Nurhani Ramadhani, 2015 PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DPK DAN NON PERFORMING LOAN NPL TERHADAP
PENYALURAN KREDIT PADA PADA BANK YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA BEI TAHUN 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai negara berkembang terus mengusahakan perbaikan ekonomi demi menghadapi persaingan global yang erat ditengah kehidupan
masyarakat saat ini. Aspek perekonomian dianggap sebagai tulang punggung atau urat nadi dari keberfungsian suatu tatanan negara yang mendukung kesejahteraan
masyarakatnya. Perbankan merupakan salah satu sektor pendukung kegiatan perekonomian dalam mencapai tujuan pembangunan nasional untuk mewujudkan
masyarakat Indonesia yang sejahtera. Bank sebagai lembaga keuangan memiliki peranan yang sangat penting sebagai perantara keuangan antara pihak yang
kelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana. Menurut Kasmir 2008:2 secara sederhana bank diartikan sebagai
“Lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta
memberikan jasa- jasa bank lainnya”. Kemudian menurut UU RI No. 10 Tahun
1998 yang dimaksud dengan bank adalah: “Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana dari masyarakat
dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Sedangkan menurut SAK No. 31 Tahun 2009 revisi tahun
2000, “Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan
Financial Intermediary antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas
pembayaran”. Melihat dari definisi-definisi yang telah dikemukakan diatas maka dapat
disimpulkan bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki fungsi utama dalam menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali pada
masyarakat yang membutuhkan dana, serta memiliki peran yang sangat penting
Nurhani Ramadhani, 2015 PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DPK DAN NON PERFORMING LOAN NPL TERHADAP
PENYALURAN KREDIT PADA PADA BANK YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA BEI TAHUN 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dalam perekonomian sebagai perantara keuangan antara pihak yang bersangkutan untuk memperlancar lalu lintas pembayaran. Bank dalam prakteknya memiliki
berbagai macam produk jasa ataupun produk bukan jasa yang ditawarkan kepada masyarakat nasabah, guna untuk mempermudah transaksi dalam berbisnis
ataupun kegiatan lain yang dapat dilakukan oleh nasabah dan dapat dibantu oleh pihak bank.
Bank sebagai lembaga yang bertugas memberi jasa-jasa keuangan dalam lalu lintas pembayaran, memberikan berbagai fasilitas yang dapat digunakan oleh
masyarakat untuk menunjang kegiatan lalu lintas pembayaran seperti kliring, inkaso, LC dan sebagainya. Fasilitas yang dimiliki bank salah satunya yaitu
fasilitas kredit, fasilitas ini dilakukan oleh bank dengan cara menyalurkan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Fasilitas kredit ini merupakan
fasilitas yang sering digunakan oleh masyarakat. Menurut Dendawijaya 2009:
49 mengatakan bahwa “Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat dapat mencapai 80-90 dari seluruh dana yang
dikelola oleh bank dan kegiatan perkreditan mencapai 70-80 dari total aktiva ban
k”. Adapun menurut Siamat 2005:349 “Salah satu alasan terkonsentrasinya usaha bank dalam penyaluran kredit adalah sumber utama bank berasal dari
masyarakat sehingga secara moral mereka harus menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit”. Dari pernyataan tersebut kegiatan utama bank
berfokus pada kegiatan perkreditan sebagai timbal balik dari bank kepada masyarakat yang telah memberikan dana sehingga kegiatan operasional bank
dapat berjalan lancar. Bila memperhatikan neraca bank akan terlihat bahwa sisi aktiva didominasi oleh besarnya kredit yang diberikan. Serta pada laporan rugi
laba, pendapatan terbesar yaitu pendapatan bunga yang didominasi oleh penyaluran kredit. Berikut ini merupakan laporan keuangan yang telah diaudit
mengenai pendapatan bank dalam kegiatan operasionalnya sebagai penyalur kredit dan pendapatan yang diperoleh bank atas kegiatan lainnya pada perusahaan
sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2013.
