Bab II — Bendahara Sebagai Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 2126
23
Penasehat, pengajar, pelatih, penceramah, dan moderator;
Pengarang, peneliti, dan penterjemah; Pemberi jasa dalam bidang teknik, komputer, dan
sistem aplikasinya, telekomunikasi, elektronika, fotografi , dan pemasaran;
Kolportir iklan; pengawas, pengelola proyek, anggota dan pemberi
jasa kepada suatu kepanitiaan, beserta sidang atau rapat, dan tenaga lepas lainnya dalam segala bidang
kegiatan;
pembawa pesanan atau yang menemukan langganan;
peserta perlombaan; peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan atau
kunjungan kerja; peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sebagai
penyelenggara kegiatan tertentu, peserta kegiatan lainnya;
petugas penjaja barang dagangan; petugas dinas luar asuransi;
peserta pendidikan, pelatihan dan pemagangan. - Uang saku, uang representasi, honorarium uang rapat
dan hadiahpenghargaan dan penghasilan sejenis lainnya yang diterima oleh peserta kegiatan perlombaan, rapat,
konferensi, sidang, pertemuan, kunjungan kerja, anggota kepanitiaan, pendidikan pelatihan dan magang, kegiatan
lainnya.
24 BUKU PANDUAN BENDAHARA
5. PENGHASILAN YANG TIDAK DIPOTONG PPh PASAL
2126
Penghasilan yang tidak dipotong PPh Pasal 21 adalah : a Penerimaan dalam bentuk natura dan kenikmatan lainnya dengan
nama apapun yang diberikan oleh Pemerintah tidak dipotong PPh Pasal 21;
b Beasiswa yang diterima atau diperoleh Warga Negara Indonesia dalam rangka mengikuti pendidikan formal danatau nonformal
yang dilaksanakan di dalam negeri danatau di luar negeri. Komponen beasiswa meliputi biaya pendidikan yang dibayarkan
ke sekolah tuition fee, biaya ujian, biaya penelitian yang berkaitan dengan bidang studi yang diambil, biaya untuk pembelian buku,
danatau biaya hidup yang wajar sesuai dengan daerah lokasi tempat belajar.
6. PENGURANGAN YANG DIPERBOLEHKAN
a Atas Penghasilan Yang Dibayarkan Kepada Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI, POLRI Dan Para Pensiunan
1. Untuk menentukan penghasilan neto Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil dan anggota TNI, POLRI, Penghasilan
bruto dikurangi: Biaya jabatan sebesar 5 dari penghasilan bruto
setinggi-tingginya Rp 6.000.000,00 enam juta rupiah setahun atau Rp 500.000,00 lima ratus ribu rupiah
sebulan;
luran pensiun.
2. Untuk menentukan penghasilan neto penerima pensiun: Penghasilan bruto dikurangi Biaya pensiun sebesar 5 dari
penghasilan bruto berupa uang pensiun setinggi-tingginya Rp2.400.000,00 dua juta empat ratus ribu rupiah setahun
atau Rp200.000,00 dua ratus ribu rupiah sebulan.
3. Untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak, penghasilan neto
dikurangi dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP.
Bab II — Bendahara Sebagai Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 2126
25
b Penghasilan Tidak Kena Pajak:
PTKP Setahun
Sebulan
• untuk diri pegawai • tambahan
untuk pegawai yang kawin
• tambahan untuk
setiap anggota keluarga sedarah
dan semenda dalam garis keturunan
lurus serta anak angkat yang menjadi
tanggungan sepenuhnya paling
banyak 3 tiga Rp 15.840.000,00
Rp 1.320.000,00 Rp 1.320.000,00
Rp 1.320.000,00 Rp 110.000,00
Rp 110.000,00
• Tanggungan adalah anggota keluarga sedarah dan semenda
dalam satu garis keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya.
• PTKP ditentukan berdasarkan keadaan pada awal tahun kalender
• Besar PTKP setiap status Wajib Pajak:
PTKP Setahun
WP Tidak Kawin • 0 tanggungan TK0
• 1 tanggungan TK1 • 2 tanggungan TK2
• 3 tanggungan TK3 WP Kawin Penghasilan Istri Tidak Digabung
• 0 tanggungan K0 • 1 tanggungan K1
• 2 tanggungan K2 • 3 tanggungan K3
Rp 15.840.000,00 Rp 17.160.000,00
Rp 18.480.000,00 Rp 19.800.000,00
Rp 17.160.000,00 Rp 18.480.000,00
Rp 19.800.000,00 Rp 21.120.000,00