3.4. Analisis Data
Analisa kualitas air limbah dilakukan dengan metoda membandingkan dengan nilai baku mutu secara deskriptif. Pendekatan metoda ini bertujuan mengetahui
tingkat pencemaran limbah dengan membandingkan parameter yang terukur dengan parameter baku mutu air sesuai Keputusan Menteri Negara No. 112 tahun
2003 tentang baku mutu air limbah domestik, Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran perairan serta
serta Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 38 tahun 1991 tentang peruntukan air dan baku mutu air pada sumber air di Jawa Barat, pendekatan ini dilakukan
dengan tahapan a.
Menghitung rata-rata masing-masing parameter, pada tiap lokasi pengambilan sampel untuk tiap waktu pengamatan
Walpole, 1982 Keterangan : Q
= rata-rata pengamatan Xi
= data pengamatan ke-i N
= jumlah data pengamatan b.
Menyajikan tiap parameter danatau tiap lokasi pengamatan dalam bentuk tabel danatau grafik, dengan menghubungkan nilai parameter
ke-i dari titik lokasi pengamatan sehingga akan terlihat kualitas air limbahnya bila dibandingkan dengan baku mutu air sesuai Keputusan
Menteri Negara No. 112 tahun 2003 tentang baku mutu air limbah domestik, Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan
kualitas air dan pengendalian pencemaran perairan serta Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 38 tahun 1991 tentang peruntukan air dan
baku mutu air pada sumber air di Jawa Barat. c.
Menghitung beban pencemaran, berdasarkan Keputusan Menteri Negara Kependudukan Dan Lingkungan Hidup Nomor 3 Tahun 1991
tentang perhitungan debit limbah cair maksimum dan beban pencemaran maksimum
N Q
∑
= Xi
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
Keterangan : BPA = beban pencemaran sebenarnya CA
j
= kadar sebenarnya unsur j mgl DA
= hasil pengukuran debit limbah cair, dinyatakan dalam m
3
hari d.
Menghitung kontribusi beban pencemaran limbah domestik yang berasal dari Perumnas Bantar Kemang pada badan air penerima,
menggunakan konsep keseimbangan massa mass balance concept menurut Tebbut 1990
Keterangan : Q1 = Debit sungai sebelum menerima air limbah
Perumnas Bantar Kemang Q2
= Debit air limbah Perumnas BantarKemang Q3
= Debit sungai setelah menerima air limbah Perumnas Bantar Kemang
C1 = Konsentrasi bahan pencemar sebelum
menerima air limbah Perumnas Bantar Kemang
C2 = Konsentrasi bahan pencemar Perumnas
Bantar Kemang C3
= Konsentrasi bahan pencemar setelah menerima air limbah Perumnas
Bantar Kemang
e. Menentukan status mutu air berdasarkan Indeks Pencemaran. Indeks
Pencemaran PI menurut Nemerow 1991 merupakan indeks yang digunakan untuk menentukan tingkat pencemaran relatif terhadap
parameter kualitas air yang diijinkan. Penentuan nilai PI dapat ditentukan dengan cara,
i. Memilih parameter yang akan digunakan, dengan syarat parameter yang akan digunakan tidak memiliki rentang
nilai. Parameter tersebut dapat mengindikasikan kondisi BPA = CA
j
x DA
Q
3
C
3
= Q
1
C
1
+ Q
2
C
2
Dengan Q
3
= Q
1
+Q
2
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
yang baik jika nilainya rendah. Dengan demikian parameter yang diukur adalah TSS, BOD, deterjen serta
minyak dan lemak. Bila memiliki rentang, seperti pH, maka dilakukan perhitungan
1. untuk Ci Lij rata-rata
2. untuk Ci Lij rata-rata
ii. Hitung nilai konsentrasi parameter kualitas air hasil analisis C
i
dibagi konsentrasi parameter kualitas air yang dicantumkan L
ij
dalam baku mutu air dalam Keputusan Menteri Negara No. 112 tahun 2003 tentang baku mutu air
limbah domestik untuk parameter pH, TSS minyak lemak dan BOD serta Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001
tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran perairan untuk parameter deterjen.
iii. Jika dua nilai C
i
L
ij
berdekatan dengan nilai acuan 1.0; seperti C
1
L
1j
= 0.95, C
1
L
1j
= 1.06 atau perbedaan sangat besar; seperti C
3
L
3j
= 7.0, C
4
L
4j
= 10.6, hal ini menyebabkan kerusakan badan air sulit ditentukan. Untuk
mengatasi hal tersebut : 1. Jika nilai lebih kecil dari 1.0, nilai yang digunakan
adalah nilai C
i
L
ij hasil pengukuran
2. Jika nilai lebih besar dari 1.0, nilai yang digunakan adalah nilai C
i
L
ij baru
P merupakan konstanta dan nilainya ditentukan bebas serta disesuaikan dengan hasil pengamatan
} Lij
- {Lij
] Lij
- [Ci
CiLij
rata -
rata maksimum
rata -
rata baru
= }
Lij -
{Lij ]
Lij -
[Ci CiLij
rata -
rata minimum
rata -
rata baru
=
C
i
L
ij baru
= 1.0 + P Log C
i
L
ij hasil pengukuran
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
lingkungan danatau persyaratan yang dikehendaki untuk peruntukan, umumnya nilai P yang digunakan
adalah 5 iv. Tentukan nilai rata-rata C
i
L
ij R
dan nilai maksimum C
i
L
ij M
dari keseluruhan nilai C
i
L
ij
v. Tentukan nilai Indeks Pencemaran
Keterangan : PI
j
= Indeks Pencemaran untuk peruntukan j C
i
= Konsentrasi parameter kualitas air i hasil analisis
L
ij
= Konsentrasi parameter kualitas air i yang dicantumkan dalam baku mutu dalam
Keputusan Menteri Negara No. 112 tahun 2003 tentang baku mutu air limbah
domestik untuk parameter pH, TSS minyak lemak dan BOD serta Peraturan
Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian
pencemaran perairan untuk parameter deterjen.
C
i
L
ij M
= Nilai maksimum dariC
i
L
ij baru
C
i
L
ij R
= Nilai rata-rata dariC
i
L
ij baru
vi. Setelah didapatkan nilai PI, tentukan status mutu air dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 3. Penentuan status mutu air dari Indeks Pencemaran Skor PI
j
Status mutu air
0 ≤ PI
j
≤ 1.0 Memenuhi
baku mutu,
kondisi baik 1.0 PI
j
≤ 5.0 Tercemar ringan
5.0 PI
j
≤ 10 Tercemar sedang
PI
j
10 Tercemar berat
2 L
L
2 ij
2 ij
R i
M i
j
C C
PI +
=
PDF created with FinePrint pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN