Sistem Pelayanan Nasabah Pada PT. Axa Financial Indonesia Cabang Medan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN
SISTEM PELAYANAN NASABAH PADA PT AXA FINANSIAL INDONESIA CABANG MEDAN
TUGAS AKHIR Diajukan Oleh:
BOBBY GUNAWAN SEMBIRING
102101106
D-III KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Pada Program Diploma III Keuangan
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : BOBBY GUNAWAN SEMBIRING
NIM : 102101106
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL : SISTEM PELAYANAN NASABAH PADA PT. AXA
FINANSIAL INDONESIA CABANG MEDAN
Tanggal : ... 2013 DOSEN PEMBIMBING
Dra. Ulfah, M.Si.
NIP: 197809302008122001 Tanggal : ... 2013 KETUA PROGRAM STUDI
DIPLOMA III KEUANGAN
Dr. Yeni Absah, SE, M.Si. NIP: 197411232000122001
Tanggal : ... 2013 DEKAN FAKULTAS EKONOMI
Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, MEc.Ac, Ak NIP. 195604071980021001
(3)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya hingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Keuangan
Fakultas Ekonomi Sumatera Utara yang berjudul “Sistem Pelayanan Nasabah
Pada PT. Axa Financial Indonesia Cabang Medan”.
Dengan selesainya tugas akhir ini maka penulis ingin mengucapkan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Teristimewa kepada kedua orangtua tercinta, Ayahanda Gintar Sembiring
dan Ibunda Siti Kariati yang telah mendidik dan mengasuh Penulis dengan
penuh kasih sayang serta berkat doa Mereka Penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir ini.
2. Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, MEc.Ac, AK, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si., selaku Kepala Program Studi Jurusan
Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
4. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si, selaku Sekretaris Pengelola
Jurusan Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
5. Ibu Dra. Ulfah M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada Penulis dalam
(4)
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf pegawainya yang banyak membantu
Penulis selama menjalankan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
7. Staf dan Pegawai P.T Axa Finansial Indonesia Cabang Medan yang
banyak membantu selama mengerjakan tugas akhir ini.
8. Buat kedua adik Shinto Zelmana, Indri Pramuti, serta seluruh keluarga
yang telah memberikan dorongan kepada Penulis selama ini.
9. Teman-teman HMI Komisariat PAAP USU Alwi, Iswan, Faza, Dicky,
Deri, Harris, Fadli, Suly, Benazir, Wiyah, Mentari, adik-adik dan seluruh
civitas yang tergabung dalam HMI Komisariat PAAP USU yang memberi
motivasi selama perkuliahan.
10.Sahabat-Sahabat saya, Andila Trikora, Aditya Bastanta, Adam Fiqie Fauzi,
Nelson Marco, Hiskya Bangun, Piter Liasta, Jonando Garel, Nicholas
Bram, Mara Amrin, Juanda Nasution yang banyak memberikan semangat
dan motivasi kepada penulis.
11.Rekan-rekan G-Pav dan Bom Atom yang banyak memberikan
kegembiraan terima kasih atas semua motivasi dan dorongan semangatnya.
12.Teman-teman Jurusan Keuangan Stambuk 2010, Wahyu Setiawan, Bima
Quartya, Desy Fauziah, Dina Syavira, Wahyu Mustika dan temen-temen
keuangan yang lain, terimakasih atas doa dan dukungan yang kalian
berikan.
13.Buat teman-teman magang (Chindy, Asep, Maya dan Elisabeth) yang telah
(5)
Semoga Allah SWT yang dapat membalas semua kebaikan yang penulis
dapatkan. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir ini masih banyak
terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang.
Medan, Oktober 2013 Penulis
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi ... iii
Daftar Gambar ... vi
Daftar Tabel ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 10
A. Sejarah Ringkas ... 10
B. Struktur Organisasi...12
C. Uraian Pekerjaan ... 15
D. Kinerja Terkini ... 16
BAB III PEMBAHASAN ... 24
A. Pengertian Pelayanan ... 24
B. Mengenal Nasabah ... 29
C. Lembaga Asuransi ... 30
D. Aktivitas Pelayanan Nasabah ... 33
E. Pengujian dan Pengkajian Sistem Pelayanan Nasabah ... 40
(7)
BAB IV PENUTUP .. ... 46
A. Kesimpulan ... 46 B. Saran ... 46
(8)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
(9)
DAFTAR TABEL
Halaman
(10)
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk
menciptakan masyarakat adil dan makmur secara merata baik materil maupun
spiritual dalam suasana kehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan
dinamis, baik untuk masa sekarang maupun masa depan. Semangat pancasila
seperti dikemukakan di atas terdapat pula dalam fungsi asuransi yaitu sebagai
tempat melimpahkan resiko yang akan datang.
Hal ini jelas dapat dilihat dalam pasal 1 Undang-Undang no. 2 tahun 1992
tentang usaha perasuransian, dimana asuransi adalah perjanjian antara dua pihak
atau lebih, dimana pihak penanggung yang mengikat diri kepada tertanggung,
dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu pembayaran yang didasarkan
atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Belakangan ini, banyak liputan dari media cetak maupun media elektronik
tentang rangkaian kecelakaan yang terjadi di seantero Indonesia. Tidak jarang,
selain merenggut jiwa, kecelakaan tersebut juga mengakibatkan korban
harus menjalani rawat inap. Selain membuat rasa duka, musibah tersebut sudah
tentu membutuhkan besaran finansial yang tidak sedikit guna memulihkan
kesehatan para korban. Berawal dari kejadian itu, setiap keluarga setidaknya
(11)
langkah- langkah protektif. Langkah protektif yang diambil dalam setiap
keluarga ialah hendaknya menanam investasi di dalam asuransi, dimana hasil
dari investasi tersebut dapat dipergunakan untuk keperluan yang tidak terduga.
Fenomena asuransi di negeri ini semakin menarik untuk dicermati, dengan
masuknya perusahan-perusahan multinasional semakin menambah ketatnya
persaingan memperebutkan pasar. Sebagai salah satu Negara dengan populasi
penduduk terbesar didunia, jumlah penduduk Indonesia saat ini, yaitu 203,4 juta
jiwa (sensus penduduk tahun 2000) yang diproyeksikan meningkat menjadi 220
juta jiwa pada tahun 2006 dengan laju pertumbuhan penduduk sekitar 1,25%
(BPS 2003). Tentu saja Indonesia menjadi pasar yang potensial bagi
perkembangan bisnis asuransi. Saat ini, jumlah pemegang polis asuransi di
Indonesia kurang lebih dua belas juta jiwa. Bandingkan dengan populasi
penduduk Indonesia yang mencapai 220 juta jiwa. Ini artinya di Indonesia
hanya sekitar enam persen. Sedangkan jumlah tertanggung (menjadi nasabah)
mencapai 24 juta jiwa, atau sekitar 10-12 persen dari total penduduk Indonesia.
Terdiri tertanggung (polis) individu sebanyak delapan juta jiwa dan 24 juta jiwa
polis kumpulan.
Kenyataan diatas membuat para pebisnis asuransi tertantang merambah
konsumen di Indonesia. Jika pada awalnya bisnis Asuransi sebagian besar
banyak dilakoni oleh pengusaha lokal, sekarang marak perusahaan-perusahaan
asuransi besar dunia menanamkan modalnya di Indonesia.
Perusahaan-perusahan aliansi tersebut secara agresif menggarap pasar di tanah air. Berbagai
strategi dilancarkanguna menggaet konsumen. Hal ini terlihat dari semakin
(12)
asuransi karena dianggap tidak menguntungkan, maka sekarang produk asuransi
dipadukan dengan produk investasi yang cukup menggiurkan calon nasabah.
Sebagai Negara yang berpenduduk 220 juta jiwa, Indonesia sangat
potensial bagi industri barang, jasa maupun keuangan. Dalam industri
keuangan, selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia
bahwa asuransi jiwa merupakan pasar yang masih terbuka lebar. Dengan
demikian tidak ada alasan bagi industri asuransi, terutama asuransi jiwa tidak
berkembang. Tetapi kenyataannya, tingkat kesadaran masyarakat Indonesia
berasuransi masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan kondisi di negara
lain. Dengan jumlah penduduk sebesar itu, baru sekitar 2,5% atau 5,5 juta
jiwa yang mengikuti program asuransi jiwa. Dari jumlah 5,5 juta itu pun
masih disangsikan, apakah mereka mengikuti program asuransi individual atas
dasar kesadaran, atau karena persyaratan atas suatu transaksi tertentu, atau
karena kebijakan pemerintah, sehingga asuransi hanya dianggap sebagai
pengeluaran tambahan yang menambah beban hidup, tidak penting dan kurang
bermanfaat. Selain itu faktor pendapatan masyarakat juga menjadi kendala
untuk dapat memanfaatkan asuransi.
Seiring dengan berkembangnya kebutuhan akan proteksi diri dan
harta bendanya, kini industri asuransi mulai dilirik oleh masyarakat.
