41
Konsep evaluasi pada penelitian ini menggunakan konsep evaluasi tes praktik atau tes kerja, dimana penilaian diambil saat siswa melaksanakan praktik.
Dalam penilaian ini menggunakan format penilaian yang berisi rentang sekor dari mulai 0 1, 2, 3, dan 4. Untuk nilai 0 berati tidak baik, 1 berarti kurang baik, 2
berarti cukup baik, 3 berarti baik dan 4 berarti sangat baik. Tahapan evaluasi tes praktik meliputi tiga tahap, yaitu tahap persiapan sebelum praktik, tahap
pelaksaan praktik dan terakhir tahap hasil praktik. Dalam tahap pelaksanaan selain penilaian dari materi, juga terdapat
penilaian sikap dan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh siswa. Hasil evaluasi dari tes praktik ini adalah seberapa banyak perolehan poin yang
didapatkan ketika tes praktik tersebut. Untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan dalam penilaian maka diperlukan suatu urutan indikator penilaian yang
telah disesuaikan dengan materi yang telah diajarkan, sehingga lebih mudah dalam melaksanakan pengambilan nilai tes praktik. Nilai dari tes praktik
tersebut merupakan hasil belajar praktik yang diperoleh selama proses pembelajaran sebelumnya.
2.6 Keefektifan Media Video Pembelajaran dan Microsoft
Powerpoint
Ada banyak kelebihan video ketika digunakan sebagai media pembelajaran di antaranya. Video merupakan media yang cocok untuk sebagai
media pembelajaran, seperti kelas, kelompok kecil, bahkan satu siswa seorang diri
42
sekalipun. Hal itu, tidak dapat dilepaskan dari kondisi para siswa saat ini yang tumbuh berkembang dalam dekapan budaya televisi, di mana paling tidak setiap
30 menit menayangkan program yang berbeda. Dari itu, video dengan durasi yang hanya beberapa menit mampu memberikan keluwesan lebih bagi guru dan dapat
mengarahkan pembelajaran secara langsung pada kebutuhan siswa. Selain itu, pembelajaran dengan video multi-suara bisa ditujukan bagi
beragam tipe pebelajar. Teks bisa di display dalam aneka bahasa untuk menjelaskan isi video.
Video juga bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik, tipe pebelajar, dan setiap ranah: kognitif, afektif, psikomotorik, dan interpersonal. Pada ranah
kognitif, pebelajar bisa mengobservasi rekreasi dramatis dari kejadian sejarah masa lalu dan rekaman aktual dari peristiwa terkini, karena unsur warna, suara
dan gerak di sini mampu membuat karakter berasa lebih hidup. Selain itu menonton video, setelah atau sebelum membaca, dapat memperkuat pemahaman
siswa terhadap materi ajar. Seperti media video pembelajaran, media power point juga berfungsi
untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi yang bertujuan untuk lebih menarik perhatian siswa dalam belajar. Aplikasi ini dapat membuat presentasi
dalam bentuk slide dan mudah diperasikan. Tetapi isi dari slide tersebut biasanya hanya berisi materi teks ataupun gambar. Tidak mengeluarkan suara seperti
halnya media video. Dan isi materi yang ditampilkan tersebut adalah materi yang
43
sama dengan apa yang ada di buku paket atau LKS siswa. Jika guru ingin menjelaskan materi yang berkaitan dengan pergerakan tanah atau letusan gunung,
guru hanya menampilkan gambar. Siswa tidak dapat melihat bagaimana proses terjadinya fenomena tersebut dari awal hingga akhir.
Hal inilah yang ingin saya teliti bahwa pemanfaatan video pembelajaran dapat berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
geografi kelas XI di MAN Salatiga.
2.6 Kerangka Berpikir