Tahap pelaksanaan Tahap Pengolahan Data

2. Uji Korelasi

Uji Pearson merupakan uji parametrik distribusi data normal yang digunakan untuk mencari hubungan dua variabel atau lebih, namun bila distribusi data tidak normal dapat digunakan uji statistik non parametrik Uji spearman Dahlan, 2008. Adapun syarat untuk uji Pearson adalah : a. Data harus berdistribusi normal wajib b. Varians data boleh sama, boleh juga tidak sama. Pengujian analisis dilakukan menggunakan program Software Statistik pada komputer dengan tingkat kesalahan 5. Apabila didapatkan nilai p 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dari koefisien korelasi yang didapatkan, dapat digunakan untuk mengukurtingkat korelasi antara kedua variabel. Penafsiran terhadap tingkat korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada tabel di bawah ini Dahlan, 2008. Tabel 4. Kekuatan Koefisien Korelasi Interval Koefisien Kekuatan Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Rendah Sedang Kuat Sangat kuat Sumber : Dahlan, 2008 3 Uji Komparatif a. Uji chi square Uji chi square merupakan uji komparatif yang digunakan dalam data di penelitian ini. Uji signifikan antara data yang diobservasi dengan data yang diharapkan dilakukan dengan batas kemaknaan α 0,1 yang artinya apabila diperoleh p α, berarti ada perbandingan yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent dan bila nilai p α, berarti tidak ada perbandingan yang signifikan antara variabel independent dengan variabel dependent Dahlan, 2008. b. Uji T Independent Uji T independent merupakan uji parametrik distribusi data normal yang digunakan untuk membandingkan dua mean populasi yang berasal dari populasi yang sama. Dalam hal ini uji tersebut digunakan untuk mengetahui perbandingan kadar glukosa pada mahasiswa obesitas dan non obesitas. Namun, bila distribusi data tidak normal dapat digunakan uji U Mann – Whitney sebagai alternatif Dahlan, 2008. Adapun syarat untuk uji T tidak berpasangan adalah : a. Data harus berdistribusi normal wajib b. Varians data boleh sama, boleh juga tidak sama.

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KADAR HIGH SENSITIVITY C-REACTIVE PROTEIN (HSCRP) PADA MAHASISWA OBESITAS DAN NON OBESITAS UNIVERSITAS LAMPUNG TAHU 2013

7 22 48

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KADAR LDL DAN HDL PADA MAHASISWA PREKLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2013

1 17 53

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA TAHUN KE-4 PADA BLOK EMERGENCY FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

16 39 62

HUBUNGAN ASUPAN MAKAN TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA MAHASISWA OBESITAS DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

3 47 78

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 2 91

Hubungan Asupan Nutrisi Terhadap Kejadian Obesitas dan Non-Obesitas pada Mahasiswa FK USU Tahun 2016

5 18 57

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kejadian Obesitas Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 16

Hubungan Asupan Nutrisi Terhadap Kejadian Obesitas dan Non-Obesitas pada Mahasiswa FK USU Tahun 2016

0 1 11

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN TINGKAT OBESITAS PADA MAHASISWA ILMU KEPERAWATAN DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN TINGKAT OBESITAS PADA MAHASISWA ILMU KEPERAWATAN DI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA - DIGILIB UN

0 0 10

PERBEDAAN KADAR ASAM URAT PADA MAHASISWA OBESITAS DAN TIDAK OBESITAS ANGKATAN 2013 DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2016 -

0 1 90