Pengaruh antara Laba Bersih dengan Faktor-faktor Suku unga

Dari persamaaan regresi tersebut ditentukan besarnya pengaruh dari suku bunga DPK terhadap laba bersih. Nilai –2,347 disebut konstanta, dan nilai 1,37 disebut koefisien regresi suku bunga DPK yang bermakna jika variabel suku bunga DPK berubah satu satuan maka variabel laba bersih akan berubah senilai 1,37. Sebagai contoh , jika suku bunga DPK dinaikan 1 maka laba bersih akan naik sebesar Rp. 1,37 juta. Hasil analisis menunjukkan berdasarkan uji memiliki pengaruh terhadap laba bersih secara nyata, artinya suku bunga DPK memiliki pengaruh terhadap laba bersih dengan tingkat kepercayaan yang sangat kuat yaitu 92,0. Nilai koefisien regresi suku bunga DPK dengan analisis regresi linear adalah positif yang menunjukan peningkatan suku bunga DPK mengakibatkan peningkatan laba bersih. Dalam tabel ANOVA menunjukan statistik F sebesar 161,47 Dengan menggunakan α sebesar 5, maka menolak hipotesis awal yaitu H = 0. Hasil analisis Secara statistik tidak ada parameter model bernilai nol, menunjukan bahwa model regresi linear sederhana telah mewakili data yang ada. Berdasarkan grafik probabilitas normal residual menunjukan bahwa residual yang terbentuk hampir mendekati garis lurus, sehingga residual yang terbentuk telah mengikuti distribusi normal. Ada beberapa informasi yang dapat diperoleh, diantaranya adalah rata-rata dan standar deviasi residual masing-masing sebesar 4.831.691 x 10 -13 dan 1,307. Rata- rata residual sangat kecil karena mendekati nol dan jumlah pengamatan adalah 16 pengamatan. Nilai statistik Kolmogorov-Smirnov adalah 0,131 dan p-value uji normal residual grafik lebih dari 15. Nilai statistik yang diperoleh kurang dari nilai statistik Kolmogorov. Kesimpulannya hasil uji kenormalan residual adalah residual regresi linear tersebut telah mengikuti distribusi normal.

