Epidemiologi Etiologi dan Patogenesis

di saluran kemih tidak tereradikasi karena uropatogen berada di lokasi yang terlindung dari terapi antimikroba, biasanya pada pasien dengan kelainan anatomi infeksi kalkuli urinarius, nekrosis papillus, terdapat korpus alienum stent uretra, atau kateterisasi uretra yang tidak steril. Sedangkan reinfeksi ditandai dengan patogen yang berbeda antara infeksi terdahulu dengan infeksi baru Chang dan Shortliffe, 2006.

2.2.2 Epidemiologi

Infeksi saluran kemih yang simtomatis biasanya terjadi pada satu tahun pertama kehidupan. Dalam 16 tahun usia kehidupan, lebih dari 11,3 anak perempuan dan 3,6 anak laki-laki akan mengalami ISK, dan sering terjadi rekurensi infeksi tersebut Epp dkk., 2010; Larcombe, 2010. Insiden ISK berdasarkan jenis kelamin dan usia dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Insiden ISK berdasarkan umur dan jenis kelamin Umur tahun Perempuan Laki-laki 1 0,7 2,7 1-5 0,9 – 1,4 0,1 – 0,2 6-16 0,7 – 2,3 0,04 – 0,2 18-24 10,8 0,83 Sumber: Chang dan Shortliffe, 2006.

2.2.3 Etiologi dan Patogenesis

Infeksi saluran kemih dapat disebabkan oleh koloni di saluran kemih, disamping itupula ISK juga bisa disebabkan oleh bakteri dari saluran cerna. Pada neonatus, ISK sekunder oleh grup Streptococcus B lebih sering terjadi dibandingkan pada kelompok dewasa. Penyebab ISK non-bakteri tersering adalah Adenovirus sistitis hemoragika dan Candida sp Chang dan Shortliffe, 2006; Chishti dkk, 2009.. Uropatogen penyebab ISK tercantum pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Agen penyebab infeksi saluran kemih Organisme Gram Negatif Escherichia coli Organisme paling sering, penyebab 80 UTI pertama. Spesies Klebsiela Organisme kedua tersering, ditemukan pada bayi muda. 16 bakteremia pada anak memiliki anomali saluran kemih yang melandasi. Spesies Proteus Lebih sering pada laki-laki. Penyebab ISK nosokomial ketiga. Spesies Enterobacter Penyebab 2 ISK. Kebanyakan merupakan nosokomial Spesies Pseudomonas Penyebab 2 ISK. Patogen Gram negative non enteric paling sering Organisme Gram Positif Spesies Enterococcus Jarang pada usia 30 hari. Patogen Gram positif tersering, 5 ISK Staphylococcus koagulase negative Jarang pada anak-anak. Bila sangat dicurigai ke arah ISK, ganti terapi antibiotika atau ulangi biakan urin. Golongan Staphylococcus saprophyticus Jarang pada usia pubertas. 15 penyebab ISK pada wanita Staphylococcus aureus Jarang pada usia 30 hari Grup Streptococcus B Jarang pada anak-anak Sumber: Chishti dkk, 2009. Beberapa faktor risiko non-anatomi turut berperan dalam patogenesis terjadinya ISK seperti: konstipasi, sindroma gangguan fungsi berkemih, dan paparan terhadap iritan kandung kemih. Faktor risiko lain yang dapat menyebabkan terjadinya ISK adalah Chang dan Shortliffe, 2006; Chishti dkk., 2009: a. Neonatus dan bayi, disebabkan karena pada bulan-bulan awal kehidupannya neonatus berisiko tinggi terhadap ISK dan belum sempurnanya pembentukan sistem imun. Beberapa hasil penelitian menunjukkan pemberian ASI melindungi dari terjadinya ISK pada tujuh bulan awal kehidupan. b. Bayi laki-laki yang tidak disirkumsisi, pada bagian kulup biasanya didapatkan uropatogen dalam jumlah banyak yang berpotensi untuk naik ke saluran kemih dan menimbulkan ISK. c. Kolonisasi dari feses dan perineum, uropatogen tersebut akan naik ke saluran kemih. d. Abnormalitas anatomi, biasanya terjadi pada anak 5 tahun, bila tidak segera dikoreksi akan menjadi sumber rekurensi ISK. Pada kelainan kongenital akan terjadi pembersihan yang tidak adekuat pada saluran kemih. Pada anak dengan malformasi saluran kemih, ISK bawah akan dapat menyebar hingga menjadi ISK atas, biasanya diberikan pengobatan antimikroba profilaksis jangka panjang, dan berisiko untuk terjadi resistensi multi obat. e. Abnormalitas fungsional, ketidakmampuan mengosongkan kandung kemih menyebabkan retensi urin, stasis urin, dan pembersihan bakteri yang tidak optimal sehingga terjadi ISK. Kateterisasi rutin untuk mengosongkan kandung kemih dapat membantu mengatasi, tetapi berisiko terhadap masuknya bakteri ke saluran kemih. Anak perempuan berisiko lebih tinggi mengalami ISK dibandingkan anak laki-laki pada usia kurang dari satu tahun, dikarenakan anatominya. Pada anak perempuan, periuretra dan area vagina yang lembab memudahkan pertumbuhan uropatogen. Panjang uretra yang lebih pendek memudahkan terjadinya infeksi asenden ke saluran kemih. Pada saat uropatogen mencapai kandung kemih, uropatogen menyebar naik ke ureter kemudian ginjal. Mekanisme yang lain yaitu; infeksi nosokomial karena instrumentasi, penyebaran secara hematogen pada infeksi sistemik, imunokompromais, dan penyebaran langsung karena fistula dari saluran cerna atau vagina Chang dan Shortliffe, 2006.

2.2.4 Diagnosis