Earning Per Share yang besar menunjukkan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham.
Peningkatan Earning Per Share menandakan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan kemakmuran para investor dan dari hal tersebut akan mendorong
investor untuk menambah jumlah modal yang ditanamkan pada perusahaan. Dan itu akan mengakibatkan kenaikan laba yang pada akhirnya ada kecenderungan kenaikan
harga saham, begitu juga sebaliknya. Angka per lembar saham diperoleh dari laporan keuangan yang disajikan oleh
perusahaan berdasarkan atas prinsip-prinsip akuntansi yang sudah diterima. Laporan keuangan yang utama yaitu laporan neraca dan laporan rugi laba. Neraca
menunjukkan posisi kekayaan kewajiban dan modal pada waktu tertentu sedangkan laporan laba rugi menunjukkan berapa laba diperoleh perusahaan pada waktu tertentu.
Pada level atau tingkat perusahaan laba per lembar saham yang mencerminkan kombinasi berbagai faktor yang mempengaruhinya.
2.1.7 Price Earning Ratio PER
2.1.7.1 Pengertian Price Earning Ratio
Salah satu cara investor dalam menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yaitu Price Earning Ratio.
Menurut Darmadji2001:139, Price Earning Ratio menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Sedangkan menurut Jogiyanto2008:141, Price Earning Ratio menunjukan rasio dari harga saham terhadap earning. Rasio ini menunjukan berapa besar investor
menilai harga dari saham terhadap kelipatan dari earning. Berdasarkan pendapat diatas pengertian Price Earning Ratio yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah rasio yang membandingkan antara harga saham per lembar saham biasa yang beredar dengan laba per lembar saham.
2.1.7.2 Kegunaan Price Earning Ratio
Kegunaan Price Earning Ratio adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh Earning Per Share-nya. Price
Earning Ratio menunjukkan hubungan antara pasar saham biasa dengan Earning Per Share. Makin besar Price Earning Ratio suatu saham maka harga saham tersebut
akan semakin mahal terhadap pendapatan bersih per sahamnya. Perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan tinggi biasanya mempunyai
Price Earning Ratio yang tinggi pula, dan hal ini menunjukkan bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan laba di masa mendatang. Sebaliknya perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan yang rendah cenderung mempunyai Price Earning Ratio yang rendah pula. Semakin rendah harga Price Earning Ratio suatu saham maka semakin
baik atau murah harganya untuk diinvestasikan. Price Earning Ratio menjadi rendah nilainya bisa karena harga saham cenderung semakin turun atau karena meningkatnya
laba bersih perusahaan. Jadi semakin kecil nilai Price Earning Ratio maka semakin
murah saham tersebut untuk dibeli dan semakin baik pula kinerja per lembar saham dalam menghasilkan laba bagi perusahaan.
Menurut Husnan 2001:300, Semakin baik kinerja per lembar saham akan mempengaruhi banyak investor untuk membeli saham tersebut. Semakin tinggi Price
Earning Ratio semakin nampak rendah nilai Earning Per Share apabila dibandingkan dengan harga sahamnya.
Price Earning ratio dapat dirumuskan : PER =
harga saham Earning per sharelaba bersih jumlah saham
Bagi investor semakin tinggi price earning ratio maka pertumbuhan laba yang diharapkan juga akan mengalami kenaikan.
Kalau suatu saham nilai Price Earning Ratio-nya adalah 5, maka ini menunjukan bahwa harga saham merupakan kelipatan dari 5 kali earning perusahaan.
Misalnya earning yang digunakan adalah earning tahunan dan semua earning dibagikan dalam bentuk dividen, maka nilai Price Earning Ratio sebesar 5 juga
menunjukan lama investasi pembelian saham akan kembali selama 5 tahun.
2.1.8 Hubungan Earning Per Share dan Price Earning Ratio Terhadap Harga