Teknik Pengumpulan Data Analisis Data

Yudith Dewanty Permana, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARANINKUIRI PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMANDIRIAN BEHAVIORAL SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dari tabel 3.6 di atas ada enam nomor yang tidak reliabel yaitu nomor 5, 11, 23, 29, 32 dan 38, karena Cronbach ’s Alpha lebih besar dari Cronbach’s Alpha If Item Deleted. Jumlah yang reliabel adalah 34 item pertanyaan. Setelah diujikan, item yang tidak valid dan tidak reliabel adalah 6 item. Pada penelitian ini item pernyataan yang tidak valid dan tidak reliabel tidak akan dihilangkan, tetapi akan direvisi dan diujikan kembali.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam Sugiono 2009:308 “teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dari penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data”. Pengumpulan data sangat penting dilakukan untuk menjawab dan memecahkan masalah penelitian. Teknik pengumpulan data harus sesuai dengan tujuan dan pokok masalah dalam penelitian yaitu dengan menggunakan alat pengumpul data berupa angketkuesioner dan lembar observasi. Dalam Sugiyono 2009:199 “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”, dan observasi adalah teknik pengumpulan data yang mempuyai ciri spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain dan tidak terbatas pada orang tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Adapun rincian mengenai jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen dan sumber data dijelaskan pada tabel berikut. Tabel 3.7 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Sumber Data No Jenis Data Teknik Pengumpulan Data Sumber Data a b c e 1. Lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran Inkuiri. Observasi Observer 2. Lembar observasi kemandirian behavioral Observasi Observer Yudith Dewanty Permana, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARANINKUIRI PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMANDIRIAN BEHAVIORAL SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu siswa selama pembelajaran 3. Angket kemandirian behavioral sebelum dan sesudah perlakuantreatment Angketkuesioner Siswa

H. Analisis Data

Analisis data dilakukan terhadap nilai pretest, posttest dan gain. Analisis data yang diperoleh adalah untuk mengetahui kemandirian behavioral siswa di kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum dan sesudah perlakuan dan apakah ada perbedaan kemandirian behavioral yang signifikan antara kelas kontrol dan eksperimen sehingga diketahui berpengaruh tidaknya model pembelajaran inkuiri penemuan terbimbing terhadap kemandirian behavioral siswa. Adapun langkah- langkah yang ditempuh dalam mengolah data adalah sebagai berikut: 1. Persiapan Kegiatan pada langkah persiapan ini, antara lain: mengecek kelengkapan identitas pengisi, mengecek kelengkapan data, dan mengecek isian data. 2. Tabulasi Kegiatan pada langkah tabulasi ini, antara lain: memberikan skor terhadap item-item soal, serta mentabulasikan setiap data yang berhasil dikumpulkan ke dalam tabel. 3. Analisis Statistik a. Data Deskriptif Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui gambaran umum masing- masing variabel. Untuk mendeskripsikan setelah pembelajaran, maka dilakukan analisis terhadap nilai yang diperoleh siswa dari pretest dan posttest. Kegiatan yang dilakukan pada proses analisis deskriptif ini adalah mengolah data dari setiap variabel dengan bantuan komputer program Microsoft Excel 2007 dan SPSS Versi 16.0. Proses pengolahan data menggunakan Microsoft Excel 2007 merupakan proses pengolahan data untuk mengetahui gambaran umum setiap variabel berdasarkan kategori tertentu. Sedangkan proses pengolahan data Yudith Dewanty Permana, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARANINKUIRI PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMANDIRIAN BEHAVIORAL SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menggunakan program SPSS Versi 16.0 yaitu untuk mengetahui data deskriptif setiap variabel dan untuk mempermudah pada proses uji hipotesis. Untuk interval kategori yang digunakan pada proses pengolahan data menggunakan Microsoft Excel 2007 adalah interval kategori menurut Cece Rahmat dan Solehudin Anggraeni, 2010:43 dengan ketentuan sebagai berikut