Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

Lufi Mulyani Indriastuti, 2015 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. instrumen akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data yang akurat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Sehubungan dengan angket oleh Arikunto 2010, hlm. 195 sebagai berikut “kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal- hal yang ia ketahui”. Kuesioner dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung pada sudut pandang dari cara menjawab. Pembagian dari sudut pandang tersebut dibagi menjadi dua macam yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Pengertian dari kedua tersebut menurut Arikunto 2010, hlm. 195 adalah: 1. Kuesioner terbuka adalah memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri. 2. Kuesioner tertutup adalah jawaban sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih Sesuai dengan pengertian diatas maka penulis memilih kuesioner tertutup, agar memudahkan responden mengisi kuesioner. Kesimpulan yang didapat berdasarkan uraian diatas, angket adalah sejumlah pertanyaan yang ditulis kemudian harus diisi oleh koresponden yang dipilih agar mendapatkan hasil penelitian yang diinginkan. Angket yang digunakan penulis adalah angket tertutup, maksudnya angket yang disusun pertanyaan disertai dengan jawaban yang sudah disediakan, sehingga koresponden hanya tinggal memilih jawaban dikolom yang sudah disediakan. Dengan demikian hasil jawaban dari koresponden tidak berupa uraian tetapi hanya berupa poin-poin yang dipilih oleh koresponden. Prinsip penulisan angket menurut uma sekaran 1992 dalam buku Sugiyono 2014, hlm. 200 adalah sebagai berikut : 1. Isi dan tujuan pertanyaan 2. Bahasa yang digunakan 3. Tipe dan bentuk pertanyaan Lufi Mulyani Indriastuti, 2015 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Pertanyaan tidak mendua 5. Tidak menanyakan yang sudah lupa 6. Pertanyaan tidak menggiring 7. Panjang pertanyaan 8. Urutan pertanyaan 9. Prinsip pengukuran 10. Penampilan fisik angket Langkah – langkah penyusunan angket: 1. Melakukan spesifikasi data Dibagian ini penulis menjabarkan ruang lingkup masalah yang akan diukur, untuk mempermudah penyusunan, penulis menyusunnya dalam bentuk kisi-kisi atau indikator angket. Seperti yang telah diterangkan bahwa bulutangkis dan karate memiliki banyak nilai-nilai sosial yang sangat dibutuhkan oleh siswa dalam berinteraksi di dalam kehidupan sehari-harinya salah satunya adalah sikap disiplin. Selain itu indikator-indikator ini dibuat untuk mempermudah penulis dalam menyusun butir-butir pernyataan angket. Dalam penyusunan angket diperlukan indikator dari para ahli dan kisi- kisi angket. Menurut penulis pendapat ahli Prijodarminto dan Hardlock jika digabungkan kesimpulannya akan sama seperti apa yang dijelaskan oleh A.S Moenir dalam situs eprints.uny.ac.id97423bab20220- 08520244045.pdf indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat disiplin belajar siswa berdasarkan ketentuan disiplin waktu dan disiplin perbuatan, yaitu: Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tingkat Disiplin Belajar Siswa VARIABEL DIMENSI INDIKATOR NOMOR + - Disiplin belajar sisiwa Waktu 1. Tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran 1, 21, 34 22, 39, 45 Lufi Mulyani Indriastuti, 2015 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Tidak meninggalkan kelas membolos saat pelajaran 24,36, 43 17,41, 42 3. Tepat waktu dalam mengumpulkan tugas sesuai waktu yang ditetapkan 2, 27 3, 19 Perbuatan 1. Patuh dalam mengerjakan tugas 7, 8, 20, 29 9, 10, 28, 30 2. Patuh kepada guru penjas 4, 33, 44 5, 26, 6 3. Tertib menggunakan pakaian 11, 46 12, 13 4. Tertib menggunakan sarana dan prasarana saat pembelajaran 14,37, 50 15,16, 32 5. Patuh pada tata tertib pembelajaran 25,35, 47,48, 49 18,23, 38,40, 31 2. Penyusunan Angket Indikator indikator yang telah dirumuskan kedalam kisi-kisi tersebut selanjutnya dijadikan bahan penyusun butir-butir pertanyaan atau soal angket. Mengenai alternatif jawaban, peneliti menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono 2014, hlm. 134 Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, Lufi Mulyani Indriastuti, 2015 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat yang positif sampai sangat negatif dan memiliki interval dari 3,4,5,6,7. Peneliti menggunakan lima interval, adapun pemberian bobot tersebut sebagai berikut: kategori untuk setiap butir pertanyaan positif yaitu, Sangat Sering = 5, Sering = 4, Ragu-Ragu = 3, Jarang = 2, Tidak Pernah = 1. Sedangkan untuk kategori pernyataan negatif yaitu, Sangat Sering = 1, Sering = 2, Ragu-Ragu = 3, Jarang = 4, Tidak Pernah = 5. Tabel 3.3 Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban Skala Likert Alternatif jawaban Skor Alternatif Jawaban Positif + Negatif - Sangat Sering 5 1 Sering 4 2 Ragu-Ragu 3 3 Jarang 2 4 Tidak Pernah 1 5 Tabel 3.4 Contoh Skala Model Likert Keterangan: SS : Sangat Sering S : Sering RR : Ragu-Ragu Saya selalu membantu menyiapkan peralatan pembelajaran [SS] [S] [RR] [J] [TP] Lufi Mulyani Indriastuti, 2015 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu J : Jarang TP : Tidak Pernah Berdasarkan pembahasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa kuesioner dan skala likert yang dipilih sesuai dengan permasalahan yang hendak penulis teliti, yaitu tentang perbandingan tingkat disiplin siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bulutangkis dan karate.

H. Tehnik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN DISIPLIN DALAM MENTAATI PERATURAN SEKOLAH ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DAN EKSTRAKURIKULER NON OLAHRAGA : Studi Deskriptif Pada Siswa SMA Negeri 9 Bandung.

1 5 46

PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN ANTARA ATLET KARATE DAN ATLET SEPAKBOLA PADA PEMBELAJARAN PENJAS DI SMP NEGERI 1 BANJARAN KABUPATEN BANDUNG.

0 2 49

PERBANDINGAN TINGKAT KEDISIPLINAN SISWA ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DAN BULUTANGKIS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI.

0 2 39

PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PENJAS ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DENGAN BOLA VOLI DI SMAN 11 BANDUNG.

0 7 43

PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA TANGAN DAN KARATE DALAM PELAJARAN PENJAS DI SMAN 24 BANDUNG.

0 1 39

PERBEDAAN KETERAMPILAN SOSIAL ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BULUTANGKIS DAN SEPAKBOLA.

0 1 42

PERBANDINGAN TINGKAT KAPASITAS VITAL PARU SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DAN EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMA NEGERI 1 SEDAYU.

0 4 95

PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS DI SMPN 9 BANDUNG. - repository UPI S JKR 1103623 Title

0 0 3

PERBANDINGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DENGAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMAN19 BANDUNG - repository UPI S JKR 1203766 Title

0 0 3

PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN ANTARA ATLET KARATE DAN ATLET SEPAKBOLA PADA PEMBELAJARAN PENJAS DI SMP NEGERI 1 BANJARAN KABUPATEN BANDUNG - repository UPI S JKR 0801449 Title

0 0 3