LAMPIRAN II MATERI PEMBELAJARAN
Komposisi Penduduk
A. Pengertian Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk merupakan pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria ukuran tertentu.
Pengelompokkan penduduk dapat digunakan antara lain : diperlukan suatu negara dalam pengambilan keputusan ataupun penentuan penentuan kebijaksanaan
dalam pelaksanaan pembangunan, menghitung kebutuhan serta cadangan pangan nasional dan pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah di bidang
kependudukan.
B. Pengelompokkan Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk dibedakan menjadi 8 yaitu : usiaumur, jenis kelamin, mata pencaharian, agama, bahasa, pendidikan, tempat tinggal, jenis pekerjaan.
1. Berdasarkan usiaumur Komposisi penduduk berdasarkan usiaumur dapat dibuat dalam bentuk usia
tunggal, seperti 0, 1, 2, 3, 4, sampai 60 tahun atau lebih. Komposisi penduduk dapat juga dibuat berdasarkan interval usia tertentu, seperti 0–5 usia balita, 6–12
usia SD, 13–15 usia SMP, 16–18 usia SMA, 19–24 usia Perguruan Tinggi, 25–60 usia dewasa, dan 60 usia lanjut. Selain itu komposisi penduduk juga
dapat dibuat berdasarkan usia produktif dan usia nonproduktif, misalnya: usia 0– 14 usia belum produktif, 15–64 usia produktif, dan usia 65 tidak produktif.
Komposisi penduduk berdasarkan usia produktif dan nonproduktif dapat digunakan untuk menghitung angka ketergantungan dependency ratio. Angka
ini sangat penting diketahui karena dapat memperkirakan beban tiap penduduk nonproduktif untuk menopang kebutuhan hidupnya. Permasalahan dalam
komposisi penduduk lainnya adalah apabila jumlah penduduk dengan usia di bawah 15 tahun dan usia di atas 65 tahun jumlahnya lebih besar dibandingkan usia
produktif 15-65 th. Hal tersebut dapat menyebabkan penduduk usia produktif menanggung hidup seluruh penduduk usia nonproduktif. Penduduk usia produktif
akan terbebani oleh penduduk yang tidak berkualitas untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi mereka sendiri, keluarga, maupun masyarakat.
Semakin besar angka ketergantungan, akan semakin besar beban penduduk dalam menopang kehidupan. Hal ini biasanya terjadi di negara berkembang dan
terbelakang, dimana angka ketergantungan umumnya masih besar. Artinya jumlah penduduk usia non produktif jumlahnya masih besar, sehingga penduduk usia
produktif harus menanggung kehidupan penduduk usia non produktif yang jumlahnya lebih banyak. Sebaliknya, jika semakin kecil angka ketergantungan,
akan semakin kecil beban dalam menopang kehidupan penduduk usia nonproduktif.
Angka ketergantungan dapat dicari dengan rumus berikut: Keterangan:
AK = Angka Ketergantungan dependenc a = jumlah penduduk belumtidak produktif 0-14 tahun dan 65 tahun
b = jumlah penduduk produktif 15 – 64 tahun 100 = dihitung perseratus penduduk
Selanjutnya perhatikan diagram angka ketergantungan penduduk Indonesia tahun2004 – 2012 pada gambar 2.2. berikut
Sumber: World Bank report published in 2011 Gambar 2.2. Diagram Angka Ketergantungan Penduduk Indonesia tahun 2004-2012
Dari tabel diatas dapat dilihat angka ketergantungan di Indonesia tinggi dapat menyebabkan: usia produktif akan menanggung beban berat dalam
memenuhi kebutuhan golongan non produktif, pendapatan perkapita daerah itu