Tabel 3.8 Interval Kategori No. Interval Kategori 1. X ≥ ideal + 1,5 S ideal Sangat Tinggi 2. ideal + 0,5 S ideal ≤ X ideal + 1,5 S ideal Tinggi 3. ideal -0,5 S ideal ≤ X ideal + 0,5 S ideal Sedang 4. ideal -1,5 S ideal ≤ X ideal -0,5 S ideal Rendah 5. X ideal - 1,5 S ideal Sangat Rendah Sumber: Anggraeni, 2010: 42 Keterangan: ideal = X ideal S ideal = ideal b. Data untuk Uji Hipotesis Penelitian Uji hipotesis penelitian ini dilakukan terhadap hipotesis kerja penelitian untuk pertanyaan penelitian sebagai berikut : “Adakah pengaruh model pembelajaran inkuiri penemuan terbimbing terhadap kemandirian behavioral siswa pada pembelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi di kelas IV SDN Sukamantri Desa Sukamantri Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya ?”. Dengan hipotesis kerja sebagai berikut : Hipotesis nol Ho Tidak ada pengaruh model pembelajaran inkuiri penemuan terbimbing terhadap kemandirian behavioral siswa pada pembelajaran IPA tentang energi Yudith Dewanty Permana, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARANINKUIRI PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMANDIRIAN BEHAVIORAL SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu panas dan energi bunyi di kelas IV SDN Sukamantri Desa Sukamantri Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Hipotesis alternatif H a Ada pengaruh model pembelajaran inkuiri penemuan terbimbing terhadap kemandirian behavioral siswa pada pembelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi di kelas IV SDN Sukamantri Desa Sukamantri Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Untuk menguji hipotesis kerja dilakukan langkah-langkah sebagai berikut. a. Uji Asumsi Uji asumsi dilakukan untuk memperoleh data parametrik atau non parametrik dengan uji normalitas dan uji homogenitas. Jika hasil data menunjukkan berdistribusi normal dan homogen, maka pengolahan data menggunakan statistik parametrik. 1 Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui sampel yang terkumpul berasal dari distribusi normal atau tidak. Jika data tersebut berdistribusi normal, maka data yang akan dianalisis menggunakan statistik parametrik. Dan jika data yang diperoleh tidak berdistribusi normal, maka menggunakan statistik non parametrik. Untuk memudahkan dalam perhitungan uji normalitas data, bisa dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS Versi 16.0. Pada penelitian ini, uji normalitas data dilakukan dengan dengan menghitung ratio skewness dan ratio kurtosis. Skewness dan kurtosis digunakan untuk menentukan tingkat normalitas data.Perhitungan ratio skewness dan ratiokurtosis, sebagai berikut: nilai skewness Ratio Skewness = standar error skewness Yudith Dewanty Permana, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARANINKUIRI PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMANDIRIAN BEHAVIORAL SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu nilai kurtosis Ratio Kurtosis = standar error kurtosis Kriteria perhitungannya adalah “bila ratio skewness dan ratio kurtosis lebih kecil + 2 berarti distribusi data normal, bila ratio skewness dan ratio kurtosis lebih besar + 2 berarti distribusi data tidak normal” Hartono dalam Anggraeni 2010: 44. 2 Uji Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama atau tidak. Pada penelitian ini, uji homogenitas dilakukan terhadap data pretest dan data posttest. Sama seperti untuk uji normalitas. Pada kolom Sig. terdapat bilangan yang menunjukkan taraf signifikansi yang diperoleh. Jika signifikansi yang diperoleh α, maka variansi setiap sampel sama homogen. Jika signifikansi yang diperoleh α, maka variansi setiap sampel tidak sama tidak homogen. Untuk memudahkan dalam perhitungan uji homogenitas data, bisa dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS Versi 16.0. Pada penelitian ini, uji homogenitas data akan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS Versi 16.0. a Buka program SPSS Versi 16.0 b Masukkan data pada sheet variable view a Klik Analyze Descriptive Statistics Explore b Masukkan variabel ke kotak Dependent List dan Faktor List c Klik Plots, pilih levene test untuk untransormed d Klik Continue e Klik OK b. Uji Hipotesis Statistik 1 Uji Komparasi Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas data, kemudian dilakukan