Kesadaran masyarakat terhadap asuransi terus tumbuh dengan kondisi
ekonomi yang mendukung masyarakat untuk dapat mengalokasikan
sebagian pendapatannya untuk membeli polis asuransi jiwa untuk
melindungi diri dan keluarga atas penghasilan akibat berbagai resiko
(13)
akumulasi dana untuk keperluan tertentu seperti penyediaan dana darurat,
portofolio investasi secara umum, dan penyediaan dana pendidikan bagi anak,
pemeliharaan kesehatan dan kebutuhan keuangan hari tua. Hal ini dapat dilihat
dari data yang dikutip dari Press Release AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa
Indonesia) Kwartal 1 2007, yang menyatakan bahwa industri asuransi jiwa
nasional mencatat pertumbuhan pendapatan premi asuransi yang signifikan
pada triwulan pertama 2007 dengan total pendapatan premi asuransi jiwa
pada periode ini mencapai Rp. 8,65 triliun atau tumbuh sebesar 62%
dibandingkan periode yang sama 2006 senilai Rp 5,35 triliun. Perusahaan yang
bergerak dalam industri asuransi saat ini ada 95 perusahaan asuransi umum dan
43 perusahaan asuransi jiwa, salah satunya adalah BNI Life, BRIngin Life,
Megalife, Axa, Manulife, Asuransi Takaful, dll.
Setiap perusahaan pasti ingin memberikan pelayanan terbaik kepada
nasabah baru untuk mendorong nasabah tersebut memilih produk mereka
sehingga perusahaan memperoleh loyalitas dr nasabah. Loyalitas nasabah
merupakan harapan setiap perusahaan. Loyalitas nasabah sangat menunjang
kelangsungan perusahaan untuk perkembangan dalam jangka panjang. Loyalitas
nasabah tergantung dari apa yang telah dilihat dan dirasakan oleh nasabah,
sehingga nasabah dapat memberikan tanggapan yang positif dan negatif terhadap
perusahaan tersebut. Kualitas sistem pelayanan menjadi faktor pertimbangan bagi
nasabah, untuk menentukan apakah dia akan loyal ataukah tidak loyal. Sementara
kepuasan juga menjadi faktor utama pertimbangan bagi nasabah, karena kepuasan
merupakan rasa senang yang dirasakan oleh nasabah terhadap sistem pelayanan
(14)
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, menuntut perusahaan untuk
meningkatkan pelayanan profesionalisme sesuai dengan bidangnya masing-
masing. Perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong
perusahaan untuk menghasilkan sebuah produk atau layanan yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga konsumen merasa puas
atas apa yang mereka telah dapatkan dari perusahaan. Banyak cara yang dapat
dilakukan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, salah
satunya dengan memberikan kesan/citra yang baik dalam hal produk maupun
pelayanan kepada konsumen.
PT. Axa Financial Indonesia cabang Medan bagian dari Axa Financial
Indonesia merupakan perusahaan asuransi jiwa yang seluruh sahamnya dimiliki
oleh Axa Group. Axa Financial Indonesia merupakan perusahaan asuransi
terbesar di dunia, peringkat pertama kategori World Largest Corporation dari
Fortune Global 500 Edisi Juli 2008. Axa Financial Indonesia berdiri sejak
tahun 1993, terus bertumbuh menjadi perusahaan asuransi jiwa yang dipercaya
oleh lebih dari 36.000 nasabah di seluruh Indonesia. AXA Financial Indonesia
berhasil menghantarkan agen terpilih sebagai nominasi Agent Of The Year 2007
TOP Policy 2007, Top Income 2007 dan Top Premium 2007. Top Agent Award
(TAA) 2008 yang merupakan ajang bergengsi dari Asosiasi Asuransi Jiwa
Indonesia ini, yang bertujuan memberikan penghargaan terhadap agen-agen
terbaik di dunia asuransi jiwa Indonesia. Suatu prestasi yang sangat baik bahwa
AXA Financial Indonesia berhasil mendapatkan nominasi hampir di seluruh
kategori acara. Ini merupakan bahwa sistem pelayanan yang diterapkan para
(15)
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dalam penyusunan tugas
akhir ini penulis tertarik mengambil judul “SISTEM PELAYANAN NASABAH PADA PT AXA FINANCIAL INDONESIA CABANG MEDAN”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas yang menjadi permasalahan dari penulisan Tugas Akhir
ini adalah untuk mengetahui :
1. Bagaimana Sistem Pelayanan Nasabah pada PT AXA Financial Indonesia
Cabang Medan ?
2. Apakah Sistem Pelayanan Nasabah pada PT AXA Financial Indonesia
Cabang Medan sudah berjalan dengan baik ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk memberi manfaat antara lain :
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah memahami mengenai sistem
pelayanan wajib pajak yang baik secara teoritis maupun secara praktek.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diambil dari penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis
Untuk lebih menyempurnakan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama
masa perkuliahan dan membandingkan dengan kenyataan yang terjadi di
lapangan, diharapkan juga dapat melatih kemampuan menganalisis dan
berfikir sistematis.
(16)
Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi tentang
sistem pelayanan wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
Timur.
3. Bagi Pembaca
Sebagai sumber atau acuan dalam penyusunan tugas-tugas yang ada serta
dapat dijadikan bahan referensi yang sangat membantu dalam penyusunan
Tugas Akhir.
E. Rencana Penulisan
Rencana penulisan terdiri dari jadwal survey/observasi dan sistematika penulisan.
1. Jadwal Survei/Observasi
Penelitian dilakukan pada PT AXA Finansial Indonesia Cabang Medan Jl.
Sudirman No 31A Medan. Untuk lebih jelasnya jadwal survey/observasi ini dapat
dilihat pada Tabel 1.1 di bawah ini :
Tabel 1.1
Jadwal Survey/Observasi
No. Kegiatan
September 2013 Oktober 2013
I II III IV I II III IV
1 Pengajuan Judul
2 Pengajuan Dosen Pembimbing
3 Pengumpulan Data
4 Penulisan Tugas Akhir
(17)
2. Rencana Penulisan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Permasalahan C. Maksud dan Tujuan D. Rencana Penulisan
1. Jadwal survey / observasi 2. Rencana Isi
BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas B. Struktur Organisasi C. Uraian Pekerjaan D. Kinerja Terkini
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Pelayanan B. Mengenal Nasabah C. Lembaga Asuransi
D. Aktivitas Pelayanan Nasabah PT. Axa Financial Cabang Medan
E. Pengujian dan Pengkajian Sistem Pelayanan Nasabah F. Pengetahuan Tentang Sistem Pelayanan Nasabah
(18)
BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan B.Saran
(19)
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas
Ketika pada tahun 1982 Mutuelles Unies mengakuisisi Drouot Group,
selama 3 tahun media massa di Perancis menamai perusahaan baru tersebut
sebagai Bebear Group, sesuai dengan nama Claude Bebear sang pendiri. Dalam
perjalanan waktu, diputuskan untuk menemukan nama baru yang lebih sesuai bagi
perusahaan. Pencarian nama ini dilakukan oleh konsultan dengan bantuan
program komputer untuk mendapatkan sebuah kata yang memnuhi kriteria yang
ditetapkan, yaitu dimulai dengan huruf “A” agar nantinya bisa menempati urutan
teratas dalam direktori perusahaan. Nama tersebut juga harus singkat dan bisa
dilafalkan secara seragam oleh setiap orang dalam berbagai bahasa di dunia. Hal
sejalan dengan keinginan perusahaan itu untuk berkembang secara internasioanal.
Dari kriteria yang ditetapkan tersebut, muncul tiga alternatif nama yaitu
Argos, AXA dan Elan yang kemudian diserahkan kepada para karyawan internal
untuk memilih dengan suara terbanyak. Nama Elan gugur terlebih dahulu karena
dalam bahasa Perancis berarti “rusa besar” yang memiliki konotasi kurang cerdas,
meskipun dia adalah binatang yang tampil cantik. Begitu pula nama Argos yang
ternyata sudah menjadi nama perusahaan lain yang cukup dikenal waktu itu,
selain karena kata argos sering diucapkan sebagai ‘argot’ yang dalam bahasa
perancis berarti “dialek”. Karena tidak ada suara mayoritas, maka pada bulan Juli
1985 Claude Bebear membuat keputusan bahwa kata AXA akan dipakai sebagai
(20)
Barangkali banyak diantara kita bertanya: “Mengapa AXA? Kata tersebut
tidaklah memiliki makna secara khusus”. Karena itulah uniknya. Sekalipun tidak
memiliki makna khusus namun kalau kita lihat dalam kacamata saat ini, sulit
membayangkan group ini berkembang sejauh ini dengan nama yang lain.
PT. Axa Financial Indonesia adalah perusahaan yang berdiri sejak tahun
1816. Dengan kata lain AXA telah berpengalaman dalam dunia bisnis asuransi
selama 191 tahun dan melayani lebih dari 51,5 juga nasabah di lebih dari 60
negara di 5 benua dengan Universitas Sumatera Utaradidukung oleh lebih dari
110.000 karyawan professional. AXA merupakan grup asuransi terbesar di dunia
dan juga termasuk urutan ke 15 perusahaan global terbesar di dunia. Di Indonesia
AXA Group terbagi dalam empat divisi perusahaan, yaitu AXA Mandiri
kerjasama dengan Bank Mandiri, AXA Life kerjasama dengan Tempo Group,
AXA Financial dulunya MLC dibeli oleh AXA dan AXA Asset Management.