4.6. Pengaruh antara Laba Bersih dengan Faktor-faktor Suku unga

Hasil perhitungan analisis regresi berganda antara laba dengan faktor-faktor suku bunga dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Hasil regresi laba dengan faktor-faktor suku bunga Regression Analysis: Laba versus COLF; OHC; Risk Factor; Spread The regression equation is Laba = - 651 + 5647 COLF - 4 OHC - 8849 Risk Factor + 632 Spread Predictor Coef SE Coef T P VIF Constant -651 1399 -0.46 0.656 COLF 5647 11459 0.49 0.637 341.2 OHC -4 12397 -0.00 1.000 489.7 Risk Factor -8849 19684 -0.45 0.667 409.4 Spread 632.0 585.6 1.08 0.316 4.5 S = 312.301 R-Sq = 47.8 R-Sqadj = 17.9 Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 4 623937 155984 1.60 0.275 Residual Error 7 682722 97532 Total 11 1306659 Source DF Seq SS COLF 1 381190 OHC 1 76316 Risk Factor 1 52828 Spread 1 113603 Hasil analisis regresi berganda menunjukan bahwa nilai COLF, OHC dan Risk Factor memiliki nilai Variation Inflation Factor VIF 5, berarti ada korelasi antar variabel prediktor sehingga ada ketidaksesuaian model. Variation Inflation Factor VIF digunakan untuk mengidentifikasi adanya multikolinear dalam model. Multikolinear adalah suatu keadaan dimana antar variabel prediktor terdapat hubungan sangat erat r ij ~ 1. Dalam regresi, apabila ada korelasi antar variabel prediktor maka akan ada ketidak sesuaian model yang telah dibuat. Untuk mengatasinya, memerlukan metode regresi khusus yang mampu menangani multikolinearitas diantaranya dengan menggunakan regresi stepwise, best subset, backward elimination, forward selection , dan lain-lain. Hasil regresi berganda diperoleh bahwa masing-masing parameter faktor suku bunga COLF, Overhead Cost, Risk Factor dan spread berpengaruh tidak nyata terhadap laba bersih. Hal ini menunjukan bahwa COLF, Overhead Cost, Risk Factor, dan spread apabila digunakan secara bersama-sama untuk mengukur pengaruhnya terhadap laba bersih maka parameter tersebut berpengaruh tidak nyata. Oleh karena itu, untuk menentukan parameter faktor suku bunga yang efektif berpengaruh secara nyata terhadap laba bersih dilakukan pemilihan parameter faktor-faktor suku bunga dengan menggunakan perintah stepwise regression pada program MINITAB. Stepwise regression merupakan perintah dalam minitab yang digunakan untuk menghilangkan atau menambah variabel dalam regresi, hasil yang diperoleh dari perintah stepwise regression dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Stepwise regression antara laba dengan faktor-faktor suku bunga Stepwise Regression: Laba versus COLF; OHC; Risk Factor; Spread Alpha-to-Enter: 0.05 Alpha-to-Remove: 0.05 Response is Laba on 4 predictors, with N = 12 Step 1 Constant -913.4 Spread 677 T-Value 2.85 P-Value 0.017 S 269 R-Sq 44.75 R-Sqadj 39.23 Mallows C-p -0.6 Regresi stepwise yang dibuat memiliki 4 variabel prediktor, yaitu COLF, Overhead Cost, Risk Factor dan Spread. Berdasarkan hasil analisis metode stepwise, variabel yang memiliki pengaruh terbesar terhadap laba yang dihasilkan adalah spread. Persamaan regresinya dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Hasil analisis laba dengan spread Regression Analysis: Laba versus Spread The regression equation is Laba = - 913 + 677 Spread Predictor Coef SE Coef T P Constant -913.4 524.0 -1.74 0.112 Spread 676.5 237.7 2.85 0.017 S = 268.685 R-Sq = 44.8 R-Sqadj = 39.2 Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 1 584742 584742 8.10 0.017 Residual Error 10 721917 72192 Total 11 1306659 Unusual Observations Obs Spread Laba Fit SE Fit Residual St Resid 1 1.30 121.4 -33.9 223.1 155.3 1.04 X Dari persamaaan regresi tersebut ditentukan besarnya pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap laba bersih. Nilai –913 disebut konstanta, dan nilai 677 disebut koefisien regresi spread yang bermakna jika spread dinaikan 1 maka laba bersih akan naik adalah Rp. 677 juta. Hasil analisis menunjukkan bahwa spread terhadap laba bersih memiliki pengaruh secara nyata dengan tingkat kepercayaan yang sedang yaitu 44,8. Nilai koefisien regresi spread dengan analisis regresi linear adalah positif yang menunjukan peningkatan spread mengakibatkan peningkatan laba bersih. Output taksiran parameter menunjukan bahwa statistik t untuk variabel spread adalah 2,85 dan P-Value bernilai 0,017. Sehingga dalam model tersebut tidak ada korelasi antar variabel prediktor dan dinyatakan model sesuai. Nilai koefisien determinasi model regresi adalah 44,8, yang menyatakan bahwa 44,8 variasi sampel jumlah laba dijelaskan oleh spread yang telah mewakili dari variabel yang lain. Dalam tabel ANOVA menunjukan statistik F sebesar 8,10 Dengan menggunakan α sebesar 5, maka menolak hipotesis awal yaitu H = 0. Hasil analisis Secara statistik tidak ada parameter model bernilai nol, menunjukan bahwa model regresi telah mewakili data yang ada. Berdasarkan grafik probabilitas normal residual menunjukan bahwa residual yang terbentuk hampir mendekati garis lurus, sehingga residual yang terbentuk telah mengikuti distribusi normal. Rata-rata residual sangat kecil karena mendekati nol dan jumlah pengamatan adalah 12 pengamatan. Nilai statistik Kolmogorov-Smirnov adalah 0,199 dan p- value uji normal residual grafik lebih dari 15. Nilai statistik yang diperoleh kurang dari nilai statistik Kolmogorov. Kesimpulannya hasil uji kenormalan residual adalah residual regresi linear tersebut telah mengikuti distribusi normal.

4.7. Pengaruh Suku Bunga Kredit, Suku Bunga DPK dan spread terhadap