Bantuan Operasional Sekolah BOS

19 otorisator, ordonator, dan bendaharawan. Lebih lanjut dijelaskan mengenai fungsi otorisator, ordonator, dan bendaharawan yaitu: Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran anggaran. Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan. Adapun bendaharawan adalah pejabat yang berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang atau surat-surat berharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang serta diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggungjawaban Mulyasa 2011:49. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan di tingkat sekolah, kepala sekolah sangat berperan penting. Karena kepala sekolah merupakan manajer yang berfungsi sebagai otorisator dan dilimpahi fungsi ordonator, tetapi tidak dibenarkan untuk melaksanakan fungsi bendaharawan. Kepala sekolah harus berkontribusi untuk menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggungjawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan karena semua petunjuk dan pedoman pengelolaan anggaran serta keuangan sekolah diberikan kepada bendaharawan.

2.1.3 Bantuan Operasional Sekolah BOS

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1988:79 menjelaskan bahwa bantuan mempunyai arti “barang yang dipakai untuk membantu; pertolongan; sokongan; mendapatkan kredit dari bank”. Pengertian operasional menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1988:627 adalah “operasional mempunyai arti bersifat operasi; berhubungan dengan operasi atau pelaksanaan suatu kegiatan yang dilaksanakan didasarkan pada aturan yang berlaku”. Adapun pengertian sekolah menu rut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1988:796 dapat diartikan “waktu atau 20 pertemuan ketika murid diberi pelajaran”. Permendikbud RI 2014:2 mengemukakan bahwa “Bantuan Operasional Sekolah adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah penyediaan pendanaan biaya operasi non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar”. Dari pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa bantuan operasional sekolah merupakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada suatu lembaga pendidikan atau sekolah untuk membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan disusun dalam rencana kerja beserta aturan-aturan pelaksanaannya. Dengan adanya dana BOS diharapkan dapat mensukseskan pendidikan di Indonesia dan menghasilkan generasi bangsa yang berkualitas. Besarnya dana BOS yang diterima oleh sekolah dasar pada tahun anggaran 2014 adalah Rp 580.000,- peserta didik tahun Permendikbud RI 2013:3. Mulai Januari 2015 sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 161 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana BOS Tahun Anggaran 2015 ditingkatkan menjadi Rp 800.000,- peserta didik tahun. Dana BOS diterima secara utuh oleh pihak sekolah dan dalam pengelolaannya dilakukan secara mandiri dengan melibatkan dewan guru dan komite sekolah dengan menerapkan MBS sebagai berikut: 1 Sekolah dapat mengelola dana secara profesional, transparan dan akuntabel; 2Sekolah diwajibkan memiliki Rencana Jangka Menengah yang disusun 4 tahunan; 3Sekolah harus menyusun Rencana Kerja Tahunan RKT dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah RKAS, dimana dana BOS merupakan bagian integral dari RKAS tersebut; 4Rencana Jangka Menengah dan RKAS harus didasarkan hasil evaluasi diri sekolah; 5Rencana Jangka Menengah dan RKAS harus disetujui dalam rapat dewan 21 pendidik setelah memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah dan disahkan oleh SKPD Pendidikan Kabupatenkota untuk sekolah negeri atau yayasan untuk sekolah swasta Permendikbud RI 2014:8-9. Tim Manajemen BOS yang bertugas untuk mengelola dana BOS di tingkat sekolah adalah: “a Penanggungjawab yang terdiri dari Kepala Sekolah; b Anggota yang terdiri dari bendahara BOS sekolah dan satu orang dari unsur orang tua siswa di luar komite sekolah yang dipilih oleh kepala sekolah dan komite sekolah dengan mempertimbangkan kredibilitasnya, serta menghindari terjadinya konflik kepentingan” Permendikbud RI 2014:17. Dalam penggunaan dana BOS harus didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara Tim Manajemen BOS, dewan guru dan komite sekolah. Hasil kesepakatan tersebut harus dituangkan secara tertulis dalam bentuk berita acara rapat dan ditandatangani oleh peserta rapat. Kesepakatan pengelolaan dana BOS didasarkan skala prioritas kebutuhan sekolah, khususnya untuk membantu mempercepat pemenuhan standar pelayanan minimal danatau standar nasional pendidikan. Dana BOS yang diterima sekolah, dapat digunakan untuk membiayai komponen kegiatan-kegiatan berikut. Tabel 2.1 Penggunaan dana BOS Permendikbud 2013:27-34 No. Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Penjelasan 1. Pengembangan Perpustakaan  Diwajibkan membeli buku pegangan guru kurikukum 2013 semester I tahun ajaran 20142015 Juli-Desember 2014, kecuali sudah dipenuhi dari sumber pendanaan  Dalam rangka pembelian buku kurikulum 2013 semester I tahun ajaran 20142015, setiap sekolah akan memperoleh tambahan 22 No. Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Penjelasan lain.  Diwajibkan membeli buku teks pelajaran kurikulum 2013 bagi peserta didik untuk semester I tahun ajaran 20142015 Juli- Desember 2014 sebanyak jumlah peserta didik, kecuali sudah dipenuhi dari sumber pendanaan lain.  Mengganti buku teks yang rusak menambah kekurangan untuk memenuhi rasio satu peserta didik satu buku.  Langganan publikasi berkala.  Akses informasi online.  Pemeliharaan buku koleksi perpustakaan.  Peningkatan Kompetensi tenaga pustakawan.  Pengembangan database perpustakaan.  Pemeliharaan perabot perpustakaan.  Pemeliharaan dan pembelian AC perpustakaan. dana yang akan disalurkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi melalui dana dekonsentrasi.  Kekurangan buku semester I dipenuhi dari dana BOS, yaitu maksimal 5 dari total dana yang diterima dalam satu tahun anggaran.  Buku untuk semester II tahun ajaran 20142015 akan dibiayai dari Dana Alokasi Khusus untuk kabupatenkota penerima DAK dan dari APBD untuk kabupatenkota bukan penerima DAK.  Buku teks pelajaran kurikulum 2013 yang dibeli adalah yang sudah ditentukan oleh Kemdikbud. 2. Kegiatan dalam rangka penerimaan peserta didik baru  Administrasi pendaftaran.  Penggandaan formulir Dapodik Administrasi Pendaftaran.  Pendaftaran ulang.  Biaya pemasukan data pokok pendidikan.  Pembuatan spanduk sekolah bebas pungutan.  Penyusunan RKSRKAS Termasuk untuk ATK, konsumsi panitia dan uang lembur. Standar pembiayaan mengacu kepada batas kewajaran setempat atau batas yang telah ditetapkan Pemda. 23 No. Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Penjelasan berdasarkan hasil evaluasi diri sekolah.  Dan kegiatan lain yang terkait dengan penerimaan peserta didik baru. 3. Kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler peserta didik  PAKEM SD  Pembelajaran Kontekstual SMP  Pengembangan pendidikan karakter  Pembelajaran remedial  Pembelajaran pengayaan  Pemantapan persiapan ujian  Olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka dan palang merah remaja,  Usaha Kesehatan Sekolah UKS  Pendidikan Lingkungan Hidup  Pembiayaan lomba-lomba yang tidak dibiayai dari dana pemerintah pemerintah daerah Termasuk untuk:  Honor jam mengajar tambahan di luar jam pelajaran dan biaya transportasinya termasuk di SMP Terbuka,  Biaya transportasi dan akomodasi peserta didikguru dalam rangka mengikuti lomba,  Fotocopy,  Membeli alat olahraga, alat kesenian dan biaya pendaftaran mengikuti lomba. 4. Kegiatan Ulangan dan Ujian  Ulangan harian,  Ulangan tengah semester,  Ulangan akhir semesterUlangan Kenaikan Kelas  Ujian sekolah Termasuk untuk:  Fotocopy soal  Biaya koreksi ujian  Pembuatan laporan pelaksanaan hasil ujian untuk disampaikan ke orang tua  Biaya mengawas ujian yang bukan bagian dari kewajiban tugas guru  Biaya transport pengawas ujian di luar sekolah tempat mengajar yang tidak dibiayai oleh 24 No. Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Penjelasan pemerintahpemerintah daerah 5. Pembelian bahan-bahan habis pakai  Buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol, kertas, bahan praktikum, buku induk peserta didik, buku inventaris  Minuman dan makanan ringan untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah  Pengadaan suku cadang alat kantor  Alat-alat kebersihan sekolah 6. Langganan daya dan jasa  Listrik, air, dan telepon, internet fixedmobile modem baik dengan cara berlangganan maupun prabayar  Pembiayaan penggunaan internet termasuk untuk pemasangan baru  Membeli genset atau jenis lainnya yang lebih cocok di daerah tertentu misalnya panel surya, jika di sekolah tidak ada jaringan listrik Penggunaan Internet dengan mobile modem dapat dilakukan untuk maksimal pembelian voucher sebesar Rp. 250.000bulan 7. Perawatan sekolah  Pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela  Perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi sekolah kamar mandi dan WC, perbaikan lantai ubinkeramik dan perawatan fasilitas sekolah lainnya Kamar mandi dan WC peserta didik harus dijamin berfungsi dengan baik. 8. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga  Guru honorer hanya untuk memenuhi SPM  Pegawai administrasi termasuk administrasi BOS untuk SD Dalam pengangkatan gurutenaga kependidikan honorer sekolah harus mempertimbangkan batas 25 No. Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Penjelasan kependidikan honorer.  Pegawai perpustakaan  Penjaga Sekolah  Satpam  Pegawai kebersihan maksimum penggunaan dana BOS untuk belanja pegawai, serta kualifikasi guru honorer harus sesuai bidang yang diperlukan. 9. Pengembangan profesi guru  KKGMGMP  KKKSMKKS  Menghadiri seminar yang terkait langsung dengan peningkatan mutu pendidik dan ditugaskan oleh sekolah  Khusus untuk sekolah yang memperoleh hibahblock grant pengembangan KKG MGMP atau sejenisnya pada tahun anggaran yang sama hanya diperbolehkan menggunakan dana BOS untuk biaya transport kegiatan apabila tidak disediakan oleh hibahblockgrant tersebut.  Fotocopy  Biaya pendaftaran dana akomodasi seminar 10. Membantu peserta didik miskin  Pemberian tambahan bantuan biaya transportasi bagi peserta didik miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah  Membeli alat transportasi sederhana bagi peserta didik miskin yang akan menjadi barang inventaris sekolah misalnya sepeda, perahu penyeberangan, dll  Membantu membeli seragam, sepatu dan alat tulis bagi peserta didik penerima  Bantuan Siswa Miskin BSM atau peserta didik 26 No. Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Penjelasan yang orang tuanya memiliki Kartu Perlindungan Sosial KPS. 11. Pembiayaan pengelolaan BOS  Alat tulis kantor ATK termasuk tinta printer, CD dan flash disk  Penggandaan, surat menyurat, insentif bagi bendahara dalam rangka penyusunan laporan BOS dan biaya transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di BankPT Pos. 12. Pembelian dan perawatan perangkat komputer Pembelian Desktopwork station Printer atau printer plus scanner  Printer 1 unittahun Desktopworksatatin maksimum 5 unit untuk SMP dan 3 unit untuk SD.  Peralatan komputer tersebut harus dicatat sebagai inventaris sekolah. 13. Biaya lainnya jika seluruh komponen 1 s.d 12 telah terpenuhi pendanaannya dari BOS  Alat peragamedia pembelajaran  Mesin ketik  Peralatan UKS  Pembelian meja dan kursi peserta didik jika meja dan kursi yang ada sudah rusak berat Penggunaan dana untuk komponen ini harus dilakukan melalui rapat dengan dewan guru dan komite sekolah Dana BOS juga dapat digunakan untuk belanja pegawai honor gurutenaga kependidikan honorer dan honor-honor kegiatan di sekolah negeri maksimal sebesar 15 dari total dana BOS yang diterima oleh sekolah dalam satu tahun Permendikbud 2014:32. Petunjuk Teknis Penggunaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana BOS Tahun Anggaran 2015 2014:36-7 melarang penggunaan 27 dana sebagai berikut: 1 Disimpan dengan maksud dibungakan; 2 Dipinjamkan kepada pihak lain; 3 Membeli perangkat lunak untuk pelaporan keuangan BOS; 4 Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah; 5 Membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD KecamatanKabupatenKotaProvinsi Pusat, kecuali untuk menanggung biaya peserta didikguru yang ikut serta dalam kegiatan tersebut; 6 Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru; 7 Membeli seragam bagi gurupeserta didik untuk kepentingan pribadi, kecuali untuk peserta didik penerima BSM; 8 Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat; 9 Membangun gedung baru; 10 Membeli Lembar Kerja Siswa LKS yang tidak mendukung proses pembelajaran; 11 Menanamkan saham; 12 Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah pusat atau pemerintah daerah; 13 Membiayai kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya dengan operasi sekolah; 14 Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti sosialisasi terkait program BOS yang diselenggarakan lembaga di luar SKPD Pendidikan ProvinsiKabupatenKota dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Berdasarkan penjelasan tersebut mengenai penggunaan BOS, dapat ditarik kesimpulan bahwa pada intinya dalam menggunakan dana BOS harus sesuai dengan peraturan yang berlaku, utamanya untuk kegiatan operasional sekolah.

2.1.4 Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah