2 Sikap Negatif, sikap negatif yaitu sikap yang menunjukkan atau
memperlihatkan penolakan atau tidak menyetujui terhadap norma-norma yang berlaku dimana individu itu berada.
Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan seseorang. Pernyataan sikap adalah serangkaian kalimat yang mengatakan suatu objek sikap
yang hendak diungkap. Pernyataan sikap mungkin berisi atau mengatakan hal yang positif mengenai objek sikap yaitu kalimatnya bersikap mendukung atau
memihak pada objek sikap. Pernyataan ini disebut keadaan yang menguntungkan favourable. Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal yang negatif
mengenai objek sifat yang bersifat tidak mendukung maupun kontra terhadap objek sikap. Pernyataan ini yang disebut dengan suatu keadaan yang tidak
menguntungkan unfavourable. Suatu skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favourable dan unfavourable dalam jumlah yang
seimbang. Dengan demikian pernyataan yang disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah olah isi skala memihak atau tidak mendukung
sama sekali objek sikap Azwar, 2007.
2.2.2 Skala Likert
Salah satu aspek yang sangat penting guna memahami sikap dan perilaku manusia adalah masalah pengungkapan assessment atau pengukuran
measurement sikap. Pengungkapan sikap dengan menggunakan skala sangat populer di kalangan para ahli psikologi sosial dan para peneliti. Hal ini
dikarenakan selain praktis, skala sikap yang dirancang dengan baik pada umumnya memiliki rehabilitas yang memuaskan. Skala sikap berwujud kumpulan
pernyataan pernyataan sikap yang ditulis, disusun, dan dianalisis sedemikian rupa
Universitas Sumatera Utara
sehingga respon terhadap pernyataan tersebut dapat diberi angka skor dan kemudian dapat diinterpretasikan Azwar,2007.
Menurut Suryabrata 2002, skala likert tergolong skala untuk orang, pada rancangan dasarnya untuk mengukur sikap. Berkenan dengan pengukuran sikap,
maka ada dua hal yang selalu harus diingat mengenai sikap yaitu sebagai berikut: 1.
Sikap selalu mempunyai objek, objek sikap yaitu sesuatu yang menjadi sasaran sikap.
2. Sikap itu digambarkan dalam suatu kontinum dari negatif, lewat daerah
netral ke positif. Skala likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang
terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan baik- tidak baik. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi subvariabel kemudian dijabarkan lagi menjadi indikator- indikator yang terukur ini dapat dijadikan titk tolak untuk membuat item
instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab responden Kuncoro dan Ridwan, 2007.
Menurut Azwar 2007, metode rating yang dijumlahkan popular dengan nama penskalaan Model Likert, merupakan metode penskalaan pernyataan sikap
yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Prosedur penskalaan model likert didasari oleh dua asumsi dapat disepakati
sebagai berikut : 1.
Setiap pernyataan sikap yang telah ditulis dapat disepakati sebagai pernyataan yang favorable atau pernyataan yang unfavorable.
Universitas Sumatera Utara
2. Jawaban yang diberikan oleh individu yang mempunyai sikap positif harus
diberi bobot atau nilai yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan oleh responden yang mempunyai sikap negatif.
Untuk melakukan penskalaan dengan metode ini, sejumlah pernyataan telah ditulis berdasarkan kaidah penulisan pernyataan dan didasarkan pada
rancangan skala yang ditetapkan. Responden akan diminta untuk menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap isi pernyataan dalam lima macam
kategori jawaban, yaitu “sangat tidak setuju” STS, “tidak setuju” TS, “tidak dapat menentukan” atau “ragu ragu” R, “setuju” S dan “sangat setuju” SS.
Salah satu skor standar yang biasanya digunakan dalam skala model likert adalah skor T, yaitu :
T = 50 + X- x ̄
S Keterangan :
T = skor standar X = skor responden pada skala sikap yang hendak diubah menjadi skor T
x ̄ = mean skor kelompok
S = deviasi standar kelompok Azwar, 2007
2.3 Penelitian Terdahulu