AXA Financial Indonesia merupakan bagian dari AXA Group, sebuah grup
asuransi terbesar di dunia. AXA Financial Indonesia mempunyai pengalaman
selama lebih dari 10 tahun di bidang indsutri asuransi jiwa di Indonesia. Grup ini
tumbuh sebagai sebagai perusahaan yang adaptif terhadap kemajuan jaman. Di
Indonesia, bisnisnya berkembang melalui AXA Financial Indonesia, sebuah
perusahaan yang bergerak secara professional di bidang jasa keuangan dan AXA
Asset Management Indonesia yang telah membuktikan keberhasilannya dalam
(21)
B. Struktur Organisasi
Secara umum pengertian dari struktur organisasi adalah suatu susunan
pekerjaan dari masing – masing pekerjaan yang terdapat dalam suatu perusahaan,
mulai dari tingkat yang paling atas sampai dengan tingkat yang paling bawah,
yang tersusun sedemikian rupa dalam suatu perusahaan. Organisasi merupakan
hal yang paling penting dalam menentukan tujuan perusahaan, atas dasar kerja
sama yang mempunyai bentuk dan susunan yang jelas dalam merumuskan tugas
setiap unsur antara yang satu dengan yang lainnya dalam hubungan kerja. Selain
itu juga untuk memperlancar dan mempermudah pimpinan untuk mengadakan
pengawasan terhadap tugasnya.
Agar tujuan organisasi tercapai dengan sebaik-baiknya maka dalam kerja
sama harus ada koordinasi yaitu kontak dan keselarasan diantara karyawan
maupun kegiatan-kegiatannya, sehingga semua berlangsung secara tertib dan
seirama dalam mencapai tujuan organisasi.
Adapun kegunaan dari pembagian tugas dalam sebuah organisasi adalah
sebagai berikut :
1. Untuk menghemat waktu, tenaga.
2. Mempermudah pelaksanaan kerja.
3. Mencegah adanya pemupukan pekerjaan dalam suatu bagian.
(22)
Struktur Organisasi PT.AXA Financial Cabang Medan Sudirman
Sumber PT.AXA Financial Cabang Medan Sudirman
Gambar 1.1. Struktur Organisasi PT.AXA Financial Cabang Medan Sudirman
Regional Director
Agency Director
Marketing Team
Senior
Manager
Senior
Manager
Senior
Manager
Senior
Manager
Senior
Manager
Senior
Manager
Agency Director
Sparkle Team
Agency Director
Treatment Team
Agent
(23)
C. Uraian Pekerjaan
PT. Axa memiliki struktur organisasi yang yang mempunyai tugas sebagai
berikut:
1. Regional Director
a. Menentukan kebijakan perusahaan.
b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara
efektif dan efesien
c. Mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian, merencanakan dan
mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada perusahaan.
2. Agency Director
a. Menetapkan tujuan dan bekerja dengan karyawan kantor lain untuk
memastikan bahwa badan tersebut berhasil memenuhi tujuan
b. Mengawasi anggaran organisasi dan merupakan badan ketika media
permintaan informasi
3. Senior Manager
a. Memegang tanggung jawab untuk merekrut, mengelola dan tim motif
penasihat asuransi dengan memberikan keterampilan ditetapkan untuk
membawa bakat yang tepat dan memberikan solusi tepat waktu
b. Mengawasi penjualan untuk mencapai tujuan bisnis
4. Agent
a. Memasarkan produk kepada calon Nasabah baru.
b. Konsultan bagi Nasabah, penanganan pertanyaan atau informasi bagi
(24)
D. Kinerja Terkini
PT. AXA Financial Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang keuangan berskala internasional menawarkan serangkaian produk jasa
keuangan untuk perusahaan maupun individu dalam bentuk asuransi jiwa,
asuransi kerugian, manajemen keuangan, reasuransi dan perlindungan kesehatan.
AXA Financial Indonesia merupakan perusahaan jasa keuangan yang
tumbuh dengan dinamis dan memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang
industri asuransi jiwa. Tercapainya target usaha yang direncanakan tahun demi
tahun dan adanya peningkatan nilai investasi yang baik bagi para pemegang
saham, membuktikan bahwa perusahaan ini memiliki kinerja yang sangat baik.
Saat ini, AXA Financial beropreasi di kota-kota besar di Indonesia, seperti
Jakarta, Balikpapan, Bandung, Malang, Bau-Bau, Bali, Lampung, Lombok,
Makassar, Medan, Palembang, Samarinda, Sorong dan SURABAYA dengan
dukungan financial officer yang beroperasi dan berlisensi resmi Asosiasi Asuransi
Jiwa Indonesia. AXA Financial Indonesia didukung Universitas Sumatera Utara
sepenuhnya oleh perusahaan asuransi yang kuat dan terpercaya, seperti Manich
Re, Tugu Fe, Reasuransi International Indonesia.
Sebagai perusahaan pengelola investasi dengan pengalaman lebih dari 10
tahun di Indonesia, AXA Asset Management Indonesia menyediakan jasa
pengelolaan investasi, seperti reksadana dan Pengelolaan dana. Diakui
sebagai salah satu perusahaan pengelola investasi terbesar di Indonesia,
AXA Asset Management Indonesia mengembangkan dana investasi Anda
(25)
investasi terpercaya. Setelah lebih dari 10 tahun bergerak di bidang industri
asuransi jiwa di Indonesia, muncul nama AXA Financial Indonesia yang
secara resmi digunakan setelah bergabung dengan AXA pada tanggal 20 Mei
2006. AXA Financial Indonesia melayani lebih dari 55.000 nasabah yang
tersebar di seluruh Indonesia dan berhasil memperoleh Predikat ‘SANGAT
BAGUS' dari Majalah InfoBank atas pencapaian tahun 2007.
AXA di tahun 2009 menghasilkan kinerja keuangan yang sangat baik, antara lain:
1) Asset Under Management 1,014 Triliun Euro
2) Pendapatan konsolidasi 90,1 Miliar Euro
3) Laba bersih (setelah pajak) 3,5 Miliar Euro
Kinerja keuangan AXA Indonesia telah mendapatkan pengakuan dari
beberapa media, pada Juli 2010 mendapatkan penghargaan sebagai “Asuransi
Jiwa Terbaik” dalam ajang “Bisnis Indonesia Award”. Kemudian pada Agustus
2010, AXA meraih predikat “Sangat Bagus” atas kinerja keuangan selama 2009
dalam ajang “Insurance Award 2010”.
Sejak Desember 2003 AXA Group melakukan joint venture dengan
perusahaan besar, yaitu bank terbesar di Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk dan asuransi terbesar di dunia, AXA Group. Bergerak di bidang bisnis
bancassurance, AXA Mandiri memiliki nasabah lebih dari 400.000 orang
yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk memberikan pelayanan yang
terbaik, AXA Mandiri didukung lebih dari 1.700 Financial Advisor yang
tersebar di hampir 1.300 cabang Bank Mandiri di sepuluh wilayah di
Indonesia. Sedangkan untuk di daerah Sumatera Utara sendiri AXA Cabang
(26)
Agent/Financial Planner lebih dari 200 orang dan telah memiliki lebih dari
1000 polis asuransi.
Adapun kegiatan usaha perusahaan dari PT.AXA Financial Indonesia
adalah bergerak dibidang keuangan berskala internasional menawarkan
serangkaian produk jasa keuangan untuk perusahaan maupun individu dalam
bentuk asuransi jiwa, asuransi kerugian, manajemen keuangan, reasuransi dan
perlindungan.
Para staf dan distributor AXA bekerja sama mencapai ambisi AXA untuk
menjadi Perusahaan Asuransi Umum Pilihan dengan konsisten menjalankan 3
sikap utama AXA, antara lain:
1) Selalu Ada
Kami ada pada saat nasabah membutuhkan dan dengarkan mereka
dengan penuh perhatian
2) Attentive
Kami memperlakukan para nasabah (baik internal atau eksternal
termasuk rekan bisnis kami) dengan penuh empati dan konsiderasi, terus
memberikan saran yang sesuai dengan kondisi mereka, dan beri penghargaan
atas loyalitas mereka.
