Teknik Pengumpulan Data Data dan Cara Pengumpulan Data

3.6.2.2 Data Kualitatif

Menurut Arikunto 2009: 131 data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran kognitif, pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru afektif, aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusisas dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya, dapat dianalisis secara kualitatif. Data kualitatif ini diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi aktivitas ,keterampilan guru, aktivitas siswa, catatan lapangan serta wawancara dalam pembelajaran IPS.

3.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian kali ini adalah teknik tes dan non tes. 3.6.3.1 Teknik Tes Tes sebagai teknik pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan pengetahuan. Teknik ini adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tes merupakan alat ukur yang sering digunakan oleh guru Endang Poerwanti 2008: 1-5 Tes tertulis dalam penelitian ini dimaksudkan untuk melihat prestasi siswagar diketahui skor peningkatan individu dan kelompok. Tes dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu pada siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga. 3.6.3.2Teknik Non-tes 1. Observasi Purwanto 2013: 149 Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono, 2013: 203 Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis, dua di antara yang paling terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Sedangkan menurut Poerwanti 2008: 3-22 observasi adalah mengamati dengan suatu tujuan, dengan menggunakan berbagai teknik untuk merekam atau memberi kode pada apa yang diamati. Observasi memiliki ciri-ciri tertentu, yang pertama adalah observasi dilakukan untuk mengkaji perilaku kelas, interaksi antara siswa dan guru, dan faktor-faktor yang dapat diamati lainnya. Yang kedua adalah hasil observasi bisaanya berupa jumlah dan sifat dari masalah perilaku di kelas, yang sering disajikan dalam bentuk grafik. Observasi yang dilakukan adalah observasi sistematik yang menggunakan rancangan bentuk instrumen pengamatan yang akan dilakukan didalam proses pembelajaran, beserta aspek-aspek yang akan diteliti. Lembar observasi yang digunakan ini menjelaskan tentang aktivitas siswa, guru, dan media pembeajaran.

2. Wawancara

Adi 2005: 72 Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data pewawancara dengan sumber data responden. Kelebihan wawancara adalah sifatnya yang personal dan fleksibel sehingga sangat memungkinkan untuk membangun hubungan yang positif, saling percaya, dan saling mendukung dengan koresponden tanpa terkait dengan waktu. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terbuka, dengan menggunakan seperangkat pertanyaan yang disusun sama untuk setiap responden baik urutan pertanyaan, kata-katanya, maupun cara penyajiannya. Waktu dan tempat wawancara tidak ditentukan secara mendetai tetapi digunakan pada saat yang dianggap tepat

3. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda- benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya Arikunto, 2010: 201. Data ini dapat bermanfaat bagi peneliti untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan jawaban dari fokus perasalahan penelitian.

3.6.4 Teknik Analisa Data

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT DI KELAS V SDN PLALANGAN 04 KOTA SEMARANG

0 34 271

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 11 240

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PLALANGAN 04 KOTA SEMARANG

0 5 302

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

0 9 243

PENERAPAN METODE MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV B SDN WONOSARI 03 KOTA SEMARANG

5 21 219

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

3 15 216

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 13 224

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN 060799 KECAMATAN MEDAN LABUHAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 2 24

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI BENTUK ENERGI KELAS IV SDN 3 PURWOSARI KUDUS

0 0 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SDN 02 BAJUR TAHUN PELAJARAN 20162017

0 0 15