Teknik Analisis Data .1 Analisis Regresi Model Logit

Anugrah Firmansyah, 2014 Pengaruh Kondisi Keuangan, Lama Perikatan dan Audit Lag Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Sektor Perdagangan dan Jasa Emiten Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu logistik logistic regression sebenarnya sama dengan analisis regresi berganda, hanya variabel terikatnya merupakan variabel dummy 0 dan 1. Model regresi logistik menggunakan transformasi logit. Pada model ini, yang diregresikan adalah peluang variabel respon sama dengan 1. Model regresi logistik adalah sebagai berikut : L i = 1n [P i 1 – P i ] = A + BX i + є i . J. Supranto 2010: 317 Dikarenakan pada penelitian ini variabel Y adalah variabel dummy dan variabel X terdiri dari satu variabel kuantitatif dan dua variabel kualitatif maka modelnya sebagai berikut: L 1 = 1n [P 1 1 – P 2 ] = A + BD 1 + є i . Model 1 L 2 = 1n [P 2 1 – P 2 ] = A + BD 2 + є i . Model 2 L 3 = 1n [P 3 1 – P 3 ] = A + BX 3 + є i . Model 3 Dimana: L i = Logit, variabel tak bebas 1n = Natural log, yaitu 1n = log dengan bilangan pokok e P i = Probabilitas variabel Y, dalam hal ini variabel tak bebas P i = 1 jika terdapat opini going concern P i = 0 jika tidak terdapat opini going concern A = Konstanta Anugrah Firmansyah, 2014 Pengaruh Kondisi Keuangan, Lama Perikatan dan Audit Lag Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Sektor Perdagangan dan Jasa Emiten Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B = Koefisien D 1 = 1, jika kondisi keuangan baik 0, jika kondisi keuangan buruk D 2 = 1, jika terjadi pergantian perikatan 0, jika perikatan tetap X 3 = Variabel bebas, audit lag Є = Epsilon = Kesalahan Pengganggu disturbance’s error, yaitu kesalahan yang terjadi pada nilai ramalan L i disebabkan karena ada faktor lain, selain X mempengaruhi Y tetapi tidak diperhatikan, dengan kata lain tidak dimasukan dalam persamaan regresi. Untuk mengestimasi model di atas memerlukan selain X, juga nilai “regression” atau variabel tak bebas atau logit L i . Pada penelitian ini data terdapat pada tingkat mikro. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan regresi model logit adalah sebagai berikut: 1. Model Summary R 2 Model summary dalam regresi logistic sama dengan pengujian R 2 pada persamaan regresi linier. Tujuan dari model summary adalah untuk mengetahui seberapa besar kombinasi variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen. Anugrah Firmansyah, 2014 Pengaruh Kondisi Keuangan, Lama Perikatan dan Audit Lag Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Sektor Perdagangan dan Jasa Emiten Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Uji Hosmer and Lemeshow Test Goodness-of-Fit-Test Pengujian ini bertujuan untuk menguji ketepatan dan kecakupan data mada model regresi logistik. Apabila nilai probabilitas prediksi kurang dari 0,05 maka model regresi logistik tidak menunjukan kecakupan data, bila nilai probabilitas lebih dari 0,05 maka model regresi logistik menentukan kecakupan data.

3.6 Uji Hipotesis

Terdapat tiga hipotesis asosiatif yang perlu diuji. Untuk menguji hipotesis asosiatif digunakan teknik statistik regresi model logit. Teknik statistik regresi yang digunakan ialah regresi model logit, untuk menguji data masing-masing variabel. Terdapat tiga hipotesis yang akan diuji. Hipotesisnya sebagai berikut: H o1 : β 1 = 0 Opini going concern tidak dipengaruhi oleh keadaan keuangan perusahaan. H a1 : β 1 ≠ 0 Opini going concern dipengaruhi oleh keadaan keuangan perusahaan. H o2 : β 2 = 0 Opini going concern tidak dipengaruhi oleh lama perikatan auditor dengan klien. H a2 : β 2 ≠ 0 Opini going concern dipengaruhi oleh lama perikatan auditor dengan klien. H o3: β 3 = 0 Opini going concern tidak dipengaruhi oleh audit lag. H a3 : β 3 ≠ 0 Opini going concern dipengaruhi oleh audit lag. 89 Anugrah Firmansyah, 2014 Pengaruh Kondisi Keuangan, Lama Perikatan dan Audit Lag Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Sektor Perdagangan dan Jasa Emiten Bursa Efek Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Pengaruh kondisi keuangan perusahaan sektor perdagangan dan jasa emiten BEI dengan opini going concern menurut pengujian hipotesis menunjukan hasil bahwa kondisi keuangan yang diukur dengan model prediksi kebangkrutan Zmijewski 1984 yang menggunakan analisis rasio yang mengukur kinerja, leverage, dan likuiditas suatu perusahaan untuk model prediksinya menunjukan bahwa opini audit going concern dipengaruhi oleh kondisi keuangan. Dengan menggunakan analisis regresi model logit menunjukan bahwa kondisi keuangan secara statistik berpengaruh terhadap opini going concern. Jika menggunkan interpretasi dengan odds ratio hasil perhitungannya menunjukan bahwa Jika kondisi keuangan perusahaan buruk maka kecendrungan perusahaan tersebut untuk mendapatkan opini going concern menjadi 2,523 kali lipat. 2. Pengaruh lama perikatan dengan opini going concern berdasarkan hasil penelitian mengungkapkan bahwa lama perikatan tidak berpengaruh signifikan terhadap opini going concern. Dari data yang dikumpulkan perusahaan cenderung untuk merotasi auditor independen. Hasil perhitungan dengan odds ratio interpretasinya sebagai berikut: Perusahaan yang tidak menggati mengganti auditor memiliki kecenderungan 1,534 kali mendapat opini going concern.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Audit Quality, Audit Tenure, Audit Report Lag, dan Profitabilitas terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

10 162 106

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 156 65

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

2 64 98

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 50 95

Pengaruh Kondisi Keuangan, Ukuran Perusahaan, Audit Lag, dan Debt Default Terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 129 96

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 56 106

Pengaruh audit lag, opini audit tahun sebelumnya, kondisi keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap pemberian opini audit going concern oleh auditor

1 12 117

OPINI AUDIT GOING CONCERN PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN.

0 2 14

PENGARUH KONDISI KEUANGAN, PERIKATAN, DAN AUDIT LAG TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERDAGANGAN DAN JASA EMITEN BURSA EFEK INDONESIA. - repository UPI S PEA 0707416 Title

0 0 3

Pengaruh Kondisi Keuangan, Ukuran Perusahaan, Audit Lag, dan Debt Default Terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10