Analisis Pengembangan MPI Model Pengembangan

56 oleh Reiser dan Molenda. ADDIE yang mencakup aspek Analyze analisis, Design perancangan, Development pengembangan, Implementation penerapan, dan Evaluation penilaian. Alasan peneliti menggunakan model pengembangan ADDIE dikarenakan memiliki keunggulan yaitu dilihat dari prosedur kerjanya yang sistematik yakni pada setiap langkah yang akan dilalui selalu mengacu pada langkah sebelumnya yang sudah diperbaiki sehingga diperoleh produk modul digital yang efektif. Berikut bagan model pengembangan ADDIE Analisis, Design, Development, Implementation, Evaluation Kelebihan model ini sederhana dan mudah dipelajari serta strukturnya yang sistematis. Seperti kita ketahui bahwa model ADDIE ini terdiri dari 5 komponen yang saling berkaitan dan terstruktur secara sistematis yang artinya dari tahapan yang pertama sampai tahapan yang kelima dalam pengaplikasiannya harus secara sistematik, tidak bisa diurutkan secara acak atau kita bisa memilih mana yang menurut kita ingin di dahulukan. Karena kelima tahap langkah ini sudah sangat sederhana jika dibandingkan dengan model desain yang lainnya. Sifatnya yang sederhana dan terstruktur dengan sistematis maka model desain ini akan mudah dipelajari oleh para pendidik. Gambar 3.1 Tahap Pengembangan Model ADDIE

3.1.1 Analisis Pengembangan MPI

Analisis merupakan sebuah tahapan yang mendasari dalam membuat sebuah program atau media. Tujuan dilakukannya analisis adalah untuk mendapatkan data pendukung pengembangan media Tahap ini menganalisis beberapa aspek yaitu analisis pasar, analisis userjenjang, analisis topik, analisis format sajian, dan analisis sarana dan prasarana. 3.1.1.1 Analisis Pasar Analisis pasar merupakan suatu analisa mengenai berbagai permasalahan pasar. Pada analisis pasar, peneliti mendapati bahwa dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode yang ceramah, sehingga peserta didik sangat jenuh dalam belajar. Analisis Desain Pengembangan Penerapan Penilaian 57 Guru kurang memanfaat peluang media lainnya untuk menunjang pembelajaran. Guru memiliki waktu yang sangat sedikit dalam menerangkan tapi metari yang harus disampaikan terlalu banyak. 3.1.1.2 Analisis Pengguna Selanjutnya adalah analisis pengguna dimana peneliti melakukan pengembangan multimedia pembelajaran interaktif yang ditujukan untuk jenjang Usia dini karena sesuai dengan karakteristik dan tahap berpikir peserta didik yang berada pada tahap berpikir konkret menuju ke abstrak. Peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Inggris kurang menyukai materi yang bersifat teori. 3.1.1.3 Analisis Kurikulum Analisis kurikulum bertujuan untuk menentukan materi-materi mana yang memerlukan bahan ajar. Dalam menentukan materi, analisis dilakukan dengan cara melihat inti materi yang diajarkan, serta kompetensi dan hasil belajar kritis yang harus dimiliki oleh peserta didik. Selain itu analisis kurikulum juga meliputi analisis standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pelajaran yang kemudian akan dijadikan materi-materi yang terdapat di dalam multimedia pembelajaran interaktif. Topik yang dipilih adalah Mengenal Nama-nama Buah karena materi yang ada dalam materi ini masih bersifat abstrak. Media ini nantinya memberikan contoh serta pemahaman secara nyata bagi peserta didik sehingga akan lebih menarik dan mudah dipahami. Media ini juga disajikan dalam bentuk multimedia dimana materi disampaikan menyajikan tampilan gambar, teks, suara, animasi, dan yang lebih menarik menghadirkan interaktifitas bagi peserta didik. 3.1.1.4 Analisis Sarana Terakhir adalah analisis kebutuhan akan sarana dan prasarana yang ada di lapangan. Peneliti menemukan bahwa TK IT Mutiara Hati Gunungpati Semarang memiliki fasilitas yang kurang dalam penggunan Teknologi dalam pembelajaran, dalam hal ini peneliti mempunyai tantangan sendiri, sehingga kedepannya TK IT Mutiara Hati dapat mengenal pembelajaran yang berbasis teknologi.

3.1.2 Desain MPI