Latar Belakang PENDAHULUAN Analisis Sebaran Perolehan Suara Partai Politik Pada Pemilu Legislatif 2009 Dan 2014 Kabupaten Grobogan Jawa Tengah (Korelasi Teori Clifford Geertz).

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geografi politik mempelajari kekuatan suatu negara dilihat dari kepemilikan sumberdaya alam, pemilihan umum, dan tema lainnya yang didalamnya terjadi interaksi antara manusia dan lingkungan dalam kehidupan politik Sri Hayati dan Ahmad Yani, 2007. Aspek penting dalam Pemilu adalah Partai Politik yang merupakan organisasi bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok Warga Negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila UU No 2 Tentang Partai Politik, 2008. Di Indonesia telah banyak berdiri partai politik dengan berbagai azas dan ideologi, sebagai contoh adalah Partai Persatuan Pembangunan PPP dan Partai Bulan Bintang PBB yang merupakan Partai Islam, karena menjadikan Islam sebagai azas atau ideologi partai dan juga basis massanya adalah umat muslim. Sedangkan Partai Amanat Nasional PAN dan Partai Kebangkitan Bangsa PKB bukanlah Partai Islam melainkan partai yang berbasis massa Islam. Untuk PDIP dan Partai Golkar merupakan cerminan partai yang mengusung platform Nasionalis, Pancasila menjadi ideologi gerakan partai ini. Geografi politik memiliki tiga pokok bahasan, yaitu 1 Environmental Relationship, yang menekankan kepada hubungan antara kehidupan manusia dan lingkungan alamnya akibat dorongan kehidupan dan keanekaragaman wilayah negara. 2 National Power, menekankan pada pengaruh lingkungan alam terhadap ketahanan dan kekuatan nasional. 3 Political Region, menitikberatkan pada hal hal yang bersifat teoritis seperti dasar, tujuan dan ruang lingkup geografi politik serta pengorganisasian keruangan. Kajian geografi politik tidak lepas dari prinsip demokrasi, sedangkan prinsip demokrasi sangat berhubungan dengan aspek Pemilihan Umum Pemilu. Menurut teori demokrasi klasik Pemilihan Umum 2 merupakan Transmission of Belt, sehingga kekuasaaan yang berasal dari rakyat dapat beralih menjadi kekuasaan negara yang kemudian menjelma dalam bentuk wewenang pemerintah untuk memerintah dan mengatur rakyat. Di dalam demokrasi itu sendiri terdapat tiga ciri khusus yaitu 1 adanya kompetisi dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan, 2 adanya jaminan hak hak sipil dan politik, 3 partisipasi masyarakat. Manifestasi demokrasi dalam bentuk Pemilu Legislatif juga terselenggara di Kabupaten Grobogan. Dalam Pemilihan Umum Legislatif di Kabupaten Grobogan pada tahun 2009 tercatat 1.039.071 pemilih, sedangkan pada tahun 2014 sejumlah 1.096.933 pemilih. Tabel I.1 Jumlah Pemilih Pada Pemilu Legislatif 2009 dan 2014 Kab. Grobogan No Kecamatan 2009 2014 1 Toroh 85.404 89.326 2 Geyer 51.779 53.707 3 Purwodadi 95.105 102.203 4 Karangrayung 69.701 76.052 5 Penawangan 47.808 50.328 6 Brati 35.442 37.394 7 Klambu 26.875 28.602 8 Godong 63.488 66.378 9 Kedungjati 32.920 33.583 10 Gubug 59.550 62.446 11 Tegowanu 38.090 41.098 12 Tanggungharjo 31.005 32.006 13 Ngaringan 48.575 51.161 14 Wirosari 65.913 70.019 15 Tawangharjo 39.933 42.528 16 Grobogan 54.366 57.281 17 Pulokulon 77.431 81.746 18 Kradenan 59.115 62.444 19 Gabus 56.571 58.631 Jumlah 1.039.071 1.096.933 Sumber: KPUD Kab. Grobogan Jumlah pemilih pada tiap kecamatan di Kabupaten Grobogan mempengaruhi pembagian Daerah Pemilihan Dapil. Pembagian Daerah Pemilihan ini ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum KPU Pusat atas usulan Komisi Pemilihan Umum Daerah KPUD Kabupaten Grobogan. Hal tersebut mempengaruhi Partai Politik peserta Pemilu Legislatif 2009 dan 2014 3 merumuskan geostrategi untuk memperoleh sebanyak mungkin suara dari para konstituen ataupun basis massa pada Daerah Pemilihan yang telah ditetapkan. Tabel I.2 Pembagian Wilayah Berdasarkan Dapil Di Kabupaten Grobogan No Kecamatan Daerah Pemilihan 1 Toroh I 2 Geyer 3 Purwodadi 4 Karangrayung II 5 Penawangan 6 Brati 7 Klambu 8 Godong 9 Kedungjati III 10 Gubug 11 Tegowanu 12 Tanggungharjo 13 