Validitas Reliabilitas Soal Kemampuan Komunikasi Matematik

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari soal kemampuan komunikasi matematik, format observasi guru dan siswa, angket, dan jurnal. Data yang diperoleh dari setiap instrumen diolah dan analisis dengan menggunakan bantuan program Microsoft Office Excel.

1. Soal Kemampuan Komunikasi Matematik

Soal kemampuan komunikasi matematik merupakan instrumen tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematik siswa. Soal tersebut digunakan pada saat pretes dan postes dengan karakteristik soal yang identik untuk kelas eksperimen dan kontrol. Kualitas instrumen yang baik ditentukan berdasarkan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal.

a. Validitas

Menurut Arikunto 2007, suatu tes dikatakan valid jika tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Dengan demikian, tes yang valid adalah tes yang dapat mengukur kemampuan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Cara menentukan tingkat validitas soal ialah dengan menghitung koefisien korelasi antara alat evaluasi yang akan diketahui validitasnya dengan alat ukur lain yang telah dilaksanakan dan diasumsikan telah memiliki validitas yang tinggi, misalnya dengan nilai ulangan harian pada pokok bahasan yang sama. Koefisien korelasi diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan formula Pearson pada program Microsoft Office Excel. Menurut Arifin 2012: 257, untuk menafsirkan koefisien korelasi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut. Tabel 3.2 Klasifikasi Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi Interpretasi 0,81 - 1,00 Validitas sangat tinggi 0,61 - 0,80 Validitas tinggi 0,41 - 0,60 Validitas cukup 0,21 - 0,40 Validitas rendah 0,00 - 0,20 Validitas sangat rendah Berdasarkan hasil uji coba, validitas soal secara umum memiliki koefisien sebesar 0,82, sehingga dapat diinterpretasi bahwa soal memiliki validitas sangat tinggi. Sementara untuk validitas setiap butir soal, dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut. Adapun perhitungan validitas hasil uji coba soal dapat dilihat pada Lampiran D. Tabel 3.3 Validitas Butir Soal No. Soal Koefisien Korelasi Interpretasi 1a 0.00 Sangat Rendah 1b 0.63 Tinggi 1c 0.65 Tinggi 2a 0.60 Cukup 2b 0.66 Tinggi 2c 0.66 Tinggi 3a 0.57 Cukup 3b 0.57 Cukup 4a 0.52 Cukup 4b 0.67 Tinggi 5a 0.61 Tinggi 5b 0.57 Cukup 6a 0.64 Tinggi 6b 0.51 Cukup 6c 0.00 Sangat Rendah 7a 0.45 Cukup 7b 0.48 Cukup 8a 0.56 Cukup 8b 0.50 Cukup

b. Reliabilitas

Reliabilitas dapat dikatakan juga sebagai keajegan atau konsisten. Suatu tes dikatakan reliabel jika memberikan hasil yang relatif sama saat diberikan kepada kelompok yang sama pada kesempatan yang berbeda Arifin, 2012: 258. Untuk menentukan reliabilitas soal bentuk uraian digunakan rumus Alpha Cronbach. 11 = −1 1 − � 2 � 2 Dengan: 11 = koefisien reliabilitas k = Banyak butir soal � 2 = Jumlah varians skor setiap item � t 2 = Varians skor total Interpretasi koefisien reliabilitas yang diperoleh dapat diklasifikasi menurut Guilford Suherman dan Sukjaya, 1990: 177. Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Interpretasi 0,80 r 11 ≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi 0,60 r 11 ≤ 0,80 Reliabilitas tinggi 0,40 r 11 ≤ 0,60 Reliabilitas sedang 0,20 r 11 ≤ 0,40 Reliabilitas rendah r 11 ≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah Berdasarkan hasil uji coba soal, diperoleh koefisien korelasi reliabilitas sebesar 0,83. Jadi, dapat diinterpretasi bahwa soal memiliki reliabilitas sangat tinggi. Adapun hasl perhitungan reliabilitas hasil uji coba instrumen dapat dilihat pada Lampiran D.

c. Daya pembeda

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA MATERI GAYA MAGNET (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Jatimulya II dan SDN Jatimulya III Kecamatan Kasokandel Kabupaten Majalengka).

0 0 34

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V SD PADA MATERI GAYA GESEK (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Parungjaya II dan SDN Ciparay I Kecamatan Leuwimunding Ka

0 0 30

PENGARUH MODEL INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS V PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA. (Penelitian eksperimen terhadap kelas V SDN I Muara dan Kelas V SDN II Muara Kecamatan Suranenggala Kabupaten Cirebon).

0 2 36

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA PADA MATERI PECAHAN (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V di SDN Liangjulang III dan Liangjulang VI di Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka).

0 2 47

PENGARUH PERMAINAN JELAJAH CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Sindang III dan SDN Garawastu II di Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka).

0 0 35

PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS IV PADA MATERI PERPINDAHAN ENERGI PANAS (Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas IV SDN Tegalsari dan SDN Pamulihan Kecamatan Situraja

0 5 41

PENGARUH PERMAINAN BILBAKCAGAM TERHADAP TES HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Gunungsari I dan SDN Ranjikulon II di Kecamatan Kasokandel Kabupaten Majalengka).

0 0 37

PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Ciuyah I dan SDN Cisalak IV di Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang).

0 0 49

PENGARUH MEDIA BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI BENCANA ALAM DAN DAMPAKNYA (Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas V SDN Cibodas I dan SDN Cibodas II Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka).

0 0 36