RADIASI MATAHARI TINJAUAN PUSTAKA

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 RADIASI MATAHARI

Energi panas surya merupakan faktor yang sangat penting dalam lingkungan rumah kaca. Tanaman sangat bergantung sepenuhnya pada radiasi matahari untuk kebutuhan energi bagi pertumbuhan tanaman. Pada proses fotosintesis, energi matahari diubah menjadi ikatan kimia karbohidrat dan senyawa organik lainnya. Hal ini sangat mempengaruhi hasil dan kualitas tanaman. Radiasi matahari juga berpengaruh terhadap perkembangan morfologi tanaman. Semakin banyak energi matahari yang diserap akan berpengaruh terhadap perkembangan akar tanaman. Daun pada tanaman yang tumbuh di daerah penuh cahaya akan lebih tebal dan sempit dibandingkan tanaman yang tumbuh di tempat naungan Mastalerz, 1975. Cahaya yang dianggap sebagai energi, mencapai masukan input maksimum pada hari-hari tanpa awan dengan bahan-bahan partikulat dan uap air dalam jumlah minimum di dalam atmosfer, dan ketika matahari sedang barada pada kedudukan di zenith Fitter dan Hay, 1991. Rumah kaca di daerah subtropik dikonstruksikan untuk mendapatkan jumlah cahaya yang maksimum sehingga tanaman akan mendapatkan jumlah energi yang cukup untuk menghasilkan makanan dalam proses fotosintesis. Selain itu beberapa bagian tertentu dari cahaya berubah dari cahaya menjadi energi panas ketika kontak dengan tanaman, tanah dan perlengkapan lain dalam rumah kaca. Kurang lebih setengah dari total energi matahari yang mencapai permukaan bumi adalah radiasi infra merah dari λ 760 – 2300 nm, dimana radiasi tersebut tidak dapat dibedakan oleh mata. Beberapa dari sinar infra merah tersebut diabsorbsi melalui udara atau obyek lain, sebagian diteruskan dan dipantulkan. Sinar infra merah yang mencapai kaca diserap atau diabsorbsi, menyebabkan penambahan panas terus-menerus dalam rumah kaca selama siang hari Kenhard dan Nelson, 1973 dalam Kuncoro, 1998. 4 Atap greenhouse yang terbuat dari kaca dapat mentransmisikan sebesar 90 dari keseluruhan radiasi yang jatuh ke permukaan atap. Hampir seluruhnya diubah ke dalam bentuk panas sensibel dan panas dari evaporasi yang tidak dapat kembali lagi melalui atap dan terperangkap di dalam greenhouse Went, 1957. Kerapatan pengaliran radiasi di bawah kanopi pohon-pohonan dan kanopi semak dapat mencapai serendah 1 dari tingkat keadaan di tempat terbuka, di bawah kanopi herba bahkan akan lebih rendah lagi Fitter dan Hay, 1991.

2.2 TEMPERATUR