ARTIFICIAL NEURAL NETWORK ANN

10 Laju aliran panas dengan cara radisi q r pada suatu permukaan dengan terdapat lapisan gas udara dapat dinyatakan dalam persamaan : 7 dimana : σ = Konstanta Stefan – Boltzmann 5.67 x 10 -8 Wm 2 .K 4 ε = Emisivitas permukaan, nilai 0 ≤ ε ≤ 1 A s = Luas permukaan benda m 2 T s = Temperatur permukaan benda T sur = Temperatur permukaan udara Untuk konveksi mantap, persamaan 1 dan 3 tersebut dapat digabungkan sepanjang aliran panas yang konstan untuk mendapatkan persamaan sebagai berikut : 8 dimana : U = koefisien overall konduksi termal Wm 2 K Koefisien pindah panas menyeluruh U menyatakan jumlah panas yang dapat dipindahkan dari salah satu zat alir ke zat alir lainnya jika terjadi perbedaan suhu melalui luasan sekat dan nilainya berbanding terbalik dengan tahanan termal R, yaitu U = 1R. Nilai U sudah mencakup sifat pemindahan panas bahan sekat konduksi dan sifat aliran pada kedua zat alir konveksi. Tahanan termal R berbanding lurus dengan rata-rata panjang aliran panas dan berbanding terbalik terhadap konduktivitas k.

2.7 ARTIFICIAL NEURAL NETWORK ANN

Artificial Neural Network ANN merupakan sebuah sistem pemroses informasi yang mempunyai karakteristik dasar menyerupai jaringan syaraf biologis. Sebagai suatu teknologi komputasi, ANN merupakan suatu teknik pemrosesan informasi yang menggunakan model kuantitatif. Syaraf biologis mengilhami terciptanya suatu proses komputasi yang identik dengan kerja neuron dalam sistem syaraf manusia. Seperti halnya jaringan syaraf biologis, model matematik ANN menghubungkan sejumlah masukan dan keluaran suatu sistem secara adaptif yang diorganisasikan dalam lapisan elemen 4 4 sur s s r T T A q − = σ ε T A U q Δ = 11 pemroses neuron seperti layaknya hubungan antar neuron syaraf biologis Lanny, 2007. Berdasarkan arsitektur keterhubungan antar neuron, ANN dapat dibedakan menjadi 2 yaitu single layer feedforward dan multilayer feedforward. Single- layer feedforward hanya mempunyai sebuah input layer dan sebuah output layer. Multilayer feedforward akan lebih mampu menyelesaikan persoalan dengan tingkat kesulitan yang tinggi dibandingkan single-layer feedforward. Multilayer feedforward dan Backpropagation terdiri dari 3 layer yaitu input layer, hidden layer dan output layer Rudi, 2006. Pada persoalan klasterisasi, misal penggolongan suatu pola masukan atau vektor masukan sering dapat dilakukan dengan mempelajari karakteristik sejumlah pola masukan sebelumnya, tanpa harus mengetahui kepastian keterkaitan antara pola masukan dengan golongan yang bersesuaian. ANN akan menggolongkan suatu pola masukan ini dengan golongan yang ada, tanpa menghitung derajat kemiripan yang tinggi. Dalam kasus ini pembelajaran tanpa pengarahan sudah dapat menyelesaikan persoalan ini. Algoritma pembelajaran ANN Backpropagation bisa diuraikan seperti berikut : 1. Inisialisasi Pembobot Weight Pembobot awal pada ANN diberi nilai secara acak. Nilai acak ini biasanya berkisar -1 – 1 atau 0 – 1. 2. Perhitungan nilai aktivasi Perhitungan feedforward dimulai dengan menjumlahkan hasil perkalian input x i dengan pembobot v ij seperti pada Gambar 1. Kemudian menghasilkan H j yang merupakan nilai input ke fungsi aktivasi hidden layer. Output y j pada hidden layer unit j merupakan hasil fungsi aktivasi f dengan masukan H j . Hal ini telah diformulasikan ke dalam persamaan berikut : 9 10 i i ij x v Hj ∑ = j j H f y = 12 Nilai input pada hidden layer kemudian dikalikan dengan pembobot w kj dan menghasilkan nilai I k yang merupakan nilai input fungsi aktivasi output layer. Nilai output z k pada output layer dihitung dengan menggunakan fungsi aktivasi f dengan masukan I k . Hal ini telah diformulasikan pada persamaan berikut : 11 12 Fungsi aktivasi yang digunakan berupa fungsi sigmoid seperti berikut : 13 Gambar 1. Arsitektur Multilayers Feedforward Neural Networks 3. Pelatihan pengkoreksian nilai pebobot Pelatihan nilai pembobot pada ANN dilakukan dengan mengurangi atau menurunkan total error sistem untuk semua data melalui koreksi j j kj k y w I ∑ = k k I f z = x e x f β − + = 1 1 X1 X2 X3 Xn - 1 Xn Vji H1 y1 Wkj I1 Im Z1 Z2 Hh yh Input layer Hidden layer Output layer 13 adjustment pembobot. Rata-rata total error sistem merupakan total error output untuk semua pasang data training yang dapat ditulis sebagai berikut : 14 Pada pembelajaran delta rule ini prosedur koreksi pembobot adalah pengupdateadjust pembobot sebanding dengan pengurangan error relatif terhadap perubahan pembobot yang sering disebut sebagai Gradient Descent Method . Koreksi pembobot dapat ditulis sebagai berikut : 15 dimana η adalah laju pembelajaran konstanta yang nilainya 0 η 1 Laju pembelajaran learning rate menentukan kecepatan pelatihan sampai sistem mencapai keadaan optimal. Proses perhitungan pembobot antara output layer dan hidden layer dilakukan dengan persamaan berikut : 16 dan pembobot antara hidden layer dan input layer dilakukan dengan persamaan berikut : 17 Untuk mempercepat konvergen, ditambahkan inersia atau momentum, yaitu dengan menambahkan pengkoreksi pembobot sebelumnya ke pengkoreksi pembobot sekarang. 4. Pengulangan iterasi Keseluruhan proses ini dilakukan pada setiap contoh dan setiap iterasi. proses pemberian contoh pasangan input dan output, perhitungan nilai aktivasi dan perubahan nilai pembobot dilakukan terus-menerus sampai didapatkan nilai pembobot dengan nilai total error sistem mencapai minimum global. Kinerja jaringan dapat dinilai berdasarkan RMSE Root Mean Square Error pada proses generalisasi terhadap contoh data input-output ∑ = = p p p tot E p E 1 1 s W E s W p ∂ ∂ = + Δ 1 η 1 + Δ + = t w w w kj old kj new kj 1 + Δ + = t v v v ji old ji new ji 14 baru, nilai RMS error sesuai dengan persamaan berikut Fu, 1994 dalam Zulaedah, 2005: 18 Dimana : p = nilai prediksi jaringan a = nilai target yang diberikan pada jaringan n = jumlah contoh pada data set validasi Pelatihan ANN dengan backpropagation dilakukan terus-menrus sehingga nilai galat minimum global minimum tercapai. Setelah ANN terlatih untuk memecahkan suatu masalah, kemudian harus dilakukan validasi yang merupakan proses pengujian kinerja jaringan terhadap contoh yang belum diberikan selama proses pelatihan. Proses validasi dilakukan dengan memberikan suatu set data contoh input-output yang hampir sama dengan contoh data yang diberikan pada proses pelatihan. ∑ − = n a p RMSerror 2 15

III. METODOLOGI PENELITIAN