Ngaringan IV 14 Wirosari 15 Tawangharjo 16 Grobogan 17 Pulokulon V 18 Kradenan 19 Gabus Sumber: KPUD Kab. Grobogan Partai Politik peserta Pemilu Legislatif tahun 2009 sebanyak 44 partai. Sedangkan pada Pemilu Legislatif tahun 2014 sebanyak 15 partai. Partai Politik tersebut memiliki azas atau ideologi yang berbeda antara satu dengan yang lain, akan tetapi yang menjadi fokus kajian dalam penelitian ini adalah Partai yang memiliki ideologi Islam, Basis Massa Islam dan Partai Nasionalis. Ideologi partai tersebut kemudian akan diwakili oleh lima Partai Politik, diantaranya adalah 1 Partai Persatuan Pembangunan PPP sebagai representasi partai yang mengususng ideologi islam, 2 Partai Kebangkitan Bangsa PKB dan Partai Amanat Nasionalis PAN sebagai perwakilan partai Basis Massa Islam, 3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP dan Partai Golongan Karya Golkar sebagai representasi partai dengan platform Nasionalis. Terpilihnya kelima Partai dengan berbeda ideologi tersebut karena memiliki basis massa grass root yang kuat. PKB dan PAN masing masing memiliki kedekatan emosional maupun 4 kultural dengan basis massa warga Nahdlatul Ulama’ dan Muhammadiyah. PDIP dan Golkar memiliki konstituen masing masing adalah wong cilik kaum tani dan buruh serta kaum birokrat teknokrat Clifford Geertz, 1983. Partai yang terakhir adalah PPP, partai ini memiliki akar sejarah dan ideologis yang kuat dalam masyarakat santri, hal ini tidak lepas karena pengaruh kader eks Partai Masyumi. Tabel I.3 Lima Partai Politik Sebagai Fokus Kajian No Partai Politik Ideologi 1 Partai Persatuan Pembangunan Islam 2 Partai Kebangkitan Bangsa Basis Massa Islam 3 Partai Amanat Nasional Basis Massa Islam 4 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Nasionalis 5 Partai Golongan Karya Nasionalis Sumber: Komisi Pemilihan Umum Geertz 1983 dalam penelitiannya di Mojokuto Jawa Timur menyimpulkan bahwa Masyarakat Jawa terbagi kedalam tiga kelompok politik, yaitu 1 Santri, merupakan kelompok masyarakat muslim yang taat dalam menjalankan ibadah dan identik dengan saudagar atau pedagang sebagai pekerjaannya, kemudian memiliki preferensi pilihan politik kepada Partai Islam atau Basis Massa Islam. 2 Abangan, merupakan kelompok masyarakat muslim yang tidak taat dalam hal beribadah dan diidentikkan dengan kaum tani maupun kaum buruh sebagai mata pencahariannya, memiliki preferensi pilihan politik kepada Partai Nasionalis Indonesia PNI, pada konteks kekinian kultur dan ideologi PNI ada pada tubuh PDIP. 3 Priyayi, merupakan kelompok masyarakat birokrat, teknokrat ataupun Pegawai Negeri Sipil PNS sebagai profesinya, memiliki preferensi pilihan politik kepada Partai Nasionalis, khususnya Golkar. Tabel I.4 Kelompok Politik Masyarakat Jawa, Profesi dan Pilihan Politiknya No Kelompok Politik Jenis Profesi Pilihan Parpol 1 Santri Saudagar, pedagang Partai Islambasis massa islam 2 Abangan Petani, Buruh PNIPDIP 3 Priyayi Birokrat, PNS Partai Golkar Sumber:Geertz,1983 5 55 Gambar I.1 Peta Daerah Pemilihan Dapil Kabupaten Grobogan 6 Tabel I.5 Perolehan Suara 5 Partai Politik Pada Pemilu Legislatif2009 dan 2014 Kab. Grobogan Kec. 2009 2014 PDI PG PPP PKB PAN PDI PG PPP PKB PAN Toroh 7.309 13,8 13.533 25,5 2.442 4,6 4.889 9,2 7.872 14,8 8.954 14,7 6.557 10,8 1.375 2,2 5.573 9,2 12.194 20,1 Geyer 10.697 33,7 9.011 28,4 1.267 4,0 1.206 3,8 630 1,9 6.717 18,0 10.230 27,4 897 2,4 4.695 12,6 1.336 3,5 Pwd 9.348 14,5 17.524 27,3 4.528 7,0 3.833 5,9 4.291 6,6 14.078 19,3 11.362 15,6 4.577 6,2 9.760 13,4 6.740 9,2 Kryg 13.291 30,9 6.345 14,7 2.074 4,8 6.952 16,2 1.109 2,5 14.220 29,7 4.565 9,5 695 1,4 7.702 16,1 3.783 7,9 Pnwg 6.743 22,7 2.738 9,2 634 2,1 3.130 10,5 581 1,9 9.799 31,0 4.345 13,7 1.462 4,6 3.421 10,8 1.730 5,4 Brati 8.831 37,3 1.710 7,2 516 2,1 1.797 7,6 809 3,4 9.399 36,1 1.571 6,0 990 3,8 4.552 17,5 1.909 7,3 Klambu 1.531 8,7 2.653 15,0 2.453 13,9 6.786 38,6 94 0,5 4.656 23,2 1.236 6,1 4.182 20,8 6.768 33,7 465 2,3 Godong 6.527 17,2 4.254 11,2 956 2,5 4.372 11,5 1.722 4,5 9.822 25,4 