Nurhani Ramadhani, 2015 PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DPK DAN NON PERFORMING LOAN NPL TERHADAP
PENYALURAN KREDIT PADA PADA BANK YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA BEI TAHUN 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 1.1 Jumlah Pendapatan Fee Base Income Dan Pendapatan Atas Penyaluran
Kredit Pada Bank Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia BEI 2013
dalam jutaan rupiah
No Nama Perusahaan
Fee Based Income
Pendapatan Atas Kredit
Yang Diberikan
1 PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk
84.450 1.803.138
2 PT. Bank Argoniaga Tbk
50.691 384.128
3 PT. Bank Bukopn Tbk
785.676 4.873.071
4 PT. Bank Bumi Arta Tbk
17.417 356.544
5 PT. Bank ICB Bumiputera Tbk
79.077 634.913
6 PT. Bank Capital Indonesia Tbk
18.385 547.977
7 PT. Bank CIMB Niaga
2.619.810 15.488.792
8 PT. Bank Danamon Tbk
5.155.638 13.580.921
9 PT. Bank Ekonomi Raharja Tbk
1.289.099 2.045.697
10 PT. Bank Himpunan Saudara Tbk 48.478
981.553 11 PT. Bank Internasional Indonesia Tbk
2.277.660 8.784.629
12 PT. Bank Mayapada Tbk 106.105
2.132.090 13 PT. Bank Mega Tbk
903.647 3.650.334
14 PT. Bank OCBC NISP Tbk 879.030
5.260.818 15 PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk
53.360 835.352
16 PT. Bank of India Indonesia Tbk 29.517
154.403 17
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Banten Tbk
457.258 6.757.566
18 PT. Bank Permata Tbk 226.132
9.733.737 19 PT. Bank Pundi Indonesia Tbk
111.112 1.558.012
20 PT. Bank QNB Kesawan Tbk 155.870
464.432 21 PT. Bank Sinarmas Tbk
1.101.590 1.220.272
22 PT. Bank Tabungan Pensiunan Naional
Tbk 400.394
10.320.438 23 PT. Bank Victoria Internasional Tbk
106.499 1.160.748
24 PT. Bank Windu Kentjana International
Tbk 32.315
592.144 25 PT. Bank Negara Indonesia Tbk
9.440.904 21.226.251
Nurhani Ramadhani, 2015 PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DPK DAN NON PERFORMING LOAN NPL TERHADAP
PENYALURAN KREDIT PADA PADA BANK YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA BEI TAHUN 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
26 PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk 8.348.459
52.117.514 27 PT. Bank Tabungan Negara Tbk
763.983 9.605.046
28 PT. Bank Mandiri Tbk 14.686.637
38.195.089 Sumber: Data Laporan Keuangan Masing-Masing Bank Yang Telah Diolah
Pada tabel 1.1 dapat kita lihat perbandingan jumlah pendapatan operasional lainnya Fee Base Income dengan pendapatan bunga atas penyaluran kredit yang
diberikan oleh masing-masing bank. Mengingat fungsi utama bank adalah sebagai fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dan menyalurkan dana tersebut
kepada masyarakat yang membutuhkan, hal tersebut dapat terlihat jelas pada tabel 1.1 bahwa bank yang terdaftar di BEI masih menggunakan fungsi
intermediasinya sebagai penyalur kredit. Hal ini dapat dilihat bahwa jumlah pendapatan atas kredit yang diberikan lebih besar dari fee base income. Ini artinya
bank masih mempertahankan kegiatannya dalam menyalurkan kredit, karena pendapatan terbesar bank berasal dari fasilitas kredit yang diberikan
kemasyarakat. Sehingga penyaluran kredit masih mendominasi pendapatan bank, hal ini didukung oleh pendapat Kasmir 2008:71 bahwa “besarnya jumlah kredit
yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank, jika bank tidak mampu menyalurkan kredit sementara dana yang terhimpun dari simpanan banyak maka
akan menyebabkan bank itu rugi”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ketika bank tidak mampu menyalurkan kredit sementara dana yang dihimpun banyak, maka bank
tersebut akan rugi karena bank harus memberikan imbalan bunga kepada masyarakat yang menyimpan dananya kepada bank. Berikut ini merupakan
laporan keuangan yang telah diaudit mengenai penyaluran kredit pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2013.