3) Reliable
Kami mengatakan apa yang kami lakukan dan kami melakukan apa yang
kami katakan, membuktikan janji kami dan terus memberikan informasi
terkini kepada para nasabah, sehingga dengan demikian mereka dapat
(27)
Strategi AXA adalah menggabungkan pertumbuhan organik dan
eksternal untuk memenuhi tantangan operasional yang terbaik dalam semua
bidang-bidang berikut:
1. Produk inovasi
2. Keahlian dalam bisnis utama (underwriting, manajemen klaim,
penentuan harga, kinerja investasi)
3. Distribusi
4. Kualitas layanan
5. Produktifitas
Produk dan Jasa yang dimiliki AXA
1. Asuransi jiwa
2. Asuransi property & casualty
3. Asuransi kesehatan
4. Perlindungan pribadi, tabungan, pension
5. Pengelolaan aset
6. Jasa bantuan
7. Jaminan biaya hukum
AXA berambisi menjadi perusahaan pilihan, baik bagi pemegang saham,
nasabah, distributor, karyawan, dan masyarakat. AXA juga berkomitmen untuk
menjalankan bisnis secara bertanggung jawab dan membangun hubungan
baik yang didasari kepercayaan dengan semua pihak yang berkepentingan. AXA
juga menerapkan nilai- nilai yang menjadi landasan untuk mewujudkan
ambisinya, yaitu : Professionalism, Integrity, Pragmatism, Innovation, and Team
(28)
untuk memberikan pelayanan yang optimal dan berstandar tinggi, baik bagi
nasabah dan seluruh pihak yang berkepentingan. Dengan semangat ini pula
tercipta langkah nyata untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan karyawan
secara efisien, akurat, dan terpercaya yang dilakukan dengan penuh
“Integritas” dimana semua hal dilakukan dengan benar dan terpercaya
tanpa kompromi. AXA juga memegang nilai “Pragmatis” yang berarti
pengimplementasian ide kedalam langkah nyata serta mengkomunikasikannya
secara jelas dan terbuka. Disamping itu AXA juga konsisten menciptakan
“Inovasi” baru sebagai nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan.
Dimana semuanya dilakukan dengan menjunjung tinggi “Team Spirit” serta
semangat kebersamaan satu perusahaan.
Di AXA, kita memutuskan untuk memperkuat strategi branding dengan
memperkenalkan slogan baru yaitu "redefining/standards".Slogan baru tersebut
dengan kepercayaan mencerminkan keinginan kita untuk menjadi merk yang
dipilih oleh masyarakat. Kita telah melakukan analisis mendalam untuk
memahami bahwa pilihan masyarakat itu terkait erat dengan kepercayaan mereka
terhadap industri asuransi dan jasa keuangan. Namun,tingkat kepercayaan itu saja
tidaklah memadai karena kita juga sadar bahwa konsumen kita sekarang ini hidup
dalam "dunia janji-janji ". Dan,kondisi inilah yang harus kita definisikan kembali
(redefine).
Sebagai bagian dari AXA Group, AXA Indonesia fokus mengoperasikan
asuransi jiwa dan asuransi umum, asuransi kesehatan serta solusi manajemen aset.
(29)
Group melalui beberapa entitas bisnis, yakni PT AXA Mandiri Financial Services,
PT AXA Financial Indonesia, PT AXA Life Indonesia, PT Mandiri AXA General
Insurance, PT Asuransi AXA Indonesia, dan PT AXA Asset Management
Indonesia. Didukung oleh sekitar 1.000 karyawan dan 9.000 tenaga pemasaran
profesional untuk melayani lebih dari 700.000 nasabah, AXA Indonesia sukses
membukukan total premi sebesar Rp4,13 triliun dan total aset lebih dari Rp10
triliun pada 2010.
Axa Financial Indonesia menempatkan Financial Consultant-nya di
ranking teratas tingkat nasional (Top Agent Award AAJI 2010) maupun
Internasional (MDRT). Dengan dukungan Key Succes System (sistem
pengembangan agen), jenjang karir dan training yang berkesinambungan,
menjadikan profesi financial consultant di AXA Financial Indonesia merupakan
pilihan setiap orang.
Penghargaan yang telah diraih oleh Axa:
1. Predikat “Sangat Bagus” kategori perusahaan asuransi jiwa dengan aset diatas 100 miliar hingga 1 triliun rupiah versi majalah info bank edisi Juli 2010 dan tahun 2011.
2. Predikat “Asuransi Jiwa Terbaik” kategori ekuitas Rp 100.000.000.000 – Rp 250.000.000.000 versi majalah investor tahun 2010.
3. Predikat “Asuransi Jiwa Terbaik” versi majalah Media Asuransi tahun 2011.
4. Peringkat 1 kategori “World Largest Corporation” versi majalah Fortune Global 500 Edisi Juli 2011.
(30)
5. Penghargaan “Indonesian Brand Champion” kategori The Best Customer Choice of Health Insurance 2011 dari lembaga penelitian Asia Markplus Insight.
6. Penghargaan sebagai perusahaan asuransi dengan pembayaran klaim tercepat versi Rekor Bisnis 2011 (30 Express Claim).
7. Kategori Service Quality Award dan Call Center Award versi majalah Marketing 2011.
8. Predikat “Asuransi Nomor 1 Dunia” (kategori perusahaan asuransi) versi Inter Brand 2011
9. Predikat “The Best Contact Center 2011” (kategori The Best HR Retention Program) versi Indonesia Contact Center Association.
10. Predikat “Best Contact Center 2012” (kategori The Best Bussines Contribution (Platinum Winner), The Best Contact Center Operation (Gold Winner), dan The Best Talent (Bronze Winner) versi Indonesia Contact Center Association)
11. Predikat “Best Life Insurance 2012” (kategori Ekuitas Rp 100.000.000.000 – 250.000.000.000) versi majalah Media Asuransi.
12. Ranking ke-2 dengan pangsa pasar 14,2%, versi AAJI Report Kwartal 2 tahun 2012.
13. Peringkat ke-58 untuk Global Brand Ranking (Best Global Brands) versi konsultan merek internasional, Interbrand.
(31)
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Pelayanan
Menurut Boediono (2003), pelayanan adalah suatu proses bantuan kepada
orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan
interpersonal agar tercipta kepuasan dan keberhasilan. Hakikat pelayanan umum
yang berkualitas adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan mutu dan produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah di bidang pelayanan umum.
b. Mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tata laksana pelayanan sehingga
pelayanan umum dapat diselenggarakan secara lebih berdaya guna dan berhasil
guna (efektif dan efisien).
c. Mendorong tumbuhnya kreativitas, prakarsa, dan peran serta masyarakat dalam
pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.
Pelayanan yang berkualitas adalah pelayanan yang dapat memberikan
kepuasan kepada pelanggan dan tetap dalam batas memenuhi standar pelayanan
yang dapat dipertangungjawabkan serta harus dilakukan secara terus-menerus.
Secara sederhana definisi kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan pihak yang menginginkannya. Dengan demikian, yang
dikatakan kualitas di sini adalah kondisi dinamis yang bisa menghasilkan :
a. Produk yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
b. Jasa yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
(32)
d. Lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
Untuk menciptakan kualitas, pelayanan harus diproses secara
terus-menerus dan prosesnya mengikuti jarum jam, yaitu dimulai dari apa yang
dilakukan, menjelaskan bagaimana mengerjakannya, memperlihatkan bagaimana
cara mengerjakan, diakhiri dengan menyediakan pembimbingan, dan mengoreksi,
sementara mereka mengerjakan.
Menurut Ratminto (2005), bahwa rangkaian kegiatan terpadu yang
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan umum yang sederhana
Pelayanan umum berkualitas apabila pelaksanaannya tidak menyulitkan,
prosedurnya tidak banyak seluk-beluknya, persyaratan mudah dipenuhi
pelanggan. Tidak bertele-tele, tidak mencari kesempatan dalam kesempitan.
b. Pelayanan umum yang terbuka
Aparatur yang bertugas melayani pelanggan harus memberikan penjelasan
sejujur-jujurnya, apa adanya dalam peraturan atau norma, jangan menakut-nakuti,
jangan merasa berjasa dalam memberikan pelayanan agar tidak timbul keinginan
mengharapkan imbalan dari pelanggan. Standar pelayanan harus diumumkan,
ditempel pada pintu utama kantor.
c. Pelayanan umum yang lancar
Untuk menjadi lancar diperlukan sarana yang menunjang kecepatan dalam
menghasilkan output
(33)
Yang dimaksud tepat disini adalah tepat arah, tepat sasaran, tepat waktu,
tepat jawaban, dan tepat dalam memenuhi janji. Misal Kantor Axa Financial
dalam melakukan penagihan tepat pada nasabah membuat tanggal penagihan yang
telah disepakati setiap bulannya.
e. Pelayanan umum yang lengkap
Lengkap berarti tersedia apa yang diperlukan oleh pelanggan. Untuk dapat
menjamin pelayanan berkualitas harus didukung sumber daya manusia dan sarana
yang tersedia.
f. Pelayanan umum yang wajar
Pelayanan umum yang wajar berarti tidak ditambah-tambah menjadi
pelayanan yang bergaya mewah, tidak dibuat-buat, pelayanan biasa seperlunya
sehingga tidak memberatkan nasabah.
g. Pelayanan umum yang terjangkau
Didalam memberikan pelayanan, uang retribusi dari pelayanan yang
diberikan harus dapat dijangkau oleh pelanggan. Pelayanan yang berkualitas harus
dapat memberikan 4K, yaitu keamanan, kenyamanan, kelancaran, dan kepastian
hukum. Kualitas pelayanan dapat diukur dengan kemampuan memberikan
pelayanan yang memuaskan, dapat memberikan pelayanan dengan tanggapan,
kemampuan, kesopanan, dan sikap dapat dipercaya yang dimiliki oleh Aparat
Asuransi. Di samping itu, juga kemudahan dalam melakukan hubungan
komunikasi yang baik, memahami kebutuhan nasabah, tersedianya fasilitas fisik
termasuk sarana komunikasi yang memadai, dan pegawai yang cakap dalam
(34)
Oleh sebab itulah menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Bab V, pasal 17 menyebutkan bahwa
penyelenggaraan pelayanan publik harus menerapkan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Kesederhanaan
Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami, dan
mudah dilaksanakan.