uji hipotesis komparasi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pengujian Yudith Dewanty Permana, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARANINKUIRI PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMANDIRIAN BEHAVIORAL SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu hipotesis menggunakan t-test. Bila sampel berkorelasiberpasangan, misalnya membandingkan sebelum dan sesudah perlakuan, atau membandingkan kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen maka digunakan t test sampel related. Dan dalam penelitian ini membandingkan kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan program SPSS Versi 16.0 yaitu paired sample t test uji dua sampel berpasangan dan independent samples t test uji dua sampel tidak berkaitan untuk statistik parametrik sedangkan uji Mann-Whitney U Test untuk statistik nonparametrik.Berikut pengujian dengan paired sample t test : 1 Buka program SPSS Versi 16.0 2 Masukkan variabel pada sheet data view 3 Klik variabel view 4 Kemudian klik Analyze pilih Compare Means pilih Paired Sample T Test 5 Masukkan skor pada variable 1 dan skor pada variabel 2 klik OK Berikut pengujian dengan independent samples t test : 1 Buka program SPSS Versi 16.0 2 Masukkan variabel pada sheet data view 3 Klik variabel view 4 Kemudian klik Analyze pilih Compare Means pilih Independent Sample T Test 5 Masukkan skor pada Test Variable dan perlakuan pada Grouping Variable 6 Klik Define Group lalu Edit Group 1 dengan angka 1 dan kotak Edit Group 2 dengan angka 2 7 Klik Continue, klik OK Langkah-langkah pengujian paired samples t test dan independent samples t test adalah menentukan hipotesis, menentukan tingkat signifikansi. Kriteria pengujiannya adalah H diterima jika signifiknsi 2 tailed α atau signifiknsi 2 tailed 0,05 dan H a diterima jika signifikansi 2 tailed α atau signifiknsi 2 tailed 0,05.Berikut pengujian dengan uji Mann-Whitney U Test : 1 Buka program SPSS Versi 16.0 2 Masukkan variabel pada sheet data view 3 Klik variabel view Yudith Dewanty Permana, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARANINKUIRI PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMANDIRIAN BEHAVIORAL SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4 Kemudian klik Analyze pilih Nonparametric Test pilih 2 Independent Samples 5 Masukkan variabel ke kotak Test Variable List dan kelompok ke Grouping Variable. 6 Pada Test Type pilih Mann-Whitney U. 7 Klik OK. Perubahan kemandirian behavioral siswa yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus g faktor N-gains. Rumus normal gain menurut Meltzer 2002 adalah : Normal g = Keterangan: S post = Skor postest S pre = Skor pretest S maks = Skor maksimum Kriteria tingkat gain menurut Hake dalam NN 2009 adalah sebagai berikut : g ≥ 0,7 : tinggi 0,3 g 0,7 : sedang g 0,3 : rendah Nilai gain adalah selisih skor posttest dan pretest pada pembelajaran. c. Uji Hipotesis Statistik Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah: H : µ g-eksperimen = µ g-kontrol Tidak terdapat perbedaan tingkat kemandirian behavioral siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri penemuan terbimbing dan siswa yang belajar dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional. H a : µ g-eksperimen µ g-kontrol Yudith Dewanty Permana, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARANINKUIRI PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMANDIRIAN BEHAVIORAL SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Terdapat perbedaan tingkat kemandirian behavioral siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri penemuan terbimbing dan siswa yang belajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Setelah mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan dari hasil pengolahan data, maka dapat disimpulkan mengenai berpengaruh tidaknya model pembelajaran inkuiri penemuan terbimbing terhadap kemandirian behavioral siswa pada pembelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi di kelas IV SDN Sukamantri Desa Sukamantri Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. 93 Yudith Dewanty Permana, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARANINKUIRI PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMANDIRIAN BEHAVIORAL SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan