berikutnya tidak sekedar mengulang dari apa yang telah diperbuat sebelumnya.
Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal. Hal tersebut dapat tergambar sebagai berikut:
(21)
21
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1
Siklus PTK
Diagram siklus pelaksanaan tindakan kelas
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun tempat atau lokasi penelitian ini dilakukan di SDN 1 Cibodas Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat dan subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V-A. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Kepala sekolah SDN 1 Cibodas bernama Rukmini, S.Pd
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa-siswi kelas V-A. Yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun Ajaran 2013/2014. Wali kelas V-A bernama Edi Kusmaedi, S.Pd
(22)
22
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam memahami variabel-variabel pada penelitian tindakan kelas ini, maka penuilis menganggap perlu untuk mendefinisikan secara operasional mengenai pengertian variable-variabel terkait sebagai berikut :
1. Media kertas lipat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
media yang digunakan dalam operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan. Media kertas lipat ini digunakan oleh siswa, guru hanya membimbing
Penggunaan media kertas lipat ini dengan cara melipat bagian kertas lipat dengan ukuran yang sama besar, kemudian bagian yang diperintahkan oleh guru diberi arsir untuk menunjukkan nilai pecahan tersebut.
2. Pemahaman konsep yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan siswa dalam menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari, kemampuan mengklasifikasi objek-objek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut, kemampuan menerapkan konsep secara algoritma, kemampuan mengaitkan berbagai konsep.
F. Instrumen Penelitian
Dalam pengumupulan data, penulis menggunakan beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian, yaitu terdiri dari instrumen tes dan instrumen non tes.
1) Instrumen tes
Tes ini digunakan untuk mengukur hasil pencapaian peserta didik setelah mempelajari metri penjumlahan dan pengurangan bilangan
(23)
23
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pecahan dengan menerapkan media kertas lipat. Tes ini dilaksanakan setelah akhir ssetiap siklus.
2) Instrumen non tes
a. Observasi
Menurut Nana Sudjana (2013:84) “observasi atau pengamatan
sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati,
baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan”.
Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar, misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar. Observasi harus dilakukan pada saat proses kegiatan berlangsung. Pengamat terlebih dahulu harus menetapkan aspek-aspek tingkah laku apa yang hendak diobservasinya, lalu dibuat pedoman agar memudahkan dalam pengisian observasi.
Observasi yang dilakukan oleh penulis di SDN 1 Cibodas kelas V-A menunjukan kegiatan pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga, yaitu media kertas lipat. Dalam pelaksanaannya, penulis membutuhkan beberapa pengamat. Berhasil-tidaknya observasi sebagai alat penilaian bergantung pada pengamat, bukan pada pedoman observasi. Oleh sebab itu, penulis memilih pengamat yang cakap, mampu dan menguasai segi-segi yang diamati sangat diperlukan.
b. Angket / Kuisioner
Menurut Nana Sudjana (2013 : 70) “Kuisioner atau yang
sering disebut dengan angket sebagai alat penilaian yang banyak
(24)
24
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ialah sifatnya yang praktis, hemat waktu, tenaga dan biaya. Kelemahannya ialah jawaban sering tidak objektif, lebih-lebih pertanyaanya kurang tajam yang memungkinkan siswa berpura-pura. Seperti halnya wawancara, kuisioner pun ada dua macam, yakni kuisioner berstruktru dan kuisioner terbuka. Kelebihan masing-masing kuisioner tersebut hampir sama dengan wawancara
c. Studi Dokumentasi
Dalam mendokumentasikan aktivitas pembelajaran yang terjadi di dalam kelas selama proses penelitian tindakan kelas,, peneliti menggunakan kamera untuk menangkap suasana kelas secara detail tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai bukti penelitian.