2. Kejelasan
Persyaratan teknis dan administrasi pelayanan publik untuk Unit
kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan
pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan/sengketa dalam pelaksanaan
pelayanan publik dan memberikan kejelasan rincian pelayanan publik dan tata
cara pembayaran.
3. Kepastian dan tepat waktu
Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang
telah ditentukan.
4. Akurasi
Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah. Sehingga
hasil dari yang diinginkan oleh masyarakat sesuai
5. Tidak diskriminatif
(35)
6. Bertanggung jawab
Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk
bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian
keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.
7. Kelengkapan sarana dan prasarana
Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung
lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan
informatika.
8. Kemudahan akses
Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah
dijangkau oleh masyarakat dan dapat memanfaatkan teknologi komunikasi dan
informasi.
9. Kejujuran
Kejujuran ini harus dibuat dalam prinsip memberikan pelayanan publik
agar nantinya memberikan salah satu kenyamanan dan kepuasan masyarakat
dalam menyelesaikan persolaan/keluhan dalam pelaksanaan pelayanan publik.
11. Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan
Aparat penyelenggara pelayanan harus disiplin, sopan, ramah, dan
memberikan pelayanan dengan ikhlas, sehingga penerima pelayanan merasa
dihargai hak-haknya.
12. Keamanan dan kenyamanan
Proses produk dan pelayanan publik dapat memberikan rasa aman,
(36)
B. Mengenal Nasabah
Nasabah merupakan fokus utama dalam pembahasan mengenai kepuasan
dan kualitas jasa. Oleh karena itu, dalam hal ini nasabah memegang peranan yang
cukup penting dalam mengukur kepuasan terhadap produk maupun pelayanan
yang diberikan perusahaan.
Customer (nasabah) menurut Cambridge Internasional Dictionaries
adalah ”a person who buys goods or service” (Pelanggan adalah seseorang yang
membeli suatu barang dan jasa.
Sementara menurut Webster’s 1928 Dictionary Nasabah adalah “one who
frequent any place of sale for the sake or purchasing goods or wares” (Pelanggan
adalah seseorang yang beberapa kali datang ke tempat yang sama untuk membeli
suatu barang atau peralatan. Atau “(Nasabah adalah seseorang yang beberapa kali
datang ke tempat yang sama untuk memenuhi apa yang diinginkan).
Jadi dengan kata lain, Nasabah adalah seseorang yang secara berlanjut dan
berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginan
dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan membayar
produk atau jasa tersebut.
Dalam menentukan tingkat kepuasan, nasabah sering kali melihat dari nilai
lebih (value added) produk maupun kinerja pelayanan yang diterima dari suatu
proses pembelian terhadap produk/jasa dibandingkan dengan perusahaan lain.
Besarnya nilai lebih yang diberikan oleh sebuah sebuah produk atau jasa
kepada nasabah tersebut merupakan suatu jawaban dari pertanyaan yang timbul
tentang mengapa seorang nasabah melakukan pilihannya. Nasabah pada dasarnya
(37)
Pencarian nilai oleh nasabah terhadap produk atau jasa perusahaan,
kemudian menimbulkan teori yang disebut customer delivered value, yaitu
besarnya selisih nilai yang diberikan oleh nasabah terhadap produk atau jasa
perusahaan yang ditawarkan kepadanya dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh
nasabah untuk memperoleh produk atau jasa tersebut (customer cost). Dimana
hasil akhirnya adalah keuntungan yang diterima nasabah. Nilai yang diberikan
nasabah diukur beradasrkan kehandalan, ketahanan, dan kinerja terhadap bentuk
fisik, pelayanan karyawan perusahaan, dan cita produk atau jasa. Di lain pihak,
biaya yang dikeluarkan nasabah diukur berdasarkan jumlah uang, waktu dan
energi, dan niaya psikologis atau jasa.
C. Lembaga Asuransi
Lembaga merupakan salah satu institusi masyarakat, oleh karena itu setiap
lembaga tidak mungkin berdiri sendiri, dan sebagai institusi masyarakat, maka
lembaga itu ada dan berada didalam masyarakat. Karena suatu lembaga tidak
mungkin dapat berdiri sendiri, maka suatu lembaga juga tidak mungkin
merupakan suatu tujuan akhir. Ia selalu masih merupakan batu loncatan bagi
lembaga-lembaga yang lain.
Perusahaan merupakan salah satu lembaga yang terdapat dalam
masyarakat yang keberadaannya mempunyai tugas-tugas khusus, yaitu suatu
karya ekonomi. Tujuan perusahaan tidak lain adalah menciptakan nasabah.
Karena pada akhirnya nasabahlah yang menentukan keberadaan suatu perusahaan.
(38)
dua nasabah tersebut termasuk yang tidak mempunyai hubungan satu terhadap
yang lain sama sekali.
Perusahaan asuransi sebagai perusahaan jasa, menjual jasa kepada nasabah
pada satu sisi, sedangkan pada sisi yang lain, perusahaan asuransi adalah sebagai
investor tabungan masyarakat kepada investasi yang produktif. Perusahaan
asuransi sebagai salah satu sebuah lembaga yang ada dan tumbuh didalam
masyarakat, mempunyai tujuan akhirnya ialah nasabah yang tidak saling bertemu.
Yang pertama adalah pelanggan yang membutuhkan jasa asuransi dan membayar
premi, sedangkan yang lain ialah pihak yang menggunakan kumpulan dana yang
berasal dari kumpulan premi dari pelanggan jenis pertama.
Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, perusahaan asuransi
sesungguhnya mempunyai peranan yang sangat luas jangkauannya. Perusahaan
asuransi mempunyai jangkauan yang menyangkut kepentingan-kepentingan sosial
maupun kepentingan ekonomi. Di samping itu ia juga dapat menjangkau baik
kepentingan-kepentingan masyarakat luas atau kepentingan-kepentingan individu.
Perusahaan asuransi secara terbuka menawarkan suatu proteksi atau
perlindungan dan harapan pada masa mendatang, baik kepada kelompok maupun
perorangan atau perusahan-perusahaan lain atas kemungkinan menderita kerugian
lebih lanjut, karena terjadinya suatu resiko.
Tidak dapat diingkari bahwa usaha semacam itu akan memberikan dampak
positif yang sangat luas kepada masyarakat. Mengingat hubungan-hubungan
perusahaan asuransi tidak saja dilakukan dengan sesama perusahaan dengan
(39)
perorangan, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan asuransi tidak saja
berhubungan dengan nilai-nilai besar, tetapi juga berhubungan dengan nilai-nilai
kecil namun menyangkut jumlah anggota masyarakat yang luas.
Perusahaan asuransi sebenarnya mempunyai dua tugas rangkap, baik
dilihat dari sisi kepentingan sosial maupun kepentingan ekonomi. Jadi asuransi
sebagai lembaga, ia mempunyai fungsi ganda atau rangkap, yang keduanya dapat
dicapai secara sempurna.
Pertama, karena ia menawarkan jasa proteksi kepada yang
membutuhkannya, maka ia dapat berposisi sebagai lembaga yang menyediakan
diri untuk dalam keadaan tertentu menerima resiko dari pihak-pihak lain,
khususnya resiko-resiko ekonomi. Dengan mekanisme kerja yang ada padanya,
setiap kemungkinan menderita kerugian dapat dengan tepat dan cepat diatasi.
Kedua, seluruh perusahaan asuransi yang baik dan maju akan dapat
memberikan kesempatan kerja terhadap sekian tenaga kerja yang menghidupi
sekian orang dari masing-masing keluarganya, dan dapat menghimpun dana dari
masyarakat luas, karena penutupan asuransi, yang selalu diikuti dengan
pembayaran premi.
Jadi, sebagai lembaga asuransi dapat berfungsi, pertama sebagai lembaga
(40)
D. Aktivitas Pelayanan Nasabah PT. Axa Financial Cabang Medan.
Adapun aktivitas pelayanan nasabah yang diberikan oleh PT. Axa
Financial Indonesia Cabang Medan ialah sebagai berikut:
1. Pembukaan Rekening.
1. Agen memberi penjelasan tentang rekening yang akan dibuka.
2. Setelah calon nasabah sudah merasa jelas, selanjutnya mengisi
formulir dengan lengkap.
3. Agen akan memberikan ilustrasi detail manfaat apa saja yang akan
calon nasabah terima seperti: jumlah total nilai tabungan dan investasi,
type dan fasilitas rumah sakit yang akan diterima, besarnya uang
pertanggungan yang akan diterima.
4. Setelah calon nasabah paham dan sepakat dengan seluruh isi kontrak,
proses selanjutnya adalah penandatanganan surat pengajuan asuransi
jiwa.
5. Surat pengajuan asuransi jiwa akan diproses oleh kantor pusat axa,
kurang lebih membutuhkan waktu satu minggu.
