BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi dan Tujuan Dakwah
Dakwah dalam sejarah kehidupan manusia dimuka bumi merupakan salah satu aktivitas atau kegiatan yang telah memiliki usia yang cukup tua. Dakwah
dalam ajaran Islam memiliki posisi yang strategis dalam menentukan kemajuan dan kemunduran sebuah peradaban manusia yang lebih dari itu adalah agama
Islam itu sendiri. Perkembangan sejarah dakwah melahirkan beberapa pandangan dan
perbedaan dalam menentukannya. Para sejarawan berbeda pandangan dalam menentukan titik awal dakwah Islam dimulai. Yang tidak lepas dalam makna
Islam itu sendiri, ada yang berpendapat atau beranggapan bahwa makna Islam adalah makna yang universal, maka dakwah Islam telah dimulai sejak zaman Nabi
Nuh A.S. Namun, jika Islam dalam maknanya yang spesifik adalah apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad S.A.W, maka dakwah Islam dimulai semenjak
diutusnya Nabi Muhammad S.A.W. Sedangkan dalam kehidupan Nabi Muhammad S.A.W. terdiri dari periode Mekkah dan periode Madinah. Kemudian
periode Khulafa Al-Rasyidin, periode Umayyah, periode Abbasiyah, periode Raja-raja kecil, periode Kolonialisme, dan masa kebangkitan kembali.
Kata “dakwah” berasal dari bahasa Arab yang berarti ajakan, seruan, panggilan,undangan
1
. Kata dakwah dan dalam ilmu tata bahasa Arab
merupakan bentuk dari Isim Masdar dari kata kerja fi`il, yaitu “Da`a” –
1
M. Toha Yahya Omar, Islam Dakwah, Jakarta: PT. Al-Mawardi Prima, 2004, h. 67
“Yad`u” yang artinya adalah memanggil, mengajak, atau menyeru. Kata
dakwah sering di jumpai dalam ayat-ayat Al-qur`an seperti:
Artinya: “Allah menyeru manusia ke darussalam surga, dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus Islam”.
Q.S. Yunus: 25 Dalam ayat diatas memerintahkan kita untuk kembali kepada ajaran dan
tuntunan yang di bawa oleh para utusan-Nya sampai pada akhirnya Allah mengutus Nabi Muhammad SAW., yang tujuannya untuk mendapatkan
kebahagian dunia dan akhirat. Begitu juga dalam ayat-ayat yang lainnya Allah berfirman:
Artinya: “Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan- Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Q.S. An- Nahl: 125
Sedangkan dakwah menurut Prof. Toha Jahja Oemar MA. Dilihat dari dua segi yaitu dakwah secara umum dan dakwah menurut Islam.
a. Pengertian dakwah secara umum adalah ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara dan tuntunan-tuntunan, bagaimana seharusnya menarik
perhatian manusia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan suatu ideology, pendapat, pekerjaan tertentu.
b. Pengertian dakwah menurut Islam adalah mengajak manusia kepada kebenaran yang sesuai dengan perintah Allah S.W.T. dengan cara yang
bijaksana untuk kemaslahatan manusia itu sendiri di dunia maupun di akhirat.
2
Sedangkan menurut Muhammad Al-Khaydar Husayn dalam kitabnya Ad- Da`wah Ila Al-Islam dakwah adalah mengajak kepada kebaikan dan petunjuk,
serta menyuruh kepada kebajikan ma`ruf, dan melarang kepada kemungkaran agar mendapat kebahagian dunia dan akhirat. Dakwah menurut Abu Bakar
Zakaria dalam kitabnya Ad-Da`wah Ila Al-Islam mendefinisikan dakwah sebagai suatu kegiatan para ulama dengan mengajarkan manusia apa yang baik bagi
mereka dalam kehidupan dunia dan akhirat menurut kemampuan mereka
3
. Dakwah menurut Sayyid Qutub harus meliputi empat bentuk yaitu;
a. Mengajak manusia kepada Allah S.W.T. Tuhan yang pantas disembah. Yang akan dapat menghidupkan hati dan akal.