G. Prosedur Penelitian
Adapun penjelasan prosedur Penelitian Tindakan Kelas dalam setiap siklus adalah :
1) Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap pertama yaitu kegitan perencanaan. Rencana pelaksanaan PTK antara lain mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Peneliti melakukan analisis Standar Isi untuk mengetahui
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) yang akan diajarkan kepada peserta didik.
b. Peneliti mengembangkan Rencana Pelaksana Pembelajaran
(RPP), dengan memerhatikan indicator-indikator pemahaman konsep.
c. Menyiapkan media pembelajaran kertas lipat yang menunjang
pembentukkan SKKD dalam rangka implementasi PTK.
d. Menganalisis berbagai alternatif pemecahan masalah yang
(25)
25
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Mengembangkan pedoman atau instrumen yang digunakan
dalam PTK.
f. Menyusun tes akhir siklus atau evaluasi pembelajaran sesuai
dengan indikator.
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada tahap ke dua dari penelitian tindakan kelas adalah pelaksanaan yang mencakup prosedur dan tindakan yang akan dilakukan, serta proses perbaikan yang akan dilakukan. Hal yang harus diingat dalam pelaksanaan tindakan adalah guru harus ingat dan berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan. Dalam refleksi, keterkaotan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan secara seksama.
3) Tahap Pengamatan (Observing)
Pada tahap ke tiga yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat, pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berlangsung. Observasi mencakup prosedur pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik dengan instrumen yang telah disiapkan sebelumnya.
4) Tahap Refleksi (Reflecting)
Tahap ke empat merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi menguraikan tentang prosedur analisis terhadap hasil pengamatan dan refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan, serta kriteria dan rencana tindakan pada siklus berikutnya.
(26)
26
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Lembar observasi ini untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu dengan menerapkan media kertas lipat.
b. Analisis Data Kuantitatif
Selain menggunakan analisis data kualitatif, juga diperlukan pendekatan kuantitatif. Mengenai pendekatan kuantitatif, Sugiyono
(2009: 7) menyatakan bahwa: ”data kuantitatif berbentuk angka-angka
dan analisis menggunakan statistik”. Angka-angka tersebut diperoleh dari kuisioner/ angket dengan cara penskoran. Kemudian, analisis data kuantitatif disini, hanyalah satistik sederhana yaitu memprosentasekan peningkatan kemampuan mengemukakan pendapat siswa dari siklus satu ke siklus berikutnya.
1) Menghitung skor akhir dengan rumus.
Menurut Charles Randal (1987). Pedoman penskoran dapat disajikan pada tabel 3.1 berikut ini :
Tabel 3.1
(27)
27
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tabel 3.1 tersebut, cara menghitung skor akhir yaitu dengan rumus :
2) Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus.
Menurut Nana Sudjana (2013 : 109) “Mean atau rata-rata diperoleh dengan menjumlahkan skor dibagi dengan banyaknya siswa”. Secara
sederhana rumusnya adalah:
Keterangan : X = rata-rata (mean)
= jumlah seluruh skor
= banyaknya subjek
3) Menghitung persentase ketuntasan belajar
No
Soal Jawaban Siswa Skor
1 – 8
A. Kosong
B. Jawaban salah dan tidak ada cara yang dikerjakan 0
Dikerjakan dengan cara salah dan jawaban salah 1
A. Dikerjakan dengan cara salah dan jawaban salah, tetapi sebagian
prosesnya benar
B. Dikerjakan dengan cara benar tetapi prosesnya belum selesai
C. Dikerjakan dengan cara benar tetapi proses yang dilakukan salah
dan jawaban salah atau tidak ada jawaban
D. Jawaban benar tetapi dikerjakan dengan cara salah
E. Jawaban benar tetapi tidak ada cara yang dikerjakan
2
A. Dikerjakan dengan cara benar, proses sebagian benar tetapi
jawaban salah
B. Dikerjakan dengan cara benar, proses benar tetapi jawaban salah
atau tidak ada jawaban
C. Dikerjakan dengan cara benar, jawaban benar tetapi tidak jelas
3
(28)
28
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah peneliti menghitung nilai rata-rata dari setiap siklus, data tersbut dapat dihitung persentase ketuntasan belajar. Ketuntasan tersebut disesuaikan dengan KKM pada sekolah SDN 1 Cibodas, yaitu 67. Siswa
yang memperoleh nilai ≥ 67 dinyatakan tuntas, sedangkan siswa yang memperoleh nilai < 67 dinyatakan tidak tuntas. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa daoat dihitung dengan rumus :
Persentase ketuntaan belajar =
x 100%
4) Menghitung indeks gain
Prabawanto (2013) dalam Resti Fitriani (2013 : 45). “Cara menghitung skor gain yaitu dengan rumus” :
