Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Nurmaini, 2014 Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan mutu pendidikan adalah tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan, terutama bagi guru SD yang merupakan ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru SD adalah orang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat bersaing di zaman pesatnya perkembangan teknologi. Guru yang berperan sebagai agen pembelajaran harus mampu mengikuti perubahan yang bersifat positif dalam dunia pendidikan. Termasuk perubahan paradigma proses belajar megajar yang sedang mendunia ini. Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh seorang guru sebagai upaya untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran dan meningkatkan hasil kerja profesionalnya. Arikunto, 2007: 3. SDN Bhakti Winaya berada di kecamatan Regol kota madya Bandung. Siswa kelas II berjumlah 32 orang, 15 orang laki-laki 17 orang perempuan umur mereka berkisar 7 sampai 9 tahun. Sebagian besar mereka berasal dari keluarga pra sejahterah. Latar belakang pekerjaan orang tua mereka adalah buruh. Motivasi belajar siswa sangat rendah, hal ini di sebabkan kurangnya perhatian orang tua siswa terhadap siswa di rumah karena rata-rata orang tua siswa hanya mengenyam pendidikan di SD. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, ternyata guru kelas di Sekolah SDN Bhakti Winaya dalam mengajar cendrung bersifat informatif atau hanya bersifat ilmu pengetahuan dari guru ke siswa sehingga belum terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Metode yang digunakan masih bersifat tradisional, seperti metode ceramah dan metode pemberian tugas. Guru tidak menggunakan model dan metode pembelajaran yang lebih variatif untuk meningkatkan niat belajar siswa. Nurmaini, 2014 Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Banyak guru yang mengeluh prestasi siswa yang tidak mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan guru tidak mau melakukan refleksi terhadap cara mengajar dan melakukan perubahan yang lebih baik untuk meningkatkan prestasi siswa. Banyak sekali masalah yang dihadapi pada saat pembelajaran berlangsung. Permasalahan sangat beragam pada setiap mata pelajaran bahasa Indonesia, siswa pasif, ketika untuk menyampai gagasan, fikiran dan pendapat. Pada pelajaran Matematika banyak siswa yang belum bisa mengerjaka penjumlahan, perkalian dan pembagian. Sedangkan pada mata pelajaran IPS dan PKN beberapa orang siswa malas mengerjakan tugas. Pada mata pelajaran Sains, minat siswa sangat rendah, hal ini disebabkan oleh kurangnya sarana dan prasarana belajar yang menunjang seperti buku perpustakaan maupun laboratorium yang dapat mempengaruhi minat siswa maupun hasil belajar siswa. Dari masalah-masalah yang dihadapi di sekolah peneliti menemui hambatan dalam pembelajaran Sains. Pada saat proses pembelajaran Sains, siswa ribut, siswa tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan materi, ketika diadakan evaluasi siswa tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Dari hasil pengamatan peneliti dapat mengidentifikasi beberapa faktor yang menyebabkan ketidak berhasilan dalam proses pembelajaran, yaitu guru tidak bisa membuat belajar yang dapat meningkatkan minat belajar siswa, misalnya dengan menggunakan alat peraga. Metode pembelajaran yang digunakan menoton sehingga membuat anak bosan, siswa tidak memiliki motifasi belajar dan ruang kelas terlalu sempit dan tidak sesuai dengan jumlah siswa, ini sangat berpengaruh pada proses pembelajaran, untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, di perlukan strategi pembelajaran yang berguna untuk meningkatkan minat siswa secara optimal yaitu dengan menggunakan pendekatan konstekstual atau Contextual Teacing and learning CTL . Dengan strategi ini, diharapkan proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa Nurhadi, 2002: 1 . Nurmaini, 2014 Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Sifat-Sifat Air Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pendekatan kontekstual dalam peningkatan pemahaman peserta didik pada pembelajaran sifat-sifat air. Hal ini mengacu kepada indeks prestasi kelas II pada pembelajaran IPA harus mencapai KKM 80, sedangkan rata-rata nilai pada mata pelajaran tersebut di bawah KKM 60. Dengan demikian penulis ingin mengetahui upaya mengatasi masalah tersebut dengan memberikan judul Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Sifat- Sifat Air. Penelitian Tindakan kelas di SDN Bhakni Winaya Kelas II Semester I Tahun Pelajaran 20132014, Kecamatan Regol, Kota Bandung. Untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar, dalam pembentukan struktur kognitif siswa tersebut diperlukan pengetahuan awal dan pengalaman secara langsung melalui proses dan prosedur dari kegiatan yang dirancang guru. Berorientasi pada perkembangan anak dalam dunianya yang memahami alam itu sendiri dengan menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah yaitu dengan sesuatu yang kongkret dan dekat di lingkungannya, maka guru dituntut untuk berpikir kreatif dalam merancang suatu kegiatan dalam proses pencarian makna pembelajaran tersebut. Meningkatkan mutu pendidikan adalah tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan, terutama bagi guru SD yang merupakan ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru SD adalah orang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat bersaing di zaman pesatnya perkembangan teknologi. Guru yang berperan sebagai agen pembelajaran harus mampu mengikuti perubahan yang bersifat positif dalam dunia pendidikan. Termasuk perubahan paradigma proses belajar megajar yang sedang mendunia ini.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan dalam