6. Axa akan memberitahu anda langsung dari kantor pusat, apakah surat
pengajuan asuransi jiwa anda diterima atau ditolak.
7. Jika surat pengajuan asuransi jiwa anda disetujui, segera lakukan
pembayaran premi pertama agar polis nasabah bisa segera diterbitkan.
Asuransi ini mulai berlaku pada tanggal yang dinyatakan dalam polis dan
premi pertama telah dibayar lunas serta polis telah diterima oleh pemegang
(41)
2. Syarat-syarat polis asuransi
1. Setiap orang / Badan yang bermaksud mengadakan perjanjian
pertanggungan wajib mengisi dan menandatangani Surat Permintaan
Asuransi beserta dokumen lain ( jika ada ) yang berkaitan dengan
keperluan tersebut secara lengkap, benar dan jujur, untuk
disampaikan kepada Penanggung.
2. Surat Permintaan Asuransi Jiwa beserta dokumen lain yang telah diisi
dan ditandatangani, menjadi dasar perjanjian pertanggungan.
3. Apabila terdapat kesalahan dalam menyatakan usia dan atau jenis
kelamin, maka penanggung berhak untuk melakukan seleksi risiko
ulang berdasarkan data yang sebenarnya.
4. Apabila hasil seleksi risiko ulang sebagaimana dimaksud pada point 3
di atas :
1. Disetujui oleh Penanggung, maka pertanggungan tetap berlaku
dengan pembetulan / penyesuaian yang diberlakukan sejak awal
pertanggungan.
2. Tidak disetujui oleh Penanggung, maka pertanggungan menjadi batal
sejak awal. Dengan pembatalan ini, Penanggung akan
mengembalikan Premi yang telah dibayar setelah dikurangi dengan
kewajiban Pemegang Polis, manfaat yang telah diterima Pemegang
Polis dan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Penanggung.
3. Ketentuan yang dapat atau tak dapat disanggah
1. Apabila dalam waktu 2 ( dua ) tahun sejak tanggal penerbitan Polis
(42)
akhir ), ditemukan adanya pernyataan atau pemberian keterangan yang
keliru atau tidak benar atau tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya
baik yang terjadi secara sengaja ataupun tidak sengaja dalam Surat
Permintaan Asuransi Jiwa beserta dokumen lain sehingga dapat
mempengaruhi pertimbangan seleksi risiko, maka Penanggung dapat
menyanggah kebenaran pertanggungan ini dan Polis dinyatakan batal
sejak awal serta Penanggung tidak berkewajiban mengembalikan
Premi atau membayar manfaat apapun kepada pemegang Polis yang
ditunjuk.
2. Setelah masa 2 ( dua ) tahun sejak tanggal penerbitan Polis atau
Endorsemen atau pemulihan Polis ( mana yang terjadi lebih akhir ),
Penanggung tidak akan menyanggah / membantah kebenaran
pertanggungan ini. Kecuali dalam hal adanya dugaan penipuan dan
atau pemalsuan, maka Penanggung berhak untuk menyanggah
kebenaran pertanggungan ini setiap saat. Dengan demikian Polis
dinyatakan batal sejak awal dan Penanggung tidak berkewajiban
mengembalikan Premi atau membayar manfaat apapun kepada
Pemegang Polis yang ditunjuk.
4. Masa berlakunya asuransi
1. Asuransi ini mulai berlaku pada tanggal yang dinyatakan dalam Polis
dan Premi pertama telah dibayar lunas serta Polis telah diterima oleh
Pemegang Polis dengan menandatangani Tanda Terima Polis.
2. Apabila Premi dibayar dengan cek/bilyet giro, maka Premi baru
(43)
5. Masa Pemahaman Polis
1. Kepada Pemegang Polis diberikan kesempatan untuk mempelajari
Polis dalam waktu 21 ( dua puluh satu ) hari sejak Polis diterbitkan.
2. Selama 21 ( dua puluh satu ) hari sejak Polis diterbitkan, Pemegang
Polis berhak untuk membatalkan Polis dengan pemberitahuan secara
tertulis serta mengembalikan Polis kepada Penanggung. Dengan
pembatalan Polis ini, maka Penanggung akan mengembalikan Premi
setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
Penanggung. Adapun biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Penanggung
ditetapkan sebesar 50% dari Premi yang dibayarkan dengan minimum
Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
3. Pemberitahuan pembatalan Polis secara tertulis harus diterima
Penanggung selambat-lambatnya 7 ( tujuh ) hari setelah masa
pemahaman Polis berakhir.
4. Apabila setelah melewati batas waktu, Pemegang Polis tidak
mengajukan pembatalan Polis kepada Penanggung, maka Pemegang
Polis dianggap telah menyetujui Polis.
6. Pembayaran Premi
1. Premi pada dasarnya dibayarkan secara tahunan, namun dengan
persetujuan Penanggung, Premi tahunan dapat dibayarkan dengan cara
semesteran, triwulanan atau bulanan.
2. Supaya pertanggungan tetap berlaku, maka Pemegang Polis wajib
(44)
Premi sesuai dengan cara pembayaran sebagaimana yang tercantum
dalam Surat Permintaan Asuransi.
3. Setiap pembayaran Premi harus dilakukan dengan transfer ke rekening
Penanggung.
4. Apabila Premi dibayar dengan cek / bilyet giro, maka cek / bilyet giro
tersebut harus diatasnamakan Penanggung dan Premi baru dinyatakan
lunas, apabila telah diterima di rekening Penanggung.
5. Apabila karena sebab apapun Penanggung tidak melakukan penagihan
Premi, hal tersebut tidak membebaskan Pemegang Polis dari
kewajibannya untuk membayar Premi.
6. Premi diakui oleh Penanggung sebagai pembayaran Premi asuransi
apabila Premi telah diterima di Rekening Penanggung.
7. Masa Leluasa.
1. Penanggung memberikan Masa Leluasa 7 (tujuh) hari terhitung sejak
tanggal jatuh tempo Premi lanjutan.
2. Dalam Masa Leluasa ini pertanggungan tetap berlaku walaupun
Premi belum dibayar.
3. Dalam hal Premi dibayarkan dalam Masa Leluasa, maka Premi tidak
dikenakan bunga .
4. Dalam Masa Leluasa dimana Premi belum dibayarkan, apabila ada
Manfaat Asuransi yang akan diterima oleh Pemegang Polis atau Yang
Ditunjuk, maka Manfaat Asuransi akan dikurangi dengan
(45)
5. Apabila Premi tidak dibayarkan sampai dengan akhir Masa Leluasa,
maka :
a. Dalam hal Polis belum / tidak mempunyai Nilai Tunai maka
Polis menjadi batal.
b. Dalam hal Polis telah mempunyai Nilai Tunai maka akan
diatur dalam Syarat-Syarat Khusus Polis.
8. Perubahan Polis
Polis ini tidak dapat diubah, ditambah atau dikurangi oleh siapapun
selain atas persetujuan Penanggung.
9. Perubahan Pemegang polis dan atau yang ditunjuk
1. Perubahan Pemegang Polis
a. Hanya dapat dilakukan apabila Pemegang Polis bukan sebagai
Tertanggung, kecuali terdapat ketentuan lain.
b. Perubahan Pemegang Polis diajukan secara tertulis kepada
Penanggung, dengan menunjuk seseorang atau Badan untuk
menggantikan kedudukannya sebagai Pemegang Polis.
c. Apabila Pemegang Polis meninggal dunia, maka Yang
Ditunjuk yang telah Dewasa menggantikan kedudukannya
sebagai Pemegang Polis. Apabila terdapat lebih dari seorang
Yang Ditunjuk, maka salah seorang di antara mereka akan
bertindak atas nama lainnya sebagai Pemegang Polis.
d. Apabila Yang Ditunjuk, belum Dewasa atau tidak sanggup
(46)
meninggal dunia juga, maka Tertanggung menggantikan
kedudukannya sebagai Pemegang Polis.
e. Apabila Tertanggung, belum Dewasa atau tidak sanggup
menggantikan kedudukan Pemegang Polis, maka wali yang sah
dari Tertanggung akan menggantikannya sebagai Pemegang Polis.
2. Perubahan yang ditunjuk
Perubahan Yang Ditunjuk diajukan oleh Pemegang Polis secara tertulis
kepada Penanggung, dengan menunjuk seseorang atau Badan untuk menggantikan
kedudukannya sebagai Yang Ditunjuk.
10.Batal dan berakhirnya asuransi
1. yang menyebabkan batalnya asuransi:
a. Setelah masa 2 ( dua ) tahun sejak tanggal penerbitan Polis atau
Endorsemen atau pemulihan Polis ( mana yang terjadi lebih akhir ),
Penanggung tidak akan menyanggah / membantah kebenaran
pertanggungan ini. Kecuali dalam hal adanya dugaan penipuan
dan atau pemalsuan, maka Penanggung berhak untuk menyanggah
kebenaran pertanggungan ini setiap saat. Dengan demikian Polis
dinyatakan batal sejak awal dan Penanggung tidak berkewajiban
mengembalikan Premi atau membayar manfaat apapun kepada
Pemegang Polis / Yang Ditunjuk.
b. Selama 21 ( dua puluh satu ) hari sejak Polis diterbitkan
sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Pemegang Polis berhak untuk
(47)
mengembalikan Polis kepada Penanggung. Dengan pembatalan
Polis ini, maka Penanggung akan mengembalikan Premi setelah
dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Penanggung.