g1 = S2– S1
Keterangan : g1 = gain peningkatan siklus I ke siklus II
S1 = skor siklus I S2 = skor siklus II
5) Menghitung Skor Gain ternormalisasi
Prabawanto (2013) dalam Resti Fitriani (2013 : 45). „Cara menghitung skor gain ternormalisasi yaitu dengan rumus‟ :
Keterangan : < g1> = indeks gain peningkatan siklus I ke siklus II SMI = skor maksimal ideal yaitu 100
S1 = skor siklus I S2 = skor siklus II
Tingkat perolehan skor gain ternormalisasi dikategorikan kedalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Interpretasi skor tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut :
(29)
29
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Interpretasi skor gain ternormalisasi
Skor gain ternormalisasi Interpretasi
(<g>) > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ (<g>) ≤ 0,7 Sedang
(<g>) < 0,3 Rendah
6) Ketuntasan belajar siswa secara klasikal
Menurut Depdiknas dalam (Gumilar, 2013 : 38) bahwa „kelas
dikatakan tuntas secara klasikal jika telah mencapai 85% dari seluruh
siswa‟ memperoleh Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan
oleh SDN 1 Cibodas yaitu 67. Dengan berpedoman pada hal tersebut, untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran perlu diadakannya perhitungan persentase jumlah siswa yang tuntas atau telah memenuhi KKM pada mata pelajaran Matematika yaitu 67. Pengolahan data ketuntasan klasikal dihitung dengan menggunakan rumus :
Aqib dalam (Gumilar, 2013 : 39) Tabel 3.3
Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa (%)
Tingkat keberhasilan (%) Klasifikasi
>80% Sangat tinggi
60 – 79% Tinggi
40 – 59% Sedang
20 – 39% Rendah
(30)
30
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
(31)
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan maka diperoleh kesimpulan umum yaitu dengan menerapkan media kertas lipat telah
mampu meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan pada bab I, mendapatkan hasil yaitu :
1) Perencanaan
Perencanaan pembelajaran pada siklus I mengalami peningkatan kepada siklus II. Hal tersebut dapat dilihat dari kesiapan guru sebelum mengajar, pada siklus I kesiapan guru dalam melakukan pembelajaran kurang optimal, dan pada siklus I ini media yang digunakan kurang banyak sehingga media yang digunakan dipakai berkali-kali oleh siswa dan hal tersebut membuat siswa kebingungan dalam melakukan pembelajaran. RPP yang digunakan dalam siklus I ini penulis melakukan bimbingan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing dan wali kelas.
Perencanaan pembelajaran pada siklus II guru sudah siap dalam melakukan pembelajaran, dan sudah optimal dalam menyiapkan media. Media yang digunakan siswa pada siklus II adalah sebanyak lima lembar kertas lipat, sehingga dalam pembelajaran siswa dapat menggunakan media kertas lipat tersebut dengan optimal. RPP yang digunakan dalam siklus II ini penulis melakukan bimbingan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing dan wali kelas.
Selain RPP dan media pembelajaran, penulis menyiapkan instrumen tes dan instrumen non tes. Instrumen tes yang digunakan dalam siklus I dan siklus II ini adalah berupa butir soal yang terdiri
(32)
59
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dari empat indikator pemahaman konsep. Selain instrumen tes, digunakan juga instrumen non tes, yaitu berupa lembar observasi dan angket atau kuisioner yang diberikan kepada setiap siswa.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan di kelas V-A SDN 1 Cibodas untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep. Berdasarkan hasil penelitian dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru selama proses pembelajaran melalui media pembelajaran kertas lipat yang dilakukan dari siklus I sampai dengan siklus II. Peneliti
melihat bahwa selama pembelajaran berlangsung dengan
menerapkan media pembelajaran kertas lipat sebanyak dua siklus dapat meningkatkan kemampuan pemahaman siswa. Pemahaman konsep siswa meningkat dengan menerapkan media kertas lipat dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan. Peserta didik pun dapat dikatakan paham apabila memenuhi indikator 1) Kemampuan menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari; 2) Kemampuan mengklasifikasi objek-objek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut; 3) Kemampuan menerapkan konsep secara algoritma; 4) Kemampuan mengaitkan berbagai konsep
3) Peningkatan
Peningkatan pemahaman konsep setelah diterapkannya media kertas lipat dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media kertas lipat telah berhasil meningkatkan
(33)
60
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan pemahaman konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan siswa kelas V-A.
