Yudith Dewanty Permana, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARANINKUIRI PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMANDIRIAN
BEHAVIORAL SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
4. Fase IV :
Pengorganisasian data dan formulasi kesimpulan
5. Fase V : Analisis proses inkuiri dan kesimpulan.
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Kemandirian Behavioral Siswa
No Aspek
Instrumen Individual
a b
c 1.
Memiliki kemampuan
mengambil keputusan Angket dan Lembar Observasi
2. Memiliki
kekuatan terhadap pengaruh pihak
lain. 3.
Memiliki rasa percaya diri
E. Instrumen Penelitian
Dalam Sugiyono 2009:148 “pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik”. Alat ukur dalam penelitian
biasanya dinamakan instrumen penelitian. Adapun instrumen yang digunakan oleh peneliti, untuk pengembangan
bahan ajar yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Sedangkan instrumen pengumpul data yaitu: lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran
inkuiri penemuan terbimbing, lembar observasi kemandirian behavioral dan soal pernyataan angket kemandirian behavioral, dengan rincian sebagai berikut:
1. Instrumen Pengembangan Bahan Ajar Dalam melaksanakan pembelajaran tentu dibutuhkan rencana pelaksanaan
pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan sesuai yang diharapkan dan tujuan pembelajaran tercapai. Namun tidak hanya rencana pelaksanaan saja yang
Yudith Dewanty Permana, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARANINKUIRI PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMANDIRIAN
BEHAVIORAL SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
di siapkan sebelum pembelajaran tetapi dibutuhkan penunjang lain agar pembelajaran terlaksana dengan baik seperti alat peraga dan Lembar Kerja Siswa
LKS. Rencana pelaksanaan pembelajaran, alat peraga dan Lembar Kerja Siswa LKS, untuk kelas eksperimen yang dirancang sesuai dengan model
pembelajaran inkuiri penemuan terbimbing. Sedangkan untuk kelas kontrol hanya RPP dan Lembar Kerja Siswa LKS.
Adapun materi ajar yang dipilih yaitu pada materi ajar semester dua tahun ajaran 20122013 tentang energi panas dan energi bunyi. Pembelajaran
dilaksanakan untuk tiga kali pertemuan, baik dikelas eksperimen ataupun dikelas kontrol selama 2x35 menit.
Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari. Kompetensi Dasar
8.1 Mendeskrifsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
Indikator -
Mengidentifikasi sumber-sumber energi panas. -
Mendemonstrasikan adanya perpindahan panas. -
Membuat daftar sumber-sumber bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar. -
Mendemontrasikan perambatan bunyi. -
Menyimpulkan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. 2. Instrumen Observasi.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi sistematis. Hal ini dilakukan agar observer tidak kesulitan melakukan pengamatan.
a. Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Inkuiri Penemuan Terbimbing
Yudith Dewanty Permana, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARANINKUIRI PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMANDIRIAN
BEHAVIORAL SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Dalam pengamatannya, observer hanya memberikan tanda checklist pada kolom ya atau tidak untuk kegiatan yang dilakukan pengajarpeneliti.
b. Instrumen Lembar Observasi Kemandirian Behavioral Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemandirian
behavioral siswa. Observasi yang digunakan adalah skala rating scale dalam Riduwan 2010:93.
3. Instrumen Angket Kemandirian Behavioral Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia
memberikan respons responden sesuai dengan permintaan pengguna dalam Riduwan 2010:71. Angket ini diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran
untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen. Untuk memperoleh data mengenai kemandirian behavioral siswa, peneliti menggunakan soal angket objektif berupa
pilihan ganda dengan skala likert empat option. Menurut Riduwan 2010:87 skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Untuk pernyataan positif, skor yang digunakan, antara lain:
a. Jawaban selalu diberi skor 4 b. Jawaban sering diberi skor 3
c. Jawaban kadang-kadang diberi skor 2 d. Jawaban tidak pernah diberi skor 1
Untuk pernyataan negatif, skor yang digunakan, antara lain: a. Jawaban selalu diberi skor 1
b. Jawaban sering diberi skor 2 c. Jawaban kadang-kadang diberi skor 3
d. Jawaban tidak pernah diberi skor 4 Berikut aspek dan indikator kemandirian behavioral menurut Steinberg dalam
Budiamin, dkk 2006:144-145 :
Yudith Dewanty Permana, 2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARANINKUIRI PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMANDIRIAN
BEHAVIORAL SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3 Aspek dan Indikator Kemandirian Behavioral
No Aspek
Indikator Nomor
Pernyataan Jumlah
Positif Negatif
a b
c d
e f
1. Memiliki
kemampuan mengambil
keputusan a.
Menyadari adanya resiko dari tingkah lakunya.
b. Memilih pemecahan
masalah didasarkan pertimbangan sendiri dan
orang lain.
c. Bertanggung jawab atas
konsekuensi dari keputusan yang diambilnya.
14,34 7,13
8,31 2,19
20,24 28,33
4 4
4
Lanjutan Tabel 3.3 Aspek dan Indikator Kemandirian Behavioral
a b
c d
e f
2. Memiliki
kekuatan terhadap
pengaruh pihak lain
a. Tidak mudah terpengaruh
dalam situasi. b.
Tidak mudah terpengaruh tekanan teman sebaya
dalam mengambil keputusan.
c. Memasuki kelompok sosial
tanpa tekanan. 4,40
3,26
32,39 9,5
21,37
16,27 4
4
4 3.
Memiliki rasa percaya
diri a. Merasa mampu memenuhi
kebutuhan sehari-hari di rumah dan di sekolah.
b. Merasa mampu memenuhi tanggung jawab di rumah
dan di sekolah. c. Merasa mampu mengatasi
sendiri masalahnya. d. Berani mengemu-
kakan ide atau gagasan. 6,18
15,35 11,22
10,23 17,29
30,38 1,25
12,36 4
4 4
4
F. Proses Pengembangan Instrumen