Bahan Bahan dan Alat
6 dengan parameter yang akan
dianalisa. Parameter hidrogeologi yang mencakup
jenis tanah, litologi, dan sebaran akifer. Pembuatan
peta topologi yang berisi informasi layer jalan, sungai,
batas administrasi untuk menunjukkan lokasi
penelitian. Sedangkan layer kontur akan diturunkan
menjadi peta kelerengan, ketinggian tempat dan sebaran
sub das.
Data raster dianalisa dari data
citra satelit landsat untuk penutupan lahan Tahun 1991
dan 2001. Pengklasifikasian dilakukan secara unsupervised
tak terbimbing dengan pembagian 50 kelas dan
disederhanakan lagi dengan validasi data dari data GPS
menjadi tujuh kelas, yaitu: hutan, perkebunan, tegal,
sawah, pemukiman, tanah terbuka dan awan. Data non
spasial yang berupa data curah hujan dan debit setalah
dilakukan validasi selanjutnya akan dipolakan dengan grafik.
Pengolahan karakteristik
statistik data curah hujan meliputi nilai maksimum,
minimum, dan penentuan tipe iklim. Metode untuk
menganalisa tren perubahan curah hujan jumlah bulan
basah dan jumlah bulan kering dalam skala waktu tahunan
yang digunakan yaitu klasifikasi Schmidt Ferguson.
Klasifikasi ini menggunakan data curah hujan bulanan
paling sedikit sepuluh tahun. Klasifikasi Schmidt Ferguson
terbagi atas : BB = bulan basah yaitu bulan
dengan hujan 100 mm BL = bulan lembab yaitu
bulan dengan hujan 60-100 mm
BK = bulan kering yaitu bulan dengan hujan 60 mm
Penentuan dalam metode klasifikasi Schmidt Ferguson
pada BB, BL, BK tahun demi tahun selama periode
pengamatan yang kemudian dijumlahkan dan dihitung rata-
ratanya. Diasumsikan data curah hujan bulanan dalam
masing-masing tahun tersebut diartikan dengan jumlah bulan
basah, ditambah jumlah bulan kering sama dengan 12 bulan.
Hasil dari kaitan tren perubahan curah hujan jumlah
bulan kering dan jumlah bulan basah pada setiap stasiun
disajikan dalam bentuk grafik dengan persamaan linier.
Analisa deret waktu debit
yang mencakup nilai maksimum, minimum dan
pola tren musiman. Untuk mata air tertentu yang
memiliki rekaman data untuk kurun waktu
≥ 1 tahun. Dalam penelitian ini dipillih data
debit mata air Cikubang. d
Overlay data Tahap akhir penyajian peta spasial
secara visual dari berbagai parameter yang telah
dikombinasikan dengan proses union data.
e Intepretasi dan Lay out
a. Pengeplotan dalam bentuk
grafik deret waktu linier data curah hujan bulanan yang
didapat dari stasiun curah hujan yang berada di sekitar
mata air, hal ini dilakukan
untuk mengetahui pola tren yang ada.
b. Mengidentifikasi adanya
keterkaitan pola musiman antara curah hujan terhadap
debit mata air. c.
Penyajian yang membandingkan penampang
melintang geologi yang diperoleh dari peta
hidrogeologi dan Mata Air Cikubang dari PT Aqua.
d. Mengidentifikasi daerah
resapan mata air.