Hal tersebut juga terlihat di lapangan, pada awalnya pemahaman konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan masih dianggap kurang sekarang sampai siklus kedua mereka sudah mulai terlihat, hal tersebut terlihat dari siswa menyelesaikan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru dan tes akhir yang diberikan pada saat akhir pembelajaran.
Selain itu dalam penerapan media kertas lipat pada siklus I sampai siklus II adanya peningkatan yang baik, terlihat dari skor yang didapatkan oleh setiap siswa. Hal tersebut dapat terlihat dari siklus II dimana siswa lebih paham tentang operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan sehingga mereka dapat mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan dengan menggunakan media kertas lipat yang sesuai dengan langkah-langkah penggunaan media kertas lipat
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan mengenai penerapan media kertas lipat untuk meningkatkan pemahaman konsep dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan pada siswa kelas V-A SDN 1 Cibodas, peneliti memberikan rekomendasi sebagai berikut :
1. Guru perlu menerapkan media pembelajaran kertas lipat di dalam
pembelajaran matematika, karena media pembelajaran kertas lipat ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan biasa. Selain itu, hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam menerapkan
(34)
61
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
media kertas lipat ini adalah (a) guru harus memberikan arahan dan kejelasan kepada siswa dalam tata cara penggunaan media kertas lipat dengan benar, (b) guru harus lebih terampil dalam penggunaan media kertas lipat, menggunakan berbagai variasi warna dalam membentuk arsiran.
2. Penguasaan materi prasyarat memiliki peran yang penting terhadap
pemahaman konsep siswa, karena itu penguasaan materi prasyarat perlu ditinjau ulang kembali dengan cara membahas materi sebelumnya yang telah dipelajari.
(35)
62
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
(36)
62
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., Suhardjono,. dan Supardi. (2009) Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Charles, R. (1987) How to evaluate progress in problem solving. The National Council of teacher of Mathematics, Inc : Virginia 22091
Heruman. (2013) Model pembelajaran matematika. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Karso. dkk. (2008) Pendidikan matematika I. Edisi kesatu, Jakarta : Universitas Terbuka
Mustaqim, B. (2008) Ayo Belajar Matematika kelas V. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Riyana, C. dan Susilana R. (2008) Media Pembelajaran. Edisi kesatu, Bandung : UPI Press
Sudjana, N. (2009) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Cetakan ketujuhbelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Sukajati. (2008) Pembelajaran operasi penjumlahan pecahan di SD
menggunakan berbagai media. Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika
Hidayat, P. (2010) Penggunaan media kertas lipat dalam meningkatkan
pemahaman operasi hitung pecahan. (Skripsi). program studi PGSD, Universitas
Pendidikan Indonesia.
Gumilar, K. (2013) Penerapan metode survey, question, read, recite, review
(SQ3R) untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. (Skripsi). program studi PGSD, Universitas
Pendidikan Indonesia.
Fitriani, R. (2013) Peningkatan hasil belajar siswa melalui pendidikan
matematika realistic pada pokok bahasan perbandingan dan skala. (Skripsi).
(37)
63
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Herdian, 2010. Kemampuan pemahaman matematika. [Online] Tersedia di : http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/kemampuan -pemahaman-matematis/htm.
(1)
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dari empat indikator pemahaman konsep. Selain instrumen tes, digunakan juga instrumen non tes, yaitu berupa lembar observasi dan angket atau kuisioner yang diberikan kepada setiap siswa.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan di kelas V-A SDN 1 Cibodas untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep. Berdasarkan hasil penelitian dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru selama proses pembelajaran melalui media pembelajaran kertas lipat yang dilakukan dari siklus I sampai dengan siklus II. Peneliti melihat bahwa selama pembelajaran berlangsung dengan menerapkan media pembelajaran kertas lipat sebanyak dua siklus dapat meningkatkan kemampuan pemahaman siswa. Pemahaman konsep siswa meningkat dengan menerapkan media kertas lipat dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan. Peserta didik pun dapat dikatakan paham apabila memenuhi indikator 1) Kemampuan menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari; 2) Kemampuan mengklasifikasi objek-objek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut; 3) Kemampuan menerapkan konsep secara algoritma; 4) Kemampuan mengaitkan berbagai konsep
3) Peningkatan
Peningkatan pemahaman konsep setelah diterapkannya media kertas lipat dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media kertas lipat telah berhasil meningkatkan
(2)
60
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan pemahaman konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan siswa kelas V-A.
Hal tersebut juga terlihat di lapangan, pada awalnya pemahaman konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan masih dianggap kurang sekarang sampai siklus kedua mereka sudah mulai terlihat, hal tersebut terlihat dari siswa menyelesaikan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru dan tes akhir yang diberikan pada saat akhir pembelajaran.
Selain itu dalam penerapan media kertas lipat pada siklus I sampai siklus II adanya peningkatan yang baik, terlihat dari skor yang didapatkan oleh setiap siswa. Hal tersebut dapat terlihat dari siklus II dimana siswa lebih paham tentang operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan sehingga mereka dapat mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan dengan menggunakan media kertas lipat yang sesuai dengan langkah-langkah penggunaan media kertas lipat
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan mengenai penerapan media kertas lipat untuk meningkatkan pemahaman konsep dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan pada siswa kelas V-A SDN 1 Cibodas, peneliti memberikan rekomendasi sebagai berikut :
1. Guru perlu menerapkan media pembelajaran kertas lipat di dalam pembelajaran matematika, karena media pembelajaran kertas lipat ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan biasa. Selain itu, hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam menerapkan
(3)
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
media kertas lipat ini adalah (a) guru harus memberikan arahan dan kejelasan kepada siswa dalam tata cara penggunaan media kertas lipat dengan benar, (b) guru harus lebih terampil dalam penggunaan media kertas lipat, menggunakan berbagai variasi warna dalam membentuk arsiran.
2. Penguasaan materi prasyarat memiliki peran yang penting terhadap pemahaman konsep siswa, karena itu penguasaan materi prasyarat perlu ditinjau ulang kembali dengan cara membahas materi sebelumnya yang telah dipelajari.
(4)
62
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
(5)
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., Suhardjono,. dan Supardi. (2009) Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Charles, R. (1987) How to evaluate progress in problem solving. The National Council of teacher of Mathematics, Inc : Virginia 22091
Heruman. (2013) Model pembelajaran matematika. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Karso. dkk. (2008) Pendidikan matematika I. Edisi kesatu, Jakarta : Universitas Terbuka
Mustaqim, B. (2008) Ayo Belajar Matematika kelas V. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Riyana, C. dan Susilana R. (2008) Media Pembelajaran. Edisi kesatu, Bandung : UPI Press
Sudjana, N. (2009) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Cetakan ketujuhbelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Sukajati. (2008) Pembelajaran operasi penjumlahan pecahan di SD menggunakan berbagai media. Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika
Hidayat, P. (2010) Penggunaan media kertas lipat dalam meningkatkan pemahaman operasi hitung pecahan. (Skripsi). program studi PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia.
Gumilar, K. (2013) Penerapan metode survey, question, read, recite, review (SQ3R) untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. (Skripsi). program studi PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia.
Fitriani, R. (2013) Peningkatan hasil belajar siswa melalui pendidikan matematika realistic pada pokok bahasan perbandingan dan skala. (Skripsi). program studi PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia.
(6)
63
Ratna Andriyani, 2014
Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Herdian, 2010. Kemampuan pemahaman matematika. [Online] Tersedia di : http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/kemampuan -pemahaman-matematis/htm.