aspek sebagai berikut; a terbentuknya cause, b struktur batuan geologi, c debit discharge, dtemperature dan evariabelitasnya.
Berdasarkan klasifikasi pemunculannya, atau sebab kondisi yang mengontrol munculnya mataair maka dapat dikelompokkan kembali kedalam
karakteristik mataair, sebagai berikut : Pertama,Mataair Depresi depression spring terbentuk apabila muka air tanah terpotong oleh permukaan tanah.
Kedua,Mataair kontak contact spring terjadi bila lapisan lolos air yang menyimpan air terletak diatas lapisan kedap air, selanjutnya muka air tanah
terpotong oleh
permukaan tanah.
Ketiga,Mataair atesis
artesian sprinsdisebabkan oleh pemunculan air akibat tekanan air dari akifaer tertekan
atau singkapan batuan melalui celah didasar lapisan kedap air. Keempat mataair pada batuan kedap impervious rock spring terjadi pada saluran tabular atau
retakan batuan kedap air, dan Kelima, mataair rekahan tabular or facture spring muncul karena adanya saluran pada batuan, seperti adanya alur lava atau alur
pelarutan, adanya rekahan batuan kedap air yang berhubungan dengan air tanah.
a b
c d
Gambar 1.3 Pemunculan mataair a mataair depresi, b mataair artesis, c mataair kontak, d mataair rekahan Todd and Mays, 2005 dalam Sudarmadji 2012
1.5.1.2 Penginderaan Jauh
Pengumpulan data penginderaan jauh dilakukan dengan menggunakan alat pengindera atau alat pengumpul data yang disebut sensor.Berbagai sensor
pengumpul data dari jarak jauh, umumnya dipasang pada wahana platform yang berupa pesawat terbang, balon, satelit, atau wahana lainnya.Objek-objek data atau
objek yang indera adalah objek yang terletak di permukaan bumi, di atmosfer dirgantara dan di antariksa.Pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dalam
berbagai bentuk, sesuai dengan tenaga yang digunakan.Tenaga yang digunakan dapat berupa variasi distribusi energi elektromagnetik.Data penginderaan jauh
dapat berupa citra imaginery, grafik, dan data numerik.Data tersebut dapat dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang objek, daerah, atau fenomena
daerah yang diindera atau yang diteliti. Proses penerjemahan data menjadi informasi disebut analis atau interpretasi data. Apabila proses penerjemahan
tersebut dilakukan secara digital dengan bantuan komputer disebut interpretasi digital.
Citra pengeinderaan jauh merupakan gambaran relatif lengkap tentang obyek dipermukaan bumi. Setiap obyek yang tidak terlindung oleh obyek lain tergambar
pada citra pengeinderaan jauh, yang ujud dan letaknya mirip dengan keadaan sebenarnya di medan. Pemanfaatan citra pengeinderaan jauh salah satunya
digunakan untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan memetakan kenampakan- kenampakan hidrologi yang berada pada permukaan seperti penyebaran nilai
koefisien aliran permukaan dan debit aliran maupun di bawah permukaan bumi seperti memetakan kondisi air tanah. Penyadapan informasi hidrologi melalui citra
pengeinderaan jauh dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Penyadapan informasi hidrologi melalui citra pengeinderaan jauh secara langsung
umumnya lebih ditujukan untuk identifikasi morfometri daerah aliran sungai DAS, seperti bentuk dan luas DAS, pola aliran, dan lain sebagainya, sedangkan
penyadapan informasi hidrologi melalui citra pengeinderaan jauh secara tidak langsung lebih ditekankan kepada identifikasi karakteristik fisik daerah
berdasarkan pendekatan-pendekatan dalam mengidentifikasi obyek-obyek hidrologi seperti dalam menentukan tingkat infiltrasi tanah. Penggunaan teknik
penginderaan jauh untuk membantu survei dan pemetaan hidrologi dapat mengurangi biaya, waktu serta tenaga bila dibandingkan dengan pengukuran
secara terestrial puguh, 2005.
Pendekatan hidromorfometri dapat menjelaskan hubungan antara aspek-aspek morfometri dan variabel-variabel hidrologi Seyhan, 1976. Pendekatan
hidromorfometri dapat menjelaskan respon limpasan maupun masukan air ke tanah di dalam suatu sistem DAS sebagai reaksi dari variabel morfometri DAS
terhadap masukan hujan. Selain variabel morfometri, variabel fisik permukan lahan lainnya seperti vegetasi, penggunaan lahan, yang membantu dalam analisis
hidrologi dapat disadap dari citra pengeinderaan jauh. Untuk data hidrologi lainnya seperti kondisi air tanah yang tidak dapat disadap dari citra pengeinderaan
jauh memerlukan data bantu dari informasi lain. Melalui interpretasi citra pengeinderaan jauh karakteristik wilayah daerah
aliran sungai dapat dengan mudah diidentifikasi. Kenampakan-kenampakan yang berkaitan dengan evaluasi medan seperti morfometri, topografi, pola aliran, erosi,
vegetasi dan penggunaan lahan berhubungan erat dengan proses hidrologi dapat disadap melalui citra pengeinderaan jauh, sehingga dengan menggunakan data
penginderaan jauh, citra pengeinderaan jauh dapat memberikan informasi secara keseluruhan dan mencakup aspek-aspek yang terkait puguh, 2005.
Interpretasi citra multitingkat sering digunakan dalam studi geologi. Penafsir memulianya dengan melakukan interpretasi citra Landsat dengan skala kecil
hingga sedang, Citra skala menengah memungkinkan pengamatan untuk menyeluruh atas tata letak geologi secara regional. Banyak kenampakan geologi
penting yag membentang dengan jarak yang luas seperti patahan geologi dapat dipelajari dengan baik dengan mengamati citra satelit Lillesand Kiefer, 1990.
1.5.1.3 Citra Landsat 8