Nurhani Ramadhani, 2015 PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DPK DAN NON PERFORMING LOAN NPL TERHADAP
PENYALURAN KREDIT PADA PADA BANK YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA BEI TAHUN 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 1.2 Jumlah Penyaluran Kredit Bank Yang Telah Go Public Di Bursa Efek
Indonesia BEI 2013
dalam jutaan rupiah
No Nama Perusahaan
JumlahPenyaluran Kredit
Tingkat Penyaluran
Kredit Penyaluran
Kredit dari DPK LDR
2012 2013
1 PT. Bank Artha Graha
Internasional Tbk 15.212.135
15.431.270 1,42
88,87 2
PT. Bank Argoniaga Tbk 2.531.073
3.698.592 31,56
89,77 3
PT. Bank Bukopin Tbk 45.530.740
48.461.043 6,04
86,81 4
PT. Bank Bumi Arta Tbk 2.240.960
2.827.421 20,74
83,96 5
PT. Bank ICB Bumiputera Tbk
5.149.078 5.516.240
6,65 80,71
6 PT. Bank Capital
Indonesia Tbk 2.831.518
3.743.319 24,35
63,37 7
PT. Bank CIMB Niaga 140.776.159 149.691.501
5,95 91,42
8 PT. Bank Danamon Tbk
93.180.861 105.780.641 11,91
96.90 9
PT. Bank Ekonomi Raharja Tbk
17.077.297 21.274.361
19,73 84,06
10 PT. Bank Himpunan
Saudara Tbk 5.260.844
6.199.381 15,13
91,14 11
PT. Bank Internasional Indonesia Tbk
76.087.918 95.469.670
20,3 89,02
12 PT. Bank Mayapada Tbk 12.216.246
17.683.637 30,91
85,48 13 PT. Bank Mega Tbk
26.986.195 30.172.864
10,56 57,61
14 PT. Bank OCBC NISP
Tbk 52.732.012
63.759.436 17,29
92,49 15 PT. Bank Nusantara
5.884.622 7.066.300
16,72 90,46
Nurhani Ramadhani, 2015 PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DPK DAN NON PERFORMING LOAN NPL TERHADAP
PENYALURAN KREDIT PADA PADA BANK YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA BEI TAHUN 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Parahyangan Tbk 16
PT. Bank of India Indonesia Tbk
1.838.287 2.569.317
28,45 93,76
17 PT. Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat Banten Tbk
35.374.390 45.308.580
21,93 92,05
18 PT. Bank Permata Tbk 95.055.504 119.771.487
20,64 90
19 PT. Bank Pundi Indonesia
Tbk 5.654.001
6.788.775 16,72
88,47 20
PT. Bank QNB Kesawan Tbk
3.183.541 8.208.543
61,21 113,3
21 PT. Bank Sinarmas Tbk 10.386.084
10.966.071 5,29
79,35 22
PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
38.844.096 46.105.437
15,75 88,33
23 PT. Bank Victoria
Internasional Tbk 7.823.868
11.308.619 30,82
74,73 24
PT. Bank Windu Kentjana International Tbk
4.525.245 5.483.875
17,48 83,45
25 PT. Bank Negara
Indonesia Tbk 200.742.305 250.637.843
19,9 85,87
26 PT. Bank Rakyat
Indonesia Tbk 350.758.262 434.316.466
19,24 87,48
27 PT. Bank Tabungan
Negara Tbk 75.410.705
92.386.308 18,37
96,03 28 PT. Bank Mandiri Tbk
384.581.706 467.170.448 17,68
91,78 Sumber: Data Laporan Keuangan Masing-Masing Bank Yang Telah Diolah
Pada tabel 1.2 ini menggambarkan jumlah penyaluran kredit, kenaikan penyaluran kredit serta persentase jumlah penyaluran kredit dari dana pihak ketiga
LDR. Pada kolom jumlah penyaluran kredit dapat kita lihat bahwa ditahun 2013 bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI relatif meningkat,
peningkatan jumlah penyaluran kredit tersebut berbeda tiap masing-masing bank, hal tersebut dapat dilihat pada kolom tingkat penyaluran kredit. target penyaluran
kredit pada tahun 2013 oleh Bank Indonesia BI diprediksi akan tumbuh berkisaran 15-20 persen. Dalam tabel tersebut masih terdapat bank yang belum
bisa memenuhi target yang telah diprediksi oleh Bank Indonesia. Dari 28 bank terdapat 7 bank yang peningkatan penyaluran kreditnya masih belum bisa
Nurhani Ramadhani, 2015 PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DPK DAN NON PERFORMING LOAN NPL TERHADAP
PENYALURAN KREDIT PADA PADA BANK YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA BEI TAHUN 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
mencapai target. Jika bank dibiarkan tidak dapat memenuhi target dalam penyaluran kreditnya, maka kemungkinan pendapatan bank pun akan berkurang
dan tidak dapat mencapai target pendapatannya. Pada umumnya tingkat penyaluran kredit terlalu tinggi pun tidak baik karena dapat menyimpan risiko
kredit yang tinggi setra akan menghambat likuiditas karena terlalu banyak dana yang beredar sehingga dana tersebut tidak dapat bergulir dengan baik.
