Karakteristik Clothing Line Industries Demon.Inc perusahaan

commit to user 108

d. Karakteristik Clothing Line Industries Demon.Inc perusahaan

industri perdagangan Perusahaan industri pergadangan adalah usaha yang kegiatan utamanya menjual barang jadi dengan terlebih dahulu mengolah dari bahan baku menjadi produk jadi. Sedangkan Clothing Line Industries adalah industri yang mengolah bahan baku kain menjadi produk fesyen dengan menonjolkan pada sisi desain dan brandmerek yang unik. Produk yang dihasilkan berupa kaos, jaket, celana, topi, dan tas. Produk tersebut kemudian dijual melalui distribution store atau disebut dengan distro. Demon.Inc merupakan usaha di bidang Clothing Line Industries karena kegiatan usahanya adalah memproduksi produk fesyen dengan brand mereka sendiri, kemudian menjual produk tersebut dengan orientasi pasar anak muda. Usaha Clothing Line seperti Demon.Inc ini banyak dilakukan oleh kalangan mahasiswa di Yogyakarta. Pemilik usaha ini mengawali usahanya saat kuliah untuk mengisi waktu kekosongan. Modal awal dikumpulkan dari investasi kontrak bagi hasil dengan teman-teman kuliah pada tahun 2005. Modal yang terkumpul sebanyak Rp. 700,000 untuk memproduksi jaket dan kaos, kemudian dipasarkan ke distro-distro di wilayah Yogyakarta. Setelah lulus kuliah, pemilik usaha memulai usaha ini dari awal lagi. commit to user 109 Sumber permodalan saat ini berasal dari paman pengusaha dan hasil dari kegiatan usaha. Pengusaha juga berencana untuk menajukan pinjaman ke bank untuk tambahan permodalan. Mempunyai 4 pegawai tetap yang terdiri dari produksi, toko, pameran, dan kantor. Dalam pengelolaan produksi, Demon.Inc memiliki store house toko yang digunakan untuk penjualan dan penyimpanan hasil produksi. Asal produk yang dipasarkan di store house berasal dari produksi Demon.Inc sendiri dan beli putus produk dari Tolitoli, Tarakan, Kalimantan, dan Sulawesi. Untuk proses produksinya menggunakan jasa subkontrak produksi. Penyediaan bahan baku diusahakan pengusaha sendiri dan menggunakan jasa produksi di wilayah Yogyakarta termasuk MCK, tapi jika dalam penyediaan bahan baku dan pengunaan jasa produksi dalam wilayah Yogyakarta tidak ada yang memadai dengan tuntutan produksi, maka pengusaha akan mencari bahan baku dan menggunakan jasa produksi di luar wilayah misalnya di Bandung. Pada pengunaan jasa produksi di luar kota, pengusaha hanya mengirimkan desain dan sample karena semua bahan baku sudah tersedia. Untuk proses pemasaran, pengusaha memasarkan produknya di wilayah Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi, khusus di Kabupaten karena sudah banyak saingan usaha lain yang memasarkan di kota wilayah tersebut. Pihak pengusaha melakukan penawaran melalui jaringan internet kepada distro-distro di wilayah tersebut. Untuk produk yang tidak laku selama tiga bulan, pengusaha menjual putus produk ke tokodistro dimana commit to user 110 produk ini belum masuk ke tokodistro tersebut, selain itu juga menjualnya di pameran-pameran clothing yang selalu diselenggarakan beberapa bulan sekali, dan memberikannya cuma-cuma dalam rangka bakti sosial.

3. Proses Kreatif Mendesain Kaos