Adapun biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Penanggung ditetapkan
sebesar 50% dari Premi yang dibayarkan dengan minimum Rp.
10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
c. Dalam hal Polis belum / tidak mempunyai Nilai Tunai maka Polis
menjadi batal.
2. Yang menyebabkan berakhirnya Asuransi a. masa asuransi berakhir
b. Tertanggung meninggal dunia
E. Pengujian dan Pengkajian Sistem Pelayanan nasabah
1. Sistem Pelayanan Nasabah
Sesuai yang ditulis oleh penulis dalam pembahasan pelayanan publik yang
tercantum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009, Bab V,
Pasal 17 maka dari itu penulis akan membandingkan dari observasi yang
dilakukan penulis di Kantor PT Axa Financial Cabang Medan Sudirman untuk
mengetahui pelayanan kepada nasabah apakah sudah sesuai dengan standar
pelayanan publik yang baik sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun
2009, Bab V, Pasal 17. Standar Pelayanan merupakan strategi perusahaan untuk
memberikan pelayanan pada nasabah dengan kualitas sebaik mungkin sesuai
(48)
dilakukan Seksi pelayanan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan timur
adalah sebagai berikut :
1. Kesederhanaan
Prosedur Pelayanan Nasabah dalam mendaftar Asuransi tidak berbelit-belit
karena tata cara untuk mendaftar dengan mengisi formulir yang sudah
disiapkan dan menyerahkan formulir lalu akan diproses oleh agen yang kemudian mendapatkan kartu Nasabah Axa. Pendaftaran dan hal yang
berkaitan dengan Nasabah mudah dipahami dan mudah dilaksanakan sehingga
Nasabah dapat mengerti cepat dalam kesederhanaan tata cara pendaftaran
Asuransi.
2. Kejelasan
Persyaratan teknis dan administrasi yang berkaitan dengan Asuransi
diberikan oleh agen yang berwenang dalam memberikan pelayanan kepada
Nasabah untuk penyelesaian keluhan atau persoalan yang berkaitan dengan
asuransi dapat memberikan kejelasan rincian dalam pelayanan yang berkaitan
dengan Asuransi dan tata cara kegunaan Asuransi. Misalnya dalam kasus
perubahan data identitas seperti penggantian nama, perubahan alamat, perubahan
jenis asuransi, perubahan status usaha nasabah, atau mengenai manfaat secara
detail mengenai asuransi.
3. Kepastian dan tepat waktu
Kantor PT Axa Financial Cabang Medan Sudirman pada seksi pelayanan
melayani Nasabah dalam waktu jam kerja pada pukul 08.00 Wib s/d 16.00 dan
(49)
permohonan atau pengaduan diselesaikan dengan waktu yang efesien dan efektif
sekitar 3 (tiga) menit perorang dalam menyelesaikan persoalan pelayanan
Asuransi sehingga tidak terjadinya antrian dalam kurun waktu yang lama.
4. Akurasi
Dalam proses penerimaan kartu Asuransi, Nasabah akan menerima kartu
asuransi sesuai dengan identitas yang telah diisi pada formulir pendaftaran pada
proses pendaftaran, formulir dilengkapi dengan fotokopi KTP, sehingga identitas
pada kartu Nasabah akan akurat dan dapat dipergunakan untuk menjaga ketertiban
dalam penyelesaian kewajiban bagi nasabah.
5. Keamanan
Dalam proses dan pelayanan yang berkaitan dengan pelayanan Asuransi
dilindungi kepastian hukum dan Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Asuransi Beserta Peraturan-Peraturan Pelaksanaannya sehingga memberikan rasa
aman Nasabah dalam mengajukan permohonan/keluhan/pengaduan asuransi.
6. Tanggung Jawab
Kepala seksi dan agen yang ditunjuk bertanggung jawab penuh terhadap
penyelenggaraan pelayanan baik dalam pendaftaran Asuransi maupun mengatasi
keluhan-keluhan dari Nasabah sehingga memberikan kepuasan pelayanan kepada
nasabah.
7. Kelengkapan sarana dan prasarana
Tersedianya sarana dan prasarana kerja pada pegawai sebagai alat
pendukung kerja dalam melayani Nasabah seperti penyediaan teknologi
(50)
selesai dengan efektif dan efisien. Hal ini dapat meningkatkan pelayanan nasabah
yang berbasis modern sehingga pelayanan nasabah dapat dijangkau luas pada era
global pada saat ini.
8. Kemudahan Akses
Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh
masyarakat karena tempat pelayanan asuransi ini terletak yang strategis di Jalan
Pattimura nomor 2 Medan. Pelayanan nasabah dapat juga diakses dalam sistem
Online sehingga memudahkan Nasabah dalam melakukan aktifitas meyampaikan
keluhan atau permohonan yang dialami Nasabah.
9. Kedisiplinan, Kesopanan dan keramahan
Dalam aktifitas pelayanan para pegawai sudah memberikan pelayanan
sesuai dengan kriteria seperti disiplin, sopan dan ramah, serta memberikan
pelayanan dengan ikhlas ini terbukti Nasabah yang datang pada kantor langsung
disambut dengan pegawai untuk menanyakan maksud kedatangan nasabah
sehingga pegawai menunjukan kearah mana nasabah akan dihadapkan, dan
disediakan ruang tunggu sehingga kedisiplinan dalam antiran agar tidak saling
berdesak dalam proses pelayanan. Pegawai melayani keluhan Nasabah sopan dan
sabar mendengarkan keluhan atau peromohonan Asuransi. Pegawai juga
menerapkan layanan tanpa bayaran pada nasabah sehingga nasabah nyaman dalam
memaparkan persoalannya.
10. Kenyamanan
Tempat pelayanan Nasabah PT Axa Financial Cabang Medan Sudirman
(51)
nyaman, bersih, rapi serta dilengkapi Fasilitas pendukung seperti televisi, parkir,
toilet, dan tempat ibadah menjadi pelangkap kenyamanan pada nasabah agar
nasabah menjadi nyaman dalam menunggu antrian dan menyampaikan persoalan
keluhan/pemohonan Asuransi. Kenyamanan yang baik akan terjalin kerjasama
yang baik antara pegawai dan nasabah dalam mencapai kelangsungan masa depan
yang baik.
Hal ini dapat meningkatkan image Kantor PT Axa Financial Cabang
Medan, karena pegawainya adalah orang yang berhubungan langsung dengan
Nasabah dan perilaku pegawai mencerminkan kualitas Kantor PT Axa Financial
Cabang Medan Sudirman.
Untuk tetap memberikan kenyamanan alangkah baiknya jika Kepala
bagian dapat terus meningkatkan pengawasan terhadap pegawai pada seksi
pelayanan agar pelayanan yang diberikan kepada nasabah dapat memberikan
kenyamanan dan kepuasan.
F. Pengetahuan tentang Sistem Pelayanan Nasabah
Berdasarkan observasi dalam melaksanakan tugas akhir di PT Axa
Financial Cabang Medan, pengetahuan pegawai pada seksi pelayanan terkait
tentang pelayanan pendaftaran Asuransi diberikan oleh Kantor PT Axa Financial
Cabang Medan kepada nasabah sudah baik.
Buktinya pegawai dapat menjelaskan dengan baik terkait produk dan
layanan yang ditawarkan kepada Nasabah dan apabila ada pertanyaan dari
nasabah pegawai dapat menjawabnya dengan baik sehingga dapat dipahami oleh
(52)
Hal ini dikarenakan, PT Axa Financial cabang Medan Sudirman
mengadakan program upgrading, dan traning untuk para pegawai atau agen
secara berkala dan berkesinambungan. Program tersebut menjadikan pegawai
pelayanan nasabah yang unggul dan profesional dalam memberikan pelayanan
pada nasabah sehingga nasabah menjadi nyaman dan puas atas layanan pada
pegawai yang melayani persoalan pengajuan permohonan asuransi atau
pengaduan lainnya. Kantor PT Axa Financial Cabang Medan juga selalu
melakukan simulasi dan evaluasi setidaknya sebulan sekali untuk meningkatkan
kemampuan dan keahlian dalam melayani Nasabah. Pengawasan yang diberikan
Kepala bagian pelayanan harus mampu mengawasi aktifitas interaksi pelayanan
antara pegawai dan nasabah. Pengawasan ini dapat menjadi suatu pengendalian
(53)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam
bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem pelayanan yang diberikan oleh Kantor PT Axa Financial Cabang
Medan Sudirman sudah baik sesuai idealnya pelayanan publik pada
Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2009, Bab V, Pasal 17
2. Pegawai pada seksi pelayanan Kantor PT Axa Financial Cabang Medan
adalah setiap kegiatan yang dipergunakan atau ditujukan untuk memberikan
pelayanan nasabah, melalui pelayanan yang bermutu yang dapat memberikan
kepatuhan nasabah dalam mendistribusikan penghasilannya kedalam
Asuransi.
