BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian ditentukan secara sengaja purposive. Daerah yang dipilih yang menjadi lokasi penelitian adalah Bunga Sampang, Kecamatan Purba,
Kabupaten Simalungun dikarenakan daerah tersebut terdapat kelompok tani pemasok komoditi yang bekerja sama dengan perusahaan eksportir PD Rama
Putra yaitu kelompok tani Bunga Sampang.
3.2 Metode Penentuan Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah petani yang tergabung dalam kelompok tani Bunga Sampang yang terdiri dari 23 orang. Penelitian ini dilakukan
dengan metode sensus, artinya seluruh petani yang ada di kelompok tani Bunga Sampang menjadi sampel dalam penelitian ini.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer di dapat dari hasil wawancara langsung dengan responden, yaitu pengurus dan
anggota kelompok tani dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan terlebih dahulu sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian.
Sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap yang bersumber dari berbagai instansi terkait dengan penelitian ini serta literatur pendukung lainnya.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Metode Analisis Data
Untuk mengetahui sikap petani terhadap kemitraan kelompok tani dengan perusahaan eksportir di daerah penelitian dianalisis dengan menggunakan metode
analisis teknik penskalaan likert. Menurut Nazir 2003, skala likert telah banyak digunakan oleh para
peneliti guna mengukur persepsi atau sikap seseorang. Skala ini menilai sikap atau persepsi yang diinginkan oleh para peneliti dengan cara mengajukan beberapa
pernyataan kepada responden. Kemudian responden diminta member jawaban atau dalam skala ukur yang telah disediakan, misalnya sangat setuju, setuju, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju. Metode ini dilakukan dengan mencatat tally penguatan respon pada
setiap pilihan jawaban atas suatu pernyataan positif atau negatif.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Daftar Pernyataan Positif dan Negatif No.
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
1 Metode pendekatan perusahaan
eksportir dalam menjalin kemitraan dan hubungan terhadap
bersifat kekeluargaan dan dapat diterima dengan baik.
Petani tidak diberi kebebasan untuk mengajukan pendapat dalam
perencanaan kemitraan antara perusahaan eksportir dengan
kelompok tani.
2 Petani merasa puas dengan
transaksi pembayaran terkait barang komoditi yang telah
disepakati dengan perusahaan eksportir.
Petani sering mengalami kendala dalam kemitraan dengan
perusahaan eksportir karena tidak dimediasi oleh pemerintah
setempat.
3 Petani tidak mengalami kendala
dengan sistem retribusi barang yang telah disepakati.
Petani sulit dalam memenuhi ketentuan atau standar produk
yang diinginkan eksportir.
4 Kegiatan kemitraan yang terjalin
antar kedua belah pihak dapat meningkatkan kesejahteraan dan
taraf hidup petani. Kemitraan tidak sesuai dengan
kebutuhan oleh petani tidak sesuai dengan solusi atas
permasalahan yang dihadapi.
5 Kemitraan dapat menjadi alternatif
menyelesaikan permasalahan petani dalam memperluas
pemasaran komoditi. Harga yang diterima petani dari
perusahan eksportir tidak lebih besar dari pedagang lokal.
6 Kegiatan kemitraan mampu
mengembangkan pertanian di Kabupaten Simalungun.
Tidak semua petani setuju dan menerima kerjasama kemitraan
dengan perusahaan eksportir.
7 Kemitraan memberikan manfaat
bagi petani baik secara individu maupun kelompok.
Perusahaan eksportir tidak berperan sesuai dengan yang
diharapkan petani.
8 Dalam proses produksi, eksportir
selalu aktif memantau perkembangan produksi di lahan.
Petani merasakan adanya beban atau tuntutan setelah menjalin
kemitraan dengan pihak eksportir.
9 Terdapat perubahan cara berusaha
tani untuk menghasilkan komoditi sayuran berorientasi.
10 Petani mengharapkan kemitraan yang sudah terjalin akan terus
berlanjut.
Universitas Sumatera Utara
Untuk pernyataan positif, dapat diberikan skor untuk masing-masing pilihan jawaban dengan kategori seperti terlihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Kategori Jawaban Pernyataan Sikap Positif Petani terhadap Kemitraan Kelompok Tani Bunga Sampang dengan Perusahaan Eksportir PD
Rama Putra No.
Kategori Jawaban Skor
1. SS Sangat Setuju
5 2.
S Setuju 4
3. R Ragu-Ragu
3 4.
TS Tidak Setuju 2
5. STS Sangat Tidak Setuju
1 Sumber: Mueller, 1992
Untuk pernyataan negatif juga diberikan skor untuk masing-masing pilihan jawaban dengan kategori seperti yang terlihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Kategori Jawaban Pernyataan Sikap Negatif Petani terhadap Kemitraan Kelompok Tani Bunga Sampang dengan Perusahaan Eksportir PD Rama
Putra No.
Kategori Jawaban Skor
1. STS Sangat Tidak Setuju
5 2.
TS Tidak Setuju 4
3. R Ragu-Ragu
3 4.
S Setuju 2
5. SS Sangat Setuju
1 Sumber: Mueller, 1992
Untuk mengukur skala likert tersebut digunakan rumus sebagai berikut :
T = 50 + X- x ̄
S Keterangan:
T : Skor standar X : Skor responden
x ̄ : Rata-rata skor kelompok
S : Deviasi standar kelompok
Universitas Sumatera Utara
Uji T, apabila: T 50 = Sikap Positif
T 50 = Sikap Negatif Mueller, 1992. Berdasarkan uji T tersebut, dapat diketahui secara langsung sikap petani
tersebut apakah positif atau negatif terhadap kemitraan kelompok tani dan perusahaan eksportir di daerah penelitian. Jika petani memiliki sikap positif, maka
itu menunjukkan bahwa kemitraan kelompok tani dan perusahaan eksportir di daerah penelitian berjalan sesuai dengan yang diharapkan petani, dan sebaliknya
jika petani memiliki sikap negatif, maka itu menunjukkan bahwa kemitraan kelompok tani dan perusahaan eksportir di daerah penelitian belum berjalan sesuai
dengan yang diharapkan petani.
3.5 Definisi dan Batasan Operasional 3.5.1 Definisi