19 4. Survey pengguna tentang cakupan, kedalaman, kesesuaian, dan
kemutakhiran bahan pustaka.
2.4 Keputusan Tata Usaha Negara
Menurut Hadjon 2002, 124 Keputusan tata usaha negara KTUN sering disebut dengan istilah keputusan administrasi negara. KTUN sebagai keputusan
administratif merupakan satu pengertian yang sangat umum yang dalam praktik bentuknya dapat beraneka ragam.
Dalam Bahasa Belanda KTUN ini biasa disebut beschikking yang berarti norma hukum yang bersifat individual dan konkret sebagai keputusan pejabat tata
usaha negara atau administrasi negara beschikkingsdaad van de administratie. Dalam praktik, keputusan yang bersifat beschikking ini biasa disebut juga dengan
istilah penetapan.
2.4.1 Pengertian Keputusan Tata Usaha Negara
Beberapa para pakar mendefenisikan mengenai keputusan tata usaha negara diantaranya Van Der Pot seperti dikutip oleh Triwulan 2011,316
menyatakan bahwa de rechtshandelingen der bestuursorganen, hun wulverklaringen voor het bijizondere geval, gericht op een wijziging in de wereld
der rechtsverhoudingen yang diartikan sebagai Tindakan hukum yang dilakukan alat-alat pemerintahan, pernyataan kehendak mereka dalam menyelenggarakan hal
khusus, dengan maksud mengadakan perubahan dalam lapangan hubungan hukum.
Keputusan tata usaha negara beschikking menurut Muchsan dalam Ihkwan adalah penetapan tertulis yang diproduksi oleh pejabat Tata Usaha
Negara, mendasarkan diri pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, bersifat konkrit, individual dan final.
Dalam Undang-Undang No.5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara menyebutkan bahwa Keputusan tata usaha negara adalah suatu penetapan
tertulis yang di keluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.
Dari beberapa pendapat diatas disimpulkan keputusan tata usaha negara adalah penetapan atau tindakan hukum yang dilakukan oleh alat-alat pemerintah
Universitas Sumatera Utara
20 yang bertujuan untuk mengadakan perubahan dalam lapangan hubungan khusus
berdasarkan sesuatu kekuasaan istimewa yang berdasarkan peraturan perundang- undangan yang bersifat konkret, individual dan final.
2.4.2 Tujuan Keputusan Tata Usaha Negara
Tujuan dibentuknya Peradilan Tata Usaha Negara menghasilkan suatu putusan, yaitu Keputusan Tata Usaha Negara menurut Nasir 2003, 151 adalah
mengabulkan atau menolak sebagian atau seluruhnya terhadap tuntutan yang diajukan oleh penggugat. SF Marbun 2001,20 menyebutkan “dalam rangka yang
menitikberatkan pada kepentingan individu dalam suatu masyarakat dan juga sebagai pengendali yuridis terhadap tindakan-tindakan badanpejabat tata usaha
negara, baik secara preventif maupun secara represif.” Secara preventif dimaksudkan adalah untuk mencegah terjadinya tindakan-tindakan badanpejabat
tata usaha negara yang melawan hukum dan merugikan masyarakat, sedangkan secara represif ditujukan terhadap tindakan-tindakan badanpejabat tata usaha
negara yang melawan hukum dan merugikan masyarakat harus dijatuhi sanksi. Berdasarkan pendapat diatas tersebut disimpulkan bahwa Keputusan Tata
Usaha Negara adalah hasil putusan terhadap ajukan penggugat yang menghasilkan hasil penolakan atau pengabulan dalam menitikberatkan pada kepentingan
individu suatu masyarakat sebagai pengendali yuridis terhadap tindakan badan atau pejabat TUN.
Fariz Pradipta 2009, 1 mengatakan “Tujuan dibentuknya peradilan TUN untuk menghasilkan sebuah keputusan adalah memberi pengayoman hukum dan
kepastian hukum, baik bagi rakyat maupun bagi administrasi negara dalam arti terjaganya keseimbangan kepentingan masyarakat dan kepentingan individu.”
Menurut Nasir 2003, 2 pada Sidang Paripurna DPR RI saat pembahasan RUU PTUN tujuan dibentuknya peradilan TUN untuk menghasilkan suatu
putusan adalah : 1. Memberikan perlindungan terhadap hak-hak masyarakat yang bersumber
dari hak-hak individu
Universitas Sumatera Utara
21 2. Memberikan perlindungan terhadap hak-hak masyarakat yang didasarkan
kepada kepentingan bersama dari individu yang hidup dalam masyarakat tersebut
Dari pendapat diatas tujuan dibentuknya peradilan TUN adalah memberikan perlindungan maupun pengayoman hukum terhadap hak-hak
masyarakat yang bersifat individu bagi masyarakat, badanpejabat yang didasarkan kepada kepentingan bersama dalam bermasyarakat dan juga sebagai
pengendali yuridis terhadap tindakan-tindakan badan pejabat tata usaha negara.
2.4.3 Ciri-Ciri dan Macam Keputusan Tata Usaha Negara