Selain itu Bank Indonesia juga memberikan pembatasan jumlah kredit yang disalurkan secara keseluruhan melalui penetapan rasioperbandingan antara
jumlah kredit yang diberikan terhadap jumlah simpanan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh bank yang bersangkutan. Perbandingan tersebut, biasa
dikenal dengan Loan To Deposit Ratio LDR. Menurut ketentuan bank indonesia dalam Peraturan Bank Indonesia No. 1515PBI2013 bahwa batas bawah LDR
sebesar 78 dan batas atas LDR sebesar 92. Pada tabel 1.2 masih terdapat beberapa bank yang belum memenuhi ketentuan Bank Indonesia, hal tersebut
ditandai dengan warna merah yang artinya bank tersebut belum bisa mencapai batas minimum dalam menyalurkan kreditnya. Selain itu masih terdapat bank
yang melebihi batas maksimum penyaluran kredit dengan ditandai warna kuning. Bank yang belum bisa mencapai batas minimum LDR maka bank tersebut akan
dikenakan denda sebesar 0,1 dari dana pihak ketiga yang diserahkan kepada Bank Indonesia, sedangkan untuk bank yang melebihi batas maksimum LDR
bank tersebut harus menambah Giro Wajib Minimum ke Bank Indonesia sebesar 0,2 dari dana pihak ketiga. Giro wajib minimum adalah jumlah dana minimum
yang wajib dipelihara oleh bank yang besarnya ditetapkan oleh bank indonesia sebesar persentase tertentu dari DPK.
Apabila bank dalam menyalurkan kreditnya dibiarkan tidak dapat memenuhi batas bawah LDR maka akan berpengaruh pula pada tingkat kesehatan
bank dan pendapatan bank. karena dana yang dihimpun dari masyarakat tidak dapat disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit, sehingga
banyak dana yang menumpuk dan akan menyimpan beban bunga yang harus
Nurhani Ramadhani, 2015 PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DPK DAN NON PERFORMING LOAN NPL TERHADAP
PENYALURAN KREDIT PADA PADA BANK YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA BEI TAHUN 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dibayar kepada masyarakat oleh bank. Jika bank dalam menyalurkan kreditnya melebihi batas maksimum LDR, maka akan menyimpan risiko kredit yang besar.
Adapun ketentuan batas maksimum pemberian kredit BMPK yang terdapat pada Undang-undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan dan diperbaiki
disempurnakan kembali dengan paket tanggal 29 Mei 1993 bahwa: Seluruh portofolio penyediaan dana kepada satu pihak terkait dengan bank
ditetapkan paling tinggi 10 dari modal bank, penyedian dana kepada satu peminjam yang bukan merupakan pihak terkait ditetapkan paling tinggi 20
dari modal bank, sedangkan penyediaan dana kepada suatu kelompok peminjam yang bukan merupakan pihak terkait ditetapkan paling tinggi 25
dari modal bank.
Bank Indonesia meminta perbankan untuk menekan kredit bertujuan agar dapat menekan resiko kredit macet dan untuk meminimalisir beban perbankan tersebut.
B. Identifikasi Masalah