guru, yang kemudian akan dipertanggungjawabkan oleh siswa sesuai dengan nomor permintaan guru dari masing-masing kelompok. Dengan demikian,
dalam kelompok siswa diberi nomor masing-masing sesuai dengan urutannya Istarani, 2012.
4. Hasil belajar dalam penelitian ini diperoleh dari besarnya peningkatan gain
yang diperoleh siswa, dimana nilai gain diperoleh dari hasil pre-tes dan post- tes pada kelas eksperimen I dan kelas Eksperimen II yang sudah
dihomogenkan dan dinormalkan. Maka dalam hal ini perubahan tingkah laku pada diri siswa dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Secara garis besara hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu; ranah Kognitif, ranah Afektif dan
ranah Psikomotorik Sudjana, 2009. 5.
Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan suspensi. Koloid merupakan system heterogen, di mana suatu zat
“didispersikan” ke dalam suatu media yang homogen Purba, 2006.
54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Hasil belajar kimia yang diajar dengan kombinasi model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan NHT pada materi pokok Koloid memiliki rata-rata pre-test sebesar 35,71 dan hasil rata-rata post-test sebesar 77,86. dengan rata-
rata peningkatan hasil belajar diperoleh sebesar 65,24. 2.
Hasil belajar kimia yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Koloid memiliki rata-rata pre-test sebesar 31,67 dan
hasil rata-rata post-test sebesar 68,61. dengan rata-rata peningkatan hasil belajar diperoleh sebesar 53,14.
3. Hasil belajar siswa yang diajar dengan kombinasi model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan NHT lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
pada materi pokok Koloid di kelas XI MAN 2 Model Medan Tahun Ajaran 20142015.
4. Kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan NHT
memberikan hasil yang lebih tinggi pada kelompok tinggi yaitu dengan peningkatan hasil belajarnya sebesar 85,00 sedangkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD memberikan hasil belajar siswa yang lebih tinggi pada kelompok tinggi yakni sebesar 71,25.
5. Peningkatan hasil belajar kimia siswa dapat disimpulkan pada kelas
eksperimen 1 yang menerapkan kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan NHT lebih tepat digunakan pada kelompok tinggi, dapat dilihat
dari peningkatan hasil belajar yaitu 67,53 dibandingkan dengan kelompok rendah yaitu 61,61. Sementara pada kelas eksperimen 2 yang menggunakan
model pembelajaran STAD lebih tepat digunakan pada kelompok rendah yang
dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi yaitu 59,66 bila dibandingkan dengan kelompok tinggi yaitu 53,45.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan kombinasi model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan NHT pada materi pokok Koloid
dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. 2.
Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk pokok bahasan yang berbeda yang dapat digunakan sebagai langkah dalam meningkatkan mutu pendidikan
khususnya dalam bidang studi kimia.