Tradisi Mapandes Pekon Kiluan

menjadi generasi penerus. d. Memperingati hari-hari besar agama seperti. Ikut serta upacara sembahyang bersama setiap purnama dan tilem yang diadakan 15 hari sekali menurut penanggalan agama Hindu.

B. Tradisi Mapandes Hindu Bali Pekon Kiluan

1. Tradisi Mapandes Pekon Kiluan

Upacara pada masa transisi dari anak-anak menuju masa selanjutnya yang dijalankan oleh masyarakat Bali adalah upacara potong gigi atau mepandes, yaitu mengikir dan meratakan gigi bagian atas yang berbentuk taring. Berdasarkan mitilogi Patahnya taring Ganesa, pada suatu hari Raksasa Nilarudraka melakukan tapa yang sangat dahsyat ia memohon kepada kekuatan kepada Dewa Siwa. Karena tapanya yang sangat kuat maka ia mendapatkan anugerah dari Dewa Siwa. Raksasa itu menjadi angkuh dan sombong hingga akhirnya para Raksasa menyerang Sorga. Dewa Indra memohon bantuan kepada Dewa Siwa, dan Dewa Siwa akan membantu para Dewa dengan kekuatan Jnananya lahirlah seorang anaknya Ganesa, yang berkepalakan gajah yang memiliki kekuatan sangat hebat. Pada suatu ketika Dewa Siwa sedang bersemedi dan ada yang mau bertemu dengan Dewa Siwa maka Ganesa mencegatnya dan terjadi pertempuran yang mengkibatkan patahnya taring Ganesa. Setelah Ganesa tumbuh besar, akhirnnya para Dewa meminta bantuan kepada Ganesa dan akhirnya Ganesa mampu mengalahkan Raksasa Nilarudraka. Berdasarkan mitilogi Patahnya taring Ganesa, merupakan simbol filosofi upacara mapandes, patahnya taring Ganesa pada waktu remaja merupakan simbol kedewasaan atau simbol perubahan status dari masa anak-anak menjadi remaja. Dan setelah patahnya taring Ganesa mampu mengalahkan Raksasa Nilarudraka merupakan perubahan pola pikir remaja dari yang tidak tahu menuju pendewasaan diri dengan mengendalikan atau mengalahkan sifat-sifat Raksasa dalam diri manusia atau yang sering disebut dengan Sad Ripu. 48 Didasari pada tradisi yang sudah ada dari tanah leluhur keturunan masyarakat Kiluan yang keturunan Bali dan menganut agama Hindu sesungguhnya tidaklah berbeda dalam prosesi pelaksanaannya hanya saja tidak semua yang sifatnya kebutuhan sekunder dalam pengadaan barang sesajiannya bisa ditiadakan dan digantikan.

2. Prosesi Mapandes