Penilaian LAMPIRAN IRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Penerapan Strategi Pembelajaran Card Sort Matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Tema Komposisi Penduduk Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun Ajaran 2014-2015.

LAMPIRAN II MATERI PEMBELAJARAN Komposisi Penduduk

A. Pengertian Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk merupakan pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria ukuran tertentu. Pengelompokkan penduduk dapat digunakan antara lain : diperlukan suatu negara dalam pengambilan keputusan ataupun penentuan penentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan, menghitung kebutuhan serta cadangan pangan nasional dan pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah di bidang kependudukan.

B. Pengelompokkan Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk dibedakan menjadi 8 yaitu : usiaumur, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, bahasa, pendidikan, tempat tinggal, jenis pekerjaan. 1. Berdasarkan usiaumur Komposisi penduduk berdasarkan usiaumur dapat dibuat dalam bentuk usia tunggal, seperti 0, 1, 2, 3, 4, sampai 60 tahun atau lebih. Komposisi penduduk dapat juga dibuat berdasarkan interval usia tertentu, seperti 0–5 usia balita, 6–12 usia SD, 13–15 usia SMP, 16–18 usia SMA, 19–24 usia Perguruan Tinggi, 25–60 usia dewasa, dan 60 usia lanjut. Selain itu komposisi penduduk juga dapat dibuat berdasarkan usia produktif dan usia nonproduktif, misalnya: usia 0– 14 usia belum produktif, 15–64 usia produktif, dan usia 65 tidak produktif. Komposisi penduduk berdasarkan usia produktif dan nonproduktif dapat digunakan untuk menghitung angka ketergantungan dependency ratio. Angka ini sangat penting diketahui karena dapat memperkirakan beban tiap penduduk nonproduktif untuk menopang kebutuhan hidupnya. Permasalahan dalam komposisi penduduk lainnya adalah apabila jumlah penduduk dengan usia di bawah 15 tahun dan usia di atas 65 tahun jumlahnya lebih besar dibandingkan usia produktif 15-65 th. Hal tersebut dapat menyebabkan penduduk usia produktif menanggung hidup seluruh penduduk usia nonproduktif. Penduduk usia produktif akan terbebani oleh penduduk yang tidak berkualitas untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi mereka sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Semakin besar angka ketergantungan, akan semakin besar beban penduduk dalam menopang kehidupan. Hal ini biasanya terjadi di negara berkembang dan terbelakang, dimana angka ketergantungan umumnya masih besar. Artinya jumlah penduduk usia non produktif jumlahnya masih besar, sehingga penduduk usia produktif harus menanggung kehidupan penduduk usia non produktif yang jumlahnya lebih banyak. Sebaliknya, jika semakin kecil angka ketergantungan, akan semakin kecil beban dalam menopang kehidupan penduduk usia nonproduktif. Angka ketergantungan dapat dicari dengan rumus berikut: Keterangan: AK = Angka Ketergantungan dependenc a = jumlah penduduk belumtidak produktif 0-14 tahun dan 65 tahun b = jumlah penduduk produktif 15 – 64 tahun 100 = dihitung perseratus penduduk Selanjutnya perhatikan diagram angka ketergantungan penduduk Indonesia tahun2004 – 2012 pada gambar 2.2. berikut Sumber: World Bank report published in 2011 Gambar 2.2. Diagram Angka Ketergantungan Penduduk Indonesia tahun 2004-2012 Dari tabel diatas dapat dilihat angka ketergantungan di Indonesia tinggi dapat menyebabkan: usia produktif akan menanggung beban berat dalam memenuhi kebutuhan golongan non produktif, pendapatan perkapita daerah itu

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT MATAPELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Penerapan Strategi Pembelajaran Card Sort Matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Tema Komposisi Penduduk Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun Ajaran 2014-2015.

0 3 15

PENDAHULUAN Penerapan Strategi Pembelajaran Card Sort Matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Tema Komposisi Penduduk Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun Ajaran 2014-2015.

0 4 6

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Penerapan Strategi Pembelajaran Card Sort Matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Tema Komposisi Penduduk Kelas VIII SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun Ajaran 2014-2015.

0 3 7

PENDAHULUAN Perbandingan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial antara Strategi Pembelajaran Diskusi dengan Strategi Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 7

PENERAPAN STRATEGI CARD SORT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ILMU Penerapan Strategi Card Sort Sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas VII B Sekolah Menengah Pertama Al-Islam I Surakarta Tahun A

0 1 16

PENDAHULUAN Penerapan Strategi Card Sort Kolaborasi Team Quiz Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Dalam Proses Pembelajaran PKN Di Kelas VIII A SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 3 5

EFEKTIVITAS STRATEGI TRUE OR FALSE DAN CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FIQH DI KELAS VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009.

0 0 19

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN CARD SORT DENGAN MACROMEDIA Penerapan Metode Pembelajaran Card Sort Dengan Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Sistem Gerak Pada Tumbuhan Kelas VIII H SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 20

0 0 16

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN CARD SORT DENGAN MACROMEDIA Penerapan Metode Pembelajaran Card Sort Dengan Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Sistem Gerak Pada Tumbuhan Kelas VIII H SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 20

0 0 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN BERTANYA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGASEM II LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 20