Topografi dan Struktur Tanah

43 Kecamatan Belakang Padang terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil dengan jumlah 111 buah, pulau yang sudah dihuni 47 buah dan pulau yang masih kosong 64 buah. Nama- nama pulau bepenghuni dan tidak berpenghuni dirinci per kelurahan di Kecamatan Belakang Padang tahun 2005 disajikan pada Lampiran 1. Kecamatan Belakang Padang dikelilingi oleh lautan sehingga luas laut lebih besar daripada daratan. Luas laut sebesar 575,30 km 2 dan luas daratan sebesar 224,15 km 2 Kecamatan Belakang Padang dalam Angka, 2005. Secara geografis Kecamatan Belakang Padang terletak pada 13 30’ Lintang Utara dan 103 51’ Bujur Timur, dengan batas wilayah sebagai berikut : di sebelah Utara berbatasan dengan Selat Philips Singapura, sebelah Selatan dengan Kecamatan Moro Kep.Riau, sebelah Barat dengan Kecamatan Moro Kep.Riau, dan sebelah Timur dengan Kecamatan Sekupang Kecamatan Belakang Padang dalam Angka, 2005.

5.2 Kondisi Geofisik Wilayah

5.2.1. Topografi dan Struktur Tanah

Wilayah Kota Batam umumnya permukaan tanah digolongkan datar dengan variasi disana-sini berbukit-bukit dengan ketinggian maksimum 160 M diatas permukaan laut. Sungai-sungai kecil banyak mengalir dengan aliran pelan dan dikelilingi hutan-hutan serta semak belukar yang lebat. Dilihat dari perputaran arus yang ada maka perairan di Kota Batam yang berada di Selat Malaka ini merupakan daerah subur bagi kehidupan perikanan dan biota lainnya. Perairan Kota Batam merupakan wilayah ekosistem perikanan Kepulauan Riau yang dipengaruhi oleh gerakan air yang berasal dari Samudera Hindia yang melewati Selat Malaka dan gerakan arus yang berasal dari Laut Cina Selatan. 44 Sedangkan struktur tanah di wilayah Kota Batam sangat dipengaruhi oleh asal pembentukan dari pulau-pulau tersebut. Pulau-pulau di Kota Batam umumnya merupakan bahagian dari paparan benua continental self, yang dikenal dengan Paparan Sunda. Pulau- pulau yang terbentuk merupakan sisa-sisa erosi atau pembentukan daratan pra tertier yang membentang dari Semenanjung Malaysia di utara, sampai dengan pulau-pulau Moro dan Kundur seta Karimun di bagian selatan. Kebanyakan batuan yang terbentuk merupakan batuan metamorf dan batuan beku yang berumur dari pra tertier, sedangkan penyebaran batuan sedimen terbatas. Hasil penelitian sporadis menunjukkan bahwa jenis tanah yang terdapat di daerah ini umumnya berupa Organosol, Humic Clay dan Podsolik. Sedangkan kawasan dengan fisiografi pegunungan didominasi oleh batuan induk dari batuan granit yang merupakan batuan terobosan dari zaman tersier. Dilihat dari struktur tanahnya, daerah daratan termasuk dasar perairan pantainya memiliki potensi yang cukup besar dalam bidang pertambangan seperti timah bouksit, pasir kwarsa dan granit. Di samping itu daerah ini potensial bagi kepentingan pertanian, budidaya perairan, industri dan pariwisata serta pengembangan usaha jasa lainnya. Permukaan tanah di Kecamatan Belakang Padang pada umumnya dapat digolongkan datar dengan variasi berbukit-bukit, dengan ketinggian maksimum 128 meter diatas permukaan laut dan juga terdapat sungai-sungai kecil. 5 5 . . 2 2 . . 2 2 K K l l i i m m a a t t o o l l o o g g i i W W i i l l a a y y a a h h Kota Batam beriklim tropis dengan suhu minimum pada tahun 2003 berkisar antara 21,2 C-23,2 C dan suhu maksimum berkisar antara 30,6 C – 33,5 C, sedangkan suhu rata-rata sepanjang tahun 2001 adalah 26,1 C – 27,8 C. Keadaan tekanan udara rata-rata untuk tahun 2002 minimum 1003,8 MBS dan maksimum 1013,5 MBS. 45 Kelembaban udara di wilayah Kota Batam rata-rata berkisar antara 82-87 . Dengan kecepatan angin 14-30 knot atau rata-rata kecepatan angin sebesar 4 knot. Banyaknya hari hujan selama setahun di Kota Batam pada tahun 2003 adalah 188 hari dan banyaknya curah hujan setahun 2.075 mm. Kecamatan Belakang Padang mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum pada tahun 2005 berkisar antara 21,3 C – 23,6 C dan suhu maksimum berkisar antara 31,5 C- 34,2 C. Sedangkan suhu rata-rata sepanjang tahun 2004 adalah 26,2 C – 28,4 C. 5 5 . . 3 3 Perekonomian Wilayah Perekonomian wilayah Kota Batam termasuk dalam katagori yang cukup baik apabila dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang ada di Sumatera. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Batam pada tahun 2003 mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun ini pertumbuhan ekonomi Kota Batam mencapai 7,73 , sedangkan pada tahun sebelumnya 2002, pertumbuhan ekonomi Batam mencapai 7,01 . Jika dilihat dari kontribusi masing-masing sektor pendapatan regional pada tahun 2003 masih sangat dominan berasal dari sektor industri pengolahan sebesar 70,73 . Sektor lain yang cukup dominan adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 11,26 . Sedangkan sektor pertanian termasuk perikanan didalamnya hanya memberikan kontribusi sebesar 1,68 , yang merupakan pemberi kontribusi terendah ketiga. Perekonomian suatu wilayah baik secara agregat maupun menurut lapangan usaha dapat dilihat dari angka Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga berlaku ataupun harga konstan. Masing-masing harga berlaku dan harga konstan tahun 1993 sebagai tahun dasar. Berdasarkan harga berlaku 1993 nilai PDRB 2005 adalah 46 sebesar Rp. 24.191.078,43 juta, mengalami kenaikan sebesar 8,41 dari nilai PDRB 2004 adalah senilai Rp. 22.157.237,85 juta. Berdasarkan nilai PDRB atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha, sektor yang memiliki nilai tertinggi pada tahun 2005 adalah sektor industri pengolahan sebesar Rp 15.300.263,00 juta, kemudian sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp 4.950.569,35 juta. Sedangkan sektor yang terkecil adalah pertambangan dan penggalian senilai Rp 89.195,25 juta. Bila dibandingkan dengan tahun 2004 semua sektor berdasarkan atas dasar harga berlaku mengalami kenaikan. Sedangkan nilai PDRB tahun 2005 atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha, sektor yang mempunyai nilai terbesar adalah juga sektor industri pengolahan dengan nilainya Rp 12.721.212,52 juta, selanjutnya sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar Rp 4.593.208,93 juta, secara lebih rinci terlihat pada Tabel 3 dan 4. Tabel 3. Perkembangan PDRB atas dasar Harga berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kota Batam Tahun 2001-2005 No Lapangan Usaha PDRB Dalam Jutaan Rupiah 2001 2002 2003 2004 2005 1 Pertanian 215.202,64 260.456,62 298.166,56 332.321,71 379.453,13 2 Pertambangan 53.843,40 63.264,54 69.668,68 78.829,75 89.195,25 3 Industri 10.107.924,73 11.522.471,61 12.234.049,57 14.013.007,63 15.300.263,00 4 Listrik dan Air bersih 49.848,40 58.112,31 84.252,36 88.577,68 93.832,23 5 Bangunan 285.285,40 304.215,79 312.327,40 366.061,16 429.039,40 6 Perdagangan, Hotel restoran 4.068.968,31 4.240.803,91 4.488.615,94 4.643.532,64 4.950.569,35 7 Pengangkutan dan Komunikasi 432.009,43 511.239,15 601.909,62 651.989,42 708.838,20 8 Keuangan, persewaan dan Jasa 856.516,40 982.788,14 1.471.154,63 1.656.010,80 1.867.548,59 9 Jasa-jasa 223.630,89 257.674,41 290.689,82 326.907,06 372.339,28 PDRB 16.293.229,60 18.201.026,48 19.850.834,58 22.157.237,85 24.191.078,43 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Batam, 2006 47 Pendapatan per kapita masyarakat juga menunjukkan peningkatan. Berdasarkan harga berlaku, pada tahun 2005 pendapatan per kapita telah mencapai Rp 12.217.716,78, sedangkan pada tahun 2004 sebesar Rp 11.188.263,91. Pola struktur perekonomian Kota Batam masih mencari bentuk yang lebih berimbang dan dinamis. Stabilitas politik, keamanan dan ekonomi nasional sangat menentukan prestasi kinerja perekonomian daerah ini baik langsung maupun tidak langsung. Adanya pergeseran struktur ekonomi yang terjadi, dari perekonomian yang bertumpu pada sektor agraris menjadi ekonomi modern belum diikuti oleh perubahan proporsi pada struktur kesempatan kerja. Tabel 4. Perkembangan PDRB atas dasar Harga Konstan 1993 Menurut Lapangan Usaha di Kota Batam Tahun 2001-2005 No Lapangan Usaha PDRB Dalam Jutaan Rupiah 2001 2002 2003 2004 2005 1 Pertanian 222.418,65 235.533,49 252.705,50 270.498,08 290.369,69 2 Pertambangan 50.616,69 53.646,73 57.289,44 60.545,54 62.986,70 3 Industri pengolahan 9.492.176,38 10.243.891,50 10.975.164,41 11.807.538,64 12.721.212,52 4 Listrik dan Air 40.328,94 42.987,60 46.252,74 49.815,34 53.855,42 5 Bangunan 311.076,62 332.677,85 362.367,70 390.789,59 421.440,72 6 Perdagangan, Hotel restoran 3.586.730,61 3.779.803,23 4.010.761,44 4.258.733,74 4.593.208,93 7 Pengangkutan dan Komunikasi 388.005,00 424.624,28 463.588,36 533.554,49 616.994,45 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa 800.905,97 847.060,15 957.827,60 1.033.339,64 1.124.843,55 9 Jasa-jasa 203.671,77 219.567,99 231.855,01 248.676,74 266.979,92 PDRB 15.095.930,63 16.179.809,82 17.357.812,20 18.653.491,80 20.151.891,91 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Batam, 2006

5.3.1. Perekonomian dari Sektor Pariwisata