Hasil Pengujian Reliabilitas Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Imam Budiarto, 2013 Pengaruh Perbedaan Individu dan Lingkungan Sosio-Budaya terhadap Behavioral Intention Google Plus Survei terhadap Pengguna Google Plus di Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan item pertanyaan, Anda akan merasa rugi jika tidak menggunakanmengakses Google Plus, yang bernilai 0,606 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya tinggi.

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas

Uji realibilitas digunakan untuk mendapatkan tingkat ketepatan keterandalan atau keajegan alat pengumpul data yang digunakan. Realibilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu alat instumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrument tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Menurut Sherri L. Jackson 2012:81, “Reliability is indication of consistency or stability of a measuring instrument ” Reabilitas adalah indikasi dari konsistensi atau stabilitas dari sebuah alat ukur. Zikmund dan Babin 2007:322 menambahkan, ”Internal consistency is represents measure’s homogeneity or the extent to which each indicator of a concept converges on some common meaning ”. Konsistensi internal menggambarkan keseragaman ukuran atau sejauh mana setiap indikator dari konsep yang menyatu pada beberapa makna umum. Instrumen yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Asep Hermawan 2010:128 menyatakan bahwa realibilitas berkaitan dengan konsistensi, akurasi, dan prediktabilitas suatu alat ukur. Berdasarkan pendapat Imam Budiarto, 2013 Pengaruh Perbedaan Individu dan Lingkungan Sosio-Budaya terhadap Behavioral Intention Google Plus Survei terhadap Pengguna Google Plus di Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa realibilitas berkaitan dengan akurasi dan ketepatan suatu alat ukur untuk mengukur karena instrumennya sudah baik. Jika suatu instrument dapat dipercaya, maka data yang dihasilkan oleh instrument tersebut dapat dipercaya. Pengujian realibilitas instrument dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua split half yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown, yaitu: Sumber : Sugiyono 2010:190 Keterangan : r 11 = Realibilitas seluruh instrument r b = Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua Pengujian realibilitas tersebut menurut Sugiyono 2010:190 dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Butir-butir instrument dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instumen ganjil dan genap. 2. Skor data dari tiap kelompok disusun sendiri dan kemudian skor total antara kelompok gajil dan genap dicari korelasinya. Keputusan uji realibilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika koefisien internal seluruh item r i ≥ r tabel dengan tingkat signifikasi 5 maka item pertanyaan dikataka reliabel. 2. Jika koefisien internal seluruh item r i r tabel dengan tingkat signifikasi 5 maka item pertanyaan dikataka tidak reliabel. Berdasarkan hasil pengujian realibilitas yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows diketahui bahwa semua variabel reliable, hal ini Imam Budiarto, 2013 Pengaruh Perbedaan Individu dan Lingkungan Sosio-Budaya terhadap Behavioral Intention Google Plus Survei terhadap Pengguna Google Plus di Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu disebabkan nilai r hitung lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel yang bernilai 0,396. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini. TABEL 3.8 HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS No Variabel r hitung r tabel Keterangan 1 PERBEDAAN INDIVIDU 0,928 0,413 Reliabel 2 LINGKUNGAN SOSIO-BUDAYA 0,845 0,413 Reliabel 3 BEHAVIORAL INTENTION 0,953 0,413 Reliabel Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013 Menggunakan SPSS 21.0 for Windows

3.2.7 Teknik Analisis Data