Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

116 kenyataannya satu orang Fasilitator kesulitan dalam membagi waktu untuk membantu dan memfasilitasi kampung di daerah binaannya. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya kampung binaan dan luasnya wilayah kecamatan yang di bina, sedangkan waktu pelaksanaan program GSMK ini dilaksanakan pada waktu yang bersamaan. 117

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Program Gerakan Serentak Membangun Kampung di Kabupaten Tulang Bawang secara keseluruhan dapat dikatakan sudah berperan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, walaupun masih terdapat peranan yang belum maksimal. Seperti peranan dalam hal membantu dan memfasilitasi kampung terpilih dan Kelompok Masyarakat sebagai pelaksana kegiatan ditingkat kampungkelurahan terpilih. 2. Kinerja Kelompok Masyarakat dalam Program Gerakan Serentak Membangun Kampung di Kabupaten Tulang Bawang secara keseluruhan dapat dikatakan cukup baik, walaupun masih terdapat kinerja yang belum dikatakan cukup baik. Seperti dalam hal menginventarisasi dan menghimpun potensi swadaya masyarakat untuk pelaksanaan kegiatan terutama pada saat mengumpulkan dan mencatat seluruh potensi swadaya masyarakat pada beberapa kecamatan yang masuk dalam klasifikasi rendah. 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin baik peranan Fasilitator Kecamatan dalam Program GSMK maka semakin baik pula Kinerja 118 Kelompok Masyarakat dalam melaksanakan Program GSMK di Kabupaten Tulang Bawang.

B. Saran

1. Pemerintah berkewajiban memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakatnya agar masyarakat ikut berperan dalam proses pembangunan, yang dilakukan oleh masyarakat, dari dan untuk rakyat, disamping dapat mensejahterakan rakyat, dan masyarakat akan merasa bertanggungjawab untuk melestarikannya. 2. Fasilitator Kecamatan dalam program GSMK secara keseluruhan cukup baik namun belum mencapai hasil yang maksimal, maka perlu ditingkatkan pada beberapa aspek yaitu persiapan, perencanaan, dan pengawasan kegiatan lapangan, serta peningkatan pemberdayaan masyarakat yang meliputi pengawasan saat kegiatan berlangsung dan evaluasi kegiatan sehingga kegiatan pembangunan dalam program GSMK dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. 3. Kelompok Masyarakat Pokmas dalam program GSMK secara keseluruhan cukup baik namun belum mencapai hasil yang maksimal, untuk itu perlu lebih ditingkatkan lagi khususnya dalam hal swadaya masyarakat, hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat berswadaya dalam bentuk material dan dana peralatan. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, A. 1999. Psikologi social. PT. RINEKA CIPTA. Jakarta. Berry, D. 1995. Pokok-pokok Pikiran Dalam Sosiologi. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Dajan, A. 1996. Pengantar Metode Statistik Jilid II. LP3ES. Jakarta. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. 19941995. Sistem Kepemimpinan dalam Masyarakat Pedesaaan Daerah Kalimantan Selatan. Jakarta. Dessler, G. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Indeks. Effendi, I. 2007.Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pemberdayaan- Masyarakat.Universitas Lampung. Lampung. Gibson, J.L., M.J. Ivancevich dan J.J.H Donnelly. 2000. Organizations Behaviour, Structure and Process. McGraw-Hill Companies Inc, Boston. Guritno, B dan Waridin. 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, dan Motivasi terhadap Kinerja. Bumi Aksara. Jakarta. Hasibuan, M. 2007 . Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan kesembilan, Jakarta : PT BumiAksara. Kartono, K. 1994. Pemimpin dan Kepemimpinan. PT. Raja Grafindo. Jakarta. Koentjaraningrat, 1994. Kebudayaan Mentalitas Dan Pembangunan, Gramedia. Jakarta. Lewin, K. 1948. Psikologi Kelompok. Jakarta: Indeks. Lisdianingrum. 2008. Peran Manajer Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan PT BPR Gunung Ringgit Malang. Skripsi. Administrasi Bisnis. Universitas Brawijaya. Malang. Mantra. 2004. Demografi Umum. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGAWASAN BADAN PERMUSYAWARATAN KAMPUNG TERHADAP KINERJA KEPALA KAMPUNG (Studi pada Kampung Daya Sakti Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat)

0 10 135

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPETENSI JURU TULIS KAMPUNG TERHADAP MOTIVASI KERJA (Studi pada Kampung-Kampung di Kabupaten Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat dan Mesuji)

0 8 4

HUBUNGAN PEMERINTAH DAERAH DAN DPRD DALAM PEMBENTUKAN 26 KAMPUNG DALAM WILAYAH KABUPATEN TULANG BAWANG

0 3 4

Kinerja Impemntasi Program Pembangunan Gerakan Serentak Membangun Kampung/Kelurahan (GSMK/K) Tahun 2013 (Studi Kel. Menggala Selatan Kec. Menggala Kab. Tulang Bawang)

6 71 103

Hubungan Dinamika Kelompok Masyarakat (Pokmas) dengan Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Program Gerakan Serentak Membangun Kampung (GSMK) di Kecamatan Penawar Tama Kabupaten Tulang Bawang

0 13 89

HUBUNGAN PERANAN KELOMPOK MASYARAKAT (POKMAS) DENGAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM GERAKAN SERENTAK MEMBANGUN KAMPUNG (GSMK) DI KABUPATEN TULANG BAWANG

18 273 69

PERANAN FASILITATOR KECAMATAN DALAM MENDINAMISKAN KELOMPOK MASYARAKAT (POKMAS) PADA PROGRAM GERAKAN SERENTAK MEMBANGUN KAMPUNG (GSMK) KABUPATEN TULANG BAWANG

0 18 98

KEEFEKTIFAN PROGRAM GERAKAN SERENTAK MEMBANGUN KAMPUNG (GSMK) DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT PEDESAAN DI KECAMATAN RAWA PITU KABUPATEN TULANG BAWANG

0 6 86

Interaksi Aktor dalam Perumusan Kebijakan Pemekaran Kampung di Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2012-2013

1 27 138

PSEUDO DEMOKRASI DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM GERAKAN SERENTAK MEMBANGUN KAMPUNG (GSMK)

0 0 9