Nunung Yuliantini, 2015 INTERNALISASI SIKAP POSITIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA INGGRIS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2007:41. Menurut Tim Penulis Depdiknas 2003:5 adalah sebagai berikut: Pembelajaran konstektual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme constructivism,
bertanya questioning, menemukan inquiry, masyarakat belajar learning community, pemodelan modeling, refleksi reflection dan penilaian
sebenarnya authentic assessment. Pendekatan kontekstual merupakan sebuah proses pendidikan yang
bertujuan untuk menolong siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan
konteks dalam kehidupan nyata mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, sosial dan budaya mereka. pendekatan pembelajaran kontekstual menekankan
pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan mereka,
sehingga mendorong siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan nyata yang diarahkan untuk dapat menyentuh secara menyeluruh kecerdasan siswa, baik itu
kecerdasan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, serta dalam keseluruhan tahapan proses pembelajaran.
Adapun langkah-langkahkarakteristik
dari pendekatan
kontekstual diantaranya: siswa menemukan materi sendiri, siswa belajar aktif, kreatif dan
mandiri, siswa dapat mnghubungkannya langsung antara materi pembelajaran dengan kehidupan mereka.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian dilakukan untuk mendapatkan hasil yang ingin digali oleh peneliti dengan hasil yang lebih baik dalam artian hasilnya lebih cermat,
lengkap, dan sistematis, sehingga memudahkan peneliti dalam mengolah dan mereduksi temuan-temuan di lapangan. Dalam penelitian ini peneliti sendiri yang
menjadi instrumen penelitian. Peneliti sebagai instrument penelitian dikarenakan
Nunung Yuliantini, 2015 INTERNALISASI SIKAP POSITIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA INGGRIS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
peneliti sendiri yang dapat berhubungan langsung dengan responden atau objek lainnya, dan penelitilah yang mampu memahami kaitan kenyataan-kenyataan di
lapangan. Peneliti sebagai instrumen penelitian atau human instrument, berfungsi
menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan
membuat kesimpulan atas temuannya. Oleh karena itu, peneliti sendiri yang berperan serta secara aktif dalam kegiatan yang akan dilakukan dalam usahanya
untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen. Untuk sampai kepada masalah yang ingin digali lebih jauh, maka
peneliti menggunakan instrumen dengan observasi partisipatif, wawancara mendalam, studi dokumentasi dan angket.
F. Teknik Pengumpulan data
Untuk menunjang metode penelitian kualitatif dalam penelitian ini, maka diperlukan suatu teknik pengumpulan data yang diharapkan dapat mengungkap
beberapa masalah dari data dan fakta yang terkumpul. Adapun Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah :
a. Observasi Menurut Supardi dalam Arikunto 2008:127 observasi adalah kegiatan
pengamatan pengambilan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Observasi sebagai salah satu teknik untuk mengamati secara
langsung dengan teliti, cermat dan hati-hati terhadap fenomena dalam pembelajaran di kelas. Data yang dikumpulkan melalui tehnik ini adalah data
pengamatan tentang sikap belajar anak yang selama ini terjadi di kelas dan cara guru menyampaikan materi pelajarannya.
b. Wawancara Wawancara adalah merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara merupakan alat mengecek ulang atau
pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya dan
Nunung Yuliantini, 2015 INTERNALISASI SIKAP POSITIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA INGGRIS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
juga merupakan teknik komunikasi langsung antara peneliti dan sampel. Data yang dikumpulkan melalui wawancara ini adalah seputar pertanyaan tentang
hambatan dan kendala Materi bahan pelajaran diantaranya tentang minattidak minatnya terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris, model dan strategi apa yang
disampaikan guru dalam menyampaikan pembelajaran, perolehan hasil evaluasi belajar siswa, bahan pelajaran dll.
c. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah suatu metode untuk mencari data mengenai
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, agenda, dan sebagainya Arikunto 2002:206. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah
dan nama siswa, photo rekaman proses tindakan penelitian berupa RPP, silabus, daftar hadir siswa, daftar nilai siswa,bahasa kamus-kamus Bahasa Inggris dan
hasil kreativitas siswa. Data yang dikumpulkan melalui dokumentasi ini adalah pengumpulan data-data penting yang berhubungan dengan subjek yang diteliti.
Tabel 3.1 Indikator dan Teknik Pengumpulan data penelitian
No Variabel
Indikator Alat pengumpul data
1 Sikap positif
1. Positive thinking 2. Kreatif
3. Berperilaku baik 4. Peduli terhadap lingkungan
1. Wawancara 2. Skala sikap
3. Observasi
2 Pendekatan
Konstektual 7 Asas CTL
1. Constructivism 2. Inquiry
3. Questionong 4. Learning Community
5. Modelling 6. Reflection
7. Authentic Assesment 1. Wawancara
2. Skala sikap 3. Observasi
Nunung Yuliantini, 2015 INTERNALISASI SIKAP POSITIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA INGGRIS
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
G. Langkah – langkah penelitian