Desil UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK

Nilai                f F n p b K 4 2 2                28 16 4 75 . 2 5 , 4 , 31 2 K   768 , 5 , 4 , 31 2   K 455 , 34 2  K Letak 4 1 75 3 3   K = 57 yaitu pada kelas interval 6 35,5-39,9 Nilai                f F n p b K 4 3 3                28 54 4 75 . 3 5 , 4 5 , 35 3 K   080 , 5 , 4 5 , 35 3   K 86 , 35 3  K

b. Desil

Jika sekelompok data dibagi menjadi 10 bagian yang sama, maka didapat dan tiap- tiap pembagi tersebut dinamakan desil. Sehingga didapat sembilan desil, yakni desil pertama yang dinotasikan dengan D 1 , Desil kedua yang dinotasikan dengan D 2 dan seterusnya. Desil sekelompok data dapat ditentukan dengan cara: 1 Menyusun data dengan cara mengurutkan secara monoton naik. Statistika Dasar: Dwi Purnomo- 61 2 Menentukan letak desil dengan menggunakan rumus dan dimana letak desil tersebut. 3 Menentukan nilai desil setelah diketahui letak desilnya, Letak desil ke-i ditentukan oleh rumus: . 9 ,..... 4 , 3 , 2 , 1 10 1    i dengan n i ke data D Letak i Jika data disusun dalam daftar distribusi frekuensi, maka D i i = 1,2, ...,9 ditentukan menggunakan rumus 9 ,...... 3 , 2 , 1 10                 i dengan f F in p b D i dimana D i : Kuartil ke-i b : batas bawah kelas D i , yaitu kelas interval D i terletak. p : panjang kelas D i F : jumlah frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas D i f : frekuensi kelas D i Contoh 1 Nilai 10 mahasiswa yang mengikuti kuliah statistika di Jurusan Pendidikan Matematika IKIP Budi Utomo Malang adalah sebagai berikut: 56, 76, 34, 59, 62, 56, 68, 60, 73, dan 81. Untuk menentukan Desil, data diurutkan dan diperoleh 34, 56, 56, 59, 60, 62, 68, 73, 76, 81 Statistika Dasar: Dwi Purnomo- 62 Letak D i = data ke 10 1  n i dengan i = 1, 2, 3, ... , 10 sehingga. Letak 1 D pada ke 10 1 10 1  yaitu data ke 10 1 1 atau data ke 1 dan ke 2, 10 1 jauh dari data ke 1. Nilai 1 D = data ke 1 +   1 2 10 1 ke data ke data  = 34 + 34 56 10 1  Nilai 1 D =34+2,2 = 36,2 Letak 2 D pada ke 10 1 10 2  yaitu data ke 10 2 2 atau data ke 2 dan ke 3, 10 2 jauh dari data ke 2. Nilai 2 D = data ke 2 +   2 3 10 2 ke data ke data  = 56 + 56 56 10 2  Nilai 2 D =56 + 0 = 56 Dengan cara yang sama dapat ditentukan 10 4 3 . ..... , , D D D . Jika data tersusun dalam daftar distribusi frekuensi, maka kuartil ditentukan dengan rumus                f F in p b K i 4 Kelas Interval i f i x 13,0-17,4 2 15,2 17,5-21,9 3 19,7 22,0-26,4 1 24,2 Statistika Dasar: Dwi Purnomo- 63 26,5-29,9 10 28,7 31,0-35,4 28 33,2 35,5-39,9 18 37,7 40,0-44,4 13 42,2 Jumlah 75 Letak D i = data ke 10 1  n i dengan i = 1, 2, 3, ... , 10 Letak 10 1 75 1 1   D = 7,6 yaitu pada kelas interval 4 26,5-29,9 Nilai                f F n p b D 10 1 1                10 6 10 75 . 1 5 , 4 5 , 26 1 D   150 , 5 , 4 5 , 26 1   D 175 , 27 1  D Dengan cara yang sama dapat ditentukan 10 3 2 . ..... , , D D D

c. Presentil