3. Ada banyak sekali layanan unggulan asuransi yang ditawarkan Kantor PT
Axa Financial Cabang Medan untuk dapat mempermudah Nasabah dalam
mendistribusikan penghasilan kedalam asuransi.
4. Kualitas Pelayanan pada perasuransian sangat mempengaruhi terhadap
loyalitas atau kesadaran nasabah dalam mematuhi membayar premi.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan penulis sehubungan dengan uraian-uraian sebelumnya
(54)
1. Apabila ada masalah atau pengaduan masalah tentang pelayanan pada
nasabah, disarankan agar pegawai yang terkait menghadapi dengan sabar
mendengarkan segala keluhan yang dihadapi Nasabah.
2. Kinerja Pegawai pada seksi pelayanan Kantor PT Axa Financial Cabang
Medan terus ditingkatkan melalui program upgrading dan traning untuk
pegawai Kantor PT Axa Financial Cabang Medan. Hal tersebut membuktikan
peranan pegawai pelayanan sangat penting Karena terjun langsung
berhadapan dengan nasabah sehingga harus membuat kenyamanan dan
memberikan kepatuhan nasabah dalam membayar premi asuransi.
3. Peran Kepala bagian pelayanan sangat diperlukan untuk mengontrol semua
kegiatan pelayanan agar dapat berjalan sesuai dengan target.
4. Diharapkan agar Kantor PT Axa Financial Cabang Medan mengembangkan
pos–pos dalam mensosialisasikan kepada masyarakat luas terhadap
pentingnya berasuransi dan menghilangkan paradigma masyarakat tentang
(55)
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, S. Rejeki. 1992. Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi. Penerbit Sinar Grafika, Jakarta.
Rohman, A. Ainur, dkk. 2008. Reformasi Pelayanan Publik. Penerbit Program Sekolah Demokrasi, Malang.
Irawan, Bagus. 2007. Aspek-Aspek Hukum Kepailitan; Perusahaan; dan Asuransi. Penerbit P.T. Alumni, Bandung.
Kadir, Muhammad. 1999. Hukum Asuransi Indonesia. P.T. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Financial, Axa. 2012. Grade 1: Foundation Training. Penerbit P.T. Axa Financial, Jakarta.
Moenir, H.A.S., 2010. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, Penerbit
(1)
43
selesai dengan efektif dan efisien. Hal ini dapat meningkatkan pelayanan nasabah yang berbasis modern sehingga pelayanan nasabah dapat dijangkau luas pada era global pada saat ini.
8. Kemudahan Akses
Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat karena tempat pelayanan asuransi ini terletak yang strategis di Jalan Pattimura nomor 2 Medan. Pelayanan nasabah dapat juga diakses dalam sistem Online sehingga memudahkan Nasabah dalam melakukan aktifitas meyampaikan keluhan atau permohonan yang dialami Nasabah.
9. Kedisiplinan, Kesopanan dan keramahan
Dalam aktifitas pelayanan para pegawai sudah memberikan pelayanan sesuai dengan kriteria seperti disiplin, sopan dan ramah, serta memberikan pelayanan dengan ikhlas ini terbukti Nasabah yang datang pada kantor langsung disambut dengan pegawai untuk menanyakan maksud kedatangan nasabah sehingga pegawai menunjukan kearah mana nasabah akan dihadapkan, dan disediakan ruang tunggu sehingga kedisiplinan dalam antiran agar tidak saling berdesak dalam proses pelayanan. Pegawai melayani keluhan Nasabah sopan dan sabar mendengarkan keluhan atau peromohonan Asuransi. Pegawai juga menerapkan layanan tanpa bayaran pada nasabah sehingga nasabah nyaman dalam memaparkan persoalannya.
10. Kenyamanan
Tempat pelayanan Nasabah PT Axa Financial Cabang Medan Sudirman sudah dalam keadaan nyaman. Keadaannya tertib, teratur, ruang tunggu yang
(2)
nyaman, bersih, rapi serta dilengkapi Fasilitas pendukung seperti televisi, parkir, toilet, dan tempat ibadah menjadi pelangkap kenyamanan pada nasabah agar nasabah menjadi nyaman dalam menunggu antrian dan menyampaikan persoalan keluhan/pemohonan Asuransi. Kenyamanan yang baik akan terjalin kerjasama yang baik antara pegawai dan nasabah dalam mencapai kelangsungan masa depan yang baik.
Hal ini dapat meningkatkan image Kantor PT Axa Financial Cabang Medan, karena pegawainya adalah orang yang berhubungan langsung dengan Nasabah dan perilaku pegawai mencerminkan kualitas Kantor PT Axa Financial Cabang Medan Sudirman.
Untuk tetap memberikan kenyamanan alangkah baiknya jika Kepala bagian dapat terus meningkatkan pengawasan terhadap pegawai pada seksi pelayanan agar pelayanan yang diberikan kepada nasabah dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan.
F. Pengetahuan tentang Sistem Pelayanan Nasabah
Berdasarkan observasi dalam melaksanakan tugas akhir di PT Axa Financial Cabang Medan, pengetahuan pegawai pada seksi pelayanan terkait tentang pelayanan pendaftaran Asuransi diberikan oleh Kantor PT Axa Financial Cabang Medan kepada nasabah sudah baik.
Buktinya pegawai dapat menjelaskan dengan baik terkait produk dan layanan yang ditawarkan kepada Nasabah dan apabila ada pertanyaan dari nasabah pegawai dapat menjawabnya dengan baik sehingga dapat dipahami oleh nasabah.
(3)
45
Hal ini dikarenakan, PT Axa Financial cabang Medan Sudirman mengadakan program upgrading, dan traning untuk para pegawai atau agen secara berkala dan berkesinambungan. Program tersebut menjadikan pegawai pelayanan nasabah yang unggul dan profesional dalam memberikan pelayanan pada nasabah sehingga nasabah menjadi nyaman dan puas atas layanan pada pegawai yang melayani persoalan pengajuan permohonan asuransi atau pengaduan lainnya. Kantor PT Axa Financial Cabang Medan juga selalu melakukan simulasi dan evaluasi setidaknya sebulan sekali untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam melayani Nasabah. Pengawasan yang diberikan Kepala bagian pelayanan harus mampu mengawasi aktifitas interaksi pelayanan antara pegawai dan nasabah. Pengawasan ini dapat menjadi suatu pengendalian kualitas kemampuan pegawai dalam melayani nasabah.
(4)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem pelayanan yang diberikan oleh Kantor PT Axa Financial Cabang Medan Sudirman sudah baik sesuai idealnya pelayanan publik pada Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2009, Bab V, Pasal 17
2. Pegawai pada seksi pelayanan Kantor PT Axa Financial Cabang Medan adalah setiap kegiatan yang dipergunakan atau ditujukan untuk memberikan pelayanan nasabah, melalui pelayanan yang bermutu yang dapat memberikan kepatuhan nasabah dalam mendistribusikan penghasilannya kedalam Asuransi.
3. Ada banyak sekali layanan unggulan asuransi yang ditawarkan Kantor PT Axa Financial Cabang Medan untuk dapat mempermudah Nasabah dalam mendistribusikan penghasilan kedalam asuransi.
4. Kualitas Pelayanan pada perasuransian sangat mempengaruhi terhadap loyalitas atau kesadaran nasabah dalam mematuhi membayar premi.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan penulis sehubungan dengan uraian-uraian sebelumnya adalah sebagai berikut :
(5)
47
1. Apabila ada masalah atau pengaduan masalah tentang pelayanan pada nasabah, disarankan agar pegawai yang terkait menghadapi dengan sabar mendengarkan segala keluhan yang dihadapi Nasabah.
2. Kinerja Pegawai pada seksi pelayanan Kantor PT Axa Financial Cabang Medan terus ditingkatkan melalui program upgrading dan traning untuk pegawai Kantor PT Axa Financial Cabang Medan. Hal tersebut membuktikan peranan pegawai pelayanan sangat penting Karena terjun langsung berhadapan dengan nasabah sehingga harus membuat kenyamanan dan memberikan kepatuhan nasabah dalam membayar premi asuransi.
3. Peran Kepala bagian pelayanan sangat diperlukan untuk mengontrol semua kegiatan pelayanan agar dapat berjalan sesuai dengan target.
4. Diharapkan agar Kantor PT Axa Financial Cabang Medan mengembangkan pos–pos dalam mensosialisasikan kepada masyarakat luas terhadap pentingnya berasuransi dan menghilangkan paradigma masyarakat tentang ketakutan masyarakat dalam mendaftar asuransi.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, S. Rejeki. 1992. Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi. Penerbit Sinar Grafika, Jakarta.
Rohman, A. Ainur, dkk. 2008. Reformasi Pelayanan Publik. Penerbit Program Sekolah Demokrasi, Malang.
Irawan, Bagus. 2007. Aspek-Aspek Hukum Kepailitan; Perusahaan; dan Asuransi. Penerbit P.T. Alumni, Bandung.
Kadir, Muhammad. 1999. Hukum Asuransi Indonesia. P.T. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Financial, Axa. 2012. Grade 1: Foundation Training. Penerbit P.T. Axa Financial, Jakarta.
Moenir, H.A.S., 2010. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, Penerbit P.T. Bumi Aksara, Jakarta