Hak Atas Tanah Bersifat Tetap Hak AtasTanah Bersifat Sementara

membagi hasilnya itu menurut perbandingan yang telah ditentukan sebelumnya itu. Dijk, 1954 : 62. Perbandingan pembagian hasil antara pihak-pihak yang berjanji itu sebagian besar tergantung dari subur tidaknya dan letak, atau keadaan dan tempat tanah itu.

3. Penggolongan Tanah menurut Haknya

a. Hak Atas Tanah Bersifat Tetap

Macam-macam hak-hak atas tanah dalam hukum tanah nasional diatur dalam UUPA yakni Pasal 4 ayat 1 dan 2, Pasal 16 ayat 1. Pasal 4 ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwa : 1 Pasal 4 ayat 1 Atas dasar hak menguasai dari Negara sebagai dimaksud dalam pasal 2, ditentukan adanya macam-macam hak atas permukaan bumi, yang disebut tanah, yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh orang-orang lain serta badan-badan hukum. 2 Pasal 4 ayat 2 Hak-hak atas tanah yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini memberi wewenang untuk mempergunakan tanah yang bersangkutan, demikian pula tubuh bumi dan air serta ruang yang ada di atasnya sekedar diperlukan untuk kepentingan yang langsung berhubungan dengan penggunaan tanah itu dalam batas- batas menurut Undang-Undang ini dan peraturan hukum yang lebih tinggi. Hak-hak atas tanah yang dimaksudkan dalam Pasal 4 di atas ditentukan dalam pasal 16 ayat 1, yakni sebagai berikut : 1 Hak milik. 2 Hak guna usaha 3 Hak guna bangunan. 4 Hak pakai. 5 Hak sewa. 6 Hak membuka tanah. 7 Hak memungut hasil hutan. 8 Hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak tersebut di atas yang akan ditetapkan dengan Undang-Undang serta hak-hak yang sifatnya sementara sebagai yang disebutkan dalam pasal 53 UUPA.

b. Hak AtasTanah Bersifat Sementara

Hak-hak atas tanah yang bersifat sementara diatur dalam Pasal 53 berbunyi sebagai berikut : 1 Pasal 53 ayat 1 Hak-hak yang bersifat sementara sebagai yang dimaksud dalam pasal 16 ayat 1 huruf h ialah : a Hak gadai. b Hak usaha bagi hasil. c Hak menumpang. d Hak sewa tanah pertanian diatur untuk membatasi sifat-sifat yang bertentangan dengan Undang-Undang ini dan hak-hak tersebut diusahakan hapusnya dalam waktu yang singkat. e Ketentuan dalam pasal 53 ayat 2 dan 3 berlaku terhadap peraturan yang dimaksud dalam ayat 1 pasal 53 ini.

C. Ketentuan Perjanjian Bagi Hasil dalam Hukum Adat

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Perjanjian Bagi Hasil Atas Tanah Pertanian (Studi Di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten...

1 40 5

PELAKSANAAN PERJANJIAN BAGI HASIL TANAH PERTANIAN Pelaksanaan Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian Antara Pemilik Tanah dengan Penggarap Tanah (Studi Kasus di Desa Kebonagung, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri).

0 2 15

PELAKSANAAN PERJANJIAN BAGI HASIL TANAH PERTANIAN DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG PELAKSANAAN PERJANJIAN BAGI HASIL TANAH PERTANIAN DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG KAITANNYA DENGAN UU NO.2 TAHUN 1960 TENTANG PER

0 1 15

PERJANJIAN BAGI HASIL TANAH PERTANIAN (Study Kasus Di Desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian (Study Kasus Di Desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar).

0 2 15

PERJANJIAN BAGI HASIL TANAH PERTANIAN (Study Kasus Di Desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian (Study Kasus Di Desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar).

0 1 16

PELAKSANAAN SEWA SENDE DAN PERJANJIAN BAGI HASIL TANAH PERTANIAN Pelaksanaan Sewa Sende Dan Perjanjian Bagi Hasil Tanah Pertanian (Studi Kasus Di Desa Kauman, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali).

0 1 18

PELAKSANAAN PERJANJIAN BAGI HASIL SAWAH DI KECAMATAN KAMANG MAGEK KABUPATEN AGAM.

0 0 8

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANK SAMPAH TRI GUYUB RUKUN DI DESA TRIREJO, KECAMATAN LOANO, KABUPATEN PURWOREJO.

5 30 166

IMPLEMENTASI 5R PADA BALAI DESA RIMUN, KECAMATAN LOANO, KABUPATEN PURWOREJO

0 1 9

LPSE Kabupaten Purworejo mts n loano

0 0 1