4.426 11,4 2.337 6,0 8.124 21,0 2.810 7,2 Kd jati 2.033 9,7 4.097 19,5 1.180 5,6 7.553 36,1 474 2,2 4.204 18,4 1.282 5,6 3.918 17,1 5.568 24,3 840 3,6 Gubug 6.698 17,8 3.694 9,8 2.907 7,7 5.256 14,0 2.646 7,0 8.804 20,8 3.920 9,2 2.415 5,7 5.818 13,7 2.127 5,0 Tgwanu 3.665 14,0 4.176 16,0 1.231 4,7 6.268 24,0 625 2,3 6.835 22,8 4.462 14,8 995 3,3 5.059 16,8 2.183 7,2 Tg harjo 1.614 8,3 3.246 16,7 1.101 5,6 7.680 39,6 1.120 5,7 3.540 16,1 1.326 6,2 1.570 7,1 7.038 32,1 963 4,4 Ngringn 5.796 17,8 1.677 5,1 1.395 4,3 6.126 18,9 761 2,3 8.576 22,8 2.468 6,5 3.241 8,6 6.793 18,1 815 2,1 Wirosari 5.737 13,8 4.302 10,4 696 1,6 3.894 9,4 2.984 7,2 16.493 34,4 2.849 5,9 3.577 7,4 5.197 10,8 2.373 4,9 Tw harjo 7.281 27,7 5.841 22,2 758 2,8 891 3,3 1.326 5,0 10.043 34,3 3.378 11,5 1.134 3,8 1.823 6,2 1.607 5,4 Gbogan 5.696 16,7 7.794 22,9 459 1,3 1.865 5,4 627 1,8 7.102 17,7 10.396 25,9 4.550 11,3 7.651 19,0 652 1,6 Pkulon 11.127 22,5 3.479 7,0 4.451 9,0 5.843 11,8 228 1,2 9.443 16,6 9.271 16,2 6.114 10,7 9.819 17,2 273 0,4 Krdenan 8.219 22,2 4.976 13,4 2.710 7,2 3.054 8,2 107 0,2 7.756 18,6 5.216 12,5 3.621 8,7 4.510 10,8 1.051 2,5 Gabus 4.850 13,7 5.435 15,3 1.169 3,3 9.294 26,3 55 0,1 9.137 23,2 3.604 9,1 1.752 4,4 9.115 23,1 1.866 4,7 Jumlah 126.993 19,2 106.485 16,1 32.927 4,9 90.689 13,7 28.061 4,2 169.587 22,7 92.464 12,4 52.979 7,1 118.986 15,9 45.717 6,1 Sumber: KPUD Kab. Grobogan 7 Perolehan suara pada lima partai politik diatas mengalami peningkatan maupun penurunan di setiap Kecamatan. Dinamisasi peningkatan maupun penurunan perolehan suara partai politik pada Pemilihan Umum Legislatif tahun 2009 dan 2014 terlihat dengan persentase perolehan suara oleh masing masing partai, baik Partai yang berideologi Islam, Basis Massa Islam ataupun Partai dengan ideologi Nasionalis. Data pada tabel 1.5 menunjukkan terjadinya perubahan perolehan suara di masing masing kecamatan, namun yang menarik dan perlu dicermati lebih dalam adalah terjadi pergeseran terhadap daerah basis massa atau kantung suara masing masing Partai Politik pada Pemilihan Umum Legislatif tahun 2009 dan 2014 disemua Daerah Pemilihan Dapil Kabupaten Grobogan. Perolehan suara terbanyak atau mayoritas di satu daerah pemilihan secara berturut turut dapat dimaknai daerah tersebut sebagai daerah basis massa atau kantung suara partai politik tertentu. Seperti hasil yang diperoleh Partai Golongan Karya Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP maupun Partai Kebangkitan Bangsa PKB di Daerah Pemilihan Dapil Kabupaten Grobogan pada Pemilihan Umum Legislatif tahun 2009 dan 2014. Tabel I.6 Daerah Basis Massa Partai Politik Pada Pemilu Legislatif 2009 dan 2014 Kab. Grobogan No Daerah Pemilihan Dapil 2009 2014 1 I Golkar PDIP 2 II PDIP PDIP 3 III PDIP PKB 4 IV PDIP PDIP 5 V PKB PDIP Sumber: KPUD Kab. Grobogan Merujuk pada teori sosial Cliffoerd Geertz 1983 tentang kondisi sosioreligi masyarakat, seperti masyarakat santri dan abangan serta kondisi sosioekonomi seperti pekerjaan sebagai petani, buruh ataupun PNS pada kelompok politik mempengaruhi preferensi pilihan pada partai politik tertentu. Bagaimanakah korelasi Teori Sosial Clifford Geertz tersebut terhadap sebaran perolehan suara Partai Politik Islam, Basis Massa Islam maupun Partai Nasionalis pada Daerah Pemilihan Dapil I, II, III, IV dan V Kabupaten Grobogan dalam 8 Pemilihan Umum Legislatif tahun 2009 dan 2014?. Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka penulis mengangkat penelitian ini dengan judul Analisis Sebaran Perolehan Suara Partai Politik Pada Pemilu Legislatif 2009 dan 2014 Kabupaten Grobogan Jawa Tengah Korelasi Teori Clifford Geertz. Diharapkan dengan penelitian ini penulis dapat menganalisis korelasi Teori Sosial Clifford Geertz terhadap sebaran perolehan suara Partai Politik yang berideologi Islam, Basis Massa Islam maupun Partai dengan ideologi Nasionalis pada penyelenggaraan Pemilihan Umum Legislatif tahun 2009 dan 2014 disetiap Daerah Pemilihan Dapil Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.