2
AH. Hasanuddin, Retorika Da`wah Publisistik dalam kepemimpinan, Surabaya: Usaha Nasional, 1982, h. 34-35
3
Faizah Lalu Muchsin Effendi, Psikologi Dkwah, Jakarta: Prenada Mulia, 2006, hal; 6
b. Mengajak manusia kepada ajaran-ajaran Allah SWT. yaitu syari`at yang dibawa oleh utusan-Nya. Yang akan menghidupkan pribadi dan
masyarakat yang lebih baik. c. Mengajak manusia untuk hidup saling penuh kerukunan dan saling
hormat menghormati dan jugakepastian dalam beraga dan bernegara. d. Mengajak manusia untuk membela agama Allah SWT., untuk
menegakkan kalimat Allah.
4
Pada intinya dakwah adalah suatu kegiatan baik dijalankan perorangan atau dengan kelompok untuk menyeru kepada kebajikan dan mencegah yang
mungkar, mengajak manusia untuk senantiasa menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhkan segala larangan-larangan Allah.
Tidak lepas dari sebuah kegiatan dakwah juga mempunyai tujuan-tujuan tersendiri. Tujuan merupakan landasan seluruh aktivitas-aktivitas dalam
artikesluruhan dalam semua aktivitas dan aktivitas lainnya mempunyai tujuan- tujuannya masing-masing juga. Tujuan juga merupakan penentu sasaran , strategi,
dan langkah-langkah yang harus diambil untuk berdakwah dan begitupun seterusnya, tanpa adanya tujuan maka, suatu aktivitas dianggap atau dinilai sia-
sia. Dakwah yang dilaksanakan harus mempunyai tujuan tertentu. Dan tujuan
inidapat dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelas apa yang hendak di capai didalam proses berdakwah. Tujuan dakwah merupakan salah satu faktor yang
penting, dengan tujuan itulah dapat ditentukan tindakan dan pelaksanaannya.
4
Zakaria, Konsepsi Dakwah Dalam Dialog Antar Umat Beragama, Dakwah, Jurnal Kajian Dakwah, dan Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta, Dakwah Vol. IX, no. 1 juni 2007, hal; 17
Menurut Drs. H.M. Arifin M.Ed., tujuan dakwah adalah untuk menumbuhkan pengertian, kesadaran, penghayatan,dan pengamalan ajaran agama
yang dibawakan oleh para Nabi dan Rasul atau para penerang agama. Oleh karena itu ruang lingkup dakwah menyangkut masalah pembentukan sikap mental dan
pengembangan motivasi yang bersifat positif dalam segala aspek kehidupan manusia.
5
Tujuan dari dakwah dapat dirumuskan kedalam beberapa hal diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Menyiarkan tuntunan Islam, membenarkan aqidah dan meluruskan amal perbuatan manusia terutama akhlak.
b. Memindahkan hati dari keadaan yang lupa kepada Allah kepada ingat pada Allah.
c. Membentuk tali silaturrahmi dan menguatkannyha diantara sesema
kaum muslim. d. Mencegah dan menolak faham atheisme
e. Mencegah dan menolak perkara-perkara yang bersifat subhat, tahayul, bid`ah dan khurafat dengan
mendalami ajaran Islam yang sesungguhnya.
6
Dakawah akan berhasil dalam mencapai tujuannya apabila ajaran-ajaran Islam yang sesungguhnya dapat dipahami dan diamalkan oleh setiap pemeluknya.
Dan lebih tercapai tujuannya dakwah apabila dapat mengubah atau memperbaiki akhlak manusia itulah tujuan dakwah pada awalnya.
5
Hasanuddin, HUKUM DAKWAH, Tinjauan Aspek Hukum Dalam Berdakwah Di Indonesia,
Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996cet.ke-1, h. 34-35
6
Ibid, h. 33
B. Pesan dan Sasaran Dakwah