1.2 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Strategi Pemenangan Partai Golkar Pada Pemilu Legislatif 2009 Di Kabupaten Mandailing Natal (Studi Kasus: Masyarakat Kecamatan Lembah Sorik Marapi)

3 65 167

Kekalahan Partai Politik Islam Dalam Pemilihan Umum 2009 (Analisis Menurunnya Hasil Perolehan Suara DPC PPP Kabupaten Mandailing Natal Pada Pemilu Legislatif 2009 Di Kabupaten Mandailing Natal)

0 43 144

PENURUNAN PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (Studi Penurunan Suara Partai PDIP Pada Pemilu Legislatif Di Kabupaten Gresik Tahun 2009)

0 6 23

Strategi komunikasi politik dalam perolehan suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada pemilu legislatif 2009 di Kabupaten Tegald

1 48 115

Analisis Perubahan Perolehan Suara Partai Politik pada Pemilu 2004 dan 2009

0 6 79

Analisis Sebaran Perolehan Suara Partai Politik Pada Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2009 dan 2014 di Kota Magelang

0 3 8

ANALISIS SEBARAN PEROLEHAN SUARA PARTAIPOLITIK PADA PEMILU LEGISLATIF 2009 DAN 2014 Analisis Sebaran Perolehan Suara Partai Politik Pada Pemilu Legislatif 2009 Dan 2014 Kabupaten Grobogan Jawa Tengah (Korelasi Teori Clifford Geertz).

0 1 15

TEORI SOSIAL CLIFFORD GEERTZ DAN SEJARAH Analisis Sebaran Perolehan Suara Partai Politik Pada Pemilu Legislatif 2009 Dan 2014 Kabupaten Grobogan Jawa Tengah (Korelasi Teori Clifford Geertz).

0 1 8

ANALISIS SEBARAN PEROLEHAN SUARA PARTAIPOLITIK PADA PEMILU LEGISLATIF 2009 DAN 2014 Analisis Sebaran Perolehan Suara Partai Politik Pada Pemilu Legislatif 2009 Dan 2014 Kabupaten Grobogan Jawa Tengah (Korelasi Teori Clifford Geertz).

0 2 16

Hasil Penghitungan Suara Sah Partai Politik Peserta Pemilu Legislatif Tahun 2009

0 0 2